Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam dunia pengobatan banyak masyarakat yang sudah mengenal dengan pengobatan lain
seperti pengobatan alternative. Pengobatan alternative sangat diminati oleh banyak orang,
karena selain mudah pengobatan alternative ini banyak terbukti baik dari pada pengobatan
mdis selain itu pengobatan alternative juga banyak menggunakan pengobatan dengan
menggunakan obat-obatan herbal dengan alat-alat yang berhubungan dengan suatu penyakit
dan tidak banyak yang menggunakan obat-obatan lain seperti obat kimia dan masih banyak
lagi. Salah satu pengobatan alternative yang bermanfaat mengobati berbagai macam penyakit
yaitu pengobatan dengan pemijatan pada titik-titik tertentu pada tubuh yang biasa disebut
akupresure.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari akupresure ?
2. Apa saja manfaat dari akupresure ?
3. Dimana saja titik akupresure ?
4. Bagaimana persiapan tindakan akupresure ?
5. Apa saja tahap pelaksanaan akupresure ?
6. Apa saja masalah keperawatan yang dapat diatasi dengan akupresure ?
7. Berapa durasi penekanan akupresure ?
8. Apa tujuan dari akupresure ?
9. Bagaimana cara perangsangan teknik akupresure ?
10. Apa kontraindikasi dari teknik akupresure ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian dari akupresure
2. Untuk mengetahui manfaat dari akupresure
3. Untuk mengetahui titik akupresure
4. Untuk mengetahui persiapan tindakan akupresure

1
5. Untuk mengetahui tahap pelaksanaan akupresure
6. Untuk mengetahui masalah keperawatan yang dapat diatasi dengan akupresure
7. Untuk mengetahui durasi penekanan akupresure
8. Untuk mengetahui tujuan dari akupresure
9. Untuk mengetahui a cara perangsangan teknik akupresure
10. Untuk mengetahui kontraindikasi dari teknik akupresure

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Akupresure

2.1.1 Definisi/Pengertian
Akupresur berasal dari kata accus dan pressure, yang berarti jarum dan menekan.
Akupresur merupakan istilah yang digunakan untuk memberikan rangsangan
(stimulasi) titik akupunktur dengan teknik penekanan atau teknik mekanik. Penekanan
dilakukan sebagai pengganti penusukan jarum yang dilakukan pada akupunktur
dengan tujuan untuk melancarkan aliran energi vital (qi) pada seluruh tubuh
(Kemenkes RI, 2015).
Akupresur adalah suatu teknik penyembuhan dengan menekan, memijat, mengurut
bagian tubuh untuk mengaktifkan peredaran energi vital (dikenal dengan nama Chi
atau Qi (Cina) dan Ki (Jepang)). Akupresur juga disebut akupunktur tanpa jarum, atau
pijat akupunktur, sebab teori akupunkturlah yang menjadi dasar praktik akupresur
(Oka, 2003). Akupresur merupakan penekanan pada titik tertentu (yang dikenal
dengan nama acupoint) dengan menggunakan telunjuk maupun ibu jari untuk
menstimulasi aliran energi di meridian, yang penggunaannya sangat aman dan efektif,
mudah dipelajari, dan juga membutuhkan waktu yang sedikit untuk menerapkannya
(Turana, 2004). Fengge (2012) menjelaskan bahwa proses pengobatan pada akupresur
menitikberatkan pada titik-titik saraf tubuh. Titik-titik akupresur terletak pada kedua
telapak tangan dan kedua telapak kaki. Dikedua telapak tangan dan kaki terdapat titik
akupresur untuk jantung, paru-paru, ginjal, mata, hati, kelenjar tiroid, pancreas, sinus,
dan otak.

