Anda di halaman 1dari 11

KEPERAWATAN GERONTIK

KOMUNIKASI PADA LANSIA

KELOMPOK 9
PENGERTIAN KOMUNIKASI

Komunikasi dengan lansia harus memperhatikan faktor


fisik,psikologis (lingkungan dalam situasi individu harus
mengaplikasikan keterampilan komunikasi yang tepat. Di
samping itu juga memerlukan pemikiran penuh serta
memperhatikan waktu yang tepat.
KARAKTERISTIK LANSIA

• Berdasarkan usiannya, oraganisasi kesehatan dunia (WHO)


mengelompokan usia lanjut menjadi empat macam meliputi :
a).usia pertengahan (middle age)kelompok usia samapai 59 tahun.
b).usia lanjut (elderly) kelompok usia antara 60 sampai 70 tahun.
c). Usia lanjut usai (old) kelompok usia antara 75 sampai 90 tahun.
d). Usia tua (very old) kelompok usia di atas 90 tahun.

Meskipun batasan usia sangat beragam untuk mengolongkan lansia namun


perubahan-perubahan akibat dari usia tersebut telah dapat
diidentifikasi,misalnya perubahan aspek fisik berupa perubahan neorologi dan
sensorik,peruahan visual,perubahan pendengaran. Perubahan tersebut dapat
menghambat prosespenerimaan dan interprestasi terhadap maksud komunikasi.
Perubahan ini juga menyebabkan klien lansia mengalami kesulitan dalam
berkomunikasi.belum lagi perubahan konegtif yang berpengaruh pada tingkat
intelegensi, kemampuan belajar,daya memori dan motivasi klien.
GEJALA-GEJALA PENOLAKAN TERSEBUT MISALNYA :

• a). Tidak percaya terhadap diagnosa gejala,perkembangan


serta keterangan yang di berikan yang di berikan petugas
kesehatan.
• b). Mengubah keterangan yang di berikan sedekmik
• c). Menolak membicarakan perawatannya di rumah sakit.
• d).menolak ikut serta dalam perawatan dirinya secara umum
khususnya tidakan yang mengikut seenak dirinya.
• e). Menolak nasehat-nasehat misalnya,istirahat baring,berganti
posisi tidur,terutama bila nasehat tersebut demi kenyamanan
klien.
C. PERMASALAHAN DAN PERKEMBANGAN KOMUNIKASI
ORANG DEWASA

• Menurut Eriksons (dalam Sarfika, Rika. dkk.2018),


menjelaskan bahwa pada orang dewasa terjadi perkembangan
psikososial yaitu intimasi vs isolasi. Orang dewasa sudah
mempunyai sikap-sikaptertentu, pengetahuan tertentu,
bahkan tidak jarang sikap itu sudah sangat lama menetap
dalam dirinya, sehingga tidak mudah untuk merubahnya.
Orang dewasa bukan seperti gelas kosong yang dapat diisikan
sesuatu. Oleh karena itu dikatakan bahwa kepada orang dewasa
tidak dapat diajarkan sesuatu yang baru untuk merubah
tingkah lakunya dengan cepat. Orang dewasa kalau ia sendiri
yang ingin belajar hal baru maka dia akan terdorong
mengambil langkah untuk mencapai sesuatu yang baru itu.
• Sikap Komunikasi Pada Orang DewasaBerdasarkan perkembangan komunikasi pada
orang dewasa dari permasalahan yang terjadi maka agar tercapai komunikasi efektif
terutama dalam melaksanakan pelayanan keperawatan perlu menunjukkan dan
menerapkan sikap-sikap terapeutik dan mengetahui sikap-sikap psikologi pada orang
dewasa. Dalam berkomunikasi dengan dewasa sampai lansia diperlukan pengetahuan
tentang sikap-sikap yang khas. Berikut sikap-sikap psikologi spesifik pada orang
dewasa terhadap komunikasinya:
•  
• a.Orang dewasa/ lansia melakukan komunikasi berdasarkan pengetahuan/pengalaman
sendiri. Dalam hal ini perawat harus menunjukkan sikap :
• a)Memotivasi untuk mencari pengetahuan sendiri sesuai yang diinginkan
• b)Tidak mengajari tetapi cukup memberikan motivasi untuk menggantikan
perilaku yang kurang tepat.
• b.Berkomunikasi pada orang dewasa/lansia harus melibatkan perasaan dan pikiran. Dalam
hal ini perawat perlu menunjukkan perasaan dan pikiran orang dewasa/lansia sebagai
kekuatan untuk merubah perilakunya 6
• c.Komunikasi adalah hasil kerjasama antara manusia yang saling memberi pengalaman,
saling mengungkapkan reaksi dan tanggapannya mengenai suatu masalah. Maka
perawat perlu :a)Bekerjasama dengan orang dewasa/lansia untuk menyelesaikan
masalahb)Memberikan kesempatan pada lansia untuk mengungkapkan
pengalaman dan memberi tanggapan tentang pengalaman tersebut.
D.SUASANA KOMUNIKASI PADA ORANG DEWASA DAN
LANSIA

