Anda di halaman 1dari 24

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Terapi Akupresur

1. Definisi Terapi Akupresur

Akupresur disebut juga dengan terapi totok atau tusuk jari adalah salah

satu bentuk fisoterapi dengan memberikan pemijatan dan stimulasi pad titik-

titik tertentu atau akupoint pada tubuh. Akupresur juga diartikan sebagai

menekan titik-titik penyembuuhan menggunkan jari secara bertahap yang

merangsang kemampuan tubuh untuk penyembuhan diri secara alami. (Heni

Setyowati, dkk, 2018). Terapi akupresur merupakan pengembangan dari ilmu

akupuntur, sehingga pada prinsipnya metode terapinya akupresur sama dengan

akupuntur, yang membedakanya terapi akupresur tidak menggunakan jarum

dalam proses pengobatannya. Akupresur berguna untuk mengurangi atau pun

mengobati berbagai jenis penyakit dan nyeri serta mengurangi ketegangan dan

kelelahan. Proses pengobatan dengan teknik akupresur menitik beratkan pada

titik – titik saraf tubuh. Di kedua telapak tangan dan kaki kita terdapat titik

akupresur untuk jantung, paru – paru, ginjal, mata, hati, kelenjar tiroid,

pankreas, sinus, dan otak (hasanudin Kep, 2015).

2. Sejarah Akupresur

Selama ribuan tahun, secara naluriah manusia melakukan pemijatan,

usapan, tepukan dan sentuhan tangan pada bagian yang tidak nyaman agar

mendapatkan kenyamanan. Pijatan ini dilakukan oleh manusia di seluruh

penjuru dunia, sebagai proses penyembuhan jauh sebelum teknik pengobatan

ditemukan. Ilmu akupresur adalah bagian dari ilmu pengobatan Timur


khususnya Asia sejak zaman batu hingga zaman logam pada masa prasejarah.

tahun 3000 SM , pendeta Taoist menggunakan dan menulis tentang pijat

sebagai metode penyembuhan. Pemerintahan kaisar kuning yaitu zaman Cu

Ciu Can Kuo (770-221 SM). Buku Huang di Neijing atau Yellow Emperor’s

Inner Canon diterbitkan mencatat penggunaan metode pijat, teknik akupresur

pada meridian tubuh. Tahun 2500 sampai 2330 SM bangsa Mesir

menggunakan pijat pada area tangan dan kaki untuk proses penyembuhan.

Tahun 1800 SM di buku suci Hindu tertulis tentang ayurweda di dalam

isinya termasuk di dalamnya adalah pijat. Tahun 1000 SM, ilmuwan Hower

menulis manfaat minyak zaitun untuk pijat. Tahun 500 SM, seorang bernama

Dr shi shivango komartpaj memperkenalkan pijat Thailand ke khalayak.

Teknik pijat ini merupakan kombinasi ilmu pijat dari India, China dan Asia.

Tahun 776 SM pertandingan olimpiade Yunani purba, melakukan pemijatan

pada atlet-atlet sebelum mulai pertandingan, hasilnya sangat signifikan. Tahun

500 SM Hippocrates menjabarkan tentang kombinasi bermacam-macam

gerakan senam dan pijat untuk penyembuhan. Periode 460 sampai 380 SM,

Hippocrates memasukkan pijatan sebagai salah satu alternatif medis.

Hippocrates sebagai bapak pengobatan dan menulis sumpah

Hippocrates pada tahun 460 sampai dengan 380 SM. Pada catatannya

menyebutkan bahwa: seorang dokter harus berpengalaman dalam banyak hal

termasuk masalah usapan. Tahun 60 SM, Julius Caesar yang menderita epilepsi

kemudian mendapatkan perawatan khusus dari ahli naturalis yang juga seorang

terapis melakukan perawatan dengan memberi usapan untuk mengatasi asma

yang diderita setiap hari, caranya dengan melakukan cubitan cubitan kecil

9
untuk meredakan rasa sakit dan rasa nyeri di kepala. Perkembangan

akupresur terus berjalan sampai setelah masehi hingga sekarang. Tahun 600

berkembang shiatsu atau Jepang titik pijat shiatsu merupakan pengembangan

dan penggabungan metode pijat dari Cina. Pijat ini dibawa oleh pendeta Budha,

Tao Confusius.

Teknik pemijatan yang dilakukan saat hubungan Jepang negara-negara

lain mulai terbuka. Tahun 1980 sampai 1037 Ibnu Syifa seorang ilmuwan

kesehatan Arab kembang mempelajari dan mengembangkan metode

penyembuhan melalui pelemasan otot dalam tubuh dari sebuah penyakit.

