klinis
berupa
diabetes
penyalahgunaan
analgesic,nefropati timah.
h) Nefropati obstruktif dengan manifestasi klinis penyakit pada traktus
urinarius bagian atas (batu neoplasma ,fibrosis retroperitoneal) dan traktus
urinarius bagian bawah (hifertrofi prostrate,striktur uretra,anomaly
congenital leher vesika urinaria dan uretra).
rasa
kesemutan
dan
rasa
jantung
akibat
aterosklerosis
dini,gangguan
menit)
terjadi
penurunan
klirens
metabolic
insulin
penurunan. Pada stadium ini nilai GFR hanya 10% dari keadaan normal
dan bersihan kreatinin sebesar 5-10 ml per menit atau kurang. Stadium ini
terjadi apabila sekitar 90% dari massa nefron telah hancur.pasien biasanya
mengalami oliguria (urine keluar kurang dari 500 per hari) karena
kegagalan glomelurus.
untuk
mencegah
hiperparatiroidisme
sekunder.
d) Mengurangi proteinuria
e) Mengendalikan hiperlipidemia.
2) Mencegah kerusakam ginjal lebih lanjut dilakukan dengan jalan:
a) Pencegahan kekurangan cairan.
b) Pencegahan dan penatalaksanaan sepsis.
c) Mengendalikan hipertensi.
d) Menghindari obat obatan nefrotoksik.
e) Pencegahan kehamilan pada pasien GGK
3) Pengelolaan urenimia dan komplikasinya dilakuan dengan jalan :
a) Pengelolaan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
b) Pencegahan dan penanganan asidosis metabolik.
c) Pencegahan dan penatalaksanaan hiperkalesimia.
d) Pemberian diet rendah protein.
e) Penatalaksanaan anemia
4) Pengelolaan kalsium dan fosfor
Untuk mencegah terjadinya hiperparatiroidisme sekunder, kadar
fosfor serum harus dikendalikan dengan diet rendah fosfor
(Terutama daging dan susu)
5) Pengelolaan hipeurisemia
Alipurinol sebaiknya diberikan 100-300 mg. Apabila kadar asam
urat > 10% mg/dL atau apabila terdapat riwayat gout.
b. Dialisis
1) Pengertian
tubuh.
Untuk
kelancaran
dan
keberhasilan
proses
3) Tujuan Hemodialisat
Tujuan hemodialisis adalah untuk mengeluarkan zat-zat nitrogen
yang toksik dari dalam darah dan air yang berlebihan.
4). Indikasi hemodialisa
a. Indikasi segera
Koma, perikarditis, atau efusi perikardium, neuropati perifer,
hiperkalemi, hipertensi maligna, over hidrasi, atau edema paru,
oliguri berat atau anuria.
b. Indikasi dini
1) Gejala uremia
Mual,muntah,perubahan mental,penyakit tulang,gangguan
pertumbuhan dan perkembangan seks dan perubahan
kualitas hidup.
2) Laboratorium abnormal
Asidosis,azotemia,(kreatinin 8-12 mg %) dan blood urea
nitrogen(BUN) : 100-120 mg%,TKK :5ml/menit.
c. Frekuensi hemodialisa
Frekuensi dianalisa bervariasi,tergantung
kepada
kompartemen adalah
runcing,segmen
pump,tubing
besar.
Jika
menggunakan
AV-Fistula
penyebab
Bakteri
atau
zat
penyebab
demam
Kadar
kalium
&
zat
lainnyayang
Emboli udara
Penggunaan
didalam
mesin
WOC
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
1. Pengkajian Pre HD
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
2. Pengkajian post HD
a. Tekanan darah : hipotensi.
b. Keluhan : pusing, palpitasi.
c. Komplikasi HD: kejang, mual, muntah, dsb.
a. Data Bio-psiko-sosial-spiritual
1. Bernafas
Gejala : Nafas pendek, batuk dengan atau tanpa sputum.
Tanda : Takipnea, Dispnea, Peningkatan frekuensi kedalaman nafas (nafas
kusmaul), batuk produktif dengan sputum merah muda encer (oedema
paru).
2. Makan dan minum
Gejala : Anoreksia, mual muntah, nyeri ulu hati, peningkatan berat badan
dengan cepat.
Tanda : Distensi abdomen / asites, pembesaran hati (tahap akhir),
perubahan turgor kulit/ kelembaban, oedema umum/ tergantung, ulserasi
fungsi, penurunan otot, penurunan lemak subkutan, penampilan tak
bertenaga.
