Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Akurpresur berkembang dari naluri manusia untuk memegang, menekan, atau memijat-
mijat bagian tubuh ketika terluka atau cedera. Para pendeta Tao dari zaman China Kuno
memformulasikan pengematan mereka akan naluri pengobatan sendiri (self jealing) ini menjadi
suatu sistem yang dinamakan “Tao Yin” (‘Tao’ berarti ‘jalan’, sedang ‘Yin’ berarti keluhan-
keluhan yang spesifik sekaligus suatu sistem untuk memelihara kesehatan secara umum. Tao-Yin
berkembang menjadi “Do-in”, seni mempertahankan keremajaan melalui pemijatan diri sendiri.
Selanjutnya, tabib-tabib China menambahkan serangkaian sistem diagnosis dan penanganan
penyakit untuk merangkai suatu pendekatan medis yang lebih lengkap.
Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan komplementer adalah
pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara Cina. Terapi komplementer adalah
cara Penanggulangan Penyakit yang dilakukan sebagai pendukung kepada Pengobatan Medis
Konvensional atau sebagai Pengobatan Pilihan lain diluar Pengobatan Medis yang Konvensional.
Salah satu terapi komplementer yang kini populer dimasyarakat adalah terapi akupresur. Terapi
akupresur adalah perkembangan terapi pijat yang berlangsung seiring dengan perkembangan
ilmu akupuntur karena teknik pijat akupresur adalah turunan dari ilmu akupuntur. Teknik dalam
terapi ini menggunakan jari tangan sebagai pengganti jarum tetapi dilakukan pada titik-titik yang
sama seperti yang digunakan pada terapi akupuntur.

1.2 Rumusan Masalah :


1. Apa yang dimaksud dengan akupresur?
2. Apa saja teknik dari akupresur?
3. Bagaimakan teknik untuk melakukan pemijatan?
1.3 Tujuan Penulisan :
1.4 Manfaat Penulisan :
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akupresur


Akupresur adalah sebuah ilmu penyembuhan dengan menekan, memijit, mengurut bagian
dari tubuh untuk mengaktifkan peredaran energi vital atau Ci. Akupresur juga disebut akupuntur
tanpa jarum, atau pijat akupuntur, sebab teori akupunturlah yang menjadi dasar praktik
akupresur. Akupuntur menggunakan jarum sebagai alat bantu praktik, sedangkan akupresur
menggunakan jari, tangan, bagian tubuh lainnya atau alat tumpul sebagai pengganti jarum
(Sukanta, 2003)
2.2 Teknik Akurpresur
Akurpresur berkembang dari naluri manusia untuk memegang, menekan, atau memijat-
mijat bagian tubuh ketika terluka atau cedera. Para pendeta Tao dari zaman China Kuno
memformulasikan pengematan mereka akan naluri pengobatan sendiri (self jealing) ini menjadi
suatu sistem yang dinamakan “Tao Yin” (‘Tao’ berarti ‘jalan’, sedang ‘Yin’ berarti keluhan-
keluhan yang spesifik sekaligus suatu sistem untuk memelihara kesehatan secara umum. Tao-Yin
berkembang menjadi “Do-in”, seni mempertahankan keremajaan melalui pemijatan diri sendiri.
Selanjutnya, tabib-tabib China menambahkan serangkaian sistem diagnosis dan penanganan
penyakit untuk merangkai suatu pendekatan medis yang lebih lengkap.
Akurperesur kini mewakili serangkaian teknik pijat, yang menggunakan tekanan secara
manual untuk menstimulasi titik-titik energi ditubuh. Sang terapis melakukan tekanan dalam
bobot ringan sampai sedang dengan jari-jari tangannya, dan kadang-kadang juga dengan siku,
lutut, atau kaki ke titik-titik yang sama yang digunakan dalam Akupuntur. Teknik akupresur
sendiri antara lain:

1. Teknik Manipulasi/Pijat adalah Manipulasi pada sistem meridian dilakukan sepanjang


arah arus Qi / energi dari meridian.

 Kasus jenis ekses (kuat/Yang) : pemijatan dilakukan searah dengan


perjalanan meridian.
 Kasus jenis defisien (lemah/Yin) : pemijatan dilakukan berlawanan dengan
perjalanan
meridian.

