A. Definisi
Kata akupuntur berasal dari bahasa Yunani, yaitu acus yang berarti jarum dan punctura
yang berarti menusuk. Di dalam bahasa Inggris menjadi to puncture, sedangkan kata asal
dalam bahasa Cina adalah cenciu. Kata tersebut kemudian diadaptasikan ke dalam bahasa
Indonesia menjadi akupuntur atau tusuk jarum. Akupuntur adalah teknik pengobatan yang
digunakan dalam pengobatan tradisional cina. Jarum-jarum yang sangat tajam
digunakan untuk menstimulasi titik-titik tertentu pada tubuh. Titik-titik ini terdapat pada jalur-
jalur energi yang disebut "meridian". Pengobatan akupuntur dirancang untuk memperbaiki
aliran dan keseimbangan energi sepanjang meridian-meridian ini.
B. Perkembangan Penggunaan Terapi Komplementer (Akupuntur)
Terapi Akupuntur termasuk kedalam kategori Terapi manipulatif dan sistem
tubuh. Terapi ini didasari oleh manipulasi dan pergerakan tubuh misalnya pengobatan
kiropraksi, macam-macam pijat, rolfing, terapi cahaya dan warna, serta hidroterapi.
Terakhir, terapi energi yaitu terapi yang fokusnya berasal dari energi dalam tubuh
(biofields) atau mendatangkan energi dari luar tubuh misalnya terapetik sentuhan,
pengobatan sentuhan, reiki, external qi gong, magnet. Berdasarkan jurnal (Dodik,
2013), terapi akupuntur dapat menurunkan skala nyeri pada pasien osteoartritis
maka, disarankan kepada instansi tempat penelitian dapat memberikan
penatalaksanaan terapi aku puntur untuk memanajemen nyeri.
C. Klasifikasi
1. Akupuntur hidung
2. Akupuntur kepala
3. Akupuntur muka
4. Akupuntur tangan
5. Akupuntur akebane
6. Akupuntur cara baru
7. Terapi pengikatan titik akupuntur
8. Terapi penyuntikan titik akupuntur
D. Manfaat
Akupuntur bertujuan untuk memanipulasi sistem syaraf agar apabila ada
organ yang sakit bisa disembuhkan dengan cara memanipulasi sistem syaraf.
Manfaat terapi komplementer akupuntur sendiri diantaranya :
1. Mengurangi skala rasa nyeri
2. Meningkatkan tingkat kesuburan.
3. Untuk menghaluskan kulit
4. Melangsingkan tubuh
5. Untuk meningkatkan efektifitas obat-obatan.
A. Definisi
B. Tujuan
Agar seluruh organ tubuh memperoleh ‘chi’ yang cukup sehingga terjadi
keseimbangan chi tubuh. ‘chi’ adalah enegri yang mengalir melalui jaringan di berbagai
meridian tubuh dan cabang-cabangnya. Cara meningkatkan atau ‘membangunkan’ energi
tubuh tersebut pada Akupuntur dilakukan dengan menusukkan jarum-jarum Akupuntur
pada titik-titik tertentu yang berkaitan dengan keluhan pasien, sedangkan akurpresur
melakukan hal yang sama dengan tekanan jari-jari tangan dan pemijatan (Hadibroto,
2006 ).
C. Manfaat
A. Definisi
Terapi refleksi merupakan pemberian energi yang dimasukan ke dalam
tubuh untuk memperlancar peredaran darah, melenturkan otot-otot, meningkatkan
daya tahan tubuh, stres, nyeri, dan ketegangan bisa dihilangkan, kekuatan dan
kelenturan pikiran, tubuh, dan emosi bisa ditingkatkan, tidur bisa lebih berkualitas,
restrukturisasi tulang, otot, dan organ dapat dibantu, cedera baru dan lama bisa
disembuhkan, konsentrasi dan ingatan dapat ditingkatkan, bahkan rasa percaya diri
dan harmoni bisa disegarkan (Harapan, 2009).Pamungkas (2009), juga menyatakan
bahwa terapi refleksi ini bisa menyembuhkan hampir semua penyakit, tetapi tujuan
utama dari terapi refleksi ini untuk kebugaran dan secara tidak langsung dapat
mencegah penyakit.
