TUGAS AKHIR
Disusun Oleh
MOCHAMAD JAMALUDIN
NIM : 433131440118025
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh
MOCHAMAD JAMALUDIN
NIM : 433131440118025
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian
persyaratan yang diperlukan untuk memeperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan pada
Program Studi Keperawatan Diploma III STIKes Horizon Karawang.
DEWAN PENGUJI
Mengetahui,
Ka. Prodi Keperawatan Diploma III STIKes Horizon Karawang
Mochamad jamaluidn
Asuhan Keperawatan Pada Anak Usia todler ( 2 tahun 8 bulan ) di Ruang Rawamerta
Rumah Sakait Umum Daerah Karawang
XV + 4 BAB + 75 Halaman + Tabel + 4 Gambar + 4 Lampiran
ABSTRAK
Bronkopneumonia adalah penyakit saluran nafas bagian bawah biasanya didahului dengan
infeksi saluran nafas bagian atas. Penyakit ini sering dijumpai dengan batuk, demam, dispnea
dan sekret berlebihan di area bronkus akibat dari proses inflamasi sehingga dapat menyebabkan
ketidakefektifan bersihan jalan nafas. Tujuan penelitian ini adalah melaksanakan Asuhan
Keperawatan Klien dengan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas Pada Anak Bronkopneumonia
di Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya. Desain penelitian ini menggunakan studi kasus untuk
mengeksplorasi masalah asuhan keperawatan klien dengan ketidakefektifan bersihan jalan nafas
pada anak bronkopneumonia. Subyek yang di gunakan 2 pasien An.A dan An.H dalam jangka
waktu penelitian 3 hari yang bertempat di ruang Melati Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya.
Analisa data dilakukan dengan cara mengemukakan fakta selanjutnya membandingkan dengan
teori yang ada dan dituangkan dalam opini. Metode pengumpulan data menggunakan
wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan dokumentasi. Dari hasil penelitian didapatkan
bahwa kedua pasien mengalami ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada bronkopneumonia.
Setelah dilakukan tindakan nebulizer, suction dan pemberian obat antibiotik ketidakefektifan
bersihan jalan nafas pada kedua pasien pada hari kedua dan ketiga dapat teratasi. Simpulan dari
hasil penelitian studi kasus adalah dengan dilakukannya tindakan keperawatan secara
komprehensif masalah dapat teratasi. Diharapkan pasien teratur kontrol ke Rumah Sakit sesuai
dengan waktu yang di tentukan.
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahnya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini yang berjudul “Asuhan Keperawatan
Pada Anak Usia Pra Sekolah( 5 tahun 2 bulan) Dengan Thalasemia di Ruang Rawamerta
Tujuan Penulisan tugas akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pendidikan
Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis telah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak yang
telah memberikan ide, saran dan dukungan. Oleh karena itu, penulis ingin mengungkapkan
2. Dwi Sulistyo Cahyaningsih, M. Kep Ketua Prodi Keperawatan Diploma III di STIKes
Kharisma Karawang
3. Ns. Nita Puspita, M. Kep selaku Koordinator Mata Kuliah Tugas Akhir
4. Ns. Erlena, M. Kep selaku dosen pembimbing yang penuh kesabaran, yang dapat
meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya selama penyusunan Tugas Akhir ini.
5. Ns. Dwi Sulistyo Cahyaningsih, M. Kep selaku penguji sidang tugas akhir yang sangat baik
6. Orang tua dan keluarga yang membesarkan saya dari kecil sampai saat ini, yang telah banyak
memberikan semangat dan dukungan baik moril maupun materil dan selalu mendoakan
anaknya dengan setulus hati tanpa henti sehingga saya bisa menyelesaikan Tugas Akhir ini
dengan baik.
7. Yuni mulya Purwanti yang selalu mendengar keluh kesah saya, memberikan motivasi serta
8. Rio, Agip, Dimas, Rizki dan teman-teman sejawat seangkatan lainnya di Program Studi
Diploma III Keperawatan yang juga memberikan semangat, serta teman berdiskusi
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua
pihak yang telah membantu. Semoga tugas akhir ini membawa manfaat bagi pengembangan
ilmu.