Perkembangan pijat akupresur di Indonesia, perkembangan akupresur di

negara kita bila mana dibandingkan dengan perkembangan di negara lain

tidaklah tertinggal dari sejak 3000 SM zaman prasejarah diawali oleh

masuknya migrasi di daerah Yunan Cina Selatan ke Indonesia hingga sekarang.

Abad 1 M, artefak arkeologi peralatan batu periode tersebut ditemukan di dekat

Desa Cekiki bagian barat Pulau Bali titik bukti tertua itu berupa karya tulis

memuat pengetahuan tentang pengobatan dan menggunakan bahan dari alam,

bahasa Sansekerta, Jawa kuno dan bahasa Bali. Sejak ribuan tahun lalu

pengobatan tradisional Indonesia sudah ada dengan masuknya pengaruh hindu-

buddha dari India, Cina dan Islam melalui pedagang gujarat dan kesultanan

Turki Usmani. Tahun 1292 sampai 1478 penemuan prasasti dari peninggalan

kerajaan Hindu Majapahit yaitu adanya profesi pengobat tukang meracik jamu

yang disebut arcaki. Peninggalan artefak relief pada candi dan prasasti seperti

relief candi Borobudur menggambarkan adanya pengobatan pijat dan racikan

obat dari bahan alam.


Perkembangan terus berkembang sampai sekarang. Dengan

didirikannya persaudaraan pelaku dan pemerhati akupresur Indonesia (P3AI)

pada bulan Agustus 2016 sebagai organisasi yang menaungi para pelaku dan

pemerhati pijat akupresur di Indonesia. (Ikhsan, 2019).

3. Teori Dasar Akupresur

a. Teori yin dan yang

Dasar teori dari falsafah pemikiran dalam pengobatan akupuntur adalah

teori Yin-Yang dan lima unsur. Teori Yin Yang WU-Sing dalam ilmu

kedokteran Tiongkok digunakan dalam berbagai bidang seperti: fisiologi,

patologi, etiologi, analisis dan diagnosa penyakit dan pengobatan. teori Yin

Yang menyatakan bahwa segala sesuatu yang berada dalam alam semesta

dibentuk, dilahirkan, bergerak, berkembang, dan berubah karena dorongan atau

bimbingan dari dua aspek yang berlawanan yaitu aspek fisik dan aspek Yin

dan aspek Yang. Segala sesuatu yang berada di alam pasti terdapat aspek Yin

dan Yang. Aspek Yin dan Yang menjadi beberapa hubung bertentangan,

saling mengandalkan, saling dan saling membentuk, serta pada kondisi tertentu

dapat berubah dari aspek ke aspek lainnya yaitu itu Yin ke Yang sebaliknya.

Dalam teori Yin dan Yang terdapat beberapa aspek menurut (Rajin, 2020) :

1) Yin Yang saling bertentangan

Semua di alam semesta ini selalu dalam keadaan berlawanan atau

bertentangan. dalam teori yin yang kedua pihak yang berlawanan itu adalah

yin dan yang. misalnya bumi dengan langit, tinggi-rendah, atas-bawah, naik-

turun, siang-malam,diam-bergerak, pria-wanita.

11
2) Yin Yang saling mengandalkan

Konsistensi antara Yin dan Yang yang memberikan arti keduanya dapat

hadir berdampingan, hidup saling mengandalkan dan saling membutuhkan. Hal

ini berarti Yin ataupun Yang tidak dapat berdiri sendiri.

3) Yin Yang saling menarik

Dalam keadaan bergerak, selalu tumbuh atau berkurang. apabila Yang

sedang bertambah maka Yin berkurang namun, pergerakan demikian ada

batasnya contoh perubahan musim panas dan dingin.

4) Yin Yang dapat berubah dari satu pihak ke pihak lain

Dalam kondisi tertentu Yang dapat berubah menjadi Yin, dan Yin

dapat berubah menjadi Yang. Perubahan di alam semesta ini selalu diawali

dengan perubahan kuantitatif dan kemudian disusul dengan perubahan

kualitatif. Berkurang atau bertambahnya Yin dan Yang adalah perubahan

kuantitatif maka berubahnya antara Yin dan Yang adalah perubahan kualitatif.

b. Teori pergerakan lima ungsur

Teori pergerakan lima unsur kategori lima unsur alam mencangkup

tanah, air memakai kayu, api dan logam. Lima unsur ini membentuk sebuah

keseimbangan dinamis yang tertib dan teratur serta saling berkaitan dengan

memiliki hubungan yang erat satu dengan yang lain. Dalam mendiagnosis

suatu penyakit harus berlandaskan pada lima unsur maka dapat terlihat

kelainan organ yang lain sebagai akibat hubungan terikatnya satu organ tubuh

dengan organ tubuh yang lain. Teori diatas menganalogikan bahwa lima unsur

itulah menggambarkan dari organ-organ tubuh yang saling berhubungan dan

perlu ada keseimbangan.