B. Proses
Cara kerja refleksologi belum diketahui secara pasti. Namun ada beberapa teori
yang bisa mewakilinya. Teori yang paling populer adalah refleksologi bekerja
dengan mengirim pesan menenangkan ke sistem saraf pusat dengan perantara saraf
perifer pada tangan dan kaki.Pesan ini kemudian memerintahkan tubuh untuk
mengurangi tingkat ketegangan sehingga memicu relaksasi dan melancarkan aliran
darah. Teori kedua menyatakan bahwa stimulasi yang dihasilkan dari sesi
refleksologi akan merangsang tubuh untuk melepaskan endorfin dan monoamina,
dua senyawa yang berfungsi mengontrol rasa sakit dan merangsang relaksasi
Sedang teori ketiga, yang disebut Teori Zona, menyatakan refleksologi bekerja
dengan cara yang mirip dengan akupunktur. Teori ini mengatakan bahwa tubuh
dibagi menjadi 10 zona vertikal, dan bahwa setiap otot dan organ dalam tubuh
dapat dirangsang dengan melakukan tekanan atau pijitan pada tangan dan kaki.
Sesi refleksologi umumnya akan dimulai dengan pemanasan pada kaki. Metode
pijat refleksi selanjutnya adalah memijat atau menekan titik refleksi pada kaki atau
tangan. Pemijatan atau penekanan titik refleksi ini bertujuan untuk merangsang
saraf-saraf yang berhubungan dengan organ tubuh yang sakit atau mengalami
gangguan. Titik-titik refleksi sebenarnya terdapat di seluruh tubuh. Peredaran darah
ke seluruh tubuh melalui jalur saraf berhubungan dengan seluruh organ tubuh. Jalur
saraf tersebut ada yang melewati kaki dan tangan. Pada daerah kaki dan tangan,
terdapat serabut-serabut saraf yang menjadi titik-titik refleks.
Titik-titik refleksi pada kaki atau tangan akan memberikan rangsangan secara
refleks (spontan) pada saat dipijat atau ditekan. Rangsangan tersebut akan
mengalirkan semacam gelombang kejut atau listrik menuju otak. Gelombang
tersebut diterima otak dan diproses dengan cepat, lalu diteruskan menuju saraf pada
organ tubuh yang mengalami gangguan. Salah satu penyebab organ tubuh
mengalami gangguan atau sakit adalah adanya penyumbatan aliran darah menuju
organ tersebut. Saat titik refleks dipijat atau ditekan, gelombang yang merambat
akan menghancurkan atau memecah penyumbatan tesebut sehingga aliran darah
akan kembali lancar.
C. Konsep
Prinsip pijat refleksi pada dasarnya adalah memanipulasi titik pusat simpul saraf
atau pengendali refleks di titik meridian. Bila energi di jalur meridian berjalan
lancar artinya tubuh dalam kondisi sehat. Sebaliknya, jika ada gangguan kerja
organ tubuh akan pincang dan bereaksi dalam bentuk gejala sakit. Dalam terapi
pemijatan, rasa sakit ini biasanya timbul karena titik-titik refleksi tersebut menjadi
sangat sensitif terhadap rangsangan saat dilakukan pemeriksaan atau diagnosa.
Setelah terdiagnosa, pemijatan suatu organ tubuh bisa dilakukan melalui kaki atau
tangan. Jika dilakukan dengan benar dan tepat pada titik pusat simpul saraf yang
mengalami gangguan, bukan gejala sakit saja yang hilang tetapi juga penyebabnya.