Akupresur adalah salah satu terapi komplementer dengan cara melakukan penekanan
atau pemijatan pada titik tertentu sehingga dapat melancarkan aliran energi vital (qi)
pada seluruh tubuh

3
2.1.2 Manfaat
Akupresur bermanfaat sebagai tindakan promotif, pencegahan penyakit,
penyembuhan penyakit, dan rehabilitasi. Dalam tindakan promotif, akupresur
bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh walaupun tidak sedang sakit.
Manfaat akupresur dalam pencegahan penyakit dipraktikkan secara teratur pada saat-
saat tertentu menurut aturan yang sudah ada, yaitu sebelum sakit. Tujuannya adalah
untuk mencegah masuknya sumber penyakit dan mempertahankan kondisi tubuh.
Bermanfaat juga untuk menyembuhkan sakit dan dipraktikkan ketika dalam keadaan
sakit. Dalam teori Departemen Kesehatan, 1996, akupresur bermanfaat untuk
meningkatkan daya tahan tubuh dan kekuatan tubuh, mencegah penyakit tertentu,
mengatasi keluhan dan penyakit ringan, serta memulihkan kondisi tubuh. Sementara
dari model medis, teknik akupresur dapat bermanfaat untuk pelepasan endorphin,
memblok reseptor nyeri ke otak, dilatasi serviks dan meningkatkan efektivitas
kontraksi uterus (Oka, 2003).
Dalam Kemenkes RI (2015) disebutkan bahwa beberapa manfaat dari akupresur
adalah:
1. Meningkatkan stamina tubuh
2. Melancarkan peredaran darah
3. Mengurangi rasa nyeri
4. Mengurangi stres atau menenangkan pikiran
Akupresur ditujukan untuk mengembalikan keseimbangan yang ada di dalam tubuh,
dengan memberikan rangsangan agar aliran energi kehidupan dapat mengalir dengan
lancar (Depkes, 1996). Akupresur juga bertujuan untuk menyeimbangkan Yin dan
Yang (Oka, 2008).

2.1.3 Lokasi Titik Akupresur


Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 1998 telah menetapkan titik akupresur
umum berjumlah 361 titik dan titik ekstra sebanyak 48 titik. Titik akupresur dapat
dipetakan dalam regio anatomi tubuh manusia untuk mempermudah pembelajaran bagi
kalangan tenaga kesehatan maupun awam yang tidak memahami falsafah ilmu
akupresur tradisional.

4
Lokasi titik akupresur ditentukan berdasarkan:
1. Patokan anatomi tubuh berupa tonjolan tulang, batas rambut dan lipatan kulit.
2. Ukuran cun tulang
Berbagai regio tubuh dibagi menjadi bagian yang sama yang disebut cun tulang,
seperti jarak lipat siku kelipatan pergelangan tangan sama dengan 12 cun tulang,
bagian bawah tempurung lutut ke tonjolan tumit kaki bagian luar sama dengan 16
cun tulang. Jarak antara garis tengah belakang tubuh dengan tonjolan tepi tulang
belikat bagian dalam sama dengan 3 cun tulang (WHO, 2006).

Meridian dan Titik Akupresur


Meridian adalah jaringan saluran energi kehidupan di dalam tubuh. Meridian terdiri dari
600 titik. Titik meridian tersebut menyeimbangkan energi tubuh yang menyebabkan
tubuh berfungsi. Sebagian besar titik-titik akupresur berada di sepanjang meridian.
Yang dimaksud dengan titik akupresur adalah simpul meridian tempat terpusatnya energi
kehidupan (Ci) dan merupakan titik perangsangan untuk menimbulkan keseimbangan
kesehatan tubuh. Titik meridian ini disebut dengan acupoint. Setiap acupoint mempunyai
efek khusus pada sistem tubuh, atau organ tertentu. Menstimulasi dan memijat secara
lembut titik tersebut akan terjadi perubahan fisiologi tubuh dan akan mempengaruhi
keadaan mental dan emosional (Bazaar, 2008). Saat ini lebih dari 360 acupoint di
meridian seluruh tubuh dan sekarang banyak lagi ditemukan titik –titik tambahan.
Kebanyakan acupoint ini terletak bilateral/di dua sisi tubuh, oleh sebab itu akupresur
dilakukan pada kedua sisi tubuh kecuali acupoint yang terletak di bagian tengah tubuh.
Lokasi acupoint ini terletak sedikit dalam, di antara tulang, otot, atau tendon. Setelah
mencapai daerah dekat titik, perlu diperhatikan dan disisakan waktu sebentar untuk
merasakan daerah tersebut dengan jari yang sensitif. Selalu ada daerah yang lebih sedikit
sensitif dan pada keadaan yang imbalans acupoints biasanya lebih lembut dari sekitarnya
(Turana, 2004).

