Anda di halaman 1dari 19

TEORI ADAPTASI

CALISTA ROY

STIKES NHM
2013
LATAR BELAKANG TEORI
 Sister Callista Roy adalah anggota dari sister of
Saint Joseph of Carondolet yang lahir pada 14
Oktober 1939 di Los angeles, California.
 Dia menerima gelar S1 Keperawatan pada
tahun 1963 dari Mount Saint Mary’s College di
los angeles
 Menyelesaikan master keperawtan di
universitas California Los Angeles tahun 1966.
 Roy memulai pendidikan di bidan sosiologi,
dan menyelesaikan master pada tahun 1973
dan doktoral 1977 di Universitas California
LATAR BELAKANG TEORI
 Dimulai dengan pendekatan teori sistem.
 Roy menambahkan kerja adaptasi dari
Helsen (1964) seorang ahli fisiologis ±
psikologis. Helsen mengartikan respon
adaptif sebagai fungsi dari datangnya
stimulus sampai tercapainya derajat adaptasi
yang di butuhkan individu.
 Selain konsep-konsep tersebut, Roy juga
mengadaptasi nilai “Humanisme” dalam
model konseptualnya berasal dari konsep
A.H. Maslow
1. “SYSTEM” MENURUT TEORI
ADAPTASI CALISTA ROY
 Sistem adalah satu set bagian yang
dihubungkan untuk berfungsi sebagai
keseluruhan untuk tujuan tertentu dan
bekerja berdasarkan saling ketergantungan
bagian-bagiannya. (Roy & Andrew, 1999).

 Agar menjadi keseluruhan dan bagiannya


berhubungan “sistem juga memiliki input,
output dan kontrol dan proses umpan
balik”
KETERKAITAN TEORI SYSTEM
DENGAN ADAPTASI
2. LEVEL ADAPTASI MENURUT
KONSEP ROY
 Tingkat adaptasi memperlihatkan kondisi
proses kehidupan yang dijelaskan pada tiga
tingkat yang terpadu, kompensasi, dan
berkompromi” (Roy & Andrew, 1999)

 Tingkat adaptasi seseorang merupakan titik


yang berubah secara konstan, dibentuk oleh
fokal, kontekstual dan stimuli residual,
yang memperlihatkan standar rata- rata
pribadi seseorang yang berespon dengan
respon adaptif biasa
MODEL KONSEP CALISTA ROY
1. INPUT
 Roy mengidentifikasi bahwa input sebagai
stimulus, merupakan kesatuan informasi,
bahan-bahan atau energi dari lingkungan
yang dapat menimbulkan respon, dimana
dibagi dalam tiga tingkatan yaitu stimulus
fokal, kontekstual dan stimulus residual.
A. STIMULUS FOKAL
 Fokal stimulus adalah “stimulus
eksternal dan internal yang dengan
segera dilawan oleh sistem manusia”

 Stimulus fokal yaitu stimulus yang


langsung berhadapan dengan
seseorang, efeknya segera
B. STIMULUS KONTEKSTUAL
 Stimulus kontekstual adalah semua stimulus lain
yang diperlihatkan pada situasi yang berkontribusi
pada efek dari stimulus fokal.

 Stimulus kontekstual yaitu semua stimulus lain yang


dialami seseorang baik internal maupun eksternal
yang mempengaruhi situasi dan dapat diobservasi,
diukur dan secara subyektif dilaporkan.

 Rangsangan ini muncul secara bersamaan dimana


dapat menimbulkan respon negatif pada stimulus
fokal
C. STIMULUS RESIDUAL
 Stimulus residual yaitu ciri-ciri tambahan
yang ada dan relevan dengan situasi yang ada
tetapi sukar untuk diobservasi meliputi
kepercayan, sikap, sifat individu berkembang
sesuai pengalaman yang lalu, hal ini memberi
proses belajar untuk toleransi.

