Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TERAPI BERMAIN MAGIC BOX (KOTAK MISTERI) TERHADAP


PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA (5-6 TAHUN)

DISUSUN OLEH:

NAMA : THARINA MIZA

NIM : 21131204

SIKLUS : I KEPERAWATAN ANAK

DOSEN PEMBIMBING: Ns. HIDAYATUL HASNI, M. Kep

PROFESI NERS

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG

T.A 2021/2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

TERAPI BERMAIN MAGIC BOX (KOTAK MISTERI) TERHADAP


PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA (5-6 TAHUN)

Sup Pokok Pembahasan : Terapi Bermain Magic Box (Kotak Misteri)


Terhadap Perkembangan Bahasa Anak Usia (5-6 Tahun)
Penyaji : Tharina Miza
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Jumat, 1 Oktober 2021
Waktu : 09.00 WIB
Tempat : Di Rumah Anak

A. Latar Belakang
Pendidikan anak usia dini (PAUD) diarahkan untuk memfasilitasi
tumbuh kembang anak secara sehat dan optimal sesuai dengan nilai,
norma, dan harapan masyarakat. Pendidikan tersebut dilakukan melalui
pemberian pengalaman dan rangsangan yang kaya dan maksimal.
Perkembangan merupakan suatu perubahan yang berlangsung seumur
hidup dengan bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa
serta sosialisai dan kemandirian. Ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan
anak antara lain, menimbulkan perubahan yang berhubungan dengan
pertumbuhan, memiliki tahap yang berurutan dan mempunyai pola yang
tetap (Permendikbud, 2014).
Dari beberapa aspek perkembangan anak, aspek perkembangan
yang akan dibahas oleh peneliti adalah aspek perkembangan bahasa.
Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi. Bahasa merupakan
kebutuhan yang sangat penting dalam hubungan antar manusia. Dengan
bahasa seseorang dapat menyampaikan apa yang ada dipikirannya kepada
orang lain. Anak dapat memahami dan mengingat suatu informasi jika
mereka mendapat kesempatan untuk membicarakannya, menuliskannya
dan menggambarkannya. Anak belajar membaca dan menyimak jika
mereka mendapat kesempatan untuk mengekspresikan pemahaman mereka
dengan membicarakannya maupun menuliskannya untuk diri mereka
sendiri maupun ditunjukkan pada orang lain.
Menurut (Asmawati & dkk, 2010) mengatakan permainan magic
box (kotak misteri) ini bertujuan untuk menambah kosakata anak saat
mereka menjelaskan apa saja yang telah mereka sentuh. Anak-anak
menggunakan indra peraba untuk mencari tahu dan mengevaluasi
pengalamannya tersebut. Meskipun barang-barang yang berada dalam
kotak sederhana saja, namun anak-anak tidak tahu apa saja yang ada dalam
kotak tersebut. Kegiatan ini berfokus pada kemampuan anak untuk
merasakan, mengamati, dan menjelaskan pengamatan mereka. Anak dapat
membicarkan bilangan, bahan, bentuk dan ukuran dari berbagai benda
tersebut. Hal ini juga mengembangkan kemampuan anak untuk belajar
membeda-bedakan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan terapi bermain magic box (kotak misteri),
diharapkan dapat melatih perkembangan bahasa anak dalam
lingkungan dan kehidupan sehari-harinya, khususnya dalam kegiatan
sekolah anak usia (5-6 tahun).
2. Tujuan Kusus
a. Dapat mengembangkan kemampuan anak untuk belajar
membeda-bedakan.
b. Dapat melatih keterampilan menggunakan jari-jemari dalam
kehidupan sehari-harinya
c. Dapat mengekspresikan keinginan, perasaan, dan
fantasi.
d. Dapat mengembangkan kreatifitas melalui pengalaman
bermain yang tepat.
e. Agar dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress
karena sakit.

