Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian Orientasi Pasien Baru


Orientasi terhadap pasien baru merupakan usaha memberikan
informasi/sosialisasi kepada pasien dan keluarga tentang segala sesuatu yang
berkaitan dengan pelayanan selama di rumah sakit (Ragusti, 2008).
Penerimaan pasien baru adalah suatu cara dalam menerima kedatangan pasien
baru pada suatu ruangan. Dalam penerimaan pasien baru disampaikan
beberapa hal mengenai orientasi ruangan, perawatan, medis, dan tata tertib
ruangan (Muna,2017).

B. Tujuan Orientasi Pasien Baru


1. Pasien dan keluarga memahami tentang peraturan rumah sakit.
2. Pasien dan keluarga memahami tentang semua fasilitas yang tersedia dan
cara penggunaannya
3. Menerima dan menyambut kedatangan pasien dengan hangat dan
terapeutik
4. Meningkatkan komunikasi antara perawat dengan klien
5. Mengetahui kondisi dan keadaan klien secara umum
(Muna,2017).
C. Tahapan Orientasi Pasien Baru (Muna,2017).
1. Tahap Pra Penerimaan Pasien Baru
a. Menyiapkan kelengkapan administrasi
b. Menyiapkan kelengkapan kamar sesuai pesanan
c. Menyiapkan format penerimaan pasien baru
d. Menyiapkan format pengkajian
e. Menyiapkan informed consent sentralisasi/pengelolaan obat.
f. Menyiapkan nursing kit
g. Menyiapkan lembar tata tertib pasien dan pengunjung ruangan
h. Menyiapkan lembar hak dan kewajiban pasien
i. Menyiapkan kartu penunggu
j. Menyiapkan kuisioner kepuasan pasien
2. Tahap pelaksanaan penerimaan pasien baru
a. Pasien datang di ruangan diterima oleh kepala ruangan/ KaTim /
perawat yang diberi delegasi.
b. Perawat memperkenalkan diri kepada klien dan keluarganya.
c. Perawat menunjukkan kamar/tempat tidur klien dan mengantar ke
tempat yang telah ditetapkan.
d. Perawat bersama karyawan lain memindahkan pasien ke tempat tidur
(apabila pasien datang dengan branchard/kursi roda) dan berikan posisi
yang nyaman.
e. Perawat melakukan pengkajian terhadap pasien sesuai dengan format.
f. Perkenalkan pasien baru dengan pasien baru yang sekamar.
g. Setelah pasien tenang dan situasi sudah memungkinkan perawat
memberikan informasi kepada klien dan keluarga tentang orientasi
ruangan, perawatan (termasuk perawat yang bertanggung jawab dan
sentralisasi obat), medis (dokter yang bertanggung jawab dan jadwal
visite), dan tata tertib ruangan.
h. Perawat menanyakan kembali tentang kejelasan informasi yang telah
disampaikan
i. Apabila pasien atau keluarga sudah jelas, maka diminta untuk
menandatangani informed concent sentralisasi obat.
j. Perawat menyerahkan kepada pasien lembar kuesioner tingkat
kepuasan pasien.

D. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Orientasi Pasien Baru


(Muna,2017).
1. Orientasi dilakukan saat pertama kali pasien datang (24 jam pertama) dan
kondisi pasien sudah tenang.
2. Orientasi dilakukan oleh PP (perawat primer). Bila PP tidak ada PA
(Perawat asosiet) dapat memberikan orientasi untuk pasien dan keluarga,
selanjutnya orientasi harus dilengkapi kembali oleh PP sesegera mungkin.
Hal ini penting karena PP yang bertanggung jawab terhadap semua
kontrak atau orientasi yang dilakukan.

3. Orientasi diberikan pada pasien dan didampingi anggota keluarga yang


dilakukan di kamar pasien dengan menggunakan format orientasi.
Selanjutnya pasien diinformasikan untuk membaca lebih lengkap format
orientasi yang ditempelkan di kamar pasien.

4. Setelah orientasi, berikan daftar nama tim atau badge kepada pasien dan
keluarga kemudian gantungkan daftar nama tersebut pada laci pasien.

5. Orientasi ini diulang kembali minimal setiap dua hari oleh PP atau yang
mewakili, terutama tentang daftar nama tim yang sudah diberikan ,
sekaligus menginformasikan perkembangan kondisi keperawatan pasien
dengan mengidentifikasi kebutuhan pasien.

6. Pada saat penggantian dinas (di kamar pasien), ingatkan pasien nama
perawat yang bertugas saat itu, bila perlu anjurkan pasien atau keluarga
melihat pada daftar nama tim.

(digilib.unimus.ac.id)

E. Peran Perawat dalam Orientasi Pasien Baru (Muna,2017).


1. Kepala Ruangan (KARU): Menerima pasien baru

2. Ketua Tim (Katim)


a. Menyiapkan lembar penerimaan pasien baru
b. Menandatangani lembar penerimaan pasien baru
c. Melakukan pengkajian pada pasien baru
d. Mengorientasikan klien pada ruangan
e. Memberi penjelasan tentang perawat dan dokter yang bertanggung
jawab
f. Memberikan penjelasan tentang sentralisasi obat pada pasien
g. Mendokumentasikan penerimaan pasien baru
3. Perawat Associate (PA): Membantu KaTim dalam pelaksanaan penerimaan
pasien baru

Muna, Lailatul. (2017). Manajemen Keperawatan: Orientasi Pasien Baru. Diakses


pada 5 November 2018. Dari:
https://www.academia.edu/35381410/MANAJEMEN_KEPERAWATAN_
ORIENTASI_PASIEN_BARU.doc
Ragusti, (2008). Orientasi pasien baru : pemberi informasi. Diakses pada 5
November 2018. Dari: http://www.scribd.com/Standar-2/d/9884307.

Anda mungkin juga menyukai