Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH INDIVIDU

PERAN PENDIDIKAN BERKELANJUTAN


PENYELENGARAAN DISKUSI, SEMINAR TERBATAS DAN
EVALUASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS DAN MUTU
PELAYANAN

Disusun oleh :
HAIKAL RIZKI MAHARDENI

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI CIREBON
TAHUN 2020
DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………………………… i


Daftar isi ………………………………………………………………………………… ii
Pendahuluan ……………………………………………………………………………. iii
Bab I
Latar Belakang ……………………………………………………………………………. 1
Rumusan Masalah ………………………………………………………………………… 2
Tujuan ………………………………………………………………………………….. 3
Manfaat Penelitian ………………………………………………………………………. 3

Bab II
Kajian teori ……………………………………………………………………………….. 4
Pembahasan ……………………………………………………………………………….. 4
Tujuan Sasaran ………………………………………………………………………… 5
Jenis dan Karakteristik ………………………………………………………………. 7

Bab III
Jenis dan Tipe Penelitian ………………………………………………………………….. 9
Lokasi dan waktu ……………………………………………………………………….. 9
Sumber data ……………………………………………………………………………….. 9
Tehnik pengumpulan Data ……………………………………………………………….. 10
Tehnik analisis data ………………………………………………………………………. 10

Bab IV
Kesimpulan ………………………………………………………………………………. 11
Saran ……………………………………………………………………………………… 11
Referensi ………………………………………………………………………………….. 11
KATA PENGANTAR

        Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Tidak ada kata lain yang lebih
baik di ucapkan selain puji dan syukur kehadirat Allah swt. Tuhan yang maha kuasa yang telah
memberikan pertolongan kepada hamba-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
individual untuk membuat proposal penelitian pra ujian ini. Begitu pula shalawat dan salam
selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad saw. Serta keluarganya dan para sahabat-
sahabat-Nya dan orang-orang yang mengikuti Beliau.
Dalam penulisan proposal ini penulis mengalami berbagai hambatan dan kesulitan
karena ini adalah hal baru yang penulis dapat, namun hal itu dapat teratasi dengan baik berkat
kerja keras dan tekad yang bulat serta bantuan dan dukungan dari semua pihak yang memberikan
masukan dan kisi-kisi dalam pembuatan proposal penelitian.
Penulis telah berusaha untuk menjadikan draf ini sebagai sebuah karya yang bermanfaat
bagi penulis dan para pembaca. Namun dibalik semua itu, kesempurnaan tiada milik manusia
kecuali milik yang Maha sempurna. Untuk itu, saran dan kritikan yang bersifat membangun
sangat diharapkan untuk perbaikan menuju kesempurnaan tugas proposal penelitian ini. Penulis
menyadari bahwa melangkah untuk mencapai suatu tujuan, hambatan dan rintangan menemani
silih berganti. Namun, berkat Rahmat dan hidayah-Nya disertai usaha dan do’a serta ikhtiar
sehingga semua itu dapat dijalani dengan ikhlas dan tawadhu. Tak lupa penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu selama proses penyusunan
proposal ini, dan hanya kepada-Nya jualah penulis memohon balasan, semoga Allah memberkahi
aktifitas kita semua. 

                                                 
                                                                                                                   
Subang, 16 Nopember 2020

                                                                                                                    