3. Eliminasi (BAB/BAK)
Gejala : penurunan frekuensi urine, oliguri, anuri, perut kembung,
diare/konstipasi.
Tanda : perubahan warna urine, urine pekat.
4. Gerak dan aktivitas
Gejala : kelemahan ekstremitas malaise.
d.
3. KUB foto menunjukkan ukuran ginjal /kateter, Kantong kemih dan adanya
obstruksi (batu).
4. Ultrasonografi ginjal untuk menetukan ukuran ginjal dan adanya massa,
kista, obstruksi pada saluran perkemihan bagian atas.
5. EKG mungkin menunjukkan ketidakseimbangan asam basa dan eleltrolit.
II. Diagnosa Keperawatan
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
anoreksia, mual muntah.
b. Kelebihan volume cairan b/d ketidakseimbangan intake dan output.
c. Intoleransi aktivitas b/d penurunan energy, ketidakseimbangan perfusi dan
ventilasi.
d. Sindrom deficit perawatan diri b/d kelemahan fisik.
e. Perubahan kenyamanan /mual b/d reflex gastrointestinal sekunder akibat
ureum meningkat.
f. Ketidakpatuhan berhubungan dengan program pengobatan yang kompleks
g.
h.
i.
j.
k.
dan berkepanjangan.
PK Uremia.
PK Anemia.
PK Hipertensi
PK Fibrilasi Ventrikel.
PK Asidosis Metabolik.
III. PERENCANAAN
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d anoreksia, mual muntah.
Tujuan : asupan nutrisi terpenuhi .
Intervensi :
1) Sarankan hygiene oral yang baik sebelum dan sesudah makan.
2) Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat.
3) kaji dan catat pemasukan diit.
4) Berikan makan sedikit tapi sering dan dalam keadaan hangat.
5) Berikan daftar makan dan minuman yang diijinkan pada klien atau
keluarga.
6) Kolaborasi dengan tim gizi.
7) Timbang BB
b. Kelebihan volume cairan b/d ketidakseimbangan intake dan output.
Tujuan : menunjukan adanya keseimbangan cairan masuk dan keluar.
1) Kaji status cairan.
2) Batasi masukan cairan.
3) Identifikasi sumber potensial cairan.
4) Jelaskan pada klien dan keluarga rasional pembatasan cairan.
5) Tingkatkan dan dorong oral hygiene.
c. Intoleransi aktifitas b/d penurunan energy, ketidakseimbangan perfusi dan
ventilasi.
Tujuan : menunjukan kemajuan pada tingkat mobilitas yang lebih tinggi.
Intervensi :
1) Memberi oksigen 2-4liter/menit.
2) Ajarkan dan anjurkan pernafasan sadar terkontrol pada saat aktifitas,
stress dan emosi.
3) Anjurkan aktifitas bertahap.
4) Ukur vital sign.
5) Kaji warna membrane mukosa.
d. Syndrom deficit perawatan diri b/d kelemahan fisik
g. PK Uremia
Tujuan : kadar ureum mendekati/dalam batas normal,tidak terdapat tanda
dan gejala uremia.
Intervensi :
1) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pembatasan protein
2) Kolaborasi dalam tindakan Hemodialisa
3) Kolaborasi dalam pemeriksaan Lab.BUN/SC
h. PK Anemia
Tujuan : menunjukkan kadar HB meningkat
Intervensi :
1) Tingkatkan asupan Fe
2) Kolaborasi dalam pemberian transfusi darah
3) Kolaborasi dalam pemeriksaan DL
i. PK Hipertensi
Tujuan : menunjukkan tekanan darah dalam batas normal 120/80 mmHg
Intervensi :
1) Ukur vital sign
2) Anjurkan klien mengurangi asupan yang mengandung natrium
3) Kolaborasi dalam pemberian obat antihipertensi
j. PK Vibrilasi Ventrikel
Tujuan : melaporkan tidak adanya nyeri dada
Intervensi :
1) Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pembatasan kalsium
2) Awasi keluhan nyeri dada
k. PK Asidosi Metabolik
Dari tindakan keperawatan yang diberikan secara umum, hasil yang diharapkan
adalah :
1
2
3
4
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, L.J.2000.Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Edisi 8.Jakarta : RGC
Doenges,M.E.2000.Rencana Asuhan Keperawatan.Edisi 3.Jakarta : EGC
Suhardjono.2001.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Jakarta : Gaya Baru
Netira,S.M.2002.Pedoman Praktis Keperawatan.Jakarta : EGC
Purwanto.2004. Dapatkah Gagal Ginjal Bertahan Hidup (online) available :
http//www.suaramerdeka.co.id (2012)