Mochamad jamaludin
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………………………
ABSTRAK ………………………………………………………………………………….
KATA PENEGANTAR .…………………………………………………………………...
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………….
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………….
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………………….
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………………………………..
B. Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………
C. Metode Penulisan ……………………………………………………………………….
D. Sistematika Penulisan…………………………………………………………………...
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar Penyakit ………………………………………………………………...
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan ……………………………………………………
BAB III TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Pengkajian………………………………………………………………………………
B. Diagnosa Keperawatan ………………………………………………………………….
C. Intervensi Keperawatan …………………………………………………………………
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………...
B. Saran ……………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………….
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
konsolidasi atau area putih pada paru-paru terdapat cairan atau seluler yang tersebar luas
disekitar bronkus dan bukan bercorak lobaris (Wijaya & Putri, 2013). Bronkopneumonia
dapat dijumpai pada bayi dan anak dibawah usia 6 tahun. Istilah untuk Bronkopneumonia
berbercak, teratur dalam satu atau lebih area terlokalisasi di dalam bronki dan meluas ke
Menurut penelitian Johnson et al., 2008, di Nigeria dari 419 anak, 234 (72,4%)
Pneumonia membunuh 920.136 anak-anak di bawah usia 5 tahun pada tahun 2015,
menyumbang 16% dari semua kematian anak balita (WHO, 2015). Angka prevalensi
Pneumonia di Indonesia, pada balita adalah 18,5 per mil. Insidens tertinggi pneumonia
balita terdapat pada kelompok umur 12-23 bulan (21,7‰) (Depkes RI, 2013).
Masalah keperawatan yang lazim muncul pada anak yang mengalami Bronkopneumonia
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, intoleransi aktivitas, dan resiko ketidakseimbangan
elektrolit (Nurarif & Kusuma, 2015). Proses peradangan dari proses penyakit
masalah dan salah satunya adalah gangguan pertukaran gas. Gangguan pertukaran gas
adalah kelebihan atau kekurangan oksigenasi dan atau eliminasi karbondioksida pada
Penelitian yang dilakukan oleh Sakina & Larasati, 2016 di RSUD karawang diagnosis
berdasarkan kriteria diagnosis yaitu didapatkan sesak nafas disertai dengan pernafasan
cuping hidung dan tarikan dinding dada dan ronkhi basahsedang nyaring. Jaringan paru
mengalami konsolidasi maka kapasitas vital dan compliance paru menurun yang dapat
dan CO2, serta aliran darah mengalami konsolidasi yang menyebabkan ventilasi 3 perfusi
tidak sesuai, sehingga berakibat pada hipoksia , kerja jantung meningkat dan hiperkapnia.