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang


Pendidikan Berkelanjutan Adalah Merupakan Kesempatan Belajar Bagi Orang Dewasa
Untuk Meningkatkan Kemampuan Setelah Mereka Melakukan Suatu Kegiatan Atau Suatu
Pekerjaan Sukarela di masyarakat. Kesadaran manusia terhadap pentingnya keberlangsungan
manusia dan alam semesta ditandai denan diselenggarakannya Konferensi Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB) tentang “Lingkungan Hidup Manusia” (the Human Environment) di Stockholm,
Swedia pada tahun 1972. Konferensi ini menjadi tonggak penggerak bagi manusia untuk
memfokuskan perhatian pada masalah lingkungan
Konsep pendidikan untuk pembangunan keberlanjutan mencakup sebuah visi baru
pendidikan yang mengusahakan pemberdayaan orang segala usia untuk turut bertanggung jawab
dalam menciptakan sebuah masa depan berkelanjutan. Pendidikan untuk pembangunan
berkelanjutan merupakan bagian integral dalam mencapai tiga pilar pembangunan manusia
sebagaimana diusulkan oleh Program Pembangunan PBB (UNDP) dan dikukuhkan dalam KTT
Dunia untuk Pembangunan Berkelanjutan di Johannesburg 2002. Tiga pilar itu ialah
pertumbuhan ekonomi, pembangunan sosial, dan pelestarian lingkungan hidup. Terdapat tiga
perspektif dalam ESD yang menjadi pilar utamanya yakni sebagai berikut:
1. Sosial budaya yakni berkaitan dengan isu-isu hak asasi manusia, perdamaian dan keamanan
manusia, kesetaraan gender, pemahaman tentang keragaman budaya dan antar budaya,
kesehatan, HIV&AIDS, dan tata kelola pemerintahan
2. Lingkungan yakni berkaitan dengan isu-isu sumber daya alam (air, energi, pertanian,
keanekaragaman hayati), perubahan iklim, pembangunan pedesaan, urbanisasi yang
berkelanjutan, pencegahan bencana dan mitigasi
3. Ekonomi yakni berkaitan dengan isu-isu pengurangan kemiskinan, tanggung jawab
perusahaan, akuntabilitas dan reorientasi ekonomi pasar
Upaya peningkatan status pelayanan kesehatan dan keterampilan di klinik Citra melalui
pendidikan berkelanjutan non formal yang dilakukan melalui diskusi berkala dan seminar
terbatas tentang pelayanan kesehatan oleh tim manajemen klinik atau pihak terkait yang
kompeten dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan. Seperti tertuang dalam visi dan misi
klinik yaitu menyediakan SDM yang propesional dan menyongsong akreditasi klinik dalam
memberikan pelayanan yang berkualitas dan kompeten di era persaingan penyedia layanan
kesehatan yang semakin kompetitip, merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari upaya
perbaikan manajemen pelayanan klinik secara menyeluruh.
Adanya Ilmu baru dan keterampilan baru, perlunya meningkatkan standar pelayanan
melalui pemanfaatan teknologi, peningkatan komunikasi antar bidang, dan oreintasi pelayanan
yang masih dilaksanakan secara manual secara langsung dan tidak langsung menjadi hambatan
dalam penilaian kualitas pelayanan kesehatan di Klinik Citra. Makin berkembangnya masyarakat
dengan makin berkembangnya ilmu pengetahuan menuntut pelaksana pelayanan kesehatan dapat
memberikan pelayanan yang propesional sesuai dengan tuntutan jaman, sehingga
menyelenggarakan pendidikan nonformal berkelanjutan di Klinik Citra perlu dilaksanakan,
diharapkan tidak hanya dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan seluruh pelaksana
pelayanan yang dapat mendorong peningkatkan mutu pelayanan secara menyeluruh dalam
manejen kesehatan.
Seperti yang telah dipaparkan diatas ada beberapa kendala yang perlu ditingkatkan
dalam pelayanan kesehatan secara menyeluruh diantaranya antara lain;
1. Petugas pelaksana pelayanan menurut data yang diperoleh dari Klinik Citra tahun 2020
bahwa dari 11 orang tenaga pelaksanan (Dokter 2 Orang, Apoteker 1 Orang, Perawat 1
Orang, bidan 5 Orang, dan Tenaga Administrasi 2, OB 3 Orang yang telah bekerja rata
mereka telah bekerja selama 2 tahun sd 5 tahun 60 % belum maksimal terpapar ilmu baru
dan keterampilan baru.
2. Pelayanan kesehatan masih dilaksanakan secara manual belum memanfaatkan teknologi
secara maksimal
3. Komunikasi antar petugas belum maksimal sehingga keterpaduan pelayanan kesehatan
masih sebatas rutinitas rutin.
4. Evaluasi hasil pelayanan belum di laksanakan secara berkala

