Anda di halaman 1dari 6

Pengobatan Komplementer

              Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan komplementer adalah


pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan. Jadi untuk
Indonesia, jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan komplementer tetapi merupakan
pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang sudah
dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun – temurun pada suatu negara. Tapi
di Philipina misalnya, jamu Indonesia bisa dikategorikan sebagai pengobatan komplementer.
              Terapi komplementer adalah cara Penanggulangan Penyakit yang dilakukan sebagai
pendukung kepada Pengobatan Medis Konvensional atau sebagai Pengobatan Pilihan lain
diluar Pengobatan Medis yang Konvensional. Salah satu terapi komplementer yang kini
populer dimasyarakat adalah terapi akupresur. Terapi akupresur adalah perkembangan terapi
pijat yang berlangsung seiring dengan perkembangan ilmu akupuntur karena tekhnik pijat
akupresur adalah turunan dari ilmu akupuntur. Tekhnik dalam terapi ini menggunakan jari
tangan sebagai pengganti jarum tetapi dilakukan pada titik-titik yang sama seperti yang
digunakan pada terapi akupuntur. Ada beberapa jenis  klasifikasi, cara, indikasi serta
kontraindikasi dari terapi akupresur yang akan dijabarkan lebih jelas didalam makalah.
Di Indonesia kepopuleran pengobatan non-konvensional, termasuk pengobatan
komplementer ini, bisa diperkirakan dari mulai menjamurnya iklan – iklan terapi non –
konvensional di berbagai media. Berdasarkan persentasi minat masyarakat terhadap terapi
non-konvensional maka terapi akupresur lebih di kenal oleh masyarakat,

A.    Pengertian Akupresur
Akupresur adalah sebuah ilmu penyembuhan dengan menekan, memijit, mengurut
bagian dari tubuh untuk mengaktifkan peredaran energi vital atau Ci. Akupresur juga disebut
akupuntur tanpa jarum, atau pijat akupuntur, sebab teori akupunturlah yang menjadi dasar
praktik akupresur. Akupuntur menggunakan jarum sebagai alat bantu praktik, sedangkan
akupresur menggunakan jari, tangan, bagian tubuh lainnya atau alat tumpul sebagai pengganti
jarum (Sukanta, 2003)
Pada dasarnya Akurpresur berarti teknik pijat yang dilakukan pada titik-titik tertentu
ditubuh, untuk menstimulasi titik-titik energi. Titik-titik tersebut adalah titik-titik akupuntur.
Tujuannya adalah agar seluruh organ tubuh memperoleh ‘chi’ yang cukup sehingga terjadi
keseimbangan chi tubuh. ‘chi’ adalah enegri yang mengalir melalui jaringan di berbagai
meridian tubuh dan cabang-cabangnya. Cara meningkatkan atau ‘membangunkan’ energi
tubuh tersebut pada Akupuntur dilakukan dengan menusukkan jarum-jarum Akupuntur pada
titik-titik tertentu yang berkaitan dengan keluhan pasien, sedangkan akurpresur melakukan
hal yang sama dengan tekanan jari-jari tangan dan pemijatan (Hadibroto, 2006 )
Akupresur merupakan perkembangan terapi pijat yang berlangsung seiring dengan
perkembangan ilmu akupuntur karena tekhnik pijat akupresur adalah turunan dari ilmu
akupuntur. Tekhnik dalam terapi ini menggunakan jari tangan sebagai pengganti jarum tetapi
dilakukan pada titik-titik yang sama seperti yang digunakan pada terapi akupuntur.

Pengertian

Akupresur merupakan suatu metode tusuk jari yang didasarkan pada pengetahuan
bahwa semua organ tubuh manusia dihubungkan satu sama lain oleh suatu saluran (meridian)
yang menjelajahi seluruh permukaan tubuh untuk menghantarkan energi ke seluruh tubuh
(Sunetra, 2004). Akupresur adalah salah satu bentuk pelayanan kesehatan tradisional jenis
keterampilan dengan cara merangsang titik tertentu melalui penekanan pada permukaan tubuh
dengan menggunakan jari maupun benda tumpul untuk tujuan kebugaran atau membantu
mengatasi masalah kesehatan (Kemenkes, 2011). Menurut Wong, (2011), menjelaskan
perbedaan akupresur dengan akupunktur, akupresur dilakukan dengan menggunakan jari
tangan sedangkan akupunktur dengan menggunakan jarum, namun menggunakan titik tekan
yang sama pada meridian organnya.
Meridian merupakan jalur-jalur aliran energi vital yang ada pada tubuh manusia yang
menghubungkan masing-masing bagian tubuh membentuk sebuah kesatuan yang utuh dalam
tubuh (Kemenkes, 2015).