Faktor yang mendasari terjadinya hal tersebut salah satunya yaitu inefisiensi pertukaran
gas yaitu ketidakcocokan rasio ventilasi-perfusi atau ruang rugi yang meningkat
(Somantri, 2012). Pada keadaan yang berat bisa terjadi gagal napas (Nursalam,
Susilaningrum, & Utami, 2008). Studi Pendahuluan yang dilakukan di RSUD karawang
pertukaran gas dengan sesak nafas dan saturasi oksigen yang menurun
pemberian intervensi yang tepat untuk menangani permasalahan yang ditimbulkan oleh
Bronkopneumonia. Adapun rencana keperawatan yang peneliti lakukan untuk menangani
masalah gangguan pertukaran gas pada anak yaitu meliputi pengkajian yang berfokus
pada pemeriksaan fisik untuk melihat tandatanda gangguan pertukaran gas yang berupa
sianosis, gelisah, pernapasan cuping hidung dan pola napas abnormal (PPNI, 2017),
kemudian intervensi keperawatan yang dapat dilakukan yaitu monitor tanda-tanda vital,
memberikan posisi, monitor respirasi dan O2. Monitor pola napas, mencatat pergerakan
dada, kolaborasi pemberian oksigen bila perlu dan auskultasi suara napas tambahan
bronkopneumonia meliputi usaha promotive yaitu dengan selalu menjaga pola hidup
sehat, upaya kuratif dilakukan dengan cara membersihkan obat yang sesuai indikasi yang
dianjurkan oleh dokter dan perawat memiliki peran dalam memberikan asuhan
memulihkan kondisi dan menganjurkan pada orang tua klien untuk kontrol keruamh sakit
dengan Judul “ Asuhan Keperawatan Pada An. H usia toddler ( 2 tahun 8 bulan ) dengan
1. Tujuan Umum
Penulis mampu melakukan asuhan keperawatan secara komprohensif pada anak toddler
dengan bronkopneumonia
2. Tujuan Khusus
Karawang
RSUD Karawang
Karawang
e. Membuat evaluasi hasil dari pelaksanaan tindakan keperawatan pada pada An. H
Karawang
C. Metode Penulisan
Penyusunan tugas akhir ini menggunakan metode deskriptif yang berbentuk studi kasus
kepada keluarga dan pasien yang bertujan untuk menggali informasi tentang penyakit
yang di derita
secara langsung kepada pasien , salah satunya ialah menggunakan metode pemeriksaan
3. Studi kepustakaan, merupakan metode pengumpulan data dengan cara memebaca dan
mempelajari beberapa sumber buku/ referensi yang ada kaitan masalahnya pada pasien
dengan thalasemia
perawatan
D.Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan karya tulis ilmiah ini terdiri dari empat bab yaitu :
BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan, metode penulisan dan
sistematika penulisan.
BAB II : Tinajaun teoritis yang terdiri dari konsep dasar penyakit thalasemia dan asuhan
keperawatan secara teoritis pada pasien anak usia pra sekolah dengan thalasemia
BAB III : Tinjauan Kasus dan Pembahasan yang berisi asuhan keperawatan yang terdiri
BAB IV : Kesimpulan dan saran atau rekomendasi yaitu mengemukakan kesimpulan dan
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian
bakteri, virus, jamur ataupun benda asing (Hidayat, 2008). Bronkopneumonia adalah
berbercak, teratur, dalam satu area atau lebih yang berlokasi di dalam bronki dan
peradangan pada parenkim paru dimana peradangan tidak saja pada jaringan paru
Bronkopneumonia suatu cadangan pada parenkim paru yang meluas sampai bronkioli
atau dengan kata lain peradangan yang terjadi pada jaringan paru melalui cara
Kesimpulannya bronkopneumonia adalah jenis infeksi paru yang disebabkan oleh agen
infeksius seperti bakteri, virus, jamur dan benda asing yang mengenai daerah bronkus
disebabkan oleh virus seperti respiratory syntical virus, virus influenza dan virus
b. Pertukaran udara di paru-paru tidak lancar dimana pernapasan agak cepat dan
d. Dalam waktu singkat suhu naik dengan cepat sehingga kadang-kadang terjadi
kejang.
e. Anak merasa nyeri atau sakit di daerah dada sewaktu batuk dan bernapas.
