BODY ALIGNMENT
DISUSUN OLEH :
IRAWATI
1914201328
DOSEN PEMBIMBING:
Ns.MUHAMMAD ARIF,M.Kep
A. Konsep dasar
1. Defenisi
Mekanika tubuh dan ambulasi merupakan bagian dari kebutuhan aktivitas manusia.
Sebelum melakukan mekanika tubuh, terdapat beberapa pergerakan dasar yang harus
diperhatikan, di antaranya:
a. Gerakan ( ambulating ).
benda. Yang perlu diperhatikan adalah ketinggian, letak benda, posisi kaki dan tubuh
dalam menarik, sodorkan telapak tangan dana lengan atas dipusat gravitasi pasien, lengan
atas dan siku diletakkan pada permukaan tempat tidur, pinggul, lutut, dan pergelangan
kaki ditekuk, lalu dilakukan penarikan.
d. Mengangkat ( lifting ).
Mengangkat merupakan pergerakan daya tarik. Gunakan otototot besar besar dari tumit,
paha bagian atas, kaki bagian bawa, perut, dan pinggul untuk mengurangi rasa sakit pada
daerah tubuh bagian belakang.
3. Manfaat
a. Meningkatkan fungsi tangan yang baik
b. Mengurangi jumlah energi yang digunakan untuk mempertahankan
keseimbangan.
Mengurangi kelelahan
d. Memperlyas ekspansi paru
e. Memutar ( Pivoting ).
bertumpu pada tulang belakang. Gerakan memutar yang baik memerhatikan ketiga unsur
gravitasi agar tidak berpengaruh buruk
f. Meningkatkan sirkulasi renal dan fungsi gastrointestinal
b. Nutrisi
c. Emosi
d. Faktor social
Pemenuhan kebutuhan tubuh akan nutrisi sangat penting karena mempengaruhi produksi
energi yang digunakan untuk mobilisasi.
c. Emosi
e. Gaya hidup
f. Pengetahuan
h. Status kesehatan
Pemenuhan kebutuhan tubuh akan nutrisi sangat penting karena mempengaruhi produksi
energi
j. Emosi
1. Body alligment
a. Pengkajian keperawatan
1) Posisi berdiri
Pada saat keadaan ini normalnya kepala dan dada akan akan memiliki keadaan yang
sama pada saat posisi berdiri yaitu kepala
pasien harus tegak lurus dengan leher dan verterba kolumna telapak kaki lurus
berpijak pada lantai. Pasien yang dalam keadaan abnormal akan mengalami
kelemahan otot atau pralis otot serta adanya sensasi (kerusakan saraf)
3) Posisi berbaring
posisi dipindahkan dari tempat tidur, kemudian tubuh ditopang dengan kasur yang
cukup dan vertebra harus lurus dengan alas yang ada . apabila dijumpai kelainan pada
pasien, maka terdapat penurunan sensasi atau gangguan sirkulasi serta adanya
kelemahan. 4) Cara berjalan
Dikaji untuk mengetahui mobilitas dan kemungkinan resiko cedera akibat dari
terjatuh, pasien diminta berjalan sepanjang 10 langkah kemudian perawat
memperhatikan hal-hal berikut ini :
a) Kepala tegak, pandangan lurus kedepan, punggung tegak.
e) Jumlah langkah per menit (pace) 70-100 X per menit, kecuali pada orang tua
mungkin 40 X per menit.
b. Diagnosa keperawatan
1) Pertahankan posisi tubuh yang tepat dengan pengaturan posisi yang tepat
2) Perbaiki postur tubuh pada tingkat optimal dengan melatih berdiri, duduk dan
berbaring secara optimal.
3) Kurangi cedera akibat posisi tubuh yang tidak tepat dengan membantu pasien
melakukan aktifitas sehari-hari
4) Kurangi beban otot dengan cara meletakan alat dekat dengan pasien dan bantu
pasien pada saat melakukan kegiatan yang
bersifat berat.
d. Evaluasi keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. 2008. Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika
Alimul ,Aziz. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika.
Potter and perry volume 2. 2006. Fundamental of Nursing . Jakarta : EGC http//:www.google.com
Nurma ningsih,Lukman.2009.asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan
Potter, Perry.2006. Konsep Proses dan praktik, Fundamental Keperawatan, vol. 2, edisi 4. Penerbit buku
kedokteran EGC.
Perry,A,G.& Potter,P.A. 1999. Fundamental Keperawatan,buku
kedokteran.Jakarta:EGC