 Penguatan / Tonifikasi (untuk kondisi Yin) Adalah teknik rangsangan yang


digunakan untuk menangani klien dengan kondisi kekurangan energi. Teknik
rangsangan ini dilakukan dengan tekanan sedang namun klien tetap merasakan
rasa ngilu nya dengan jumlah tekanan sebanyak 30x pada setiap titik atau area
pijat. Arah pemijatan sesuai dengan arah fungsi anatomi tubuh.

 Pelemahan/Sedasi (untuk kondisi Yang) Adalah teknik rangsangan yang


digunakan untuk menangani klien dengan kondisi kelebihan energi. Teknik
rangsangan ini dapat dilakukan dengan tekanan kuat namun sesuai kekuatan klien
dengan jumlah tekanan sebanyak 40x atau lebih pada setiap titik atau area pijat.
Arah pemijatan berlawanan arah dengan arah fungsi anatomi tubuh.

Dasar Manipulasi

 Manipulasi yang diberikan harus optimal yang berarti terasa sedang tetapi tidak terlalu
ringan sehingga dapat diharapkan hasilnya.

 Manipulasi tidak menimbulkan meningkatnya rasa sakit / nyeri akibat terjadinya


inflamasi
jaringan yang baru.

 Manipulasi / pijatan diberikan secara tepat dengan memperhitungkan luas daerah yang
akan dicapai.

Kekuatan Tekanan

 Kekuatan tekanan disesuaikan dengan reaksi pengobatan yang diharapkan.

 Klien sambil terapi sebaiknya juga ditanya apakah kekuatannya sudah cukup, sehingga
memberi rasa nyaman setelah terapi.
Persyaratan Perlakuan Tekanan :

 Tekanan meningkat secara gradual.

 Bila lokasi pada titik akupunktur maka harus sampai terasa De Qi.

 Pada kepala dan punggung harus rileks dan tidak menimbulkan perubahan warna pada
kulit.

 Intensitas terapi tergantung kesembuhan pasien.

Waktu Manipulasi
 Untuk titik akupresur 3 – 5 menit, jeda 5 menit.
 Untuk keseleo 15 menit.
 Kepala, punggung, ekstremitas, tubuh dan sistem meridian : 30 menit.
 Dasar lama terapi : bila pasien sudah merasa nyaman dan keluhan berkurang atau
hilang.
 Bila perlu dapat diulang pengobatannya 3 – 5 kali sesuai kelainan dan penyakit
yang diderita dengan selang antara 1 – 2 hari.

Teknik Pijatan biasanya disesuaikan dengan rencana pengobatan


1. Effleugare (menggosok)

Memberikan rangsang kepada persyarafan dan jaringan dibawah kulit. Dimana


bertujuan untuk membantu kinerja pembuluh darah vena serta untuk memanaskan
badan. Teknik ini pada umumnya dilaksanakan menyusur mengikuti perpanjangan otot
dan menuju kearah jantung. Hal ini mempunyai pengertian bahwa pembuluh-
pembuluh darah yang ada di tepi (dikulit), adalah pembuluh-pembuluh darah vena
yang berisi darah yang mengalir menuju jantung. Pelaksanaannya dapat dikerjakan
dengan mempergunakan jari-jari, ibu jari, satu tangan, atau kedua tangan secara
bergantian atau bersamaan sesuai dengan daerah yang dipijatnya itu lebar atau sempit.

2. Petrisage (memijat)
Menghancurkan sisa pembakaran dan melemaskan kekakuan di dalam jaringan.
Bertujuan untuk memudahkan pengangkutan. Pelaksanaan teknik ini untuk tempat-
tempat yang lebar dan dapat dilakukan dengan menggunakan dua tangan secara
bersamaan dengan cara yang berurutan. Untuk daerah yang sempit cukup dikerjakan
dengan ujung-ujung jari.

3. Shaking (menggoncang)

Melakukan goyangan pada bagian otot, pembuluh darah, persyarafan. Untuk


memudahkan pengaliran atau pertukaran zat didalam bagian bagian tersebut. Pada
umumnya shaking dapat dikerjakan dengan satu tangan, tetapi dapat pula dokerjakan
dengan dua tangan bersamaan. Khususnya pada tempat yang lebar-lebar, misalnya
didaerah perut atau dipaha bagian atas. Dengan adanya shaking diharapkan dapat
membantu mengendorkan ketegangan-ketegangan pada otot, pembuluh darah, dan
syaraf.

