Anda di halaman 1dari 18

diperhatikan pada saat anak-anak memasuki sekolah dengan rasa percaya dan tidak percaya dapat

mempercayai guru tertentu yang banyak memberikan waktu baginya sehingga membuatnya sebagai orang
yang dapat dipercayai. Pada kesempatan kedua ini, anak
ASUHAN KEPERAWATAN

KESEHATAN JIWA PADA

BAYI

Dosen Pengampu : Paramitha Ratna Gayatri S. Kep., Ns., M. Kes.

Kelompok 2 :

1. NELLA SARI (10218055)


2. NICO SAHRUL YANUAR ABIDIN (10218056)
3. RENITA DWI WIDYANINGRUM (10218065)
4. UMI AZIZAH FATAHILLAH (10218073)
5. MAYA ROIFATUL WASIAH (10218077)

INSTITUT ILMU KESEHATANBHAKTI WIYATA KEDIRI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1
KEPERAWATAN TAHUN AKADEMIK
2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah dengan judul “Asuhan Keperawaan Kesehatan Jiwa Pada Bayi” tepat waktu.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
khususnya kepada dosen pembimbing mata kuliah Keperawatan Jiwa kami yang telah membimbing
dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Kediri, 30 April 2020

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ii

Daftar Isi iii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar belakang 1

1.2 Rumusan masalah 2

1.3 Tujuan 2

BAB 11 ISI 3

2.1 Pengertian Masa Bayi 3


2.2 Karakteristik Perkembangan Pada Masa Bayi 3
2.3 Ciri-Ciri Masa Bayi 6
2.4 Bagaimana Tugas Perkembangan Masa Bayi 6
2.5 Bagaimana Asuhan Keperawatan Sehat Jiwa Pada Bayi 7

BAB 3 PENUTUP 14

3.1 Kesimpulan 14

3.2 Saran 14

DAFTAR PUSTAKA 15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 . Latar Belakang

Menurut Soetjiningsih (2004), bayi merupakan usia 0 bulan sampai 1 tahun pembagiannya
seperti berikut : masa neonatal 0-28 hari yang pertma masa neonatal dini , yaitu usia 0-7 hari,
yang kedua yaitu masa neonatal lanjut yaitu usia 29 hari -1 tahun . bayi merupakan manusia yang
baru lahir sampai umur 1 tahun, namun tidak ada batasan yang pasti.

Masa perkembangan bayi pada usia 0-2 minggu yitu perkembmgan fisik, motorik, bahasa dn
kesadaran emosi. Masa bayi 2 minggu – 2 tahun yaitu perkembangan fisik, motorik, bahasa,sosial
emosi dan mental/intelektua.

Perkembangan psikososial bayi dimulai pada usia 1-2 bulan memperlihatkan rasa senang
dannyaman berdekataadengan orang yang dikenal. Usia 4-7 bulan memberikan respon
emosionalterhadap kontak sosial, dan usia 9-10 bulan mulai lepas dari pengasuhnyakarena sudah
bisa merangkak. Usia 1 tahun tampak interaktif rasa aman dengan ibu atau pengasuhnya danusia 2
tahun mulai mengikuti perbuatan.Gangguan psikososial dapat memperkirakan anak menjadi
pendiam atau hiperaktif. Adanya gangguan ini perlu mendapatakan perhatian dari orangtua, karena
biasanya berhubungan dengan gangguan terlambat bicara dan hiperaktif. Dalam perkembangan
psikososial, khususnyapada masa bayi, memiliki hubungan dengan perihal keterikatan (attachment).
Perkembangan psikososial tempramen, perkembangan rsa percaya, dan emosi.