Api mewakili jantung dan usus kecil bersifat panas, membumbung ke

atas dapat menguap atau mengeringkan air. Kayu mewakili hati dan kantung

empedu bersifat tubuh dan berkembang, lemah lembut, bergoyang jika ditiup

air dan dapat terbakar sehingga menimbulkan api. Air makili ginjal dan

kandung kemih bersifat dingin, lembab serta menurun ke bawah tanah

mewakili limpa dan lambung bersifat menumbuhkan, mudah berubah dan

dapat memenuhi air. Logam mewakili paru-paru dan usus besar bersifat bersih

keras tetapi luwes serta mengeluarkan suara nyaring. Perubahan yang terjadi

dan dari keseimbangan itu dijadikan arah dalam penentuan masalah kesehatan

terapi yang diberikan.(Hilda Sulistia Alam, 2020).

Gambar 1 Teori Pergerakan Lima Unsur


Sumber : Dasar ilmu akupresur dan moksibasi, (Ikhsan, 2019).

4. Manfaat Akupresur

Akupresur memberikan rangsangan dengan menggunakan jari pada

titik-titik meridian tubuh yang bertujuan untuk mempengaruhi organ tubuh

tertentu dengan merangsang aliran energi tubuh. Manfaat akupresur yaitu

untuk membantu pengelolaan stress dan meningkatkan relaksasi. Penekanan

dilakukan secara perlahan-lahan sampai ditemukan titik meridian yaitu kondisi

13
dimana tubuh merasakan tidak nyaman, nyeri, pegal, panas dan gatal.

Memberikan penekanan pada titik accupoint meridian kandung kemih dan

meridian du di punggung akan menstimulasi sel saraf sensorik disekitar titik

akupresur kemudian diteruskan ke medula spinalis, mesensefalon dan komplek

pituitari hipothalamus yang ketiganya dirangsang untuk melepaskan hormon

endorphin yang dapat memberikan rasa rileks. Dengan adanya hormon

endorpin tubuh akan merasa rileks.(Maharani & Widodo, 2019). Manfaat

akupresur merupakan terapi dengan prinsip healing touch yang lebih

menunjukan prilaku caring pada responden, sehingga dapat memberikan

perasaan tenang, nyaman, perasaan yang lebih diperhatikan yang dapat

mendekatkan hubungan terapeutik antara peneliti dan responden (Majid,

2017).

5. Teknik Pemijatan Akupresur

Teknik memijat terapi akupresur Teknik pijat akupresur adalah

turunan dari ilmu akupunktur. Titik-titik yang digunakan sama seperti yang

digunakan pada terapi akupunktur.

a. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan pijat akupresur menurut

(Sobari, 2020).

1) Pertama kali yang harus diperhatikan adalah kondisi umum si penderita. Pijat

akupresur tidak bolehdilakukan terhadap orang yang :

a) Dalam keadaan yang terlalu lapar.

b) Dalam keadaan terlalu kenyang.

c) Dalam keadaan terlalu emosional (marah, sedih, khawatir).

d) Dalam keadaan hamil muda.


Selain kondisi penderita, ruangan untuk terapi akupresur pun harus

diperhatikan :

a) Suhu ruangan jangan terlalu panas atau terlalu dingin.

b) Sirkulasi udara baik, tidak terlalu pengap dan tidak melakukan pemijatan di

ruang berasap.

c) Terapi bisa dilakukan dalam posisi duduk atau berbaring dengan tenang,

tidak dalam keadaantegang.

b. Cara memijat akupresur menurut (Sobari 2020) yaitu :

1) Cara pemijatan bisa dilakukan dengan :

a) Pijatan bisa kita lakukan setelah menemukan titik meridian yang tepat, yaitu

timbulnya reaksi pada titik pijat berupa rasa nyeri, linu atau pegal.

b) Pijatan bisa dilakukan dengan menggunakan jari tangan (jempol dan jari

telunjuk).

c. Lama dan banyaknya tekanan menurut (Sobari, 2020) yaitu :

1) Pijatan untuk menguatkan (Yang), untuk kasus penyakit dingin, lemah,

pucat/lesu, dapatdilakukan dengan maksimal 30 kali tekanan, untuk masing-

masing titik dan pemutaran pemijatannya searah jarum jam.

