Anda di halaman 1dari 7

MENERAPKAN LIMA MODEL BERPIKIR KRITIS DALAM

AKTIVITAS KEPERAWATAN
FRISCA LASMA ROHANA SIRAIT / 181101077

frisca.sirait@yahoo.com

Abstrak

Proses keperawatan adalah suatu metode yang digunakan seorang perawat untuk membantu
memecahkanmasalah pasien. Berpikir adalah merupakan salah satu fungsi otak dan fungsi
tersebut dapat berjalan dengan baik jika tubuh dalam keaadaan sehat dan lingkungan yang
memberikan rangsangan. Berpikir kritis adalah proses yang berjalan secara berkesinambungan
mencakup interaksi dari suatu rangkaian pemikiran dan persepsi yang dimana seseorang dituntut
untuk menginterfensikan atau mengevaluasi suatu informasi untuk mendapatkan suatu
kesimpulan. Seorang perawat dalam memberi asuhan keperawatan dituntut untuk berpikir kritis
dalam berbagai situasi, memberikan gambaran kepada perawat tentang pemberian asuhan
keperawatan yang komprehensif dan bermutu, Metode yang digunakan adalah menganalisis
artikel yang relevan dan berfokus pada metode pembelajaran yang mempengaruhi kemampuan
berpikir kritis. Ada beberapa model berpikir kritis dalam keperawatan , salah satunya Lima
Model Berpikir Kritis T.H.I.N.K. Segala hal yang dilakukan perawat memerlukan satu atau
lebih kombinasi dari lima model berpikir kritis.

Kata Kunci : Berpikir Kritis, Asumsi, Model Berpikir Kritis

Latar Belakang pemikiran dan persepsi yang dimana


seseorang dituntut untuk
Berfikir merupakan suatu proses yang
menginterfensikan atau mengevaluasi
berjalan secara berkesenambungan
suatu informasi untuk mendapatkan
mencakup interaksi dari suatu
suatu kesimpulan.
rangkayan pikiran dan persepsi.
Sedangkan berfikir kritis merupakan Berfikir kritis digunakan perawat untuk

konsep dasar yang terdiri dari konsep mengikuti pendidikan ke jenjang yang

berfikir yang berhubungan dengan lebih tinggi, penerapan profesionalisme,

proses belajar dan kritis itu sendiri pengetahuan dan keterampilan teknis

berbagai sudut pandang dalam memberi asuhan keperawatan,


jaminan yang terbaik bagi perawat
Berpikir kritis adalah proses yang
dalam menuju keberhasilan dalam
berjalan secara berkesinambungan
berbagai aktivitas, mengambil
mencakup interaksi dari suatu rangkaian
keputusan, menggunakan keterampilan Google Scholar dan USU e-Journals
berfikir, menggunakan pengetahuan dari dengan memasukkan kata kunci
berbagai subjek dan lingkungannya, “critical thinking” dan “berpikir kritis”.
menangani perubahan yang berasal dari Artikel yang digunakan adalah 14
stressor lingkungan, pelaksanaan artikel dan buku yang diterbitkan
keperawatan sepuluh tahun terakhir.

Tujuan Hasil

Untuk mengetahui manfaat berpikir Berdasarkan hasil pencarian kajian


kritis bagi perawat serta dapat didapatkan bahwa berpikir kritis dapat
menerapkan lima model berpikir kritis meningkatkan kualitas asuhan
dalam keperawatan untuk meningkatkan keperawatan. Faktor-faktor yang
kualitas pelayanan. Seorang perawat mempengaruhi penerapan berpikir kritis
dalam memberi asuhan keperawatan perawat di rumah sakit adalah lama
dituntut untuk berpikir kritis dalam masa kerjanya, motivasi, perkembangan
berbagai situasi, memberikan gambaran intelektual, kebiasaan dan pengalaman
kepada perawat tentang pemberian perawat dalam melaksanakan asuhan
asuhan keperawatan yang komprehensif keperawatan kepada pasien.
dan bermutu, serta melihat setiap Perkembangan intelektual perawat
masalag dengan sudut pandang yang didapat baik dari pendidikan formal
selalu berbeda walaupun objeknya maupun pendidikan informal seperti
sama. pelatihan dan lainnya. Jelas disini dalam
salah satu faktor penerapan berpikir
Metode
kritis merupakan bagian dari lima
Kajian ini menganalisis artikel yang model berpikir kritis yaitu kebiasaan.
relevan dan berfokus pada metode Dimana kebiasaan ini jika dilakukan
pembelajaran yang mempengaruhi berulang kali dapat menjadi sifat alami
kemampuan berpikir kritis dan kedua kita. Dalam hasil pencarian
kepercayaan diri mahasiswa kajian yang lain didapan bahwa ada
keperawatan. Adapun artikel yang hubungan antara kompetensi dengan
digunakan pada kajian ini adalah artikel kemampuan berfikir kritis sedangkan
yang didapatkan dengan menggunakan jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan,
lama bekerja, motivasi, cemas, Asumsi ketiga adalah perawat dan
kecerdasan emosional tidak ada mahasiswa keperawatan bukanlah
hubungannya dengan kemampuan selembar kertas kosong, mereka masuk
berpikir kritis. Berdasarkan hasil ke dalam keperawatan dengan
tersebut juga bahwa upaya keterampilan berpikir.
meningkatkan berpikir kritis
Asumsi keempat adalah bahwa
menggunakan pola pembelajaran seperti
meningkatkan cara berpikir merupakan
diskusi kasus.
tindakan disengaja yang dapat diajarkan
Pembahasan dan dipelajari.