Upaya upaya pemerintah terkait dengan mengoptimalkan tumbuh kembang masa bayi yaitu
stimulasi, deteksi dini dan intervensi (Depkes,2009). Pelaksaannya belum optimal masih bersifat
kearah fisik atau pertumbuhan , sedangkan kearah pekembangan belum dilaksanakan dengan
optimal. Stimulasi merupakan suatu rangsangan yang diberikan untuk mencapai tumbuh kembang
yang optimal (Nurdim,2011), otak bayisangat berkembang pesat serimg disebut periode emas
(golden age). Otak bayi mempunyai satu trliun sel otak dan bertriliun sambungan antara sel saraf
otak(Wong,D.L,et al.2011).Otak bayi semakin distimulasikan maka akan banyak melinisasi atau
pembentukan selubung syaraf otak akan cepat terbentuk. Semakin banyak pula cabang neuron yang
dibentuk , sehingga komunikasi sel antar otak yang baik (Soetjiningsih,2012).

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian bayi?

1
2. Bagaimana karakteristik perkembangan masa bayi?

3. Apa saja ciri – ciri masa bayi?

4. Bagaimana tugas perkembangan masa bayi?

5. Bagaimana asuhan keperawatan sehat jiwa pada bayi?

1.3 TUJUAN

1. Mengetahui pengertian bayi

2. Mengtahui karakteristik pekembangan masa bayi

3. Mengetahui ciri ciri masa bayi

4. Mengetahui tugas perkembangan bayi

5. Mengetahui asuahan keperawatan sehat jiwa pada bayi


BAB II
ISI
2.1 Pengertian Masa Bayi

Masa bayi adalah masa keemasan sekaligus masa kritis perkembangan seseorang.
Dikatakan masa kritis karena pada masa ini bayi sangat peka terhadap lingkungan dan
dikatakan masa keemasan karena masa bayi berlangsung sangat singkat dan tidak dapat
diulang kembali (Departemen Kesehatan, 2009).

Pengertian masa bayi adalah masa yang berlangsung selama 2 tahun pertama setelah 2
minggu periode bayi yang baru lahir (postnatal). Meskipun masa bayi sering dianggap masa
bayi baru lahir,label masa bayi akan digunakan untuk membedakannya dengan periode
postnatal yang pada masa ini ditandai dengan keadaan sangat tidak berdaya. Umumnya ahli
psikologi perkembangan membatasi periode masa bayi dalam 2 tahun pertama ini dengan
menyebutnya periode vital,karena kondisi fisik dan psikologi bayi merupakan pondasi yang
kukuh untuk perkembangan dan pertumbuhan selanjutnya.
2.2 Karakteristik Perkembangan Pada Masa Bayi
A. Perkembangan reflek bayi
Aktivitas awal pada masa bayi kebanyakan berupa gerakan-gerakan refleks. Gerakan
ini adalah gerakan yang spontan dilakukan bayi ketika mendapatkan rangsangan tertentu
baik disengaja maupun tidak (misalnya karena mendengar suara yang keras).
a) Reflek Mengisap
Bayi akan secara otomatis mengisap sesuatu yang ditaruh di mulutnya atau menyentuh
bibirnya. Bayi yang baru lahir tidak memiliki kemampuan 19 untuk secara sadar
mencerna makanan sehingga gerak refleks ini membuat bayi dapat memperoleh
makanan secara tidak sadar. Refleks mengisap merupakan kemampuan bayi yang sangat
penting pada aktivitas makan bayi. Pada saat apa refleks
b) Reflek Mencari
Refleks mencari berguna untuk membantu bayi mendapatkan sumber makanan. Refleks
ini pada umumnya dapat ditimbulkan dengan sentuhan lembut di daerah sekitar mulut
atau di daerah pipi. Bayi akan merespons dengan berpaling ke 20 arah sentuhan, dengan
mulut terbuka dan siap mengisap. Refleks mencari dan mengisap merupakan refleks
yang membantu bayi dalam kemampuan makannya. Refleks mencari akan membantu
bayi dalam menemukan puting susu ibunya, dan refleks mengisap akan membantu bayi
dalam mencerna ASI. Kedua refleks ini akan perlahan menghilang saat bayi berusia
sekitar 4 bulan dan digantikan dengan perilaku makan secara sukarela.
c) Reflek Menggenggam
Refleks menggengam terjadi ketika sesuatu menyentuh telapak tangan bayi dan bayi
akan merespon dengan cara menggengam dengan kuat. Reflek menggengam merupakan
langkah awal bayi untuk lebih memudahkan melakukan aktivitas menggengam
selanjutnya yang lebih disengaja. Reflek menggengam ini akan berkurang pada bulan
ke-3.
d) Reflek telapak kaki
Refleks ini berupa gerakan bayi merenggangkan seluruh jari kakinya. Reflek ini dapat
dimunculkan dengan cara memberikan sentuhan halus pada telapak kaki bayi, dari ujung
jari hingga ke tumit. Refleks ini merupakan dasar dari gerakan berdiri tegak, berdiri
sendiri, dan berjalan.
e) Reflek Moro
Reflek moro adalah suatu respon tiba-tiba dari bayi yang baru lahir sebagai akibat
adanya suara atau gerakan yang mengejutkan. Reflek moro ini juga merupakan suatu
upaya umempertahankan hidup. Oleh karena itu,reflek tersebut merupakan hal yang
normal bagi semua bayi yang baru lahir. Respon ini akan menghilang ketiaka bayi
mendekati usia 6 bulan
Pada saat ia merasa akan jatuh atau dikejutkan oleh suara keras, bayi akan
melengkungkan punggungnya, melemparkan kepalanya ke belakang, serta
merenggangkan lengan, jarijari dan kakinya. Refleks moro berhubungan dengan emosi
bayi saat merasa terkejut sehingga sering diikuti dengan tangisan bayi.
f) Reflek berjalaan
Refleks ini timbul ketika kita memegang bayi pada posisi berdiri dan menyentuh
permukaan. Bayi akan mengangkat kakinya secara bergantian seakan-akan sedang
berjalan, tetapi tidak disertai oleh keseimbangan dan gerakan lengan yang terjadi jika
berjalan secara sadar. Gerakan refleks ini sangat berbeda dengan gerakan berjalan yang
baru akan dikuasai oleh bayi beberapa bulan kemudian.
B. Perkembangan fisik