B.     Sejarah Akupresur
Pada mulanya pijat diguakan untuk mengatasi keluhan nyeri pada bagian tertentu tubuh
sebagai bagian dari reflex alami manusia. Misalnya pada sakit kepala, orang cenderung
memijat atau menyentuh bagian kepala dan tanpa disadari orang tersebut sudah melakukan
terapi pijat pada bagian yang sakit.
Pada awalnya, terapi pijat dilakukan tanpa memperhitungkan baik anatomi atau struktur
otot orang yang dipijat maupun konsep aliran energi yin dan yang. Sejalan dengan waktu dan
bertambahnya pengalaman, terapi pijat kemudian berkembang dalam dua arah yaitu
pijat masase yang termasuk dalam disiplin ilmu fisioterapi dan akupresur yang termasuk
dalam pengobatan alternative atau komplementer. Fisioterapi berpedoman pada struktur
anatomi otot dan saraf bagian yang dipijat, sedangkan akupresur berbasis pengetahuan
oriental tentang aliran energy yin dan yang.Selain digunakan untuk dasar terapi akupresur,
konsep yin-yang  digunakan sebagai landasan bagi pengobatan akupuntur dan terapi oriental
lainnya termasuk gizi makrobiotik.
Akupresur merupakan perkembangan terapi pijat yang berlangsung seiring dengan
perkembangan ilmu akupuntur karena tekhnik pijat akupresur adalah turunan dari ilmu
akupuntur. Tekhnik dalam terapi ini menggunakan jari tangan sebagai pengganti jarum tetapi
dilakukan pada titik-titik yang sama seperti yang digunakan pada terapi akupuntur.
Perkembangan akupresur di Indonesia mulai terjadi sejak kedatangan imigran cina ke
Indonesia.Para pengobat dari cina ini berbur dengan penduduk local dan menerapkan ilmu
pengobatannya bersama cara-cara local seperti mengurut, mengerok, dan minum ramuan
jamu local. Dengan demikian, sekalipun akupresur berasal dari cina, ternyata metode
pengobatan komplementer yang murah dan memberikan rasa nyamanini dapat dipadu dengan
cara-cara pengobatan local terutama di pulau jawa.Pengobatan komplementer yang bertujuan
untuk meningkatkan kesehatan dan memberikan kenyamanan dapat berjalan berdampingan
dengan pengobatan barat yang lebih menguntungkan tindakan mengatasi penyebab dan/atau
menghilangkan gejala.
Jika pengobatan barat berbasis bukti lewat penelitian ilmiah maka pengobatan oriental
termasuk pengobatan local berbasis empiris yang dibuktikan oleh kemampuannya bertahan
selama berates tahun. Saat ini, semua tumbuhan herbal yang diguakan sebagai pengobatan
juga telah diteliti khasiatnya oleh fakultas farmasi di Indonesia.
Sementara di tempat asalnya, penelitian telah banyak dilakukan terhadap pengobatan
komplementer seperti akupresur dan herbal sehingga keberadaan kedua jenis terapi ini
sekarang sudah di akui oleh departemen kesehatan setempat.Pendidikan seperti akupunktur
medic dan herbal medic juga sudah mulai banyak diselenggarakan oleh lembaga-lembaga
baik milik pemerintah maupun milik swasta yang diakui oleh pemerintah.

C.    Klasifikasi Akupresur
Akurpresur berkembang dari naluri manusia untuk memegang, menekan, atau memijat-
mijat bagian tubuh ketika terluka atau cedera. Para pendeta Tao dari zaman China Kuno
memformulasikan pengematan mereka akan naluri pengobatan sendiri (self jealing) ini
menjadi suatu sistem yang dinamakan “Tao Yin” (‘Tao’ berarti ‘jalan’, sedang ‘Yin’ berarti
keluhan-keluhan yang spesifik sekaligus suatu sistem untuk memelihara kesehatan secara
umum. Tao-Yin berkembang menjadi “Do-in”, seni mempertahankan keremajaan melalui
pemijatan diri sendiri. Selanjutnya, tabib-tabib China menambahkan serangkaian sistem
diagnosis dan penanganan penyakit untuk merangkai suatu pendekatan medis yang lebih
lengkap.
Akurperesur kini mewakili serangkaian teknik pijat, yang menggunakan tekanan secara
manual untuk menstimulasi titik-titik energi ditubuh. Sang terapis melakukan tekanan dalam
bobot ringan sampai sedang dengan jari-jari tangannya, dan kadang-kadang juga dengan siku,
lutut, atau kaki ke titik-titik yang sama yang digunakan dalam Akupuntur.

Banyak ragam Akurpresur telah berkembang seiring dengan waktu.