Karena hal-hal tersebut di atas membuat peneliti tertarik untuk meneliti apakah ada
hubungan antara pertemuan berkala dan seminar terbatas di klinik Citra yang belum
dilaksanakan secara baik dengan kualitas dan pelayanan kesehatan yang di berikan kepada
masyarakat.

B.     Rumusan Masalah


Secara umum penilitian ini dilakukan untuk memberi informasi tentang kualitas
pelayanan yang diberikan berbanding lurus dengan pertemuan berkala dan seminar terbatas yang
selalu dievaluasi secara berkala dapat meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan dengan tujuan
yang ingin dicapai yaitu:
1. Bagaimana pertemuan berkala dan seminar terbatas di klinik Citra dapat mempengaruhi
kualitas dan mutu pelayanan ?
2. Apakah ada hubungan yang signifikan antara lamanya bekerja dengan kualitas layanan ?
3. Apa ada pengaruh signipikan antara evaluasi hasil pelayanan berkala dengan kualitas dan
mutu pelayanan ?

C. Tujuan Penelitian
C.1. Tujuan Umum
Secara umum penilitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pertemuan
berkala dan seminar terbatas yang selalu dievaluasi bersama untuk menentukan tindakan
perbaikan layanan kesehatan masyarakat di klinik Citra terhadap meningkatnya kualitas dan
mutu pelayanan.
dan secara khusus tujuan yang ingin dicapai yaitu:

C.2.    Tujuan Khusus


1. Untuk mengetahui pertemuan berkala dan seminar terbatas di klinik Citra dapat
mempengaruhi kualitas dan mutu pelayanan.
2. Untuk mengetahui lamanya bekerja dapat mempengaruhi kualitas dan mutu pelayanan.
3. Untuk mengetahui evaluasi hasil pelayanan berkala terhadap peningkatan kualitas dan mutu
pelayanan.