C. Sasaran
Sasaran ditujukan pada anak usia 5-6 tahun yang berada disekitar
lingkungan rumah.
D. Materi
Terlampir
E. Kegiatan Penyuluhan

Topik Kegiatan : Terapi Bermain Magic Box (Kotak Misteri) Terhadap


Perkembangan Bahasa Anak Usia 5-6 Tahun
1. Sasaran : Anak Usia 5-6 Tahun
2. Metode : Ceramah dan demonstrasi
3. Media Dan Alat : Alat dan bahan untuk demonstrasi
4. Tempat : Di Ruang Tamu Rumah Orang Tua Anak
5. Waktu : 09.00- 09.30 WIB (30 Menit)
6. Pengorganisasian :
 Penanggung Jawab : Tharina Miza
 Pendemonstrasian : Tharina Miza
7. Seting tempat

Ket : : Presenter/ Pendemonstrasi

: Anak

: Meja/ fasilitas

8. Uraian Tugas
Presenter/ pendemonstrasi : Memberikan penyuluhan,
mendemonstrasikan tindakan kepada anak, membuka dan menutup
kegiatan.
9. Rencana kegiatan

No KEGIATAN MAHASISWA MEDIA WAKTU


1. Persiapan: Peralatan bermain 5 menit
 Menyiapkan ruangan
 Menyiapkan alat
 Menyiapkan peserta
2. Orientasi: Peralatan bermain 5 menit
a. salam terapeutik:
 Beri salam pembuka
 Memperkenalkan diri
 Evaluasi validasi yaitu
menanyakan perasaan klien
saat ini
b. kontrak: Menjelaskan waktu/ durasi/
tempat serta tujuan kegiatan.
3. Tahap kerja: Peralatan bermain 15 menit
 Perkenalan.
 Menjelaskan cara bermain,
setelah menjelaskan cara
bermainnya memanggil satu
per satu tiap anak.
 Setelah 1 anak sudah maju
suruh untuk menutup mata.
 Dengan mata tertutup anak
tersebut mengambil 1 barang
yang berada di dalam kotak.
 Ketika anak tersebut sudah
mengambil 1 barang dari
kotak suruh tebak dengan
menggunakan semua panca
indra kecuali mata, apabila
anak tersebut bisa menebak
benda yang berada di kotak
maka benda tersebut sudah
milik anak tersebut.
 Apabila ada anak yang tidak
bisa menebak benda dalam
kotak tersebut maka anak
tersebut bisa mencoba lagi.
4. Terminasi: 5 menit
Evaluasi:
 Terapis menanyakan perasaan klien
setelah mengikuti terapi bermain.
 Memberi pujian atas keberhasilan
anak.
Tindak lanjut:
Menganjurkan anak untuk bermain dan
melakukan permainan tebak benda dalam
kotak dengan keluarga atau teman lainnya.
Memberi salam penutup.

F. Rencana Evaluasi
1) Evaluasi struktur
 Persiapan alat
Alat dan bahan yang digunakan berupa kotak yang tak terlihat,
sendok dan garpu, pensil, pena, penggaris, permen, bola.
2) Evaluasi proses penyuluhan
 Penyuluhan tentang terapi bermain magic box (kotak misteri)
tebak benda dalam kotak.
 Didalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi yang
baik antara penyuluh dengan peserta.
 Peserta diharapkan, mengingat kegiatan penyuluhan akan
sangat bermanfaat dalam perkembangan motorik dan sensorik
serta kreatifitas anak.
 Sasaran diharapkan tidak bosan saat menerima materi dan tidak
meninggalkan tempat sebelum acara ditutup.
3) Evaluasi hasil penyuluhan
a. Jangka pendek
 100% anak dapat berpartisipasi dalam kegiatan terapi bermain.
 100% anak dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
 100% anak dapat menebak benda dalam kotak.
b. Jangka panjang
Meningkatkan kemampuan motoric dan sensorik serta melatih
bahasa, melatih daya ingat dan keterampilan kreatifitas pada anak
usia 5-6 tahun.

Lampiran materi

TERAPI BERMAIN MAGIC BOX (KOTAK MISTERI) TERHADAP


PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA (5-6 TAHUN)