2) Pemijatan yang berfungsi melemahkan (Yin) untuk kasus penyakit panas,

kuat, muka merah, berlebihan/hiper dapat dilakukan dengan minimal 50 kali

tekanan dan cara pemijatannya berlawanan jarum jam.

d. Titik akupresur

1) Titik akupresur utama untuk hipertensi adalah

15
a) SP 6 Sanyinjiao (sedate)

Sanyinjiao (SP6) adalah titik limpa nomer 6. Titik ini berada 4 jari

diatas mata kaki. (Hilda Sulistia Alam, 2020).

Gambar 2 SP 6 Sanyinjiao
Sumber : Pengaruh akupresur terhadap kadar glukosa darah pasien diabetes melitus
tipe 2(Jumari, dkk, 2019).

b) LR 3 taichong (sedate)

Merupakan meridian hati terletak di antara tulang metatarsal 1 dan

metatarsal 2 (Tjipto, 2012).

Gambar 3 LR 3 Taichong
Sumber: Acupuncture nepal, Dr. Ishwar Gyawali, 2018.
c) LR 2 Xingjian (sedate)

Tereletak 1 jari batas distal lekukan antara ibu jari dan jari kedua kaki

(Mustofa & Dirdjo, 2015).

Gambar 4 LR 2 Xingjian
Sumber : Acupuncture Nepal, Dr. Ishwar Gyawali, 2018.

d) LI 4 Hegu (sedate)

Terletak pada pertengahan sisi radial os metacarpal II pada dorsum

manus (Hasanudin Kep, 2015).

Gambar 5 LI 4 Hegu
Sumber : Titik hegu L 14 Tiga titik pijatan untuk menyembuhkan sakit kepala dan
migrain, mudah dan bisa anda lakukan sendiri, 2020.

e) GB 20 Fengchi (sedate)

Terletak 2 jari dari batas rambut belakang pada sebuah Lekukan

(Hasanudin Kep, 2015).

17
Gambar 6 Gb 20 Fengchi
Sumber : GB 20, kenali hegu, feng chi dan tai yang untuk sembuhkan migrain tanpa
obat, 2021.

f) KI 3 Taixi (tonic)

Terletak di antara malleolus internus dan tendon achiles setinggi bagian

terttinggi malleolus internus. (Hasanudin Kep, 2015).

Gambar 8 KI 3 Taixi.

Gambar 7 KI 3 Taixi
Sumber :Acupuncture Nepal, Dr. Ishwar Gyawali, 2018.

g) ST 36 zunsanli

Terletak tiga cm di bawah patella (Wulandari & Mahadini, 2019).


Gambar 9 ST 36 zunsanli
Sumber : ST 36, akupresur untuk kesehatan wanita (Heni Setyowati, 2018).

6. Prosedur Pemberian Terapi Akupresur

a. Persiapan Pasien

1) Pastikan identitas pasien

2) Kaji kondisi pasien terakhir

3) Beritahu dan jelaskan pada pasien atau keluarga tentang tindakan yang akan

dilakukan

4) Jaga privasi pasien

5) Posisikan pasien senyaman mungkin

6) Pasien sebaiknya dalam keadaan berbaring, duduk atau dalam posisi yang

nyaman

b. Persiapan Alat

1) Alat bantu pemijatan

2) Sarung tangan (bila perlu)

3) Alkohol

4) Krim lotion atau minyak

5) Handuk kecil

c. Cara Bekerja

1) Tahap orientasi

a) Berikan salam, panggil pasien dengan nama kesukaannya.

b) Perkenalkan nama dan tanggung jawab perawat.

c) Jelaskan tujuan, prosedur, dan lama tindakannya pada pasien dan keluarga.

d) Berikan kesempatan untuk pasien untuk bertanya sebelum terapi dilakukan.