4. Penatalaksanaan
c. Jika sekresi lendir berlebihan dapat diberikan inhalasi dengan salin normal dan
5. Patofisiologi Bronkopneumonia
bakteri, virus, jamur ataupun benda asing (Hidayat, 2008). Suhu tubuh meningkat
sampai 39-40oC dan dapat disertai kejang karena demam yang sangat tinggi. Anak
dangkal disertai pernapasan cuping hidung, serta sianosis disekitar hidung dan mulut,
merintih dan sianosis (Riyadi & Sukarmin, 2009). Bakteri yang masuk ke paru-paru
menuju ke bronkioli dan alveoli melalui saluran napas yang menimbulkan reaksi
peradangan hebat dan menghasilkan cairan edema yang kaya protein dalam alveoli
dan jaringan interstitial (Riyadi & Sukarmin, 2009). Alveoli dan septa menjadi penuh
dengan cairan edema yang berisi eritrosit dan fibrin serta relative sedikit leukosit
sehingga kapiler alveoli 8 menjadi melebar. Apabila proses konsolidasi tidak dapat
berlangsung dengan baik maka setelah edema dan terdapatnya eksudat pada alveolus
maka membran dari alveolus akan mengalami kerusakan. Perubahan tersebut akan
berdampak pada pada penurunan jumlah oksigen yang dibawa oleh darah. Sehingga
berakibat pada hipoksia dan kerja jantung meningkat akibat saturasi oksigen yang
menurun dan hiperkapnia. Penurunan itu yang secara klinis menyebabkan penderita
Defisit
Invasi saluran nafas pengetahuan
Kuman Infeksi
berlebih di saluran nafas
bronkus bawah
Proses Peradangan
peradangan
Akumulasi Peningkatan
secret di suhu tubuh
bronkus
Hipertermi
Bersihan Mucus di
jalan nafas bronkus
tidak
efektif Sumber : Academia & SDKI 2017
Bau mulut
tidak sedap
Anoeksia
Intake
Nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
6. Komplikasi
a. Atelektasis adalah pengembangan paru yang tidak sempurna atau kolaps paru
b. Enpyema adalah suatu keadaan dimana terkumpulnya nanah dalam rongga pleura
c. Abses paru adalah pengumpulan pus dalam jaringan paru yang meradang.
1. Identitas
a. Identitas
1) Identitas klien
Nama pasien, tempat tanggal lahir, usia, tanggal masuk, tanggal pengkajian,
3) Keluhan utama
atau tidak
digunakan,Tindakan (Operasi),alergi,kecelakann,imunisasi,
6) Riwayat sosial
pemurung
a. Nutrisi
menurun
b. Eliminasi
c. Aktivitas
Tanyakan pada ibu pasien tentang pola aktifitas sehari hari dan
d. Istirahat tidur
Tanyakan pada ibu pasien tentang istirahat tidur aak, tidur siang dan
malam
8) Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
b. Mata
c. Hidung
ada nyeri tekan atau tidak, ada pernapasan cupping hidung tidak, fungsi
penciuman normal
d. Mulut
Mukosa bibir lembab atau tidak, tidak ada lesi, hitung jumlah gigi,
keadaan gigi, warna gusi, warna lidah, serta tidak ada tanda tanda
peradangan
e. Telinga
Bentuk simetris, bersih, apakah ada nyeri tekan atau tidak, tidak ada
f. Dada
Lihat bentuk dada simetris atau tidak, apakah ada penggunaan otot bantu
pernapasan, terlihat sesak atau tidak, ekspansi antar dada kanan dan kiri
g. Abdomen
tidak terdapat distensi abdomen, dan tidak terdapat nyeri tekan, perkusi
terpasang infus
i. Genetalia
Hal yang perlu dikaji adalah warna kulit, ada atau tidaknya lesi, turgor
jaringan parut
9) Diagnosa Keperawatan
di bronkus
kuat
secret di bronkus
a) Tujuan
b) Kriteria hasil
c) Rencana Keperawatan
mis,gurgling,mengi,wheezing,ronkhi kering)
tidak
tidak kuat
b) kriteria hasil
c) Rencana keperawatan
apa
b) kriteria hasil :
c) rencana keperawatan
tidak
pasien
b) kriteria hasil
1. Pengetahuan bertambah
c) rencana keperawatan
dijelaskan
disiapkan
11) Evaluasi
TINJAUAN KASUS
A. Tinjauan Kasus
1. Identitas
a. Identitas
Pasien bernama An. H berusia 2 tahun 8 bulan, pasein beragama islam , suku sunda /
indonesia. pasien masuk 24 april 2021. Dilakukan pengkajian pada tanggal 24 april
ditempatkan diruang rawamerta RSUD karawang . Adapun identitas orang tua yaitu Tn.