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan peneliti dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai tentang pentingnya pendidikan berkelanjutan
yang diselenggarakan secara non formal yang dilaksanakan klinik A dalam meningkatkan
kualitas pelayanan kebidanan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Klinik
Sebagai pengetahuan baru bagi seluruh pelaksana pelayanan kesehatan masyarakat di
klinik Citra mengenai pentingnya pendidikan berkelanjutan non formal melalui
penyelenggaraan pertemuan antar bidang dan seminar terbatas secara berkala yang selalu
dievaluasi bersama untuk dilaksanakan bersama dalam meningkatkan kualitas dan mutu
pelayanan kesehatan.
b. Bagi peneliti
Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan referensi peneliti selanjutnya
tentang pentingnya pendidikan berkelanjutan non formal melalui penyelenggaraan
pertemuan antar bidang dan seminar terbatas secara berkala yang selalu dievaluasi bersama
untuk dilaksanakan bersama dalam meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan kesehatan,
dalam penyelengaraan pelayanan kesehatan masyarakat yang makin berkembang.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KAJIAN TEORI
Para ahli mengemukakan berbagai arti tentang pendidikan diantaranya;
Pengertian Pendidikan Menurut Melmambessy Moses pendidikan adalah proses pengalihan
pengetahuan secara sistematis dari seseorang kepada orang lain sesuai standar yang telah
ditetapkan oleh para ahli. Dengan adanya transfer pengetahuan tersebut diharapkan dapat
merubah sikap tingkah laku, kedewasaan berpikir dan kedewasaan kepribadian ke dalam
pendidikan formal dan pendidikan informal. Kemudian, menurut Sugihartono, pendidikan
merupakan usaha sadar dan terencana yang dilakukan oleh pendidik untuk mengubah tingkah
laku manusia, baik secara individu maupun kelompok untuk mendewasakan manusia tersebut
melalui proses pengajaran dan pelatihan.Menurut Teguh Triwiyanto, pendidikan adalah usaha
menarik sesuatu di dalam manusia sebagai upaya memberikan pengalaman-pengalaman belajar
terprogram dalam bentuk pendidikan formal, nonformal, dan informal di sekolah, dan luar
sekolah, yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan optimalisasi kemampuan-kemampuan.
Menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlidungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup menegaskan bahwa pembangunan berkelanjutan (sustainable development)
adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi
ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan,
kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan yang
ada di suatu lingkup agar tercipta penuingkatan sisitem yang dapat lebih berguna bagi
masyarakat.
Zahara Idris mengatakan bahwa “Pendidikan adalah serangkaian kegiatan komunikasi yang
bertujuan antara manusia dewasa dengan anak didik secara tatap muka atau dengan
menggunakan media dalam rangka memberikan bantuan terhadap perkembangan anak
seutuhnya”.3Pendapat lain menurut M.J Langeveld mengatakan bahwa “ Pendidikan adalah
pemberian bimbingan dan bantuan rohani bagi yang masih memerlukannya”.4Menurut K.H
Dewantara “Pendidikan adanya daya upaya untuk memajukan budi pekerti (kekuatan batin),
pikiran (intelek) dan jasmani anak”.5Pendidikan adalah suatu proses, teknik, dan metode belajar
mengajar dengan maksud mentransfer suatu pengetahuan dari seseorang kepada orang lain
melalui prosedur yang sistematis dan terorganisir yang berlangsungdalam jangka waktu yang
relatiflama.Menurut Sumitro bahwa “Pendidikan adalah proses dalam mana potensi-potensi,
kemampuan-kemampuan, kapasitas-kapasitas manusia yang mudah dipengaruhi oleh kebiasaan-
kebiasaan, disempurnakan. Dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, dengan alat (media) yang
disusun sedemikian rupa, dan digunakan oleh manusia untuk menolong orang lain atau dirinya
sendiri dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan”.
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 36 Tahun 2014 point c : bahwa
penyelenggaraan upaya kesehatan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang bertanggung
jawab, yang memiliki etik dan moral yang tinggi, keahlian, dan kewenangan yang secara terus
menerus harus ditingkatkan mutunya melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan, sertifikasi,
registrasi, perizinan, serta pembinaan, pengawasan, dan pemantauan agar penyelenggaraan upaya
kesehatan memenuhi rasa keadilan dan perikemanusiaan serta sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi kesehatan;
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa para ahli didik berbeda pendapat,
namun dari perbedaan pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan adanya titik persamaan yang
secara ringkas dapat dikemukakan bahwa pendidikan adalah bimbingan yang dilakukan oleh
orang dewasa kepada anak didik dalam masa pertumbuhan agar ia memiliki kepribadian

B. PEMBAHASAN
Pengertian Pendidikan berkelanjutan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan
teknis, hubungan antar manusia dan moral bidan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau
pelayanan dan standart yang telah ditentukan oleh konsil melalui pendidikan formal dan non
formal.

Visi dan Misi


1. Visi Pendidikan Berkelanjutan bidang kesehatan
Visi Pendidikan Berkelanjutan adalah pada tahun 2010 seluruh pelnyelenggara kesehatan
telah teregistrasi dan telah menerapkan pelayanan yang sesuai standart praktik kesehatan yang
di akreditasi.
2.Misi Pendidikan Berkelanjutan
Misi pendidikan berkelanjutan, mencakup:
a) Mengembangkan pendidikan berkelanjutan berbentuk ”sistem”.
b) Membentuk unit pendidikan bidan di tingkat pusat, provinsi, daerah, kabupaten, dan cabang.
c) Membentuk tim pelaksana pendidikan berkelanjutan.
d) Mengadakan jaringan dan bekerjasama dengan pihak terkait.