 Stimulus residual adalah faktor lingkungan


dengan atau tanpa sistem manusia dengan
efek pada saat ini yang tidak jelas.
2. CONTROL PROCES 
MECHANISM KOPING
 Proses koping
Proses koping adalah cara yang asli atau didapat
untuk berinteraksi dengan perubahan lingkungan.
 Mekanisme koping asli/ bawaan
Mekanisme yang secara genetik ditentukan atau
umum pada spesies dan umumnya dipandang sebagai
proses otomatis, manusia tidak harus berpikir tentang
itu.
 Mekanisme koping yang didapat
Mekanisme yang dikembangkan melalui strategi
yaitu belajar. Pengalaman yang dihadapi sepanjang
hidup berkontribusi terhadap respon biasa terhadap
rangsangan tertentu.
REGULATOR SYSTEM
 Regulator sub sistem
1. Regulator adalah proses koping mayor yang
meliputi 4 chanel kognitif – emotif: persepsi dan
proses informasi, belajar, pertimbangan dan
emosi.
2. Mekanisme koping dengan respon otomatik mell
neural, chemical, dan proses endokrin
 Respon adaptif

Respon adaptif adalah sesuatu yang mendukung


integritas dalam hal tujuan dari sistem manusia.
 Respon inefektif

Sesuatu yang tidak berkontribusi terhadap


integritas dalam hal tujuan dari sistem manusia.
MODEL FISIOLOGIS DAN FISIK
 Lima kebutuhan yang diidentifikasi pada model
fisiologis – fisik relatif pada kebutuhan dasar
integritas fisik :
 (1) oksigenasi
 (2) nutrisi
 (3) eliminasi
 (4) aktifitas dan istirahat
 (5) perlindungan.
Proses kompleks yang melibatkan perasaan ;
cairan, elektrolit dan keseimbangan asam basa;
fungsi neurologis dan fungsi endokrin
berkontribusi pada adaptasi fisiologis
 Model konsep diri – grup identitas
Konsep diri yang mempunyai pengertian
bagaimana seseorang mengenal pola-pola
interaksi sosial dalam berhubungan dengan
orang lain.
 Model peran fungsi
Fungsi peran merupakan proses penyesuaian
yang berhubungan dengan bagaimana peran
seseorang dalam mengenal pola-pola itu.
 Model interdependen
Interdependent merupakan kemampuan
seseorang mengenal pola-pola tentang kasih
sayang, cinta yang dilakukan melalui
hubungan secara interpersonal pada tingkat
individu maupun kelompok. Berfokus pada
hubungan yang dekat pada seseorang
(individu dan kelompok)
 Persepsi
Persepsi adalah interpretasi dari stimulus
dan apresiasinya secara sadar.
3. OUTPUT
 Output dari suatu sistem adalah perilaku
yang dapt di amati, diukur atau secara
subyektif dapat dilaporkan baik berasal dari
dalam maupun dari luar .
 Perilaku ini merupakan umpan balik untuk
sistem.
 Roy mengkategorikan output sistem sebagai
respon yang adaptif atau respon yang tidak
mal-adaptif.
APLIKASI CALISTA ROY DALAM
PENGKAJIAN
 Pengkajian pertama meliputi pengumpulan data
tentang perilaku klien sebagai suatu system adaptif
berhubungan dengan masing-masing mode adaptasi:
 fisiologis,
 konsep diri,
 fungsi peran dan ketergantungan

 Setelah pengkajian pertama, perawat menganalisa


pola perubahan perilaku klien tentang
ketidakefektifan respon atau respon adaptif yang
memerlukan dukungan perawat. Jika ditemukan
ketidakefektifan respon (mal-adaptif), perawat
melaksanakan pengkajian tahap kedua
PENGKAJIAN TAHAP 2
 Perawat mengumpulkan data tentang
stimulus fokal, kontekstual dan residual yang
berdampak terhadap klien.
 Menurut Martinez, factor yang
mempengaruhi respon adaptif meliputi:
 genetic;jenis kelamin, tahap perkembangan,
obat-obatan, alcohol, merokok, konsep diri,
fungsi peran, ketergantungan, pola interaksi
social; mekanisme koping dan gaya, strea fisik
dan emosi; budaya;dan lingkungan fisik

Anda mungkin juga menyukai