Pada masa ini biasanya terjadi penurunan berat badan akibat kesulitan bayi baru lahir
untuk menyesuaikan diri secara cepat dengan lingkungan baru (luar rahim) Penyesuaian
diri ini mencakup perubahan suhu, mengisap dan menelan, bernafas dan pembuangan
kotoran. Seringkali terdapat rambut-rambut halus dikepala dan di punggung tetapi yang
dipunggung biasanya akan segera hilang, proporsi kepala dengan panjang tubuh kira-kira
1:4 (bandingan dari pada orang dewasa 1:7) (Suminar, 2017)
Sejak usia 2 bulan otot-otot bayi mulai kuat untuk melakukan aktivitas gerakan tubuh
seperti kaki terekstensi, lengan fleksi, menggenggam dan semakin lama akan mulai untuk
menendang, meraih dan mengangkat leher (Herlina, 2010)

C. Perkembangan Intelegensi

Menurut Piaget,dilihat dari perkembangan kognitif,pada usia bayi ini berada pada
periode sensorimotorik. Bayi mengenal objek-objek yang berada di lingkungannya melalui
sistem pengindraan (pengelihatan dan pendengaran) dan gerakan
motoriknya.Perkembangan intelegensi yang cepat dan intensif terjadi pada tahun-tahun
pertama, kemampuan kognitif memungkinkan pembentukan pengertian.

