PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Komunikasi pada Klien Dewasa ?
2. BagaimanakahSuasanadalam Berkomunikasi dengan Orang
Dewasa ?
3. Bagaimanakah Model Model Konsep Komunikasi dan
Penerapanya pada Klien Dewasa ?
4. Bagaimanakah Strategi Pelaksanaan Komunikasi Pada Orang
Dewasa?
C. Tujuan
1. Mengetahuin Komunikasi pada Klien Dewasa
2. Mengetahui Suasana dalam Berkomunikasi dengan Orang Dewasa
3. Mengetahui Model-Model Konsep Komunikasi dan Penerapannya
pada Klien Dewasa
4. Mengetahui Strategi Pelaksanaan Komunikasi Pada Orang dewasa
D. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini, kami menggunakan metode literatur
dan penelusuran IT. Pada metode literatur, kami menggunakan beberapa
referensi atau buku-buku/literatur. Sedangkan pada metode penelusaran
IT ini, kami mencari tambahan referensi pada internet.
BAB II
PEMBAHASAN
2
A. Komunikasi Pada Klien Dewasa
B. Suasana Komunikasi
3
diinginkan . dalam berkomunikasi dengan orang dewasa adalah :
(Mundakir,2006)
4
mampu bergerak lebih jauh dari imobilitas bio psikososialnya untuk
mencapai penerimaan terhadap masalahnya.
5
Refleks dari model komunikasi interaksi dari leary (1950) ini
menggabungkan multidimensionl yang ditekankan pada hubungan
interaksional antara 2 (dua) orang , dimana antara individu saling
mempengaruhi dan dipengaruhi :
Leary mengamati tingkah laku klien, dimana didapatkan
tingkah laku tersebut dipengaruhi lingkungan sekitar. Dari gambaran
model leary ; pesan komunikasi dapat terjadi dalam 2 dimensi : 1)
dominan submission , dan 2) hate-love
Model leary dapat diterapkan dibidang kesehatan karena
dalam bidang kesehatan ada keseimbangan kekuatan antara
profesional dengan klien. Selama beberapatahun pasien akut
ditempatkan pada peran submission dan profesi kesehatan selalu
mendominasi peran dan klien ditempatkan dalam keadaan yang
selalu patuh. Seharusnya dalam berkomunikasi ada keseimbangan
asertif dalam menerima dan memberi anatara pasien dan profesional.
6
stress yang menghambat psikologikal dan belajar bagaiaman
berhubungan efektif dengan orang lain.
7
yang disampaikan dapat diterima jelas oleh klien untuk atau untuk
mengetahui ada tidaknya persepsi yang salah terhadap pesan yang
disampaikan. (Mundakir,2006)
8
psikologi ,dll, sehingga perawat harus memperhatikan hal-hal
tersebut agar tidak terjadi kesalahpahaman. Pada komunikasi orang
dewasa diupayakan agar perawat menerima pasien sebagaimana
manusia seutuhnya dan perawat harus dapat menerima setiap orang
berbeda satu dengan yang lain.
Berdasarkan pada hal tersebut diatas, model konsep
komunikasi yang tepat dan dapat diterapkan pada klien dewasa
adalah model komunikasi interaksi king dan model komunikasi
kesehatan. Karena pada kedua model komunikasi ini menunjukkan
hubungan relationship yang memperhatikan karakteristik dari klien
dan melibatkan pengirim dan penerima, serta adanya umpan balik
untuk mengevaluasi tujuan komunikasi.
Komunikasi merupakan alat yang efektif untuk mempengarui
tingkah laku manusia ke arah yang lebih baik sehingga perawat perlu
untuk menguasai tehnik dan model konsep komunikasi yang tepat
untuk setiap karakteristik klien .
a. Orang dewasa memiliki pengetahuan , sikap dan
keterampilan yang menetap dalam dirinya yang sukar untuk
dirubah dalam waktu singkat sehingga perlu model
komunikasi yang tepat agar tujuan dapat tercapai.
b. Model konsep komunikasi yang sesuai untuk klien dewasa
adalah model interaksi king dan model komunikasi kesehatan
yang menekankan hubungan relationship yang saling
memberi dan menerima serta adanya feedback untuk
mengevaluasi apakah informasi yang disampaikan sesuai
dengan tujuan yag ingin dicapai . (Mundakir,2006)
9
diri tentang kemampuan yang dimiliki. Jika telah siap, maka perlu
membuat rencana interaksi dengan klien.
a. Evaluasi diri
Apa yang akan saya ucapkan saat bertemu dengan klien?
Bagaimana respon selanjutnya jika klien diam, menolak,marah
atau inkoheren?
Adakah pengalaman interaksi dengan klien yang
negatif/buruk/tidak menyenangkan?