2) Tahap kerja

19
a) Jaga privasi pasien dengan menutup tirai

b) Atur posisi pasien dengan posisi terlentang (supinasi), duduk, duduk dengan

tangan bertumpu dimeja, berbaring miring atau tengkurap, dan berikan alas.

c) Bantu melepaskan pakaian pasien atau aksesoris yang dapat menghambat

tindakan akupresur.

d) Cuci tangan dan gunakan sarung tangan bila perlu.

e) Bersihkan kaki atau tangan pasien menggunakan alkohol, lalu keringkan

dengan handuk.

f) Oleskan krim atau minyak, lakukan teknik pemanasan.

g) Cari titik-titik rangsangan akupresur untuk nyeri gastritis yang ada ditubuh,

menekannya hingga masuk ke sistem saraf. Akupresur hanya memakai

gerakan dan tekanan jari.

h) Penekanan dilakukan sekitar 3-5 detik pada tiap titik meridian atau sampai

rasa sakitnya mulai berkurang.

i) Setelah semua selesai, bersihkan pasien dari sisa-sisa krim atau minyak

menggunakan alkohol dan keringkan dengan handuk.

j) Pemijat membersihkan atau mencuci tangan.

d. Terminasi

1) Jelaskan pada pasien bahwa terapi sudah selesai dilakukan.

2) Kaji respon pasien setelah dilakukan terapi.

3) Rapikan pakaian pasien dan kembalikan ke posisi yang nyaman.

4) Rapikan alat-alat.

e. Hasil

1) Evaluasi hasil kegiatan dan respon pasien setelah dilakukan tindakan.


2) Lakukan kontrak untuk terapi selanjutnya.

3) Akhiri kegiatan dengan cara yang baik.

4) Cuci tangan.

f. Dokumentasi

1) Catat tindakan yang telah dilakukan, tanggal dan jam pelaksanaan.

2) Catat hasil tindakan (respon subjektif dan objektif).

3) Dokumentasikan tindakan dalam bentuk SOAP.

B. Konsep Dasar Hipertensi

1. Definisi hipertensi

Definisi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan

tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih

dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit

dalam keadaan cukup istirahat/tenang. Peningkatan tekanan darah yang

berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten) dapat menimbulkan

kerusakan pada ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit jantung koroner) dan

otak (menyebabkan stroke) bila tidak dideteksi secara dini dan mendapat

pengobatan yang memadai. Banyak pasien hipertensi dengan tekanan darah

tidak terkontrol dan jumlahnya terus meningkat. Oleh karena itu, partisipasi

semua pihak, baik dokter dari berbagai bidang peminatan hipertensi,

pemerintah, swasta maupun masyarakat diperlukan agar hipertensi dapat

dikendalikan. (Kemenkes.RI, 2014). Menurut definisi Organisasi Kesehatan

Dunia, hipertensi ditandai adalah pembacaan tekanan darah yang melebihi nilai

lebih dari 140 (tekanan darah tinggi) dan 90 (tekanan darah rendah) mmHg

21
dengan pengukuran berulang saat orang tersebut sedang dalam kondisi

istirahat.

2. Etiologi hipertensi

Banyak faktor yang dapat menyebabkan hipertensi. Hipertensi

yang penyebabnya diketahui secara jelas dikenal sebagai hipertensi sekunder.

Contohnya hipertensi disebabkan oleh penyakit pada ginjal. Sementara itu,

jenis hipertensi primer kemungkinan memiliki banyak penyebab. Salah

satunya adanya beberapa perubahan pada jantung dan pembuluh darah yang

menyebabkan peningkatan tekanan darah. Riwayat keluarga juga memiliki

peran dalam perkembangan hipertensi. Namun, faktor ini lebih baik dianggap

sebagai suatu tanda peringatan. Faktor risiko lainnya yang menyebabkan

hipertensi adalah gaya hidup yang tidak sehat seperti stres, obesitas, kurangnya

aktivitas fisik, kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol.(Junaedi, dkk, 2013).

a. Faktor penyebab hipertensi yang tidak dapat diubah menurut (Junaedi, dkk,

2013) yaitu :

1) Ras

Di Amerika Serikat, hipertensi paling banyak dialami oleh orang kulit

hitam keturunan Afrika Amerika dibandingkan dengan kelompok ras lainnya.

Hipertensi lebih banyak terjadi pada orang berkulit hitam daripada yang

berkulit putih. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebabnya

namun orang berkulit hitam ditemukan kadar renin yang lebih rendah dan

sensitifitas terhadap vasopresin lebih besar.


2) Usia

Penambahan usia dapat meningkatkan risiko terjangkitnya hipertensi.

walaupun penyakit hipertensi bisa terjadi pada segala usia, tetapi paling sering

menyerang orang dewasa yang berusia 35 tahun atau lebih. meningkatnya

tekanan darah seiring dengan bertambahnya usia memang sangat wajar. Hal ini

disebabkan adanya perubahan alami pada jantung, pembuluh darah dan kadar

hormon. namun, jika perubahan ini disertai dengan faktor risiko lain bisa

memicu terjadinya hipertensi.