C. Tujuan dan Sasaran


Tujuan Pendidikan Berkelanjutan yaitu:
a) Pemenuhan standart
Organisasi profesi telah menentukan standart kemampuan yang harus dikuasai melalui
pendidikan berkelanjutan. Profesi yang telah lulus program pendidikan tersebut wajib
melakukan registrasi pada organisasi profesi untuk mendapatkan izin memberi pelayanan
kapada pasien.
b) Meningkatkan produktivitas kerja
Profesi akan dipacu untuk terus meningkatkan jenjang pendidikan mereka sehingga
pengetahuan dan keterampilan (technical skill) akan lebih berkualitas. Hal ini akan
meningkatkan produktivitas kerja dalam memberi pelayanan pada klien.
c) Efisiensi
Pendidikan profesi yang berkelanjutan akan melahirkan petugas yang kompeten
dibidangnya sehingga meningkatkan efisiensi kerja dalam memeberi pelayanan yang
terbaik bagi klien.
d) Meningkatkan kualitas pelayanan
Pendidikan profesi yang berkelanjutan akan memicu daya saing di kalangan profesi agar
terus meningkatkan kulitasnya dalam memberi pelayanan kepada klien. Pelayanan yang
berkualitas akan menarik konsumen.
e) Meningkatkan moral
Melalui pendidikan profesi yang berkelanjutan tidak hanya pengetahuan dan keterampilan
dalam memberi pelayanan yang menjadi perhatian, tetapi moralitas dan etika profesi
kesehatan juga ditingkatkan untuk menjamin kualitas yang profesional.
f) Meningkatkan karier
Peluang peningkatan karier akan semakin besar seiring peningkatan kualitas pelayanan,
performa dan prestasi kerja. Semua ini ditunjang oleh pendidikan bidan yang berkualitas.
g) Meningkatkan kemampuan konseptual
Kemampuan intelektual dan konseptual bidan dalam menangani kasus pasien akan terasah
sehingga bidan dapat memberi asuhan kebidanan dengan tepat.
h) Meningkatkan keterampilan kepemimpinan (leadership skill)
Bidan akan memiliki kemampuan kepemimpinan yang baik sebagai seorang manajer,
bidan dibekali keterampilan untuk dapat berhubungan dengan orang lain (human relation)
dan bekerjasama dengan sejawat serta multidisiplin lainnya guna memberi pelayanan yang
berkualitas bagi klien.
i) Meningkatkan kepuasan konsumen
Kepuasan konsumen akan meningkat seiring dengan peningkatan kualitas pelayanan
D. Jenis dan Karakteristik Pendidikan Berkelanjutan
1.Jenis Pendidikan Berkelanjutan
a) Pendidikan Formal
Pendidikan Formal dirancang dan diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta dengan
dukungan IBI adalah Program D III dan D IV Kebidanan. Pemerintah juga menyediakan dana
bagi bidan (disektor pemerintah) untuk tugas belajar ke luar negeri. IBI juga mengupayakan
adanya badan-badan swasta dalam dan luar negeri untuk program jangka pendek dan
kerjasama dengan Universitas di dalam negeri.
b) Pendidikan Non Formal
Pendidikan Non Formal telah dilaksanakan melalui program pelatihan, magang, seminar atau
lokakarya dan program non formal lainnya yang merupakan kerjasama antara IBI dan
lembaga Internasional yang dilaksanakan di berbagai propinsi. IBI juga telah
mengembangkan suatu program mentorship dimana bidan senior membimbing bidan junior
dalam konteks profesionalisme kebidanan.
telah dikembangkan atau dirumuskan sesuai dengan kebutuhan. Pengembangan pendidikan
berkelanjutan bidan mengacu pada peningkatan kualitas bidan sesuai dengan kebutuhan
pelayanan. Materi pendidikan berkelanjutan meliputi aspek klinik dan non klinik.