4. Tapotement (memukul)

Pada umumnya tapotement sendiri dikerjakan dengan kedua tangan bergantian. Siakap
tangan dapat berupa setengan mengepal, jari-jari terbuka atau rapat, dapat pula dengan
punggung-punggung jari atau dengan mencekungkan telapak tangan dan jari-jari rapat.
biasanya tapotement diberikan didaerah pinggang, punggung dan pantat.

5. Friction (menggerus)

Untuk menghancurkan bekuan-bekuan dan pengerasan yang terjadi didalam otot serta
jaringan ikat. Teknik ini digunakan untuk menormalkan sirkulasi peredaran darah dan
pertukaran zat. Teknik ini dapat dikerjakan dengan ujung-ujung jari, ibu jari, atau
pangkal telapak tangan disesuaikan dengan keadaan, Caranya yaitu dengan
menekankan ujung-ujung jari tersebut dan putar-putarkan berurutan.

6. Stroking (mengurut)
Untuk melemaskan jaringan sehingga sirkulasi darah dan pertukaran zat menjadi baik.
Tekniknya dengan jari-jari yang dirapatkan, kemudian lakukan penekanan serta
gerakan jari jari tersebut menyusuri otot. Gerakan ini mampu untuk menemukan
adanya kelainan ataupun pergeseran, ketegangan, benjolan pada otot tersebut. Gerakan
ini dapat dilakukan dari bagian ujung kearah pangkal, atau dapat pula dari bagian
samping menuju kearah tengah didaerah punggung. Tata Laksana Terapi Pemijatan

2.3 Tekhnik Pemijatan dengan Akurpresur


1. Cara pemijatan
Setelah terapis mendiagnosa penyebab penyakit dan menggolongkan syndrome
menjadi delapan diagnose kemudian baru dapat ditentukan arah pemijatan yang akan
dilakukan. Arah pemijatan disesuaikan dengan sifat penyakit yang diderita. Sifat penyakit
yang, se, panas, luar maka pemijatan pada titik akupunktur yang dilakukan adalah
berlawanan jarum jam sebanyak 60 putaran atau dengan istilah sedate.sedangkan, sifat
penyakit yin, si, dingin, dalam maka pemijatan yang dilakukan adalah searah jarum jam
sebanyak 30 putaran.
Dalam pemijatan, sebaiknya jangan terlalu keras dan membuat pasien
kesakitan.Pemijatan yang benar harus dapat menciptakan sensasi rasa (nyaman, pegal,
panas, gatal, perih, kesemutan, dan lain sebagainya).Apabila sensasi rasa dapat tercapai
maka di samping sirkulasi chi (energy) dan xue (darah) lancer, juga dapat merangsang
keluarnya hormonendomofrin (hormone sejenis morfin yang dihasilkan dari dalam tubuh
untuk memberikan rasa tenang).
2. Ukuran
Didalam makalah ini, Pembaca akan menemukan istilah cun. Cun adalah satuan
hitung untuk panjang atau lebar jarak antara titik akupunktur dengan titik acuannya yang
digunakan dalam penentuan titik terapi akupunktur atau ilmu pijat turunannya.Berbeda
dengan centimeter, cun lebih fleksibel karena digunakan adalah tangan pasien sendiri.
3. Cara kerja akurpresur
Sasaran Akurpresur adalah merangsang kemampuan tubuh dalam menyembuhkan
diri sendiri. Sang terapis akan memegang atau menekan berbagai titik pada tubuh atau
sistem otot untuk merangsang energi dari tubuh sendiri. Rangsangan tersebut
menyingkirkan sumbatan energi dan rasa lelah. Ketika semua jalur energi terbuka dan
aliran energi tidak lagi terhalang oleh ketegangan otot atau hambatan yang lain, maka
energi tubuh akan menjadi seimbang. Keseimbangan membawa kesehatan yang baik dan
perasaan sejahtera. Jika salah satu dari jalurnya terhambat/tersumbat, maka perlu aplikasi
dengan tekanan yang tepat menggunakan jari untuk mengendurkan ketegangan otot,
membuat sirkulasi darah lancar, dan menstimulasi atau menyeimbangkan aliran energi.