•Disamping sikap komunikasi pada orang dewasa, kita harus


memperlihatkan ataumampu menciptakan suasana yang dapat
mendorongefektivitas komunikasi pada kelompok usia dewasa maupun lansia
dan juga menciptaan suasana komunikasi yang dapat mencapai tujuan
yang diinginkan.Ada beberapa suasana yang harus diciptakan
•:a.Suasana hormat menghormatiOrang dewasa dan lansia akan mampu
berkomunikasi dengan baik apabila pendapat pribadinya dihormati, ia lebih
senang kalau ia boleh turut berfikir dan mengemukakan fikirannya.
•b.Suasana saling menghargaiSegala pendapat, perasaan, pikiran, gagasan,
sistem nilai yang dianut perlu dihargai. Meremehkan dan menyampingkan
harga diri mereka akan dapat menjadi kendala dalam jalannya komunikasi.
 
• c.Suasana saling percaya Saling mempercayai bahwa apa yang
disampaikan itu benar adanya akan dapat membawa hasil yang
diharapkan. Jangan melakukan penyangkalan pada apa yang
dikomunikasikan oleh orang dewasa atau lansia. Karena
mereka akan tidak percaya dengan anda dan
mengakibatkan tujuan komunikasi tidak tercapai.
• d.Suasana saling terbukaKeterbukaan dalam komunikasi
dangat diperlukan baik bagi orang dewasa maupun
lansia. Maksud terbuka adalah terbuka untuk
SUASANA KOMUNIKASI PADA ORANG DEWASA DAN
LANSIA

Berikut ini teknik komunikasi secara khusus yang harus anda terapkan
saat berkomunikasi dengan orang dewasa :
• a.Penyampaian pesan langsung kepada penerima tanpa
perantara. Dengan penyampaian langsung maka klien akan lebih
mudah untuk menerima penjelasan yang disampaikan.
• b.Saling mempengaruhi dan dipengaruhi, maksudnyakomunikasi
antara perawat dan pasien dewasa harus ada keseimbangan dan tidak
boleh ada yang mendominasi.
• c.Melakukan komunikasi secara timbal balik secara langsung,
maksudnya komunikasi timbal balik dapat meminimalkan
kemungkinan terjadi salah persepsi.d.Komunikasi secara
berkesinambungan tidak statis dan bersifat dinamis
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI
PADA LANSIAA.FAKTOR KLIEN MELIPUTI

• ; kecemasan, penurunan sensori (penurunan pendengaran


dan penglihatan, kurang hati-hati, tema yang menetap misal
• 9kepedulian terhadap kebugaran tubuh, kehilangan reaksi,
mengulangi kehidupan, takut kehilangan control dan
kematian)b.Faktor perawat meliputi; perilaku perawat
terhadap lansia dan ketidakpahaman perawatc.Faktor
lingkungan yang bising dapat menastimulasi kebingungan
lansia dan terganggunya penerimaan pesan yang disampaikan
2.9 HAMBATAN KOMUNIKASI

• Pada Lansia Dan Cara Mengatasinya Hambatan komunikasi yang efektif pada
lansia berhubungan dengan keterbatasan fisik yang terjadi akibat dari proses
menua (aging process), antara lain fungsipendengaranmenurun, mata yang
kabur, tidak adanya gigi, suara yang mulai melemah dan sebagainya. Faktor
penghambat dapat muncul baik dari komunikator maupun komunikan. Faktor
penghambat dari komunikator (perawat atau pemberi asuhan) meliputi
tidak menguasai pesan, kurang menguasai unsur lain, suasana kurang
mendukung, penyampaian pesan tidak jelas (karena suara terlalu kecil/cepat)
sehingga susah ditangkap oleh penerima.
• Faktor penghambat dari aspek komunikan (lansia) meliputi pengetahuan
komunikan terlalu rendah sehingga sulit mencerna isi pesan, sifat tertutup,
atau lingkungan tempat berkomunikasi yang kurang mendukung (terlalu
bising, panas, terlalu dingin, tidak adanya privasi) akan menghambat
komunikasiAdapun kendala-kendala dan hambatan dalam berkomunikasi
dengan lansia :

Anda mungkin juga menyukai