2. Karakteristik Pendidikan Berkelanjutan


Pendidikan berkelanjutan bidan sebagai sistem memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Komprehensif
Sistem pendidikan berkelanjutan harus dapat mencakup seluruh anggota profesi bidan
b) Berdasarkan analisis kebutuhan
Sistem pendidikan berkelanjutan menyelenggarakan pendidikan yang berhubungan dengan
tugas (job related) dan relevan dengan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
c) Berkelanjutan
Sistem pendidikan berkelanjutan menyelenggarakan pendidikan yang berkesinambungan dan
berkembang
d) Terkoordinasi secara internal
Sistem pendidikan berkelanjutan bekerjasama dengan institusi pendidikan dalam
memanfaaatkan berbagai sumber daya dan mengelola berbagai program pendidikan
berkelanjutan.
e) Berkaitan dengan sistem lainnya
Sistem pendidikan berkelanjutan memiliki tiga (3) aspek subsistem yang merupakan bagian
dari sistem-sistem yang lain di luar sistem pendidikan yang berkelanjutan. Ketiga aspek
tersebut adalah :
1) Perencanaan tenaga kesehatan (health manpower planning)
2) Produksi tenaga kesehatan (health manpower production)
3) Manajemen tenaga kesehatan (health manpower management)
BAB III
METODE PENELITIAN
A.     Jenis dan Tipe Penelitian
Pendekatan Penelitian Jenis metode penelitian yang dipilih adalah deskriptif analisis,
adapunpengertiandarimetodedeskriptifanalitis menurut(Sugiono: 2009;29) adalah suatu metode
yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti
melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis
dan membuat kesimpulan yangberlaku untuk umum. Dengan kata lain penelitian deskriptif
analitis mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-masalah sebagaimana
adanya saat penelitian dilaksanakan, hasil penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk
diambil kesimpulannya. Penulis menggunakan metode deskriptif analisis karena dirasa cocok
untuk mengetahui fenomena yang saat ini sedang berlangsung. Penentuan subjek penelitian
mempertimbangkan keterkaitannya dengan rumusan masalah di dalam penelitian ini.

B.     Lokasi dan Waktu Penelitian


Adapun lokasi penelitian adalah di Klinik Citra Dusun Bungur Gede Desa Sukahaji
kabupaten Subang yang dilaksanakan sekitar bulan Nopember 2020

C. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian dilapangan secara langsung
dari pihak-pihak yang bersangkutan yaitu seluruh tenaga yang bekerja di kilinik Citra. Untuk
memperoleh sumber data primer dilakukan observasi dan wawancara.

Data Kepegawaian Klinik Citra

No Jenis Tenaga Jumlah Lama Bekerja


.
1. Dokter 2 Orang 3 dan 2 Tahun
2. Perawat 1 Orang 7 Tahun
3. Bidan 4 Orang 7, 4 dan 3 Tahun
4. Apoteker 1 Orang 2 Tahun
5. Tenaga Administrasi 2 Orang 3 dan 2 Tahun
6. OB 3 Orang 3 dan 2 Tahun
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh dengan mengadakan penelusuran terhadap beberapa bahan pustaka
dan literatur yang relevan dengan masalah yang akan diteliti (teori, konsep, majalah dll).

D. Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data-data menggunakan cara sebagai berikut:
1. Observasi
Adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan secara langsung
dari dekat terhadap fenomena obyek yang terjadi atau diteliti, sehingga memungkinkan untuk
memperoleh gambaran dari fenomena yang sulit diperoleh dari orang-orang yang dijadikan
sember data. Teknik ini dilakukan karena untuk mencari dan mendapatkan “sesuatu” diluar
atau tidak mungkin diperoleh dari sumber data langsung, sehingga dapat diharapkan nilai data
yang diterima melalui pengamatan langsung akan memberikan kekuatan pandangan tentang
nilai atau validalitas data tersebut, sebagai pembanding dari sumber data baku yang sudah
ada. Dan dalam penelitian ini teknik observasi yang digunakan adalah observasi non
partisipan. Teknik ini dilakukan dengan jalan peneliti langsung ke obyek penelitian untuk
mendapatkan fakta melalui pendekatan pada tiap-tiap sumber data guna memperoleh
gambaran tentang kebiasaan mereka.
2. Wawancara atau Interview
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan
keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan berhadapan muka dengan orang
yang dapat memberikan keterangan pada si peneliti. Wawancara ini dapat dipakai untuk
melengkapi data yang diperoleh melalui observasi (Mardalis, 2007:64).
3. Angket
Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar
orang diberi angket tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan. Angket
yang digunakan adalah yangdisajikan dengan serangkaian alternatif , sedangkan responden
cukup member tanda silang, melingkar, ataupun mencentang sesuai permintaan pada jawaban
yang di anggapnya sesuai dengan keadaan dirinya.
4. Dokumentasi
Dokumentasi yang dimaksud adalah berupa photo-photo pada saat observasi dan wawancara
berlangsung dilapangan.

E. Teknik Analisis Data


Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, jadi analisis data berlangsung ketika pertama
kali terjun ke lokasi penelitian Setelah semua data-data yang di dapat dari lapangan terkumpul,
maka dilakukan pengolahan data dengan cara menuliskan, mengedit, mengklasifikasi, mereduksi
dan kemudian dilanjutkan dengan penyajian.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyelenggaraan manajemen pelayanan yang baik dengan menerapkan selalu diskusi antar
bidang, seminar terbatas dan evaluasi masalah secara berkala dapat berdampak baik terhadap
meningkatnya mutu dan kualitas pelayanan yang diberikan klinik Citra yang dapat meningkatkan
persepsi yang baik dari pelanggan dan meningkatnya jumlah kepercayaan akan pelayanan yang
diberikan.

B. SARAN
Penyelenggaraan manajemen pelayanan yang baik dengan menerapkan selalu diskusi antar
bidang, seminar terbatas dan evaluasi masalah secara berkala harus dilaksanakan secara rutin tidak
terbatas pada saat akan akreditasi maupun ada masalah saja

C. REFERENSI

https://cse.google.com/cse?q=pendidikan+menurut+para+ahli+jurnal&sa=Search&ie=UTF-
8&cx=partner%2Dpub-6638247779433690%3A3873384991#
%9C&gsc.tab=0&gsc.q=pendidikan%20menurut%20para%20ahli%20jurnal&gsc.page=1
Diakses             pada tanggal 16 Nopember 2020

https://cse.google.com/cse?q=pendidikan+menurut+para+ahli+jurnal&sa=Search&ie=UTF-
8&cx=partner%2Dpub-6638247779433690%3A3873384991#
%9C&gsc.tab=0&gsc.q=Pengertian%20pendidikan%20berkelanjutan Diakses             pada
tanggal 16 Nopember 2020

2Azyumardi Azra, Esai-Esai Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam(Yogyakarta:


Logos,1999), 3.3Zahara Idris, Dasar-dasar Kependidikan(Bandung: Angkasa, 1997),
11.4Sutari Imam Bernadib, Pengantar Ilmu Pendidikan(Yogyakarta : Yayasan Penerbit FIP
IKIP, 1999), 5.5Madyo Ekosusilo dan R.B Kasihadi, Dasar-dasar pendidikan(Semarang:
Effhar Publishing, 1990), 12.

Maramis W.F. 2006. Ilmu Perilaku Dalam Pelayanan Kesehatan. Surabaya:Airlangga


University Press.

Muzaham, F. 1995. Memperkenalkan Sosiologi Kesehatan. Jakarta: UI Press.


Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat, Ilmu dan Seni. Jakarta: PT Rineka Cipta
Rivai, V. 2003. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada

Anda mungkin juga menyukai