Lima Model Berpikir Kritis: Asumsi kelima adalah bahwa sebagian


besar mahasiswa dan perawat
T: Total Recall
mengalami kesulitan menjelaskan
H: Habit keterampilan berpikir mereka.

I: Inquiry Asumsi keenam adalah bahwa berpikir


kritis dalam keperawatan merupakan
N: New Ideas and Creativity
perpaduan dari beberapa aktivitas
K: Knowing How You Think berpikir yang terkait dengan konteks
situasi ketika proses berpikir tersebut
Asumsi T.H.I.N.K
terjadi.
Asumsi pertama adalah bahwa berpikir,
Model Berpikir T.H.I.N.K
merasa, dan bertindak merupakannn
semua komponen esensial dari a. Ingatan Total / Total Recall (T)
keaahlian keperawatan yang
Ingatan total berarti mengingat beberapa
berkerjasama secara sinergis.
fakta atau mengingat tempat dan
Asumsi kedua adalah walaupun bagaimana cara menemukannya ketika
berpikir, merasa, dan bertindak tidak dibutuhkan. Fakta keperawatan berasal
terpisahkan dalam praktik keperawatan dari banyak sumber, misalnya pelajaran
yang nyata, tetapi dapat di buat terpisah di kelas, informasi yang didapat dari
untuk pembahasan dalam teks dan buku, hal-hal yang dikatan pasien
dalam ruangan kelas. maupun keluarga pasien ke perawat
serta data pasien lainnya yang telah c. Penyelidikan / Inquiry (I)
dikumpulkan. Fakta-fakta ini disimpan
Memeriksa isu secara mendetail
di dalam ingatan baik itu jangka pendek
mempertanyakan isu yang mungkin
ataupun panjang. Ingatan total ini juga
segera tampak jelas. Penyelidikan
berguna untuk mengakses pengetahuan
termasuk menggali dan
yang telah dipelajari sebelumnya dan
mempertanyakan segala hal termasuk
disimpan dalam pikiran. Seberapa
asumsi pribadi dalam suatu situasi dan
banyak seseorang dapat mengingat
tidak menilai sesuatu berdasar bentuk
sesuatu ingatan itu tergantung pada
luarnya karena memeriksa segala
memori yang dimilikinya. Contoh
sesuatunya. Penyelidikan adalah jenis
penerapan ingatan total ini dalam
berpikir yang penting untuk mencapai
keperawatan adalah seperti mengingat
kesimpulan. Walaupun untuk mencapai
nomor jaminan sosial kita sendiri,
kesimpulan dapat dilakukan tanpa
menginat suhu tubuh oral yang normal,
penyelidikan , tapi lebih akurat lagi jika
obat apa yang paling sering diminta
dilakukan penyelidikan. Contohnya
dokter pada saat henti jantung dan lain
dalam bidang keperawatan adalah saat
sebagainya.
seorang perawat menemukan salah
b. Kebiasaan / Habit (H) seorang pasiennya masih terjaga
padahal sudah tengah malam lalu
Kebiasaan adalah pendekatan berpikir
melihat keadaan pasien dengan mata
yang sering kali diulang sehingga
bengkak, sprei berantakan dan adanya
menjadi sifat alami kedua seseorang.
gumpalan tisu di lantai. Saat ditanyakan
Kebiasaan sering digambarkan sebagai
pada pasien, pasien mengatakan bahwa
tindakan yang dilakukan tanpa berpikir
dia baik-baik saja. Tapi perawat harus
panjang walau sebenarnya kita tetap
membuat kesimpulan dari sesuatu yang
melakukan dengan berpikir, hanya saja
tampak belum jelas dengan melakukan
karena sudah mendarah daging , kita
penyelidikan dengan menggabungkan
melakukannya dengan cepat bahkan
informasi dan menanyakan secara
mungkin dilakukan di bawah sadar kita.
langsung pada pasien.
Contohnya dalam keperawatan adalah
resusitasi jantung-paru (RJP) adalah d. Ide Baru dan Kreativitas / New
kebiasaan yang sangat berguna. Ideas and Creativity (N)
Ide baru dan kreativitas sangat penting hal yang dilakukan perawat
dalam keperawatan karena merupakan memerlukan satu atau lebih kombinasi
akar dari asuhan yang sesuai dengan dari lima model berpikir kritis.
spesifikasi klien karena banyak yang
Referensi
harus disesauaikan , diulang dan
digabungkan untuk menhyesuaikan Cahyono, Budi. (2017). Analisis
dengan keinginan dan kebutuhan Keterampilan Berfikir Kritis
pasien. Keperawatan memiliki banyak dalam Memecahkan Masalah
standar yang dapat menjamin pekerjaan Ditinjau Perbedaan Gender.
lebih baik. tetapi tidak selalu dapat Jurnal Aksioma, 08(01), 50-64
dilakukan. Oleh karena itu perawat
Deniati, Kiki, dkk.(2018). Pengaruh
harus belajar lebih banyak guna
Berpikir Kritis Terhadap
memperoleh informasi baru dan asuhan
Kemampuan Perawat Pelaksana
keperawatan lebih berkualitas.
dalam Melakukan Asuhan
e. Mengetahui Bagaimana Anda Keperawatan di Rumah Sakit
Berpikir / Knowing How You Hermina Bekasi Tahun 2016.
Think (K) Jurnal Kesehatan Holistik
(The Journal of Holistic Health
Keperawatan mengharuskan kita untuk
Care), 12(01), 21-25
menjadi pemikir kritis yang terus
menerus berusaha membuat seseorang Fathi, A., & Simamora, R.H. (2019,
berpikir dengan lebih baik atau untuk march). Investigating nurses` coping
mengetahui bagaimana Kita berpikir. strategies in their workplace as an
Jika perawat berada dalam suatu proses indicator of quality of nurses` life in
mengetahui, maka perawat akan dapat Indonesia: a preliminary study. In IOP
mengetahui apa yang dipikirkan Conference Series: Earth and
Enviromental Science (Vol. 248, No. 1,
Penutup
p. 012031). IOP Publishing.
Sebagai seorang perawat, hendaknya
Ferawati. (2016).Penerapan Case Based
kita dapat mengembangkan
Learning dalam meningkatkan
keterampilan berpikir kritis dan
Kemampuan Berpikir Kritis
digunakan dalam keperawatan. Segala
Mahasiswa Keperawatan. Prodi Dokter FK UNDIP.
Naskah Publikasi Jurnal Media Medika Muda.

