Anda di halaman 1dari 9

INTERPERSONAL

EDUCATION (IPE)

Anggota Kelompok :
1. Hasna Nurrohmah (05)
2. Nadila Septy Refalda (09)
3. Nazlatul Hafiyah (15)
Latar belakang
Tenaga kesehatan merupakan tenaga profesional yang memiliki tingkat keahlian
dan pelayanan yang luas dalam mempertahankan dan meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan yang berfokus pada kesehatan pasien dimana tenaga kesehatan
memiliki tuntutan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu (praktik
kolaborasi antar tenaga kesehatan) di era global. Tenaga kesehatan yang dimaksud
adalah perawat, dokter, dokter gigi, bidan, apoteker, dietisien, dan kesehatan
masyarakat.
Pelayanan kesehatan sering sekali ditemukan kejadian tumpang tindih pada
tindakan pelayanan antar profesi yang diakibatkan karena kurangnya komunikasi
antar tenaga kesehatan dalam kerjasama tim. Kurangnya komunikasi akan
membahayakan pasien dalam memberikan pelayanan yang bisa menyebabkan pasien
terjatuh atau dalam keadaan bahaya dan juga menyebabkan terlambatnya dalam
pemberian pengobatan dan diagnosis terhadap pasien yang yang berpengaruh
terhadap outcome pasien.
Sehingga seorang mahasiswa perawat harus mempunyai kemampuan
berkomunikasi yang efektif terutama dalam berkolaborasi dengan dokter atau
tenaga kesehatan yang lain yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas
pelayanan pasien.
Interprofessional Education

Interprofessional education (IPE) merupakan bagian integral dari


pembelajaran professional kesehatan, yang berfokus pada belajar dengan, dari,
dan tentang sesama tenaga kesehatan untuk meningkatkan kerja sama dan
meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien.
Hambatan yang muncul dalam IPE

1. Peraturan akademik, 11. Kekurangan pengajar


2. Struktur penghargaan akademik, 12. Interdisipliner,kepemimpinan dan
dukungan administrasi,
3. Lahan praktek klinik,
13. Tingkat persiapan peserta didik,
4. Masalah komunikasi,
14. Logistik,kekuatan pengaturan,
5. Bagian kedisiplinan,
promosi, perhatian dan
6. Bagian profesional, penghargaan,
7. Evaluasi, 15. Resistensi perubahan,
8. Pengembangan pengajar, 16. Beasiswa,
9. Sumber keuangan, 17. Sistem penggajian,
10. Jarak geografis 18. Dan komitmen terhadap waktu
Tahap Proses Perubahan Agar Perubahan
Menjadi Terarah dan Mencapai Tujuan

1. Unfreezing
Tahap Pencairan (Unfreezing) merupakan tahap awal. Pada kondisi ini mulai
muncul persepsi terhadap hal yang baru. Persepsi mencakup penerimaan stimulus,
pengorganisasian stimulus dan penterjemahan atau penafsiran stimulus yang telah
terorganisir yang akhirnya mempengaruhi pembentukan sikap.
Ada dua faktor yaitu faktor internal terdiri dari karakteristik individu,
pengalaman dan pengetahuan. Sedangkan faktor eksternal yaitu stimulus dan
lingkungan sosial.
Sikap dapat diartikan sebagai kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek
tertentu, apabila dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respon.
Sikap dosen yang positif terhadap IPE mendorong untuk berperilaku mendukung
sistem IPE yang baru.
2. Moving
Tahap bergerak (Moving). Pada tahap ini sudah dimulai adanya suatu
pergerakan ke arah sesuatu yang baru. Tahap ini dapat terjadi apabila seseorang
telah memiliki informasi yang cukup serta kesiapan untuk berubah, juga memiliki
kemampuan dalam memahami masalah serta mengetahui langkah-langkah dalam
menyesuaikan masalah atau hambatan dalam penerapan IPE.
3. Freezing
Tahap pembekuan (freezing), yaitu ketika telah tercapai tingkat atau
tahapan yang baru. Proses pencapaian yang baru perlu dipertahankan dan selalu
terdapat upaya mempertahankan perubahan yang telah dicapai.
Tahap ini merupakan tahap terakhir dari perubahan yaitu proses penerimaan
terhadap model pembelajaran terintegrasi setelah dilakukan pergerakan dan
merasakan adanya manfaat dari pembelajaran IPE ini.
PEMAHMAN YANG KELIRU DALAM IPE

 IPE bukanlah siswa dari profesi kesehatan yang berbeda di ruang kelas yang
sama tanpa interaksi reflektif.
 IPE bukanlah berpartisipasi dalam pengaturan perawatan pasien yang
dipimpin oleh individu dari profesi lain tanpa berbagi pengambilan keputusan
atau tanggung jawab untuk perawatan pasien.
TUJUAN PENDIDIKAN INTERPROFESIONAL

1. Harus disesuaikan dengan sistem pelayanan kesehatan yang ada.


2. Kapasitas dari masing-masing institusi pendidikan.
DOMAIN KOMPETENSI PENDIDIKAN
INTERPROFESIONAL
1. Values/ Ethics for Interprofessional Practice
2. Roles/ Resposibilities
3. Interprofessional Comunication
4. Teams and Team Work

Anda mungkin juga menyukai