“ILEUS”
DISUSUN OLEH :
ZIA’UL HAQ
04. 05. 1131
C / KP /VI
I. KONSEP DASAR.
A. Etiologi
1 Perlengketan
Lengkung usus menjadi melekat pada area yang sembuh secara lambat atau
pasda jaringan parut setelah pembedahan abdomen.
2 Intusepsi
Salah satu bagian dari usus menyusup kedalam bagian lain yang ada
dibawahnya akibat penyempitan lumen usus. Segmen usus tertarik kedalam
segmen berikutnya oleh gerakan peristaltik yang memperlakukan segmen itu
seperti usus. Paling sering terjadi pada anaka-anak dimana kelenjar limfe
mendorong dinding ileum kedalam dan terpijat disepanjang bagian usus
tersebut (ileocaecal) lewat coecum kedalam usus besar (colon) dan bahkan
sampai sejauh rectum dan anus.
3 Volvulus
4 Hernia
Protrusi usus melalui area yang lemah dalam usus atau dinding dan otot
abdomen
5 Tumor
Tumor yang ada dalam dinding usus meluas kelumen usus atau tumor diluar
usus menyebabkan tekanan pada dinding usus
B. Patofisiologis.
A. Pengkajian.
Riwayat kesehatan diambil untuk mengidentifikasi awitan, durasi, dan
karakteristik nyeri abdomen (nyeri bersifat hilang timbul)
1 Obstruksi usus halus
Adanya muntah yang mulanya mengandung empedu dan mukus dan tetap
demikian bila obstruksinya tinggi. Pada obstruksi ileum, muntahan menjadi
fekulen yaitu muntahan berwarna jingga dan berbau busuk. Konstipasi dan
kegagalan mengeluarkan gas dalam rectum merupakan gejala yang sering
ditemukan bila obstruksinya komplit. Diare kadang terdapat pada obstruksi
parsial. Pengkajian pola eliminasi usus mencakup karakter dan
frekuensinya. Pasien dapat melaporkan gangguan pola tidur bila nyeri dan
diare terjadi pada malam hari.
2 Obstruksi usus besar
Nyeri perut yang bersifat kolik dalam kualitas yang sama dengan obstruksi
pada usus halus tetapi intensitasnya jauh lebih rendah. Muntah muncul
terakhir terutama bila katup ileosekal kompeten. Pada pasien dengan
obstruksi disigmoid dan rectum, konstipasi dapat menjadi gejala satu-
satunya selama beberapa hari. Akhirnya abdomen menjadi sangat distensi,
loop dari usus besar menjadi dapat dilihat dari luar melalui dinding
abdomen, dan pasien menderita kram akibat nyeri abdomen bawah.
Pengkajian objektif mencakup auskultasi abdomen terhadap bising usus dan
karakteristiknya ; palpasi abdomen terhadap distensi, nyeri tekan. Adanya
temuan peningkatan suhu tubuh mengindikasikan telah ada kontaminasi
peritonium dengan isi usus yang telah terinfeksi.
B. Diagnosa Keperawatan
1 Nyeri
2 Kurang volume cairan dan elektrolit
3 Konstipasi
4 Nutrisi kurang dari kebutuhan
5 Gangguan pola tidur
6 Hipertermi
7 Cemas
INTERVENSI
NoDx kode NOC(TUJUAN) NIC(RENCANA TINDAKAN)
1 Setelah dilakukan tindakan MANAJEMEN NYERI (1400)
keperawatan selama 1x24 jam Kaji secara menyeluruh meliputi
nyeri berkurang dengan >locasi,karakteristik,frekuensi,kualitas
kriteria; > Obsevasi isyarat non verbal;
PAIN LEVEL(2102): kegelisahan
210203 > Frekuensi nyeri berkurang >berikan komunikasi terapeutik untuk
210206 > Ekspresi nyeri wajah menyampaikan nyeri yang dialami dan
210205 > ekspresi nyeri mulut menyampaikan penerimaan terhadap
210201 > laporan nyeri respon nyeri
210209 > muscle tension >pastikan pasien mendapat perawatan
analgetic
>pertimbangkan kebiasaan influensa
terhadap respon nyeri
>memberikan informasi mengenai
nyeri, penyebab nyeri dan caraa
menangani nyeri
ANALGETIKADMINISTRASI(2210)
>Tentukan lokasi nyeri, karakteristik
kwalitas
> Cek riwayat alergi obat
> tentukan obat analgetik
> catat respon analgetic dan beberapa
efect yang tidak menguntungkan
>tentukan pilihan
analgetic(narcotic,nonnarcotic,or
NSAID)berdasarkan tipe dan kasiat
obat
2 Setelah dilakukan tindakan FLUID MANAGEMENT(4120)
keperawatan selama 2x24 jam > monitor status hidrasi
volume cairan dapat teratasi > monitor vital signs
dengan kriteria; > monitor adanya cairan berlebihan
FLUID BALANCE (0601) > monitor status nutrisi
060101 > Tekanan dalam batas > monitor perubahan berat badan
normal >masukan cateter urin jika tersedia
060102 > rata-rata tekanan arteri >pelihara ketepatan keluar masuk nya
dalam batas normal catatan
060107 >24 jam intak dan output >beri caiaran jika perlu
seimbang >distribusi cairan selama 24jam jika
perlu
HYDKTION (0602) ELEKTROLIT MANAGEMENT
060201 > Skin hydration / hidrasi (2000)
kulit > Berikan cairan
060204 > Tidak ada ascites saat ini > Pelihara dengan benar intake dan
060205 > Rasa haus normal output
060209 > Tidak terjadi demam > Lakukan NGT dengan normal salin
060207 > Tidak terjadi nafas pendek > berikan cairan jika diperlukan
> monitor kehilangan elektrolit
> orientasi promasi
> tempatkan monitor jantung jika
tersedia