3) Riwayat keluarga

Hipertensi merupakan penyakit keturunan. Jika salah satu dari orang

tua kita menderita penyakit hipertensi, sepanjang hidup kita memiliki risiko

terkena hipertensi sebesar 25%. jika kedua orang tua kita menderita hipertensi,

kemungkinan kita terkena penyakit ini sebesar 60%. Penelitian terhadap

penderita hipertensi di kalangan orang kembar dan anggota keluarga yang sama

menunjukkan ada faktor keturunan yang berperan.

4) Jenis kelamin

Diantara orang dewasa dan setengah baya, ternyata kaum laki-laki

lebih banyak menderita hipertensi. namun, hal ini terjadi sebaliknya setelah

berumur 55 tahun ketika sebagian wanita mengalami menopause. hipertensi

lebih banyak dijumpai pada wanita.

2. Faktor penyebab hipertensi yang dapat diubah menurut (Junaedi, dkk, 2013)

1) Obesitas

Obesitas merupakan faktor risiko lain yang turut menentukan

keparahan hipertensi. Semakin besar massa tubuh seseorang, semakin banyak

23
darah yang dibutuhkan untuk menyuplai oksigen dan nutrisi ke otot dan

jaringan lain. Obesitas meningkatkan jumlah panjangnya pembuluh darah

sehingga dapat meningkatkan resistensi darah yang seharusnya mampu

menempuh jarak lebih jauh.

2) Sindrom resistensi insulin atau sindrom metabolik

Secara normal alat pencernaan dapat memecah sebagian makanan yang

kita makan menjadi gula (glukosa dalam darah). Darah akan mengangkut

glukosa ke seluruh tubuh untuk menghasilkan tenaga.

3) Kurang gerak

Kurang melakukan aktivitas fisik dapat meningkatkan resiko seseorang

terjangkit hipertensi. hal ini berkaitan dengan masalah kegemukan. Orang yang

tidak aktif cenderung memiliki frekuensi denyut jantung lebih tinggi sehingga

otot jantung harus bekerja lebih keras pada saat kontraksi.

4) Merokok

Zat kimia dalam tembakau dapat merusak lapisan dalam dinding arteri

sehingga arteri lebih rentan terhadap penumpukan plak. Nikotin dalam

tembakau dapat membuat jantung bekerja lebih keras karena terjadi

penyempitan pembuluh darah sementara. Selain itu dapat meningkatkan

frekuensi denyut jantung dan tekanan darah.

5) Sensitifitas natrium

Asupan natrium dan garam merupakan risiko hipertensi yang masih

kontroversial. Natrium merupakan salah satu mineral atau elektrolit yang

berpengaruh terhadap tekanan darah namun respon tidak sama.


6) Kadar Kalium rendah

Kalium berfungsi sebagai penyeimbang jumlah natrium dalam cairan

sel. Kelebihan natrium dalam sel dapat dibebaskan melalui filtrasi lewat ginjal

dan dikeluarkan bersama urin.

7) Konsumsi minuman beralkohol secara

Hampir 5-20% kasus hipertensi diperkirakan terjadi akibat konsumsi

alkohol yang berlebihan.Mengonsumsi tiga gelas atau lebih minuman

beralkohol per hari dapat meningkatkan resiko terserang potensi sebesar

dua kali.

8) Stres

Hubungan antara stres dan hipertensi diduga melalui aktivasi saraf

simpatik yang dapat meningkatkan tekanan darah secara intermiten (selang

seling atau berselang).

3. Gejala hipertensi

Gejala hipertensi tidak semua penderita hipertensi mengenali atau

merasakan keluhan maupun gejala, sehingga hipertensi sering dijuluki sebagai

pembunuh diam-diam (silent killer). Keluhan-keluhan pada penderita

hipertensi menurut (Kemenkes, 2018) :

a. Sakit kepala

b. Gelisah

c. Jantung berdebar-debar

d. Pusing

e. Penglihatan kabur

f. Rasa sakit di dada

25
g. mudah lelah, dan lain sebagainya.

4. Klasifikasi Hipertensi

Penanganan hipertensi menurut JNC (Joint National Community) VII

bertujuan untuk mengurangi angka morbiditas dan mortalitas penyakit

kardiovakuler dan ginjal. fokus utama dalam penatalaksanaan hipertensi adalah

pencapaian tekanan sistolik target. (Nuraini 2015).