Refleksologi menggunakan teknik urutan pada 62 titik utama yang ada pada
telapak kaki seseorang. Titik titik refleksi mempunyai hubungan dengan organ
utama pada tubuh antaranya jantung, paru-paru, ginjal, organ seks dan otak.
a. Titik refleksi pada kaki bagian bawah (telapak), titik-titik refleksi pada
telapak kaki berhubungan dengan seluruh organ tubuh. Titik-titik refleksi
dibagi menjadi bagian bawah jari-jari, telapak bagian depan, telapak bagian
tengah, dan telapak bagian belakang. Titik refleksi pada bagian bawah jari-
jari kaki berhubungan dengan organ otak, dahi, hidung, leher, mata, dan
telinga. Titik refleksi pada telapak bagian depan berhubungan dengan bahu,
pundak (otot trapezius), kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, dan paru-paru.
Titik refleksi pada telapak bagian tengah berhubungan dengan lambung,
usus 12 jari, pankreas, kelenjar adrenalin, ginjal, jantung, usus besar, dan
limpa. Titik refleksi pada telapak bagian belakang berhubungan dengan
ureter (saluran kencing), usus kecil, kandung kemih, rektum, anus, lutut,
insomnia, dan kelejar reproduksi.
b. Titik refleksi pada punggung kaki, titik-titik refleksi pada punggung kaki
bagian depan berhubungan dengan kelenjar getah bening, organ
keseimbangan, dada, sekat rongga dada dan perut, amandel, rahang, dan
saluran pernapasan. Titik refleksi pada punggung kaki bagian belakang dan
samping berbuhubungan dengan bahu, lutut, indung telur atau testis, sendi
pinggul, tulang tungging, tulang belikat, sendi siku, tulang rusuk, dan
pinggul.
c. Titik refleksi pada kaki bagian samping dalam, titik refleksi pada kaki
bagian depan berhubungan dengan hidung, leher, kelenjar paratiroid, dan
punggung. Titik refleksi pada kaki bagian belakang berhubungan dengan
pinggang, kandung kemih, kelangkang, tulang paha, kelenjar getah bening,
rahim, prostat, tulang rusuk, dan dubur.
D. Indikasi
Refleksologi telah lama dikenal sebagai terapi alternatif untuk mengatasi
gangguan pada saraf dan peredaran darah. Selain itu, refleksi juga berfungsi untuk :
1. Meningkatkan daya tahan individu
2. Mengurangi risiko tulang rapuh atau keropos
3. Menyeimbangkan tata letak badan
4. Melancarkan pergerakan
5. Menguatkan otot kaki
6. Mengurangi risiko kencing tidak lancar
7. Menguatkan tulang dan pinggul
8. Mengurangi risiko sakit sendi
9. Meredakan rasa letih
10. Menghindarkan risiko sembelit
11. Mengurangi masalah usus
12. Mengurangi masalah organ reproduksi.
13. Membantu mengatasi sakit kepala
14. Membantu mengatsi depresi
15. Membantu mengatasi sindrom pra-haid, asma, dan penyakit kulit
E. Kontra Indikasi
Pijat refleksi termasuk salah satu metode penyembuhan atau terapi kesehatan yang
tidak menimbulkan efek samping selama dilakukan secara baik dan sesuai
petunjuk. Namun ada beberapa penyakit yang tidak bisa disembuhkan dengan cara
dipijat refleksi antara lain :
1. Matinya urat saraf akibat kecelakaan, benturan, stroke atau penyakit
lainnya. Pemijatan pada daerah refleksi tidak boleh dianjurkan sebab tidak
akan memberikan reaksi atau respon terhadap organ yang berhubungan
dengan daerah refleksi.
2. Tumpulnya kepekaan urat saraf karena terlalu banyak minum obat kimia.
Terlalu sering dan banyak meminum obat kimia dapat membuat urat saraf
menjadi tumpul atau kurang peka, karena peran yang alami telah di
gantikan atau dimatikan oleh obat kimia tersebut.