Hastuti, Witri & Widyaningsih. (2017). Potter & Perry. (2005). Fundamental
Aplikasi Concept Mapping Keperawatan: Konsep,Proses
dalam Pemberian Asuhan dan Praktik Edisi 4.Jakarta:EGC
Keperawatan di Stase
Ruben, M. Gaie. (2006). Berpikir Kritis
Maternitas. Jurnal Keperawatan
dalam Keperawatan, Jakarta :
dan PemikiranIlmiah , 03(03),
EGC
19-26
Suhartini. (2017). Meningkatkan
Indriatie. (2018). Berfikir Kritis dalam
Kemampuan Berpikir Kritis
Proses Keperawatan. Jurnal
Melalui Pembelajaran Statistika
Keperawatan
Berbasis Pendidikan Politik di
Mulyaningsih. (2013). Peningkatan Lingkungan Sekolah. Junal
Perilaku Caring Melalui Gantang , 02(01), 1-9
Kemampuan Berpikir Kritis
Sudono DS, Bambang,dkk (2017).
Perawat. Jurnal Managemen
Gambaran Kemampuan
Keperawatan , 01(02),100-106
Berpikir Kritis Perawat Primer
Patmawati, Try Ayu, dkk. (2018). dalam Pelaksanaan Asuhan
Efektivitas Metode Keperawatan di Rumah Sakit
Pembelajaran Klinik Terhadap Islam Surakarta. Jurnal Ilmu
Kemampuan Berpikir Kritis dan Keperawatan Indonesia, 10(01),
Kepercayaan Diri Mahasiswa 79-106
Keperawatan : A Literature
Sutriyanti, Yanti & Mulyadi. (2019).
Review . Jurnal Keperawatan
Analisis Faktor-Faktor yang
Muhammadiyah,03(02), 88-94
Mempengaruhi Penerapan
Pratama, Putri. (2012). Hubungan Berpikir Kritis Perawat dalam
Antara Kecenderungan Berpikir Melaksanakan Asuhan
Kritis dengan Indeks Prestasi Keperawatan di Rumah Sakit.
Kumulatif (IPK) Mahasiswa Jurnal Keperawatan Raflesia,
01(01), 21-32
Stephani, Mesa Rahmi.(2017).Stimulasi
Kemampuan Berpikir Kritis
Melalui Pembelajaran Berbasis
Masalah Pada Pendidikan
Jasmani. Jurnal Pendidikan
Jasmani dan Olahraga , 09(01),
16-27

Anda mungkin juga menyukai