Berkaitan dengan titik akupresur, terdapat 2 komponen lainnya yang juga menjadi
komponen dasar akupresur, yaitu cie sie atau energy vital dan sistem meridian (Fengge,
2012). Menurut Fengge (2012), ci sering diartikan sebagai zat sari-sari makanan dan sie
adalah darah. Secara singkat, cie sie diartikan sebagai energy vital. Ada dua sumber asal

5
energi yaitu energy vital bawaan (misalnya sifat, watak, bakat, kesehatan fisik dan mental
yang berasal dari orang tua) dan energy yang di dapat (misalnya intake nutrisi dalam
kandungan). Sedangkan, sistem meridian berkaitan erat dengan akupuntur. Sistem
meridian adalah saluran energy vital yang melintasi seluruh bagian tubuh membujur dan
melintang untuk menghubungkan seluruh bagian tubuh. Meridian berarti bagian dari
saraf, pembuluh darah, dan saluran limpa (Fengge, 2012). Fungsi meridian menurut
Fengge (2012) yaitu 1.) menghubungkan bagian tubuh yang satu dengan yang lainnya
(muka-belakang, atas-bawah, samping kanan-kiri, bagian luar-dalam); 2.)
menghubungkan organ tubuh satu dengan lainnya dengan sifat hubungan bolak-balik; 3.)
menghubungkan titik akupuntur/akupresur satu dengan lainnya; 4.) merupakan saluran
bagi penyebab penyakit masuk ke dalam organ baik penyebab dari luar maupun dalam;
dan 5.) merupakan sarana untuk menyampaikan kelainan fungsi organ ke permukaan
tubuh yang diketahui melalui kelainan keadaan titik pijat. Meridian dikelompokkan
menjadi meridian umum dan meridian istimewa. Meridian umum adalah meridian paru-
paru, usus besar, jantung, limpa, lambung, usus kecil, kantong kemih, ginjal, selaput
jantung, tripemanas, kantong empedu, dan hati. Sementara, meridian istimewa adalah
meridian tu, ren, yang melintasi garis tengah tubuh. Meridian istimewa merupakan
pengikat atau penghubung semua sehingga ke-14 meridian merupakan mata rantai yang
tidak terputus (Sukanta, 2008).

2.1.4 Persiapan Tindakan Akupresur


Di dalam praktek akupresur, seorang akupresuris atau siapa saja yang ingin
mempraktekkan akupresur perlu memperhatikan dan mengetahui kondisi umum penderita,
seperti kondisi pasien, kondisi ruangan, posisi pasien dan akupresuris, serta cara
melakukan tindakan atau teknik akupresur (Depkes, 1996).
Kondisi pasien yang perlu diperhatikan sebelum melakukan teknik akupresur adalah
sebaiknya pasien tidak dalam keadaan emosional (marah, takut, terlalu gembira, atau
sedih), tidak terlalu lapar atau terlalu kenyang, titik acupoint tidak dalam keadaan luka atau
bengkak, dan untuk pasien yang lemah kondisinya akupresur hanya diperlukan untuk
menguatkan kondisinya dan jumlah titik yang dipergunakan jangan terlalu banyak. Selain
kondisi pasien juga perlu diperhatikan keadaan tempat dilakukan tindakan akupresur,
seperti suhu dalam kamar jangan terlalu panas atau terlalu dingin, sirkulasi udara

6
hendaknya lancar (tidak pengap) dan udara kamar segar, tempat bersih, dan jangan
melakukan tindakan akupresur di tempat yang berasap dan peralatan yang dipergunakan
harus bersih, tidak tajam, dan tidak menyakitkan. Posisi pasien yang baik dalam melakukan
tindakan akupresur adalah dalam posisi duduk atau berbaring dalam keadaan nyaman dan
santai. Posisi akupresuris hendaklah berada pada keadaan yang bebas bergerak dan nyaman
untuk melakukan tindakan akupresur, tangan akupresuris dicuci bersih sebelum melakukan
tindakan, kuku jari tidak panjang dan tajam (Oka, 2008).
Teknik akupresur pada bagian tertentu tubuh akan mengakibatkan aliran energi vital di
dalam tubuh berjalan lancar sehingga keluhan penyakit berkurang atau sembuh sesuai
dengan tujuan akupresur. Cara yang perlu dilakukan akupresuris dalam tindakan akupresur
ini, yaitu dengan menekan dan memutar, atau mengurut di sepanjang meridian. Teknik
akupresur dimulai setelah menemukan acupoint yang tepat, yaitu timbulnya reaksi pada
titik acupoint yang berupa rasa nyeri atau pegal. Setiap pemberian rangsangan pada titik
acupoint akan memberikan reaksi terhadap daerah sekitar titik tersebut, daerah yang
dilintasi oleh meridian titik tersebut, organ yang mempunyai hubungan dengan titik
tersebut. Oleh karena itu setiap pemijatan/rangsangan yang akan dilakukan harus
diperhitungkan secara cermat, reaksi apa yang perlu ditimbulkan, reaksi penguatan (Yang)
atau reaksi melemahkan (Yin) (Depkes, 1996).