Jika ada lakukan dengan koreksi dengan cara membaca cara-cara
berhubungan dengan klien. Konsultasi dengan pembimbing
klinik, diskusi dengan teman sekelompok.
Bagaimana tingkat kecemasan saya? Jika cemas ringan, lakukan
interaksi. Jika cemas sedang, usahakan sampai dapat mengatasi
kecemasan.
b. Interaksi
Berikut perlu di tetapkan tahapan hubungan berikutnya:
Mengkaji/observasi/pemantauan/tindakan keperawatan
terminasi?
c. Rencana interaksi
Teknik komunikasi apa yang akan diterapkan,kaitkan dengan
tujuan melakukan hubungan dengan klien. Hal ini berhubungan
dengan tahapan hubungan yang akan dilakukan.
Teknik observasi apa yang perlu dilakukan selama
berhubungan dengan klien.
10
Nama saya perawat Santi, saya senang dipanggil perawat
Santi!
3) Mengenalkannama klien
Nama Bapak atau Ibu, saudara atau saudari atau senang
dipanggil apa?
4) Menyepakati Pertemuan
Bunyi kesepakatan tentang pertemuan terkait dengan
kebersediaan klien untuk bercakap-cakap (tempat bercakap-
cakap dan lama percakapan).
Contoh komunikasi :
bagaimana kalau kita bercakap-cakap.
Ayo kita bercakap-cakap!
Dimana kita duduk? (sebutkan)
Ayo kita duduk disana. (sebutkan)
Jika di klinik/rumah sakit langsung katakan silahkan
duduk!.
Jika dikamar klien, saudara langsung duduk disamping
klien.
5) Menghadapi kontrak
Pada pertemuan awal perlu melengkapi penjelasan identitas
saudara sehingga saat interaksi klien percaya pada perawat
Contoh komunikasi :
Saya perawat yang bekerja di .saya yang akan merawat
selama 3 hari. (contoh bila nama kesenangan nya
Angel).
Dimulai saat ini sampai dengan .., saya datang jam
07.00 dan pulang jam 14.00.
Klien menyepakati tujuan interaksi :
Saya akan membantu Angel untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapi.
Kita bersama-sama menyelesaikan masalah yang
dihadapi Angel.
6) Memulai percakapan awal
Pada awalnya focus percakapan adalah pengkajian keluhan
utama atau alasan masuk rumah sakit. Kemudian
dilanjutkan dengan hal-hal yang terkait dengan keluhan
11
utama. Jika mungkin melengkapi format pengkajian proses
Keperawatan.
Contoh komunikasi untuk mengkaji keluhan utama.
Untuk melengkapi identitas saudara :
Apa yang terjadi dirumah sampai Angel dibawa kemari?
Apa yang Angel rasakan sampai datang kemari?
Apa yang Angel susahkan saat ini?
Apa masalah yang Angel rasakan saat ini?
Jika klien menjawab, lanjutkan eksplorasi sesuai dengan
format pengkajian terutama hal-hal terkait dengan keluhan
utama.
b. Fase orientasi
Fese Orientasi dilaksakan pada awal setiap pertemuan
kedua dan seterusnya. Tujuan fase orientasi adalah memvalidasi
kekurangan data,rencana yang telah dibuat dengan keadaan klien
12
saat ini. Umumnya dikaitkan dengan hal yang telah dilakukan
bersama klien.
1) Memberi Salam
sama dengan fase perkenalan
2) Memvalidasi Keadaan Klien
bagai mana keadaan Yanti hari ini?
cobayanti ceritakan prasaan hari ini!
adakah hal yang terjadi,selama kita tidak bertemu? Coba
ceritakan!
3) Mengingat Kontrak
setiap berinteraksi dengan klien dikaitkan dengan kontrak
pada pertemuan sebelumnya.
Yanti masih ingatkah jam brapa kita bertemu?
sesuai dengan janji kita yang lalu akan bertemu pada jam
(sesuai perjanjian).
Yanti masih ingatkah apa topic pembicaraan kita.
sesuai dengan perjanjian yang lalu saya akan memberikan
suntikan lagi.
sesuai dengan perjanjian kita tadi,sekarang yanti akan saya
bantu latihan secara efektif.
c. Fase kerja
1) Meningkatkan pengertian dan pengenalan klien akan dirinya,
prilaku,prasaan, dan pikirannya,tujuan ini sering disebut juga
tujuan kognitif.
Contoh:
apa yang menyebabkan yanti cemas?
apa tanda atau gejala yang yanti rasakan saat cemas?
kapan saja yanti merasakan cemas?
Apa yang yanti rasakan saat merasa cemas?
2) Mengembangkan, mempertahankan dan meningkatkan
kemampuan klien secara mandiri menyelesaikan masalah
yang dihadapi. Tujuan ini sering disebut juga tujuan afektif
dan psikomotor.