D. Perkembangan Emosi

Emosi adalah perasaan atau afeksi yang melibatkan kombinasi antara gejolak
fisiologis dan perilaku yang tampak. Beberapa tahapan perkembangan emosi pada bayi
secara umum adalah :
a) Usia 2 bulan pertama
Pada usia ini tipikal emosinya ialah heran,senang,kejijikan dan kesukaran. Bayi
pada usia ini juga menunjukkan minatnya yang meningkat terhadap berbagai orang
dan benda-benda di sekitarnya.
b) Usia 2-4 bulan
Bayi sudah mampu tersenyum dan menunjukkan kesenangannya terhadap orang
tua,terutama ibunya.
c) Usia 3 -10 bulan
Anak-anak yang normal akan memainkan permainan yang sederhana,seperti
‘memberi dan menerima’.
d) Usia tahun ke 2
Pada usia ini selain menangis ketika dia lapar,anak yang normal seringkali
menuntun tangan ibunya ketempat penimpanan makanan misalnya lemari makanan
(kulkas).
E. Perkembangan Bahasa

Bahasa pada masa ini lebih tepat dikatakan sebagai vokalisasi yang dapat dibagi
menjadi dua (JURNAL DD-Tm4)

a) Menangis
Selama masa neonatal dan bulan-bulan pertama bayi, tangis merupakan bentuk suara
yang menonjol. Menangis pada waktu lahir merupakan gerakan reflek yang terjadi
ketika udara masuk kedalam tali suara yang menyebabkan tali suara bergetar, yang
berguna memompa paru-paru sehingga pernapasan dan memberikan oksigen yang
cukup untuk darah. Ostwald dan Pelltzem menguraikian nilai sosial dari tangis bayi
dengan mengatakan bahwa tangis bayi merupakan perilaku pertama yang mempunyai
nilai sosial yang menandakan ketergantungan total pada satu makhluk yaitu ibu hamil
b) Suara Eksplosif
Kadang-kadang bayi mengeluarkan suara eksplosif seperti nafas yang berat . Suara itu
merupakan ucapan tanpa arti atau tujuan dan terjadi secara kebetulan atau sampai otot-
otot suar amengkerut. Biasanya suara-suara tersebut dinamakan “degukan” atau
“dengkuran” Lambat laun bunyi-bunyi tersebut diperkuat dan berkembang menjadi
ocehan yang selanjutnya menjadi bicara.
2.3 Ciri-Ciri Masa Bayi
a. Masa bayi adalah masa dasar yang sesunguhnya.
b. Masa bayi adalah masa pertumbuhan dan perubahan berjalan pesat.
c. Masa bayi adalah masa berkurangnya ketergantungan.
d. Masa bayi adalah masa meningkatnya individualitas.
e. Masa bayi adalah permulaan sosialisasi.
f. Masa bayi adalah permulaan berkembangnya penggoolongan peran sexs.
g. Masa bayi adalah masa yang menarik
h. Masa bayi merupakan permulaan kreativitas

2.4 Bagaimana Tugas Perkembangan Masa Bayi

Tugas perkembangan pada masa bayi dapat dikuasai dengan baik jika bayi mempunyai
dasar kemampuan untuk menguasai keterampilan, berbicara, motorik. Tugas perkembangan
masa bayi diantaranya adalah:

a. Memakan makanan padat


b. Belajar dasar berbicara
c. Sedikit mengendalikan alat pembuangan
d. Beljar berjalan
2.5 Bagaimana Asuhan Keperawatan Sehat Jiwa Pada Bayi
A. Pengkajian
1. Data Subyektif
a. Identitas pasien
1.) Anak
Nama : An. F
Usia : 9 bulan 13 hari
Jenis Kelamin : Laki-laki
Anak ke : 1 (satu)
2.) Ibu
Nama : Ny U
Usia: 22 th
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Alamat : Ds kauman kec widodaren Ngawi
Pekerjaan : IRT penghasilan paspasan
b. Keluhan utama Pasien
Ibu mengatakan tidak ada keluhan apa- apa, ibunya ingin mengetahui
perkembangannya saat ini.
c. Riwayat kesehatan sekarang
Ibunya mengatakan anaknya tidak dalam keadaan sakit apapun
d. Riwayat kesehatan dahulu
Ibunya mengatakan anaknya tidak pernah mengalami penyakit menurun, menular dan
menhun seperti DM,TBC, asma dll
e. Riwayat kesehatan keluarga
Ibunya mengatakan anaknya tidak pernah mengalami penyakit menurun, menular dan
menhun seperti DM,TBC, asma dll
f. Imunisasi yang didapat
Tercatat anaknya pernah mendapatklan imunisasi HB, BCG, DAPAT combo3x, Polio
4x
g. Riwayat Antenatal
Trimester I : 2x, keluhan : mual dengan pengobatan B6 afoat
Trimester II : 2x,tidak ada keluhan dengan pengobatan vit c, fe
Trimester III : 3x, tidak ada keluhan , tx: vit c, fe
h. Riwayat Natal
Umur kehamilan 9 bulan, jenis kelahiran normal (spontan), petolongan bidan, keadaan
bayi baik, bayi menangis, gerakan aktif, BB 3100 gr, PB 49 cm
i. Riwayat Gizi
Pemberian ASI dari bayi baru lahir sampai 9 bulan
j. Riwayat Psikososial
Yang mengasuh orang tua, hubungan keluarga baik
k. Riwayat tumbuh kembang
Duduk : kurang lebih pada usia 8 bulan
Merangkak :kurang lebih pada usia 8 bulan
Makan biscuit sendiri : kurang lebih pada usia 8 bulan
Berdiri dengan berpegangan : kurang lebih pada usia 9 bulan
l. Pola kesehatan sehari-hari
Pola nutrisi : makan 3x sehari nasi bubur tim (nasi, sayur, lauk) minum asi, dan air
putih
Pola eliminasi : pola buang air besar 1x sehari, bentuknya lunak,bau khas, pola buang
air kecil 5-6 x sehari dengan warna jernih
m. Pola istirahat tidur
Siang kurang lebih 2 jam, dan malam kurang lebih 10 jam
n. Pola aktivitas
Bermain bersama kedua orang tuanya
o. Perilaku kesehatan
Mandi 2x sehari, ganti baju 2-3x sehari, keramas 3x seminggu

2. Data obyektif
a) Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik, compos mentis, suhu : 36,7 derajat, Nadi 102x/menit,
Respirai : 42x/menit, BB :9200gr.
b) Pemriksaan usia anak
Pada sat pemeriksaan keadaan An. F dalam keadaan baik tetapi dating ke posyandu
untuk timbang badan anakdilahirkan dengan usia kandungan aterem yaitu 34 minggu
Tahun bulan tanggal
Tanggal 2016 4 22
Pemeriksaan
Tanggal lahir 2015 7 3
1 -3 13
c) Pemeriksaan fisik
Kepala : bentuk simetris, rambut hitam, tidak rontok, tidak ada ketombe
Muka : Simetris , tidak pucat
Mata : simetris, palpebra tidak ada benjolan,conjungtiva tidak pucat , sclera tidak pucat
Hidung : simetris, tidak ada polip, tidak ada secret, kebersihan cukup
Telinga : simetris, tidak ada serurem, kebersihan cukup
Leher : tidak apa pembesaran juguralis, tidak ada pembesaran tyroid , tidak ada
pembesaran kelenjar getah bening
Axila : tidak ada pembesaran limfe , kebersihan cukup
Dada : simetris, tidak ada suara batuk tidak ada ronchi dan tidak ada weezhing
Perut : tidak ada benjolan tidak ada luka bekas oprasi
Kulit : turgor kulit baik, tidak ada edema, tidak ada kelainan
Punggung : posisi tulang belakang normal
Genetalia : testis sudah turun pada serotum, tidak ada benjolan tidak ada kelainan
Ekstremitas atas :simetris , tidak ada odema tidak ada kelainan
Ekstremitas bawah : simetris , tidak ada odema tidak ada kelainan
d) Pemeriksaan tingkat perkembangan
Personal sosial: dada dengan tangan, tepuk tangan
Motorik halus : menaruh kubus dalam cangkir, membentuk 2 kubus, memegang icik-
icik
Motorik kasar : duduk, merangkak,berdiri berpegangan
Bahasa : mengoceh, menoleh kearah suara menirukan kata-kata
Pemeriksaan psiukologi : anak sudah terbiasa dengan lingkungan luar bila didekati
orang lain anak akan tersenyum dan tidak menangis
B. Analisa data
Tanggal 15-04-2020 jam 08.35 WIB