K dengan terakhir SMA sebagai wiraswasta kemudian untuk ibunya pendidikan SMA
b. Keluhan utama
Pada saat dikaji ayah pasien mengatakan pasien demam dan batuk serta sesak sudah 5
hari, suara nafas ronkhi saat pemeriksaan tanda - tanda vital suhu tubuh 38, 9˚c , RR
38X/m, Nadi 145x/menit ,orang tua pasien bingung dengan penyakit yang dialami oleh
anaknya
klinik terdekat di rumah, kemudian klinik menyarankan untuk dirawat di Rumah Sakit
e) Prenatal
Selama Kehamilan ibu pasien selalu memeriksa kehamilannya dan tidak ada
f) Intranatal
Ayah pasien mengatakan anaknya belum pernah dirawat dengan penyakit yang sama
sekarang
Keluarga mengatakan tidak ada yang menderita asma atapun alergi lainnya
g. Riwayat sosial
Pasien sehari - hari diasuh oleh orang tuanya, dan ibu pasien mengatakan hubungan
dengan teman sebayanya baik, pasien sering ikut bermain dengan teman- teman nya di
dampingin oleh ibunya. pasien merupakan anak yang baik, aktif, lingkungan rumah
bersih
h. Kebutuhan dasar
No Jenis Aktivitas Sebelum sakit Ketika sakit
1. Nutrisi Makan : Ibu pasien Makan: pasien makan, tetapi
a. Makan mengatan klien makan 3 x tidak habis karna pasien
6. Jenis sehari porsi sedang, klien tidak nafsu makan,
makanan tidak ada pantangan , klien makanpun hanya ½ porsi
7. Frekuensi makan nasi serta lauk Minum : 5 gelas perhari
8. Porsi pauknya
b. Minum Minum : 5-6 gelas perhari
9. Jenis
10. Frekuensi
2. Pola tidur Pasien tidur 7jam sehari, Pasien tidur tidak teratur
11. Malam tidur siang 2 jam perhari karena lingkungan rumah,
12. Siang sebelum tidur ibu pasien
selalu membuat pasien
nyaman dengan cara
mengipasi pasien agar pasien
bisa tidur, selama dirumah
sakit pasien tidak tidur siang
4. Aktifitas Bermain pasien aktif bermain dengan Selama dirumah sakit pasien
teman sebanya bermain handphone dengan
didampingi ayahnya
diberikan RL 500cc sebanyak dengan 16 tetes per menit, obat – obatan yang
diberikan yaitu Sanmol 50mg 3x1 IV,Cefotaxim 200mg 3x1/IV, Nebu NaCl 3
Tabel 3.2
Pemeriksaan Laboratorium /Tanggal : 24 – 04 - 2021
Tanggal : 24 – 04 - 2021
Hematokrit 35 31 – 43%
Basofil 1 0 – 1%
Neutrofil 57 54 – 62%
Limposit 30 25 – 33 %
Monosit 6 3 – 7 fl
MCV 76 76 – 0 pg
MCH 29 25 – 31 g/dl
MCHC 35 32-36 %
Tanggal : 25 – 04 - 2021
Hematokrit 21 31 – 43%
Basofil 1 0 – 1%
Neutrofil 48 54 – 62%
Limposit 58 25 – 33 %
Monosit 6 3 – 7 fl
MCV 78 76 – 0 pg
MCH 29 25 – 31 g/dl
MCHC 27 32-36 %
RDW-CV 12,8 12,2 – 15, 3
j. Pemeriksaan Fisik
2) Kepala
Bentuk kepala oval , wajah simetris, kulit kepala bersih, peyebaran rambut merata
berwarna hitam
3) Telinga
Bentuk telinga sedang, simetris kanan dan kiri,lubang telinga bersih, tidak ada
4) Mata
Mata lengkap, simetris kanan dan kiri, kornea mata jernih kanan dan kiri.