Tabel 1
Klasifikasi JNC VII Hipertensi

Kategori TDS (mmHg) TTD(mmHg)

Normal < 120 mmHg < 80 mmHg

Pra hipertensi 120-139 mmHg 80-89 mmHg

Hipertensi derajat I 140-159 mmhg 80-89 mmhG

Hipertensi derajat II >160 mmHg >100 mmhg

Sumber : Klasifikasi Hipertensi, Kementerian kesehatan Republik Indonesia, 2018.

Keteranngan:
TDS: Tekanan Darah Sistolik
TDD: Tekanan Darah Diastolik
5. Patofisiologi Hipertensi

Tekanan darah dipengaruhi volume sekuncup dan total periperal

resisten. Apabila terjadi peningkatan salah satu dari variabel tersebut yang

tidak terkompensasi maka dapat menyebabkan timbulnya hipertensi. Tubuh

memiliki sistem yang berfungsi mencegah perubahan tekanan darah secara

akut yang disebabkan oleh gangguan sirkulasi dan mempertahankan stabilitas

tekanan darah dalam jangka panjang. Sistem pengendalian tekanan darah

sangat kompleks. Pengendalian dimulai dari sistem reaksi cepat seperti reflex

kardiovaskuler melalui sistem saraf, refleks kemoreseptor, respon iskemia,


susunan saraf pusat yang berasal dari atrium, dan arteri pulmonalis otot polos.

Sedangkan sistem pengendalian reaksi lambat melalui perpindahan cairan

antara sirkulasi kapiler dan rongga intertisial yang dikontrol oleh hormon

angiotensin dan vasopresin.

Kemudian dilanjutkan sistem poten dan berlangsung dalam jangka

panjang yang dipertahankan oleh sistem pengaturan jumlah cairan tubuh yang

melibatkan berbagai organ. Mekanisme terjadinya hipertensi adalah melalui

terbentuknya angiotensin II dari angiotensin I oleh angiotensin I converting

enzyme (ACE). ACE memegang peran fisiologis penting dalam mengatur

tekanan darah. Darah mengandung angiotensinogen yang diproduksi di hati.

Selanjutnya oleh hormon, renin (diproduksi oleh ginjal) akan diubah menjadi

angiotensin I. Oleh ACE yang terdapat di paru-paru, angiotensin I diubah

menjadi angiotensin II. Angiotensin II inilah yang memiliki peranan kunci

dalam menaikkan tekanan darah melalui dua aksi utama.(Nuraini 2015).

Pengaruh lain dari reaksi akupresur adalah merangsang pengeluaran

serotonin yang berfungsi sebagai neurotransmiter pembawa signal rangsangan

ke batang otak yang dapat mengaktifkan kelenjar pineal untuk menproduksi

hormon melatonin. Hormon melatonin inilah yang dapat mempengaruhi

tekanan darah. Sebagaimana hasil penelitian “vascular helath and risk

management” yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara tekanan

darah dengan melantonin terutama pada malam hari. (Majid, 2017). Konsep

pengobatan TCM (Traditional Chinese Medicine) meyakini bahwa masalah

hipertensi pada seseorang karena adanya ketidakseimbangan energi (chi) dan

zat fundamental (shen) dalam tubuh. Shen di diartikan sebagai materi

27
kehidupan yang mencakup semangat, hasrat, pikiran, jiwa dan kesadaran dalam

bertindak. Ketika lansia mengalami stress emosional, kurang mendapat

perhatian dari keluarga, merasa keinginanya belum tercapai menyebabkan

kerja otak menjadi lebih berat sehingga terjadinya ketidakharmonisan

hubungan fungsional antara organ dalam tubuh seperti jantung, ginjal, limpa

dan akhirnya akan terganggunya shen dalam tubuh (Majid, 2017).

6. Komplikasi Hipertensi

Komplikasi hipertensi beresiko terserang penyakit kemudian. beberapa

penyakit akibat hipertensi menurut (Dalimartha, dkk, 2008) sebagai berikut :

a. Penyakit jantung koroner

Penyakit ini sering dialami Penderita hipertensi sebagai akibat

terjadinya pengapuran pada dinding pembuluh darah jantung. Penyempitan

lubang pembuluh darah jantung menyebabkan berkurangnya aliran darah pada

beberapa bagian otot jantung. Hal ini menyebabkan rasa nyeri berakibat.

b. Gagal jantung

Tekanan darah yang tinggi memaksa otot jantung bekerja lebih berat

untuk memompa darah. Kondisi ini berakibat otot jantung akan menebal dan

meregang sehingga daya pompa jantung menurun.