Data Subjektif Data objektif


Ibu mengatakan anaknya tidak mengalami 1. Keadaan umum : baik, bera badan 9200
apa-apa dan juga ibunya mengatakn ingin gram, kesadaran cosmonmetis, suhu 36,7
mengetahui pertumbuhan dan derajat,nadi 102x/menit, Respirasi
perkembangannya 40x/menit
2. Tahap tumbuh kembang : Duduk : kurang
lebih pada usia 8 bulan
Merangkak :kurang lebih pada usia 8 bulan
Makan biscuit sendiri : kurang lebih pada
usia 8 bulan .Berdiri dengan berpegangan :
kurang lebih pada usia 9 bulan
3. Personal sosial: dada dengan tangan, tepuk
tangan
Motorik halus : menaruh kubus dalam
cangkir, membentuk 2 kubus, memegang
icik-icik
Motorik kasar : duduk, merangkak,berdiri
berpegangan
Bahasa : mengoceh, menoleh kearah suara
menirukan kata-kata
Pemeriksaan psiukologi : anak sudah
terbiasa dengan lingkungan luar bila
didekati orang lain anak akan tersenyum
dan tidak menangis
C. Diagnosa masalah potensial tidak ada
Bayi usia 9 bulan dengan tumbuh kembang normal
D. Identifikasi kebutuhan segera tidak ada
E. Intervensi keperawatan
Tanggal 15-04-2020 jam 08.35 WIB
Bayi dengan usia 9 bulan dengan tumbuh kembang normal

Tujuan Intervensi
Setlah dilakukan asuhan 1. Beritahu hasil pemeriksaan anak kepada ibunya
kebidanan kurang lebih 15 2. Observasi tumbuh kembang anak
menit ibu bisa memahami 3. Anjurkan kepada ibu agar memberikan stimulus
tumbuh kembang anak kepada anak untuk tumbuh kembang anaknya
Ku : baik, kesadaran 4. Ibu jadi tahu keadaan anak nya dan tidak perlu
composmetis,Berat badan 7,2 hawatir
gram – 11kg , panjang badan 5. Untuk mengetahui tumbuh kembang anak pada
68,0 – 76,0 cm. umumnya
6. Pertumbuhan dan perkembangan anak normal
sesuai usianya

F. Implementasi
Tanggal 15-04-2020 jam 08.35 WIB

Diagnosa Implementasi
Bayi dengan usia 9 bulan Memberi tahu hasil pemeriksaan bahwasanya naknya
dengan tumbuh kembag berkembang sesuai anak seusianya.
normal Mengobservasi tumbuh kembang anak sperti
 Motorik halu-personal sosial
 Motorik kasar – bahasa
Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan stimulus
untuk pertumbuhan dan perkembangannya, sering
mengajaknya bicara, memberikan mainan dan
memberikan kue/biscuit supaya bisa makan sendiri
G. Evaluasi
Tanggal 15-04-2020 jam 08.35 WIB

Diagnosa Evaluasi
Bayi dengan usia 9 bulan S : ibu mengatakn sudah mengerti dengan penjelasan
dengan tumbuh kembag bidan
normal O:
1. KU bayi : Baik, compos mentis, suhu : 36,7
derajat, Nadi 102x/menit, Respirai : 42x/menit,
BB :9200gr.
2. Personal sosial: dada dengan tangan, tepuk
tangan
3. Motorik halus : menaruh kubus dalam cangkir,
membentuk 2 kubus, memegang icik-icik
4. Motorik kasar : duduk, merangkak,berdiri
berpegangan
5. Bahasa : mengoceh, menoleh kearah suara
menirukan kata-kata
A : Bayi dengan usia 9 bulan dengan tumbuh kembag
normal
P : lanjutan intervensi
1. Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan
stimulus untuk pertumbuhan dan
perkembangannya, sering mengajaknya bicara,
memberikan mainan dan memberikan
kue/biscuit supaya bisa makan sendiri
2. Observasi tumbuh kembang anak
H. Kesimpulan
Penilaian tes denver II dilakukan melalui tes tigas perkembangan di 4 sektor yaitu
1) Personal sosial : mampu melakukan dadah atau melambaikan tangan dan tepuk tangan
2) Motorik halus : mampu mmasukan kubus didalam cangkir, membuat dua kubus,
memainkan icik-icik
3) Motorik kasar : mampu merangkak, duduk, berdiri berpegangan’
4) Bahasa : mampu mengoceh, menirukan kata-kata, menoleh kearah suara