1.   Shiatsu
Secara harfiah kata shiat-su berarti jari (shi) dan tekanan (atsu), serangkaian penekanan
menggunakan jari secara berirama, keseluruh bagian tubuh sepanjang meridian energi. Terapi
ini juga termasuk peregangan dan tepukan. Titik-titik tekan hanya disentuh antara 3-5 detik.
Penanganan ini bisa merangsang sekaligus menenangkan. Shiatsu adalah versi Jepang dari
Akurpresur, dan kini menjadi semakin populer di dunia barat.
2.   Jin Shin
Suatu pola penekanan yang lembut dan berkepanjangan pada titik-titik Akupuntur yang
penting pada meridian dan jalur-jalur yang terpilih, setiap titik ditekan selama 1-5 menit.
Terapi ini dilakukan dalam keadaan meditatif untuk menyeimbangkan chi, sang energi vital.
3.   Do-in
Suatu bentuk pemijatan terhadap diri sendiri pada otot dan titik-titik meridian. Do-in juga
mencakup gerakan, peregangan, dan latihan pernafasan.
4.   Tui-Na
Ini adalah versi China untuk pijat yang merangsang titik-titik akurpresur dengan
menggunakan berbagai ragam gerakan tangan.

D.    Manfaat Akupresur
Sejarah membuktikan bahwa akupresur bermanfaat untuk :
1.      Pencegahan penyakit
Akupresur dipraktikkan secara teratur pada saat-saat tertentu menurut aturan yang sudah
ada, yaitu sebelum sakit. Tujuannya adalah mencegah masuknya sumber penyakit dan
mempertahankan kondisi tubuh
2.      Penyembuhan penyakit
Akupresur dapat digunakan menyembuhkan keluhan sakit, dan dipraktikkan ketika dalam
keadaan sakit
3.      Rehabilitasi
Akupresur dipraktik untuk meningkatkan kondisi kesehatan sesudah sakit
4.      Promotif
Akupresur dipraktikkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh walaupun tidak sedang sakit

E.     Tekhnik Pemijatan dengan Akurpresur


1.    Cara pemijatan
Setelah terapis mendiagnosa penyebab penyakit dan menggolongkan syndrome menjadi
delapan diagnose kemudian baru dapat ditentukan arah pemijatan yang akan dilakukan. Arah
pemijatan disesuaikan dengan sifat penyakit yang diderita. Sifat penyakit yang, se, panas,
luar maka pemijatan pada titik akupunktur yang dilakukan adalah berlawanan jarum jam
sebanyak 60 putaran atau dengan istilah sedate.sedangkan, sifat penyakit yin, si, dingin,
dalam maka pemijatan yang dilakukan adalah searah jarum jam sebanyak 30 putaran atau
tonifikasi.
Dalam pemijatan, sebaiknya jangan terlalu keras dan membuat pasien kesakitan.Pemijatan
yang benar harus dapat menciptakan sensasi rasa (nyaman, pegal, panas, gatal, perih,
kesemutan, dan lain sebagainya).Apabila sensasi rasa dapat tercapai maka di samping
sirkulasi chi (energy) dan xue (darah) lancer, juga dapat merangsang keluarnya hormone
endomofrin (hormone sejenis morfin yang dihasilkan dari dalam tubuh untuk memberikan
rasa tenang).
2.    Ukuran
Didalam makalah ini, Pembaca akan menemukan istilah cun. Cun adalah satuan hitung
untuk panjang atau lebar jarak antara titik akupunktur dengan titik acuannya yang digunakan
dalam penentuan titik terapi akupunktur atau ilmu pijat turunannya.Berbeda dengan
centimeter, cun  lebih fleksibel karena digunakan adalah tangan pasien sendiri.
3.    Cara kerja akupresur
Sasaran Akurpresur adalah merangsang kemampuan tubuh dalam menyembuhkan diri
sendiri. Sang terapis akan memegang atau menekan berbagai titik pada tubuh atau sistem otot
untuk merangsang energi dari tubuh sendiri. Rangsangan tersebut menyingkirkan sumbatan
energi dan rasa lelah.
Ketika semua jalur energi terbuka dan aliran energi tidak lagi terhalang oleh ketegangan otot
atau hambatan yang lain, maka energi tubuh akan menjadi seimbang. Keseimbangan
membawa kesehatan yang baik dan perasaan sejahtera. Jika salah satu dari jalurnya
terhambat/tersumbat, maka perlu aplikasi dengan tekanan yang tepat menggunakan jari untuk
mengendurkan ketegangan otot, membuat sirkulasi darah lancar, dan menstimulasi atau
menyeimbangkan aliran energi
Menurut Saputra, (2000) menjelaskan bahwa mekanisme kerja dari
akupunktur/akupresur masih belum bisa dijelaskan secara tuntas oleh para peneliti. Hal
tersebut juga didukung oleh Sunetra, (2004) yang menjelaskan bahwa berbagai penelitian
yang dilakukan oleh peneliti di negara China dan negara-negara barat, belum dapat
menjelaskan secara menyeluruh tentang mekanisme kerja dari akupuntur/akupresur. Teori
(endorfin) dan teori kekebalan tubuh menjelaskan bahwa penekanan pada permukaan tubuh
akan merangsang keluarnya zat-zat yang dapat menghilangkan rasa nyeri dan meningkatkan
daya tahan tubuh terhadap penyakit (Kemenkes, 2015).

Anda mungkin juga menyukai