Anda di halaman 1dari 9

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN

IMUNISASI PADA ANAK SELAMA PANDEMI COVID-19

PENELITIAN KEPERAWATAN ANAK

PROPOSAL

Oleh:

LEONY PRISKA PRISYLIA


NIM: 171211373

PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
TAHUN 2021
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa pandemi Covid-19 adalah masa yang sangat

mengkhawatirkan, khususnya bagi para ibu yang memiliki balita.

Sementara itu, imunisasi sangat penting bagi anak-anak balita guna

mencegah berbagai penyakit berbahaya dimasa pandemi Covid-19, para

tenaga kesehatan tetap mensosialisasikan imunisasi kepada para ibu,

walaupun hasilnya di tahun 2019 partisipan imunisasi menurun tajam (R,

Gravidarum, EAtika, & Fajriah, 2020). Pandemi Covid-19 berpotensi

menurunkan cakupan imunisasi dasar lengkap bagi anak-anak di

Indonesia. Jika tidak diantisipasi, rendahnya cakupan imunisasi bisa

menimbulkan bencana penyakit baru seperti wabah campak, difteri, dan

tuberculosis yang lebih besar pada masa mendatang di luar Covid-19

(Yazia, V,. Hasni, H,. Mardhotillah, A,. Eldest, W, G, 2020)

Imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat paling efektif

dan efisien dalam mencegah beberapa penyakit berbahaya. Sejarah telah

mencatat besarnya peranan imunisasi dalam menyelamatkan masyarakat

dunia dari kesakitan, kecacatan bahkan kematian akibat penyakit-penyakit

seperti Cacar, Polio, Tuberkulosis, Hepatitis B yang dapat berakibat pada

kanker hati, Difteri, Campak, Rubella dan Sindrom Kecacatan Bawaan


Akibat Rubella (Congenital Rubella Syndrom/CRS). Tetanus pada ibu

hamil dan bayi baru lahir, Pneumonia (radang paru), Meningitis (radang

selaput otak), hingga Kanker Serviks yang disebabkan oleh infeksi Human

Papilloma Virus (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2020). Salah

satu hal yang menjadi sorotan pada masa pandemi Covid-19 ini adalah

banyak Posyandu dan Puskesmas yang menutup layanan imunisasi untuk

balita. Hal ini berarti cakupan imunisasi dasar anak balita akan lebih kecil

lagi di tengah pandemi Covid-19 saat ini (Utami, 2020). Akan tetapi, pada

masa pandemi COVID-19 ini, imunisasi tetap harus diupayakan lengkap

sesuai jadwal untuk melindungi anak dari PD31 (Kementrian, 2020)

(Anggraini & Agustin, 2020).

Menurut World Health Organization (WHO), imunisasi

merupakan hal yang paling penting dalam pelayanan kesehatan untuk

melindungi individu yang rentang dari penyakit yang dapat dicegah

dengan imunisasi (PD3I) (WHO, 2020). Imunisasi merupakan upaya

kesehatan masyarakat yang paling efektif dan efisien dalam mencegah

beberapa penyakit berbahaya (Kemnetrian, 2020). Imunisasi merupakan

salah satu upaya kesehatan masyarakat esensial yang efektif untuk

memberikan kekebalan spesifik terhadap penyakit yang dapat dicegah

dengan imunisasi (PD3I). Adanya COVID-19 yang terjadi secara global

sejak ditetapkan sebagai Public Health Emergency of International

Concern (PHEIC) pada tanggal 30 Januari 2020 dan ditetapkan sebagai

pandemi pada tanggal 11 Maret 2020 oleh WHO, memberikan dampak

pada pelaksanaan program kesehatan khususnya pelayanan imunisasi dan


surveilans PD3I. Berdasarkan data yang diperoleh dari GAVI, WHO dan

UNICEF menyebutkan bahwa setidaknya 80 juta anak usia kurang dari 1

tahun memiliki risiko untuk menderita penyakit difteri, campak dan polio

akibat terganggunya pelayanan imunisasi rutin di tengah pandemi COVID-

19. Terdapat 64% dari 107 negara mengalami gangguan atau penundaan

pelaksanaan layanan imunisasi rutin dari 60 negara menunda pelaksanaan

kampanye imunisasi terutama campak dan polio. Hal ini tentu berisiko

untuk terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) PD3I (Kementrian Kesehatan

Republik Indonesia, 2020).

Sejak Indonesia melaporkan kasus COVID-19 pertama pada bulan

Maret 2020, cakupan imunisasi rutin untuk mencegah penyakit-penyakit

pada anak-anak seperti campak, rubella, dan difteri semakin menurun.

Misalnya, angka cakupan imunisasi difteri, pertusisi dan tetanus (DPT3)

dan campak dan rubella (MR1) berkurang lebih dari 35% pada bulan Mei

2020 dibandingkan periode waktu yang sama pada tahun sebelumnya

(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia & UNICEF, 2020). Untuk

lebih memahami efek pandemi COVID-19 terhadap imunisasi,

Kementerian Kesehatan dan UNICEF melakukan penilaian cepat pada

April 2020 mengatakan 84% dari semua fasilitas kesehatan (faskes)

melaporkan layanan imunisasi terganggu di kedua level yaitu Puskesmas

dan Posyandu. Gangguan dalam layanan imunisasi sangat besar dan

langsung dirasakan, dengan beberapa hambatan yang diamati di berbagai

tingkatan. Hambatan akses akibat penghentian layanan disertai dengan

menurunnya permintaan disebabkan masyarakat takut terinfeksi atau


tertular COVID-19 (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia &

UNICEF, 2020)

Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam keefektifitas

imunisasi adalah kelengkapan dan ketepatan terhadap jadwal imunisasi.

Faktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi dasar lengkap pada

anak atau bayi meliputi beberapa hal, salah satunya disampaikan oleh

Thiara Vivi (2015) yang menyatakan bahwa faktor yang berhubungan

dengan pemberian imunisasi dasar lengkap pada anak atau bayi antara lain

pengetahuan, pendidikan, pekerjaan orangtua, sikap, pelayanan imunisasi,

motivasi dan informasi imunisasi. Para peneliti juga telah melakukan riset

tentang pengaruh karakteristik ibu terhadap kepatuhan pemberian

imunisasi dasar lengkap pada anak bawa dua tahun, yang dilakukan oleh

Harmasdiyani (2015) didapatkan pendidikan dan pengetahuan ibu beresiko

terhadap kepatuhan pemberian imunisasi dasar lengkap.

Masa pandemi COVID-19 yang telah menjangkiti sebagian besar

negara pun hendaknya tidak menyurutkan semangat tenaga kesehatan

untuk menggaungkan pentingnya imunisasi dan melakukan langkah-

langkah penting untuk memastikan setiap anak yang merupakan kelompok

rentan terlindungi dari penyakit-penyakit berbahaya dengan imunisasi.

Dalam masa pandemi Covid-19 ini, imunisasi tetap harus diupayakan

lengkap sesuai jadwal untuk melindungi anak dari PD3I. Pelayanan

imunisasi pada masa pandemi Covid-19 dilaksanakan sesuai kebijakan

pemerintah daerah setempat, berdasarkan analisis situasi epidemiologi

penyebaran Covid-19, cakupan imunisasi rutin, dan epidemiologi PD3I.


Pelayanan imunisasi dilakukan sesuai prinsip pencegahan dan

pengendalian infeksi (PPI) dan menjaga jarak aman 1-2 meter. Dinas

kesehatan harus berkoodinasi dan melakukan advokasi kepada pemerintah

daerah setempat dalam pelayanan imunisasi pada masa pandemi Covid-19.

Selain itu, petugas kesehatan diharapkan dapat memantau status imunisasi

setiap sasaran yang ada di wilayah kerjanya.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk menyusun sebuah

proposal yang dijadikan sebagai tugas akhir dengan judul “Faktor-Faktor

yang mempengaruhi Kelengkapan Imunisasi Pada Anak Selama Pandemi

Covid-19.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan

masalah dalam penelitian ini adalah apa sajakah faktor-faktor yang

mempengaruhi kelengkapan imunisasi pada anak dimasa pandemi Covid-

19.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan

imunisasi pada anak dimasa pandemi Covid-19.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi

kelengkapan imunisasi pada anak dimasa pandemi Covid-19


b. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh tingkat pendidikan ibu

terhadap kelengkapan imunisasi pada anak selama Covid-19

c. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh tingkat pengetahuan ibu

dengan kelengkapan imunisasi pada anak selama Covid-19

d. Untuk mengetahui cara memenuhi kelengkapan imunisasi pada

anak selama Covid-19

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian di harapkan dapat bermanfaat:

1. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan hasil proposal ini dapat menambah wawasan bagi

Mahasiswa sebagai bahan bacaan dan menambah referensi di

perpustakaan STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG

2. Bagi Peneliti

Sebagai tambahan pengetahuan dalam hal penyusunan proposal

serta dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat dibangku perkuliahan

serta memberikan pengalaman bagi peneliti dalam hal melaksanakan

penelitian.

3. Bagi Petugas Kesehatan

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai data bagi perawat dan tenaga

kesehatan lainnya dalam upaya mengatasi faktor-faktor yang

mempengaruhi kelengkapan imunisasi pada anak dimasa pandemi

covid-19
4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi, bahan

perbandingan dan informasi untuk penelitian selanjutnya tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan imunisasi pada anak

selama pandemi covid-19


DAFTAR PUSTAKA

(Yazia, V,. Hasni, H,. Mardhotillah, A,. Eldest, W, G, 2020)Anggraini, Y., &
Agustin, K. (2020). Efektivitas Pengetahuan Orangtua Batita Terhadap
Ketepatan Imunisasi Dasar Dan Booster Pada Masa Pandemi Covid-19.
Maternal, IV(2), 83–88.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, & UNICEF. (2020). Imunisasi Rutin


pada Anak Selama Pandemi COVID-19 di Indonesia : Persepsi Orang tua
dan Pengasuh Agustus 2020. 1–16. Retrieved from
https://www.unicef.org/indonesia/reports/rapid-assessment-immunization-
services-indonesia]%0AImunisasi

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Buletin Surveilans PD3I &


Imunisasi. 11–11.

R, Gravidarum, EAtika, Z., & Fajriah, N. (2020). Pengaruh Pandemi Covid 19


Terhadap Kunjungan Imunisasi Di Posyandu Desa Tanjungwangi Kecamatan
Cijambe Tahun 2020. Asian Research Midwifery and Basic Science Journal,
1(1), 60–72.

Yazia, V,. Hasni, H,. Mardhotillah, A,. Eldest, W, G, T. (2020). Dukungan


keluarga dan tingkat kecemasan orangtua dalam kepatuhan imunisasi dasar
pada masa pandemi covid-19. Jurnal Keperawatan, 12(4), 1043–1050.

Anda mungkin juga menyukai