PERTEMUAN KE 4
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. Ns
No RM : 052999
Umur : 45 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Tanggal Masuk RS : 29 Desember 20119
Jam Kedatangan : 09.00 Wib
Jam Pengkajian : 09.10 Wib
Alasan Masuk : Pasien rujukan dari Puskesma I cimahi, datang dengan keluhan
sesak nafas sejak seminggu yang lalu dan memberat sejak
semalam, di puskesmas pasien mengalami penurunan kesadarann
sempat tidak ada nadi, dan diberikan adrenalin 0,3cc.
B. Initial Survey
A (alertness) :+
V (verbal) :+
P (pain) : + (Nyeri ulu hati seperti ditusuk tusuk skala 4 dari 10)
U (unrespons) :-
C. Survey Primer dan Resusitasi
1. AIRWAY DAN KONTROL SERVIKAL
a. Keadaan Jalan Nafas
Tingkat Kesadaran : Somnolen
Pernafasan : Pernafasan cuping hidup (+), SPO2 = 59 %
Upaya Bernafas :+
Benda asing di jalan Nafas : Secret (+)
Bunyi Nafas : Wheezing
Hembusan Nafas :+
b. Masalah Keperawatan
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
2. BREATHING
a. Fungsi Pernafasan
Jenis Pernafasan : Snoring (-), Gurgling (-), Stridor (-), Wheezing (+)
Frekwensi Pernafasan : Respirasi 34x/menit
Retraksi Otot Bantu Nafas :+
Kelainan Dingding Thoraks : simetris, perlukaan (-), jejas (-), trauma (-)
Bunyi Nafas : Whezing
Hembusan Nafas :+
b. Masalah Keperawatan
Ketidakefektifan Pola Nafas
3. CIRCULATION
a. Keadaan sirkulasi
Tingkat Kesadaran : Somnolen
Perdarahan (internal/eksternal): Tidak ada perdarahan
Nadi Radial/carotis : Teraba
Akral Perifer : Hangat
Kapilari Refill : <2 detik
Pulse : 118x/menit
Blood Preasure : 200/120 mmHg
4. DISABILITY
a. Pemeriksaan Neurologis
GCS : E3 V5 M6 ( 14 )
Reflex Fisiologis :+
Reflex Patologis :-
Kekuatan Otot : 444 444
444 444
b. Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah keperawatan
c. Intervensi / Implementasi (-)
d. Evaluasi (-)
4. Hasil Laboratorium
Tidak ada pemeriksaan laboratorium.
5. Hasil Pemeriksaan Diagnostik (-)
6. Terapi Dokter
a. IFVDL RL 12 Tpm
b. Nebulizer ventolin + flexotide 1 ampul selama 10 menit
c. Kolaborasi pemberian O2 (sungkup) 15 liter
d. Methyprednisolone 125mg rute IV
e. Pantoprazole 1 vial rute IV
f. Ondansentron 1 vial rute IV
g. Injeksi Furosemide 2 ampul
E. ANALIS DATA
Data Fokus Analisis Masalah
Data Subyektif : Faktor pencetus serangan bersihan jalan nafas tidak
Keluarga pasien mengatakan asma efek
pasien mengalami sesak
Edema mukosa dan dinding
nafas disertai batuk berdahak bronkhus
sejak seminggu yang lalu dan
memberat sejak semalam Peningkatan usaha dan
frekuensi pernapasan
otot pernafasan.
G. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan Intervensi
1. Bersihan jalan Setelah dilakukan Airway Management
1. Posisikan pasien untuk
nafas tidak tindakan keperawatan
memaksimalkan ventilasi
efektif b.d selama 1x24 jam
(semifowler)
Peningkatan diharapkan jalan nafas
2. Lakukan fisioterapi dada jika
produksi sekret kembali efektif, dengan
perlu
kriteria hasil :
3. Auskultasi suara nafas, catat
1. Mampu
adanya suara tambahan
mengeluarkan secret
4. Menganjurkan klien untuk batuk
2. Kedalaman inspirasi
efektif
dalam batas normal
5. Monitor respirasi dan status O2
3. Irama pernapasan
6. Kolaborasi pemberian terapi
dalam batas normal
nebulizer
4. Tidak ada dispneu
7. Kolaborasi pemberian terapi
ketika istirahat
oksigen
5. Tidak ada dispneu
Oxygen Therapy
ketika selesai
1. Pertahankan jalan napas yang
beraktivitas
paten
6. Tidak memakai otot
2. Atur peralatan oksigenasi
bantu napas
3. Monitor keefektifitasan aliran
7. Klien tidak batuk
oksigen
8. Saturasi oksigen
4. Pertahankan posisi pasien
dalam batas normal
(95-100%).
2. Pola napas tidak Setelah dilakukan Airway Management
efektif b.d tindakan keperawatan 1. Buka jalan napas, gunakan teknik
Penurunan selama 1x24 jam chin lift atau jaw thrust bila perlu
kemampuan diharapkan pola nafas 2. Posisikan pasien untuk
bernapas kembali efektif, dengan memaksimalkan ventilasi
kriteria hasil : 3. Identifikasi pasien perlunya
1. Jalan napas paten pemasangan alat jalan napas
2. Kedalaman inspirasi buatan
dalam batas normal 4. Pasang mayo bila perlu
3. Irama pernapasan 5. Lakukan fisioterapi dada jika
dalam batas normal perlu
4. Tidak ada dispneu 6. Keluarkan sekret dengan batuk
ketika istirahat atau suction
5. Tidak ada dispneu 7. Auskultasi suara napas, catat
ketika selesai adanya suara tambahan
beraktivitas 8. Lakukan suction pada mayo
6. Tidak memakai otot 9. Berikan bronkodilator bila perlu
bantu napas 10. Berikan pelembab udara kassa
7. Saturasi oksigen basah NaCl lembab
dalam batas normal 11. Atur intake untuk cairan
(95-100%) mengoptimalkan keseimbangan
12. Monitor respirasi dan status O2
Oxygen Therapy
1. Bersihkan mulut, hidung, dan
secret trakea
2. Pertahankan jalan napas yang
paten
3. Atur peralatan oksigenasi
4. Monitor keefektifitasan aliran
oksigen
5. Pertahankan posisi pasien
6. Observasi adanya tanda-tanda
hipoventilasi
7. Monitor adanya kecemasan pasien
terhadap oksigenasi
3. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan Pain Management
Agen cedera tindakan keperawatan 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
biologis selama 1x24 jam komprehensif termasuk lokasi,
diharapkan nyeri karakteristik, durasi, frekuensi,
berkurang, dengan kualitas, dan faktor presipitasi.
kriteria hasil : 2. Observasi reaksi verbal dan non
1. Melaporkan nyeri verbal dari ketidaknyamanan
2. Klien tidak tampak 3. Gunakan teknik komunikasi
memegang area yang terapeutik untuk mengetahui
nyeri pengalaman nyeri pasien
3. Tidak 4. Kurangi faktor presipitasi nyeri
mengekpresikan 5. Berikan analgetik untuk
wajah meringis mengurangi nyeri
4. Tidak gelisah 6. Evaluasi kefektifan kontrol nyeri
5. Melaporkan nyeri Analgesic Administration
1. Kolaborasi pemberian obat
dapat terkontrol
analgesic dengan dokter
6. Menjelaskan factor
2. Tentukan lokasi, karakteristik,
penyebab nyeri
kualitas, dan derajat nyeri
7. Respirasi dalam batas
sebelum pemberian obat
normal
3. Cek riwayat alergi
8. Nadi dalam batas
4. Monitor vital sign sebelum dan
normal
sesudah pemberian analgesik
9. Tekanan darah dalam
pertama kali
batas normal
5. Evaluasi afektivitas analgesik,
tanda dan gejala.