Menurut pedoman DDST, dari hasil pemeriksaan diatas diakatan normal

I. Rencana tindak lanjut


Pemeriksaan denver II pada An. R didapatkan hasil bahwa AN.R masuk dalam kategori
normal, anjurkan ibu untuk tetap memberikan stimulasi kepada anknya, antara lain :
mengajaknya bicara, memeberinya mainan, member kue dan biscuit supaya makan sendiri.
Dan lakukan observasi tumbuh kembang anak secara rutin di posyandu

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Masa bayi adalah masa keemasan sekaligus masa kritis perkembangan seseorang masa yang
berlangsung selama 2 tahun pertama setelah 2 minggu periode bayi yang baru lahir (postnatal).
Karakteristik Perkembangan Pada Masa Bayi Perkembangan reflek bayi meliputi Reflek
Mengisap, Reflek Mencari, Reflek Menggenggam, Reflek telapak kaki, Reflek Moro dan
Reflek berjalan. Perkembangan fisik yaitu penurunan berat badan akibat kesulitan bayi baru
lahir untuk menyesuaikan diri secara cepat dengan lingkungan baru (luar rahim) Penyesuaian
diri ini mencakup perubahan suhu, mengisap dan menelan, bernafas dan pembuangan kotoran.
Perkembangan Intelegensi atau disebut perkembangan kognitif, pada usia bayi ini berada pada
periode sensorimotorik. Perkembangan Emosi adalah perasaan atau afeksi yang melibatkan
kombinasi antara gejolak fisiologis dan perilaku yang tampak pada rentang Usia 2 bulan
pertama, Usia 2-4 bulan, Usia 3 -10 bulan dan Usia tahun ke 2. Perkembangan Bahasa
meliputi Menangis dan Suara Eksplosif. Ciri-Ciri Masa Bayi meliputi masa dasar yang
sesunguhnya, masa pertumbuhan dan perubahan berjalan pesat, masa berkurangnya
ketergantungan, masa meningkatnya individualitas. Permulaan sosialisasi, permulaan
berkembangnya penggoolongan peran seks, masa yang menarik dan permulaan kreativitas.

3.2 Saran
Bagi keluarga Hendaknya keluarga selalu memantau dan mengontrol perkembangan bayi
khususnya perkembangan psikososial karena pola perkembangan psikososial sangatlah
berpengaruh terhadap pola perkembangan bayi selanjutnya dalam melakukan orientasi dan
komunikasi terhadap orang lain dan dunia luar, dan untuk perawat sebaiknya harus memahami
dan mengerti secara teoritis mengenai perkembangan psikososiak bayi karena ini sangat
penting dan berpengaruh terhadap bagaimana cara perawat dalam melakukan komunikasi
kepada bayi pada saat akan melakukan tindakan keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Dariyo, A. 2007. Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. Bandung : PT Refika
Aditama
Mansur, H. 2014. Psikologi Ibu dan Anak Untuk Kebidanan Edisi 2. Jakarta : Salemba
Medika
Keliat, B. A. 2006. Modul IC-CMHN. Jakarta : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Indonesia
Herlina. (2010). KARAKTERISTIK TAHAPAN PERKEMBANGAN. 2–6.
Suminar, siti solihah dan saka. (2017). Unnes Journal of Public Health. 6(10).

Anda mungkin juga menyukai