Urut-Urutan Pemijatan

1. Klien duduk/tidur dengan nyaman sesuai posisi pijat


2. Basuh klien pada bagian-bagian yang akan dipijat dengan air hangat yang telah diberi
larutan desinfektan menggunakan handuk

3. Keringkan dengan handuk

4. Gunakan krim atau minyak lakukan pijat pemanasan dengan 5 teknik pijat dasar dipilih
sesuai dengan kondisi klien ( Mengusap, Meremas, Menekan, Menggetar, Memukul) dan
peregangan mulai dari kaki kiri klien

5. Lakukan pemijatan hingga batas lutut klien dengan menggunakan 5 teknik pijat dasar
(dipilih sesuai dengan kondisi klien: Mengusap, Meremas, Menekan, Menggetar,
Memukul) pada meridian Yang Kaki : Lambung, Kantung Empedu, dan Kantung Kemih.
Kemudian selanjutnya pijat meridian Yin Kaki: Hati, Limpa, dan Ginjal.

6. Selesai kaki kiri, beralih ke kaki Sama lakukan seperti kaki kiri.

7. Selesai kaki kanan, beralih ke tangan Pijat meridian Yang Tangan: Usus Besar, Tri
Pemanas, Usus Kecil. Lalu pijat meridian Yin Tangan : Paru, Pericardium, Jantung.

8. Selesai dengan tangan kiri, beralih ke tangan Sama lakukan seperti tangan kiri.

9. Selesai tangan kanan, pemijatan beralih ke daerah punggung klien. Pijat pada meridian :
Du dan Kantung Kemih

10. Selesai punggung, beralih ke kepala dan wajah klien. Pijat pada meridian : Du, Kantung
Empedu, Kantung Kemih,

11. Untuk pemijat level 4, titik-titik pijat yang dipilih sesuai dengan diagnosa, dilakukan saat
memijat meridian di kaki maupun di
12. Untuk Pemijat level 4, bila harus memijat meridian atau titik pada perut atau dada,
lakukan setelah selesai memijat daerah

13. Setelah selesai semua. Bersihkan klien dari bekas- bekas krim/minyak pijat menggunakan
handuk/alat pembersih yang sesuai,

14. Pemijat membersihkan/mencuci

15. Berikan saran pada klien. Tentukan jadwal

16. Antarkan klien keluar ruangan dengan

17. Rapikan dan bersihkan tempat dan alat

18. Arsipkan dengan benar semua data klien


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Akupresur adalah terapi dengan menekan, memijit, mengurut bagian dari tubuh untuk
mengaktifkan peredaran energi vital atau Ci. Akupresur juga dikenal akupuntur tanpa jarum, atau
pijat akupuntur, karena teori akupresur didasari oleh teori akupuntur. Akupuntur menggunakan
jarum sebagai alat bantu praktik, sedangkan akupresur menggunakan jari, tangan, bagian tubuh
lainnya atau alat tumpul sebagai pengganti jarum. Akupresur diklasifikasikan menjadi beberapa
jenis diantaranya Shiatsu, Jin Shin, Do-in, serta Tui-Na.
Layaknya akupuntur yang memiliki banyak manfaat, begitu pula dengan akupresur.
Beberapa manfaatnya antara lain sebagai pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit,
rehabilitasi setelah mengalami sakit serta promotif sebelum individu terserang penyakit yang
artinya individu yang dalam keadaan sehat.
Beberapa kondisi yang diindikasikan untuk dilakukan terapi akupresur yaitu sakit kepala
tipe tegang dan migren, sakit gigi, untuk kesehatan sendi, siku tangan, pergelangan tangan dan
tangan, kesehatan tulang belakang,, kesehatan sendi pinggul, kesehatan sendi lutut, kesehatan
pergelangan kaki, kesehatan telapak kaki, serta acupoint untuk membantu anda lebih rileks.
Sedangkan kondisi yang tidak diperbolehkan dilakukan terapi akupresur yaitu pada daerah patah
tulang, kulit yang terkelupas, pasien gaga jantung, gagal nafas, pasien yang memiki masalah
saraf pusat misalnya stroke dan kondisi gawat lainnya.

3.2 Saran
Bagi Mahasiswa Keperawatan, setelah membaca makalah ini hendaklah dapat benar-
benar memahami konsep umum dari terapi komplementer akupresur. Serta terus memperbaharui
pengetahuan keperawatan khususnya pada terapi akupresur.
Bagi perawat lapangan, dengan penjelasan diatas telah dijabarkan terkait konsep umum
dari terapi akupresur. Jadi seorang perawat harus benar-benar dapat memenuhi perawan perawat
untuk dapat memberikan alternatif pengobatan yang sesuai dengan keluhan pasien serta halal
untuk dilakukan dari pandangan religi.

Anda mungkin juga menyukai