Adanya reflex cahaya pada pupil dan bentuk isokor kanan dan kiri , iris kanan kiri
5) Hidung
6) Mulut
Keadaan mukosa bibir kering dan pucat, tidak terdapat caries pada gigi. Tonsil
7) Pemeriksaan leher
Kelenjar getah bening teraba, tiroid teraba, porsi trakea letak ditengah tidak ada
kelainan
a. Infeksi
b. Palpasi
c. Perkursi
d. Auskultasi
Adanya sesak, batuk dan secret, bentuk dada simetris, irama nafas teratur,
pola nafas normal, tidak ada otot bantu pernapasan, vocal permitus dan
tampak bayangan pembuluh darah pada abdomen, tidak ada luka operasi
c. Perkursi : Timpani
Jenis kelamin perempuan tidak ada cairan dan tidak terpasang selang DC
11) Ekstremitas
a. Atas
Bagian kanan tidak ada oedema dan dapat digerakan bagian kiri atas tidak
b. Bawah
Bagian kanan tidak ada oedema, tidak ada lesi dan dapat digerakan, bagian
kiri tidak ada oedema tidak dapat digerakan kekuatan otot terbukti pasien
12) Integumen
Warna kulit pucat, tidak ada lesi, turgor kulit elastis, capillary refil > 3 detik,
13) Reflkes
oppnenheim
Anak dapat mzkzn sendiri memakai pakaiannya sendiri tanpa bantuan dari ibunya,
2) Motorik halus
Anak dapat menggambar sesuai perintah, anak dapat menggambar kotak sesuai
dengan yang dicontohkan dan anak suka bermainan boneka dengan temannya
3) Kognitif dan bahasa
Anak tidak dapat menunjukan keempat warna dengan benar anak tidak bisa
4) Motorik kasar
Anak dapat melompat dengan satu kaki tapi berpasangan anak dapat menangkap
bola kecil hanya dengan menggunakan kedua tangannya , anak tidak dapat berdiri
Interpretasi data dari hasil test Kpsp nilai 10 dari 10 adalah perkembangan anak
I. Analisa Data
Tabel 3.2
Analisa Data hasil pengkajian pada An. H Usia todler (2 tahun 8 bulan) dengan
24 april 2021 Pasien mengatakan sesak napas penumpukan napas tidak efektif
DO :
Nadi = 140x/menit
ronkhi
Sputum (+)
DO : Peningkatan
tubuh
Hipertermi
mengatakan kurang
mengetahui tentang
penyakitnya
DO :
menjelaskan tentang
penyakitnya
1) Bersihan jalan napas tidak efektif b.d Obstruksi jalan napas penumpukan
Tabel 3.3
Rencana Tindakan Keperawatan Pada An. H Usia Todler ( 2 tahun 8 bulan) dengan
tanggal keperawatan
asing kering)
aroma sputum
Terapeutik Terapeutik
- Pertahankan agar mengetahui
kepatenan jalan apakah nafasnya
nafas dengan head- kembali ormal atau
curiga trauuma
servikal )
tenggerokan pasien
Agar bisa
- Lakukan fisioterapi
terditeksi lebih
dada,jika perlu
lanjut
mnegelurkan dahak
,mukolitik,jika perlu
tidak
Terapeutik
Hindari pemberian
-Hindari Agar tidak
antipiretik atau
aspirin membahayakan
Edukasi
Edukasi -Agar pasien bisa
Anjurkan tirah
istirahat total (bedrest)
baring
Kolaborasi
Kolaborasi -Menjaga
- Pemberian cairan dan keseimbangan asam
elektrolit IV, jika basa dan menjaga
perlu tubuh selalu dalam
kondisi terhidrasi
teratasi dengan
-menunjukan
Terapeutik
Sajikan makanan
secara menarik pola makan pasien
dan suhu yang
-Agar mencegah
sesuai
konstipasi pasien
Berikan makanan
tinggi serat untuk perbanyak makan
mencegah tinggi protein dan
konstipasi
kalori
Berikan makanan
tinggi kalori dan Edukasi
tinggi protein -Agar berat badan
Edukasi
pasien ideal atau
Ajarkkan diet yang
diprogramkan tidak
Kolaborasi
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan -Agar asupan pasien
menentukan jumlah