A. Pengertian Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini


Perkembangan bahasa anak tumbuh dan berkembang berbeda-
beda, ada yang cepat dan lambat, untuk mengetahui kemampuan bahasa
anak dapat dilihat melalui karakteristik kemampuan bahasa. Menurut
Jamaris karakteristik kemampuan bahasa anak usia 5-6 tahun adalah
sebagai berikut (Susanto, 2011, hal. 78):
 Sudah dapat mengucapkan lebih dari 2.500 kosakata,
 Anak usia 5-6 tahun sudah dapat melakukan peran sebagai
pendengar yang baik,
 Dapat berpartisipasi dalam suatu percakapan. Anak sudah
dapat mendengarkan orang lain berbicara dan menanggapi
pembicaraan tersebut,
 Lingkup kosakata yang dapat diucapkan anak menyangkut
warna, ukuran, bentuk, rasa, bau, keindahan, kecepatan,
suhu, perbedaan, perbandingan, jarak, dan permukaan
(kasar-halus),
 Percakapan yang dilakukan oleh anak 5-6 tahun telah
menyangkut berbagai komentarnya terhadap apa yang
dilakukan oleh dirinya sendiri dan orang lain,serta apa yang
dilihatnya. Anak pada usia 5-6 tahun ini sudah dapat
melakukan ekspresi diri, menukis, membaca, dan bahkan
berpuisi.

B. Ciri- Ciri Kreatifitas Anak Usia Dini


Pendidikan anak usia dini (PAUD) diarahkan untuk memfasilitasi
tumbuh kembang anak secara sehat dan optimal sesuai dengan nilai,
norma, dan harapan masyarakat. Pendidikan tersebut dilakukan melalui
pemberian pengalaman dan rangsangan yang kaya dan maksimal.
Perkembangan merupakan suatu perubahan yang berlangsung seumur
hidup dengan bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa
serta sosialisai dan kemandirian. Ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan
anak antara lain, menimbulkan perubahan yang berhubungan dengan
pertumbuhan, memiliki tahap yang berurutan dan mempunyai pola yang
tetap (Permendikbud, 2014).
Dari beberapa aspek perkembangan anak, aspek perkembangan
yang akan dibahas oleh peneliti adalah aspek perkembangan bahasa.
Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi. Bahasa merupakan
kebutuhan yang sangat penting dalam hubungan antar manusia. Dengan
bahasa seseorang dapat menyampaikan apa yang ada dipikirannya kepada
orang lain. Anak dapat memahami dan mengingat suatu informasi jika
mereka mendapat kesempatan untuk membicarakannya, menuliskannya
dan menggambarkannya. Anak belajar membaca dan menyimak jika
mereka mendapat kesempatan untuk mengekspresikan pemahaman mereka
dengan membicarakannya maupun menuliskannya untuk diri mereka
sendiri maupun ditunjukkan pada orang lain.
Bahasa dalam Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 Tentang
Standar Pendidikan Anak Usia Dini, terdiri atas:
 Memahami bahasa reseptif, mencakup kemampuan
memahami cerita, perintah, aturan, menyenangi dan
menghargai.
 Mengekspresikan bahasa, mencakup kamampuan bertanya,
menjawab pertanyaan, berkomunikasi secara lisan,
menceritakan kembali yang diketahui, belajar bahasa
pragmatik, mengekspresikan perasaan, ide, dan keinginan
dalam bentuk coretan.
 Keaksaraan, mencakup pemahaman terhadap hubungan
bentuk dan bunyi huruf, meniru bentuk huruf, serta
memahami kata dalam cerita.

C. Kondisi yang Dapat Menghambat dan Meningkatkan Kreativitas


Anak
 Banyak menanyakan kepada anak “?, kenapa begitu?”
 Selalu memberikan penekanan mengenai sikap
 Menganggap anak sebagai manusia anak kecil yang tidak
tahu apa-apa
 Memberikan pengawasan yang ekstra ketat
 Selalu mencela karya anak
 Melarang anak berisik
 Melarang anak bermain kotor-kotoran
 Selalu memberikan fasilitas yang sudah jadi (konsumtif)
 Anak diberikan kesibukan yang berlebihan, sehingga tidak
memiliki kesempatan untuk meregangkan otot-ototnya dari
kelelahan
 Selalu dimarahi ketika melakukan kesalahan meskipun
sepele
 Sering diolok-olok.
D. Hakikat Permainan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya dapat diperoleh
beberapa kesimpulan,yaitu:
 Adanya pengaruh penerapan magic box (kotak misteri)
terhadap perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun,
 Adanya pengaruh metode kuis/tanya jawab terhadap
perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun,
 Berdasarkan penelitian dan hasil analisis data yang telas
dilakukan makan dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan pengaruh antara penerapan permainan magic
box (kotak misteri) dengan metode kuis/tanya jawab
terhadap perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun.

Anda mungkin juga menyukai