2.1.5 Tahap Pelaksanaan Acupressure


Adapun beberapa tahapan dilakukan ketika melakukan akupresur adalah (Kemenkes,
2015):
1. Relaksasi
Relaksasi dilakukan dengan memijat tengkuk, bahu, lengan, tangan, pinggang, paha
dan kaki dengan menggunakan jari dan telapak tangan, masing-masing sebanyak 5
(lima) kali.
2. Menentukan titik akupresur yang akan ditekan
3. Penekanan atau pemijatan
Teknik perangsangan yang bersifat Yang adalah menguatkan, biasanya dilakukan
dengan 30 kali pijat setiap titik, atau kalau diputar, putarannya mengikuti arah jarum
jam. Kalau diurut maka urutannya dimulai dari arah sumber energi dari titik awal

7
(nomor kecil) ke arah akhir (nomor besar) pada meridian bersangkutan. Teknik
perangsangan bersifat Yin atau melemahkan, biasanya dilakukan dengan pijatan
lebih dari 30 kali, atau sekitar 50 kali pada setiap titik pijat. Jika pijatan diputar maka
putarannya melawan arah jarum jam. Jika dilakukan pengurut melawan aliran energi
(dari nomor besar ke nomor kecil) (Oka, 2003).
Teknik akupresur dilakukan dengan berbagai cara yang aman, tidak melukai kulit
atau menyebabkan pecahnya pembuluh darah, yaitu menggunakan beberapa
alternatif cara berikut: menggunakan jari jempol, menggunakan beberapa jari tangan
yang disatukan, hanya jari telunjuk saja, atau dengan telapak tangan, membuat
garakan cubitan halus, tetapi tidak sampai memar, menepuk-nepuk atau memukul-
mukul ringan, dan menggosok dengan jari jempol atau telapak tangan (Oka, 2008).
Penekanan pada saat awal harus dilakukan dengan lembut, kemudian secara
bertahap kekuatan penekanan ditambah sampai terasa sensasi yang ringan tetapi
tidak sakit (Turana, 2004).
2.1.6 Masalah keperawatan yang dapat diatasi dengan acupressure
1. Nyeri.
Sesuai dengan teori endorphin, yaitu dilepaskannya zat yang dapat menghilangkan rasa
nyeri ketika dilakukan acupressure (penekanan pada titik GV 20, GB 20, GB 21, dan Ll 4
untuk nyeri kepala dan leher; Ll 15, SJ 14 dan Sl 9 untuk nyeri bahu; PC 7, PC 6 dan SJ 5
untuk nyeri pergelangan tangan; BL 23 dan BL 40 untuk nyeri pinggang; EX-LE 2, ST 35,
BL 40 dan EX-LE 4. Titik EX-LE2, ST 35 dan EX-LE 4 untuk nyeri lutut).
Akupresur merangsang produksi endorfin lokal dan menutup gerbang terhadap rangsang
nyeri (Mander, 2004). Zong YL (2009), menyatakan bahwa dengan merangsang titik-titik
tertentu disepanjang sistem meridian yang ditransmisi melalui serabut saraf besar ke
formatio reticularis, thalamus dan sistem limbik akan melepaskan endorfin dalam tubuh.
Sejalan dengan teori Gate Control yang menjelaskan bahwa impuls nyeri dapat diatur atau
dihambat oleh mekanisme pertahanan disepanjang sistem saraf pusat. Teori ini mengatakan
bahwa impuls nyeri dihantarkan saat sebuah pertahanan dibuka dan impuls dihambat saat
sebuah pertahanan ditutup. Salah satu cara menutup mekanisme pertahanan ini adalah
dengan merangsang sekresi endorfin yang akan menghambat pelepasan substansi P
(Alexander, 2011).