c. Kerusakan pembuluh darah otak

Beberapa penelitian di luar negeri mengungkapkan bahwa hipertensi

menjadi penyebab utama pada kerusakan pembuluh darah otak. Terdapat dua

jenis kerusakan yang ditimbulkan yaitu pencahnya pembuluh darah dan

rusaknya dinding pembuluh darah.


d. Gagal ginjal

Gagal ginjal merupakan peristiwa dimana ginjal tidak dapat berfungsi

sebagaimana mestinya. Terdapat dua hipertensi yaitu nefrosklerosis benigna

Terjadi pada hipertensi yang berlangsung lama sehingga terjadi pengendapan

fraksi-fraksi plasma pada pembuluh darah akibat proses menua dan

nefrosklerosis maligna Merupakan kelainan ginjal yang ditandai dengan

naiknya tekanan diastole diatas 130 mmhg yang disebabkan terganggunya

fungsi ginjal.

C. Penatalaksanaan Akupresur Pada Hipertensi

Penatalaksanaan hipertensi dapat dilakukan dengan menggunakan obat-

obatan ataupun dengan cara modifikasi gaya hidup. Modifikasi gaya hidup dapat

dilakukan dengan membatasi asupan garam tidak lebih dari satu sendok teh (6

gram/hari), menurunkan berat badan, menghindari minuman berkafein, rokok, dan

minuman beralkohol. Olah raga juga dianjurkan bagi penderita hipertensi, dapat

berupa jalan, lari, jogging, bersepeda selama 20-25 menit dengan frekuensi 3-5 x

per minggu. Penting juga untuk cukup istirahat (6-8 jam) dan mengendalikan stress.

Untuk pemilihan serta penggunaan obat-obatan hipertensi disarankan untuk

berkonsultasi dengan dokter (Kemenkes.RI, 2014).

World Health Organization (2013) merekomendasikan menggabungkan

pengobatan nonfarmakologis dengan obat antihipertensi untuk mengontrol tekanan

darah pada pasien hipertensi. Penjelasan pengobatan hipertensi, termasuk

pengobatan tradisional Cina dan konvensional, survei telah menemukan bahwa

sebagian besar pasien dengan hipertensi tidak mencapai kontrol tekanan darah yang

29
adekuat. Akupresur lebih banyak dimaksudkan untuk penyegaran tubuh. Cara

pemijatan metode akupresur berbeda dengan cara pemijatan refleksologi. Metode

pemijatan akupresur dilakukan dengan menekan atau menggetarkan (vibration),

selama 15 – 20 detik untuk tiap tempat atau titik (Aminuddin, dkk, 2020).

Akupresur dapat menstimulasi saraf-saraf di superficial kulit yang

kemudian diteruskan ke otak di bagian hipotalamus. Sistem saraf desenden

melepaskan opiat endogen seperti hormon endorphin. Pengeluaran hormon

endorphin mengakibatkan meningkatnya kadar hormon endorphin didalam tubuh

yang akan meningkatkan produksi kerja hormon dopamin. Peningkatan hormon

dopamin mengakibatkan terjadinya peningkatan aktivitas sistem saraf parasimpatis.

Sistem saraf parasimpatis berfungsi mengontrol aktivitas yang berlangsung dan

bekerja pada saat tubuh rileks, sehingga penderita hipertensi mempersepsikan

sentuhan sebagai stimulus respon relaksasi dan menyebabkan penurunan tekanan

darah. Apabila seseorang mempersepsikan sentuhan sebagai stimulus untuk rileks

kemudian akan muncul respon relaksasi. Efek relaksasi melalui penurunan sekresi

hormon katekolamin (epinefrin dan norepinefrin) akan berlanjut pada penurunan

aktivitas saraf simpatis disertai penurunan tekanan darah. Penyempitan pembuluh

darah menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan darah dan menyebabkan

pembuluh darah lebih mudah tersumbat. Cara kerja akuresur ini menyebabkan

terjadinya pelepasan endorphin. Hormon endorphin membantu mengembalikan

kondisi pembuluh darah menjadi vasodilatasi atau normal seperti semula dan

menjaga agar darah dapat mengalir dengan lancar. Rasa rileks diperoleh dari teknik

masase berupa pengusapan pada daerah punggung mulai dari iliaka hingga ke

scapula sampai akhirnya berhenti di iliaka kembali. Relaksasi merupakan tindakan


yang harus dilakukan pada setiap terapi anti hipertensi. Apabila tekanan darah

mengalami peningkatan, pembuluh darah yang rileks akan menjadi vasodilatasi

sehingga akan menyebabkan tekanan darah turun dan perlahan akan kembali

normal (Afrila, 2015).

31

Anda mungkin juga menyukai