Ibu A berumur 40 tahun dirawat di ruang Oleg rumah sakit Mangusada, Badung.
Dibawa kerumah sakit pada Senin, 27 Mei 2019 pada jam 18.00 WITA, dengan keluhan
nyeri, terdapat benjolan, keluarnya cairan dari putting dan pembengkakan pada
payudara. Dan setelah dirawat beberapa hari Ibu A di diagnosa mengidap kanker
payudara stadium 4. Pada hari berikutnya ada dua orang perawat yang bertugas untuk
menangani perawatan pasien. Perawat akan melakukan pengkajian yang berfokus pada
pengkajian psikologis pasien. Sebelum mulai melakukan pengkajian pada pasien, perawat
menyiapkan alat-alat yang diperlukan.
Perawat 2 : Jadi kami kemari adalah untuk melakukan pengkajian psikologis, dimana
tujuannya itu agar kami mengetahui kondisi psikologis ibu, karna akhir-akhir ini
kami lihat ibu sering murung, terdiam, dan juga tidak mau makan. Sebelumnya
tindakan ini kami lakukan kurang lebih 10-15 menit. Apakah ibu bersedia?
Perawat 2 : Baik, jadi untuk prosedurnya nanti ibu bisa berbaring ditempat tidur, dan buat
diri ibu senyaman mungkin. Nanti saya akan mengajukan beberapa pertanyaan
kepada ibu. Sebelum saya mulai melakukan pengkajian apakah ibu ada
pertanyaan atau mungkin ada yang ibu keluhkan?
Pasien : Saya merasakan nyeri diseluruh bagian tubuh, dan saya sudah pasrah dengan
kondisi saat ini
Perawat 1 : Kalau boleh saya tahu bagaimana perasaan ibu saat ini? Mungkin bisa sedikit
ibu ceritakan kepada kami
Pasien : Saya merasa sedih dengan kondisi ini sus, saya juga cemas dan merasa takut jika
sewaktu-waktu kondisi saya drop sus
Perawat 1 : Ibu harap bersabar dan ibu juga jangan terlalu khawatir, kami dari pihak rumah
sakit akan berusaha semaksimal mungkin untuk merawat dan memberikan yang
terbaik kepada ibu
Pasien : Tapi akhir-akhir ini saya merasa malu, kondisi fisik saya semakin hari semakin
memburuk. Payudara saya selalu keluar cairan dan berbau yang tidak sedap sus
(sambil menangis)
Perawat 2 : (perawat mendengarkan dengan penuh perhatian) Kenapa ibu harus merasa
malu. Mulai saat ini ibu harus ikhlas serta mampu menerima kondisi saat ini, ibu
harus berfokus pada kesehatan ibu. Jika nanti keluar cairan pada payudara ibu,
kami akan rutin melakukan perawatan pada payudara ibu.
Pasien : Pokoknya saya merasa malu sus, saya ingin mati saja (menangis) saya tidak bisa
seperti orang lain yang dengan mudah berkumpul dan saya tidak mau mendapat
bantuan apapun
Perawat 1 : Ibu A, saya mengerti dengan apa yang ibu rasakan. Tetapi ibu tidak perlu malu
dengan keadaan ibu sendiri, dengan ibu lebih sabar dan tegar ibu pasti akan bisa
menjalani semua ini (perawat berusaha mengklarifikasi). Dengan kesabaran dan
pengobatan yang ibu dapatkan saat ini astungkara beban dan rasa nyeri ibu akan
berkurang
Pasien : Tapi sus, saya merasa hidup saya sudah tidak berguna lagi saya merasa gelisah
dan saya depresi dengan penyakit saya. Sudah tidak ada gunanya lagi saya
mendapatkan pengobatan medis
Perawat 2 : Ibu, ibu tenang dulu (perawat mencoba menenangkan pasien). Obat apapun yang
kami berikan tidak akan ada gunanya dan tidak akan mampu mengurangi rasa
nyeri serta gelisah ibu. Yang terpenting ibu harus memiliki niat dari hati bahwa
ibu bisa sembuh
Perawat 2 : Baik bu, kami sudah selesai melakukan pengkajian psikologis ibu, bagaimana
perasaan ibu saat kami melakukan pengkajian?
Paisen : Saya merasa lebih tenang ketika sudah menceritakan perasaan yang saya alami
Perawat 1 : Baik ibu, 10 menit lagi saya akan ke ruangan ibu untuk memberikan terapi
mindfulness. Sebelum saya tinggalkan apakah ibu ada pertanyaan?
Perawat 2 : Baik kalau begitu saya kembali ke ruangan dan ibu juga bisa beristrahat. Selamat
pagi bu