8
Peningkatan hormon endorfin yang merupakan substansi sejenis morfin yang disuplai oleh
tubuh. Sehingga pada saat neuron nyeri perifer mengirimkan sinyal ke sinaps, terjadi
sinapsis antara neuron perifer dan neuron yang menuju otak tempat seharusnya substansi
pakan menghantarkan impuls. Pada saat tersebut, endorfin akan memblokir lepasnya
substansi P dari neuron sensorik, sehinnga transmisi impuls nyeri di medula spinalis
menjadi terhambat, sehingga sensasi nyeri menjadi berkurang (Alexander, 2011).
Potensial aksi dari titik akupunktur atau akupresur dari kornu dorsalis berlanjut ke atas
sampai level batang otak. Terdapat mekanisme penghambatan nyeri pada level ini yaitu
pada sistem periaquaductal gray area yang merupakan neuron-neuron serotonin yang
memiliki banyak reseptor opioid. Aksi potensial akupunktur akan mengaktifkan sistem ini
dan meningkatkan endorphin yang merupakan morfin endogen dalam tubuh sehingga
menimbulkan analgesia secara umum tidak tergantung lokasi titik. Efek ekstrasegmental
biasanya tidak cukup kuat analgesianya namun cukup membantu.

2. Gangguan Rasa Nyaman dan Risiko Jatuh pada Vertigo

Menurut Israr (2008), vertigo bisa disebabkan oleh kelainan telinga dalam, di dalam saraf
yang menghubungkan telinga dengan otak, serta kelainan di otak. Vertigo juga bisa
berhubungan dengan kelainan penglihatan atau perubahan tekanan darah yang terjadi
secara tiba-tiba (Israr, 2008). Adapun tanda dan gejala umum pada vertigo yakni pusing
yang mengakibatkan gangguan rasa nyaman serta gangguan keseimbangan yang berakibat
pada risiko jatuh. Titik-titik akupresur untuk vertigo menurut Hartono (2012): GB 20
Fengchi, BL 18 Ganshu, Ki 3 Taixi, BL 25 Senshu, LR 2 Xingjian.
3. Nyeri Kronis

Fisiologi manusia menurut kedokteran barat hingga saat ini masih belum dapat menjelask
an semua fenomena. Mekanisme nyeri kronis hingga saat ini sepenuhnya diketahui dan se
lalu menjadi tema dalam pertemuan-pertemuan ilmiah kedokteran dalam 20 tahun terakhi
r tanpa perkembangan yang berarti. Sementara itu, banyak fakta empiris yang membuktik
an bahwa akupunktur efektif untuk meredakan nyeri bahkan melalui titik yang tidak bisa d
ijelaskan menurut teori segmental maupun ekstrasegmental misalnya nyeri sakit gigi yang
berkurang dengan pemijatan titik ST-44 Chongyang yang ada di ujung kaki. Hal ini meni

9
mbulkan pertanyaan sekaligus tantangan bagi para ilmuwan yang tertarik dibidang ini unt
uk menggali mekanisme lain dari akupunktur dan akupresur.

4. Ansietas

Setelah melewati batang otak, aksi potensial dari titik akupresur akan diteruskan ke seluru
h bagian otak termasuk hipothalamus dan sistem limbik. Dari kedua sistem ini, akupunktu
r mempunyai efek yang luas terhadap emosi dan berbagai organ melalui hypothalamus-pit
uitary axis (HPA Axis). Pada banyak pasien, akupunktur dapat menenangkan dan men
ingkatkan perasaan lebih baik, sehat dan lebih termotivasi. Pasien mungkin masih merasa
nyeri namun tidak lagi mempersoalkan rasa nyeri tersebut. Adapun titik akupuntur untuk
mengatasi ansietas yakni dengan perangsangan titik relaksasi. Menurut Kemenkes RI (20
15), titik relaksasi ada pada hampir seluruh tubuh, di antaranya: titik SP 10 pada lutut, SP
5 dan LV3 pada punggung kaki, BL 57 dan BL 58 pada betis, CV 14,12,6, dan 4 pada per
ut, titik Ua dan TE5 pada tangan, titik BL 11,13,12, dan 15 pada daerah servikal, dan BL
20, 23, 18, dan 21 pada titik punggung bawah.