nutrien yang
dibutuhkan, jika
perlu
- Pengetahuan menerima
bertambah informasi
Bronkopneumonia sehat
Terapeutik
Terapeutik
-Agar lebih
- sediakan materi
mempersimgkat
dan dan media
waktu jika sudah
pendidikan
disiapkan
kesehatan
-Agar lebih pasti
- Jadwalkan
dalam memberikan
pendidikan
penkes
kesehatan sesuai
kesepakatan
-Agar
- Berikan
megetahuinapakah
kesempatan untuk
pasien paham atau
bertanya
tidak
Edukasi
digunakan untuk
meningkatkan
perilaku hidup
Pembahasan
1. Pengkajian
Berdasarkan teori pasien An. H berusia 2 tahun 8 bulan pasien masuk ke Rsud karawang
ruangan rawamerta pada tanggal 24 april 2021 diantar oleh orang tuanya ,pasien beragama
Bronkopneumonia adalah suara nafas ronchi,sesak sudah 5 hari pasien batuk dan demam
suhu pasien 38,9 c respirasi 38x / menit dan orang tua pasien tidak mengetahui apa itu
bronkopneumonia
2. Perencanaan
Berdasarkan kasus diatas terdapat 4 masalah keperawatan dengan diagnose prioritas yaitu
menurut hirarki maslow Bersihan jalan nafas tidak efektif merupakan diagnose utama,
yaitu ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan
Prioritas masalah yang kedua adalah hipertermi menurut hirarki maslow merupakan urutan
Prioritas masalah yang ke 3 adalah resiko ketidak seimbangan nutrisi menurut hirarki
maslow merupakan urutan yang ke 3 masalah tersebut muncul karena pasien tidak nafsu
Prioritas masalah yang ke 4 adalah deficit pengetahuan menurut hirarki maslow merupakan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melalukan asuhan keperawatan selama 3 hari dari tanggal 24 april 2021 sampai
dengan 26 april 2021, penulis menyadari bahwa anak dengan bronkopneumonia terdapat
beberapa hal yang harus diperhatikan pada pasien dengan Bronkopneumonia ini. Pasein
dengan Bronkopneumonia ditandai dengan Batuk berdahak,sesak nafas maka dari itu
perawat harus memeprhatikan dengan baik dan benar agar pasien bisa terkontrol
B. Saran
1. Rumah sakit
sehingga anak –anak tidak akan mengalami kebosanan didalam ruangan perawatan
Hal yang perlu diberikan kepada keluarga klien ialah memberikan penyuluhan
3. Institusi Pendidikan
4. Mahasiswa Keperawatan
yang komprehensif
DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth, edisi 8.
Jakarta : EGC.
WHO. Global Health Observatory data repository In: World Health Organization, editor. Jenewa: World
Health Organization; 2016.
Depkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan pengembangan Kesehatan
Kementrian Kesehatan RI.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator
Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI
Somantri, Irman. 2012. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Pernafasan. Edisi 2.
Jakarta: Salemba Medika.
Wijayaningsih, K. S. (2013). Asuhan Keperawatan Anak. Jakarta: CV. Trans Info Media.
(Ringel, 2012).
Riyadi, Sujono & Sukarmin, 2009, Asuhan Keperawatan Pada Anak, Edisi 1, Yogyakarta : Graha Ilmu.
Ringel, Edward. (2012). Buku Saku Hitam Kedokteran Paru Alih Bahasa:dr.Elfiawati Resipirologi
(Respiratory Medicine). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Nursalam. 2010. Konsep dan penerapan metodelogi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta: Salemba
medika.
LEMBAR KONSUL
NIM : 433131440118025
JUDUL :
2.
3. 23 juni 2021 Konsul bab
1-4
4.