Contoh:1
13
apa yangyanti lakukan saat cemas?
apa yang yanti lakukan saat jantung berdebar-debar?
apakah dengan masalah itu masalah yanti bias selesai?
apa kira-kira cara lain yang lebih baik?
bagaimana kalau kita bicarakan beberapa cara baru?
3) Melaksanakan terrapin atau tekhnikal keperawatan.
Contoh:
Bagaimana rasa nyeri yanti?
saya bantu untuk mencoba cara mengurangi rasa nyeri.
Pertama: Yanti dapat mengalihkan pikiran pada
pengalaman yang menyenangkan, atau membaca, atau
mendengar music, atau bercakap-cakap.
Kedua: Latihan napas dalam-dalam. (beri contoh)
Ketiga: mengusap daerah tertentu. (beri contoh)
Mari kita coba.(Bantu klien melakukannya,beri pujian
jika dapat melakukan)
Bagaimana perasaan ibu?
Nah, ibu dapat mencobanya pada saat nyeri, namun jika
tidak berhasil panggil perawat.
4) Melaksanakan pendidikan kesehatan
Contoh:
Sesuai dengan anji kita tadi pagi,saya akan memberi
penjelasan tentang cara merawat tali pusat banyi baru lahir.
Jelaskan tentang merawat tali pusat banyi baru lahir
(jelaskan dengan alat bantu [lembar balik atau leaflet atau
booklet]).
Ada pertanyaan Bu?Ada yang kurang jelas?
Ibu dan keluarga boleh mencoba melakukannya di rumah,
terimakasih.
5) Melaksanakan kolaborasi
Contoh:
Bu,sekarang sudah pukul 12.00,saatnya ibu mendapat
suntikan.
Ibu,miring ke sebelah kiri.
Sedikit sakit Bu (katakan ada saat akan menyuntik),tarik
napas dalam Bu,ya,sudah.
Bagaimana Bu?
6) Melaksanakan observasi dan monitoring
14
Bu,sesuai keadaan suhu Ibu yang tinggi maka setiap dua jam
saya mengukur suhu, nadi, dan pernapasan Ibu.
Sekarang saya akan ukur suhu Ibu diketiak.Kemudian
perawat meletakan thermometer di ketiak klien, dan katakan
pada klien:
dijepit ya Bu!
Saya ambil ya Bu, sekarag Ibu istirahat lagi, nanti dua jam
lagi saya dating.
d. Fase Terminasi
1) Terminasi sementara
Terminasi sementara yaitu merupakan akhir dari setiap
pertemuan perawat dank lien. Terminasi terbagi menjadi
dua, yaitu:
a) evaluasi hasil
coba yang disebutkan hal-hal yang sudah kita
bicarakan.
apa saja yang telah Yantim dapat dari percakapan
tadi?
b) Tindak Lanjut
bagaimana kalua Yanti lakuakn nanti diruangan?
yang mana Yang ingin Yanti coba?
c) Kontrak yang akan datang
Waktu :
Kapan kita ketemu lagi?
bagai mana kalau nanti jam.kita bertemu lagi?
kita akan bertemu lagi besok pagi.
Topic :
apa saja yang akan kita bicarakan hari ini,nanti
atau besok.
2) Terminasi akhir
Terminasi akhir terjadi jika klien akan pulang dari rumah
sakit atau saudara selesai praktek dirumah sakit.
a) Evaluasi hasil
coba sebutkan kemampuan yang didapat setelah
dirawat disini?
15
apa saja yang telah diketahui selama dirawat
disini?
b) Tindak lanjut
Apa rencana kegiatan yantidirumah?
Apa gejala dan tanda yang perlu diperhatikan
dirumah?
c) Kontrak yang akan datang
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
16
2. Suasana dalam berkomunikasi dengan orang dewasa yaitu :
a. Suasana hormat menghormati
b. Suasana saling menghargai
c. Suasana saling percaya
d. Suasana saling terbuka
3. Ada 4 jenis Model Konsep Komunikasi pada Klien Dewasa yaitu :
a. Model Shanon & Weaver
b. Model Komunikasi Leary
c. Model Interaksi King
d. Model Komunikasi Kesehatan
4. Strategi pelaksanaan terdiri dari 4 fase yaitu :
a. Fase pra-interaksi
b. Fase perkenalan/orientasi
c. Fase kerja
d. Fase terminasi
B. Saran
Diharapkan dengan pembuatan makalah ini, pengetahuan
mahasiswa dapat bertambah luas tentang Komunikasi pada Orang Dewasa,
semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai acuan untuk mempelajari
dan memahami mata kuliah ini.
17
DAFTAR PUSTAKA
18