5. Insomia

Insomnia adalah ketidakmampuan untuk mencukupi kebutuhan tidur baik kualitas maupu
n kuantitas. Jenis insomnia ada 3 macam yaitu insomnia inisial atau tidak dapat memulai t
idur, insomnia intermitten atau tidak bisa mempertahankan tidur atau sering terjaga dan in
somnia terminal atau bangun secara dini dan tidak dapat tidur kembali (Potter, 2005). Titi
k akupuntur untuk mengatasi masalah insomnia menurut Kemenkes (2015) adalah EX-H
N3 pada antara kedua alis, PC6 dan HT7 di pergelangan tangan sejajar kelingking dan 2 j
ari dari pergelangan tangan, dan LV3 di punggung kaki.

6. Mual

Mual merupakan suatu rasa yang tidak menyenangkan yang biasanya menyebar ke bagian
belakang tenggorokan, epigastrium atau keduanya dan memuncak pada muntah. Rasa mu
al sering disertai dengan gejala vasomotor perangsangan otonom seperti saliva yang meni
ngkat, berkeringat, pingsan, vertigo, takikardia (Sodeman, 1995).Stadium pertama, mual d
isebabkan karena meningkatnya saliva, menurunnya tonus lambung dan peristaltik. Stadiu

10
m kedua, retching merupakan suatu usaha involunter untuk muntah, sering kali menyertai
mual dan terjadi sebelum muntah, terdiri atas gerakan pernafasan spasmodik melawan glo
tis dan gerakan inspirasi dinding dada dan diafragma. Stadium ketiga, muntah merupakan
suatu refleks yang menyebabkan dorongan ekspirasi isi lambung/usus atau keduanya ke m
ulut. Pusat muntah menerima masukan dari korteks serebral, organ vestibular, daerah pem
icu kemoreseptor (Chemoreceptor Trigger Zone, CTZ) dan serabut aferen termasuk dari s
istem gastrointestinal. Apabila terjadi mual muntah tambahkan titik: St 8 Touwei, BL 20,
Pishu, St 40 feng long, CV 12 Zhongwan, dan PC 6 Neiguan (Fengge, 2012).

2.1.7 Durasi Penekanan Akupresur


Menurut Stein (2005), durasi penekanan pada akupresur dapat dibedakan menurut usia.
Tabel di bawah menjelaskan tentang kaitan usia dengan penekanan akupresur.
Usia Durasi
Bayi baru lahir 1-3 menit
3-6 bulan 1-4 menit
6-12 bulan 1-5 menit
1-3 tahun 3-7 menit
3-12 tahun 5-10 menit
Dewasa 5-15 menit atau lebih lama

Selain itu, yang perlu ditentukan adalah kuatnya tekanan dengan melihat posisi jari dalam
penekanan. Jari tengan sudut 90 derajat memberikan tekanan lebih kuat dibandingkan
dengan sudut yang lebih rendah.
2.1.8 Tujuan Akupresur
Teknik pengobatan akupresur bertujuan untuk membangun kembali sel-sel dalam tubuh
yang melemah serta mampu membuat system pertahanan dan meregenerasi sel tubuh
(Fengge 2012). Umumnya penyakit berasal dari tubuh yang teracuni, sehingga pengobatan
akupresur memberikan jalan keluar meregenerasikan sel-sel agar daya tahan tubuh kuat
untuk mengurangi sel-sel abnormal. Dalam pengobatan akupresur tidak perlu makan obat-
obatan, jamu dan ramuan sebab dengan terapi akupresur tubuh kita sudah lengkap obat
dalam tubuh jadi tinggal diaktifkan oleh sel-sel saraf dalam tubuh. Tubuh manusia
memiliki kemampuan memproduksi zat-zat tertentu yang berguna untuk ketahanan tubuh.
Jika ditambah obat-obatan, yang terjadi adalah kelebihan dosis yang justru akan
mengakibatkan kerusakan organ tubuh terutama ginjal (Fengge 2012).

11
2.1.9 Cara Perangsangan Titik Akupresur
Titik akupresur ialah bagian atau lokasi di tubuh sebagai tempat berakumulasinya energi
vital. Pada titik akupresure iniah akan dilakukan pemijatan terapi akupresur. Di dalam
tubuh kita terdapat banyak titik akupresur, kurang lebih berjumlah 360 titik akupresur yang
terletak di permukaan tubuh di bawah kulit. Pertama kali yang harus diperhatikan sebelum
melakukan pijat akupresur adalah kondisi umum si penderita. Pijat akupresur tidak boleh
dilakukan terdapat orang yang sedang dalam keadaan yang terlalu lapar atau pun terlalu
kenyang, dalam keadaan terlalu 51 emosional dan pada perempuan yang sedang dalam
kondisi hamil (Fengge 2012).
Pijatan bisa dilakukan setelah menemukan titik meridian yang tepat yaitu timbulnya
reaksi pada titik pijat berupa rasa nyeri, linu atau pegal. Dalam terapi akupresur pijatan
bias dilakukan dengan menggunakan jari tangan (jempol dan jari telunjuk). Semua titik
pijat berpasangan kecuali untuk jalur meridian Ren dan Tu. Lama dan banyaknya tekanan
(pemijatan) tergantung pada jenis pijatan. Pijatan untuk menguatkan (Yang) dapat
dilakukan dengan maksimal 30 kali tekanan, untuk masingmasing titik-titik dan pemutaran
pemijatannya secara jarum jam sedangkan pemijatan yang berfungsi melemahkan (Yin)
dapat dilakukan dengan minimal 50 kali tekanan dan cara pemijatannya berlawanan jarum
jam (Fengge 2012).
Menurut Fengge (2012), terdapat tiga macam akupresur yaitu :
1. Titik akupresur umum
Titik akupresur umum ini terdapat di sepanjang saluran meridian. Setiap titik umum
diberi nama oleh penemunya dalam bahasa Tionghoa yang memiliki arti tersendiri
dan diberi nomor yang bersifat universal. Misalnya, titik Hegu yang memiiki arti
kumpulan jurang. Hegusama dengan titik usus besar dengan nomor 4 (UB.4) dan
dalam bahasa inggis disebut Large Intestine nomor 4 (LI.4).
2. Titik akupresur Istimewa 52
Titik akupresur istimewa adalah titik yang berserakan (tidak menentu), ada yang di
jalur meridian dan ada pula yang di luar jalur meridian. Tiap-Tiap titik umum
mempunyai nama dan fungsi masing-masing. Misalnya, Lamwei, berfungsi sebagai
titik untuk mengobati penyakit usus buntu.
3. Titik nyeri ( Yes Point )

12
Titik nyeri berada di daerah keluhan (daerah yang mengalami masalah) misalnya
sakit perut, sakit kepala, dan lainlain. Untuk menemukan titk nyeri ini adaah dengan
meraba keluhan kemudian cari titik yang paling sensitif atau nyeri. Titik ini hanya
berfungsi sebagai penghilang rasa sakit setempat saja, tetapi sering juga
berpengaruh pada jaringan tubuh lainnya.
2.1.10 Kontraindikasi
Akupresur merupakan terapi yang dapat dilakukan dengan mudah dan efek samping yang
minimal. Meskipun demikian, akupresur tidak boleh dilakukan pada bagian tubuh yang
luka, bengkak, tulang retak atau patah dan kulit yang terbakar (Sukanta 2008).

13
BAB III
PENUTUP

3.1 SIMPULAN
Terapi komplementer merupakan pengembangan terapi tradisional dan ada yang
diintregrasikan dengan terapi modern yang mempengaruhi keharmonisan individu dari aspek
biologis, psikologis, dan spiritual. Salah satu terapi komplementer yang berperan dalam proses
penyembuhan penyakit yaitu terapi akupresure. Akupresure merupakan klasifikasi dari terapi
menipulatif dan berbasis tubuh. Terapi akupresure terbukyi berpengaruh terhadap penurunan
penyakit apapun. Karena cara dan teknik yang dilakukan di aplikasikan pada titiktitik yang
tepat.

14

Anda mungkin juga menyukai