Oleh
Jember,
Penyusun Laporan
NIP. NIP.
BAB I
KONSEP PENYAKIT
Paru-paru merupakan organ respirasi yang berada pada kedua sisi toraks
(dada). Paru-paru dipisahkan oleh jantung dan struktur lain dalam mediastinum.
Paru-paru terletak pada rongga dada yang ujungnya berada di atas tulang iga
pertama dan dasarnya berada pada diafragma. Paru-paru terbagi menjadi dua
yaitu, paru kanan dan paru kiri. Paru-paru kanan mempunyai tiga lobus sedangkan
paru-paru kiri mempunyai dua lobus. Kelima lobus tersebut dapat terlihat dengan
jelas. Setiap paru-paru terbagi lagi menjadi beberapa subbagian menjadi sekitar
sepuluh unit terkecil yang disebut bronchopulmonary segments. Paru-paru
dibungkus oleh selaput tipis yaitu pleura. Paru-paru kanan dan kiri
dipisahkan oleh ruang yang disebut mediastinum. Paru-paru kanan lebih
pendek 2,5 cm daripada paru-paru kiri karena diagfragma kanan lebih tinggi
dibanding kiri untuk mengakomondasi hepar. Paru-paru kanan juga lebih lebar
karena jantung berada lebih banyak disisi kiri rongga toraks. Kesimpulannya
adalah secara keseluruhan kapasitas total dan berat paru-paru kanan lebih besar
jika dibandingkan dengan paru- paru kiri (Puruhito, 2016)
Menurut Puruhito, 2016 Bagian paru paru terdiri dari beberapa organ,
diantaranya adalah :
1. Trakea
Trakea atau tenggorokan merupakan bagian paru-paru yang berfungsi
menghubungkan laring dengan bronkus. Trakea pada manusia teridiri dari
jaringan tulang rawan yang dilapisi oleh sel bersilia. Silia yang terdapat pada
trakea ini berguna untuk menyaring udara yang akan masuk ke dalam paru-
paru.
2. Bronkus
Bronkus merupakan saluran yang terdapat pada rongga dada, hasil dari
percabangan trakea yang menghubungkan paru-paru bagian kiri dengan paru-
paru bagian kanan. Bronkus bagian sebelah kanan bentuknya lebih lebar,
pendek serta lebih lurus, sedangkan bronkus bagian sebelah kiri memiliki
ukuran lebih besar yang panjangnya sekitar 5cm. Jika dilihat dari asalnya
bronkus dibagi menjadi dua, yaitu bronkus primer dan bronkus sekunder.
3. Bronkiolus
Bronkiolus merupakan bagian dari percabangan saluran udara dari bronkus.
Letaknya tepat di ujung bronkus. Bronkiolus mempunyai diameter kurang
lebih 1mm atau bisa lebih kecil. Bronkiolus berfungsi untuk menghantarkan
udara dari bronkus masuk menuju ke alveoli serta juga sebagai pengontrol
jumlah udara yang akan nantinya akan di distribusikan melalui paru-paru oleh
konstriksi dan dilatasi
4. Alveolus
Alveolus merupakan kantung kecil yang terletak di dalam paru-paru yang
memungkinkan oksigen dan karbondioksida untuk bisa bergerak di antara
paru-paru dan aliran darah. Di dalam tubuh manusia terdapat kurang lebih
hampir 300 juta alveoli untuk menyerap oksigen yang berasal dari udara.
Alveolus berfungsi untuk pertukaran karbon dioksida (CO2) dengan oksigen
(O2).
5. Pleura
Pleura adalah selaput yang fungsinya membungkus paru-paru serta
melindungi paru-paru dari gesekan-gesekan yang ada selama proses
terjadinya respirasi.
1.2 Definisi Tuberkulosisi Paru-paru
1.7.2 Hemaptoe
1. Pemeriksaan fisik
2. Laboratorium
a. Pemeriksaan hemoglobin
b. Pemeriksaan faal hemeostasis dan lainya
3. Radiologi
4.Pemeriksaan khusus
a. Mematikan asal darah,perdarahan berulang,jumlah darah,warna darah dan
lama perdarahan
b. Pemeriksaan seputum,bakteriologi,dan sitologi
c. Bronkoskopy
1.8 Penatalaksanaan
Harian 3 x seminggu
Isoniazid 5 10
Bakterisid
Rifampicin 10 10
Bakterisid
Pyrazinamide 25 35
Bakterisid
Streptomycin 15 15
Bakterisid
Bakteriostatik
Trakeobronkial
Klasifikasi Sesak
Penumpukan sekret
eksudasi
Gangguan pola napas
Batuk Nekrosis
Gangguan pola
tidur
Robekan arteri Kerusakan
pulmonl pada membrane alveoli
dinding kavitas
Gangguan
hemaptoe pertukaran gas
Ansietas
BAB II
1.1 Pengkajian
a. Identitas
Identitas klien yang perlu dikali meliputi, Nama lengkap klien, Tanggal
lahir klien, umur klien, jenis kelamin klien, pendidikan klien, pekerjaan klien,
agama klien, alamat klien, tanggal masuk RS, Tanggal pengkajian, nomer
rekam medik klien, dan diagnosa klien. Adapun data pendukung seperti faktor
penyebab klien sakit, dilihat dari lingkungan rumah, fakor pekerjaan, dan lain
lain.
1.Diagnosa Medik
Merupakan diagnose yang ditegakan oleh dokter yaitu TB paru
2.Keluhan Utama
Keluhan yang dirasakan pasien yang sangat mengganggu keadaan pasien sesak
napas d, batuk dan nyeri dadap merupakan keluhan utama yang biasa ditemui
pada Pasien TB. Pada TB dengan hemaptoe disertai batuk dengan sputum
bercampur dengan darah
3.Riwayat Kesehatan Sekarang
Peyakit serupa yang pernah diderita pasien. Selian itu kaji mengenai penyakit
infeki yang diderita klien termasuk pola kebiasaan sehari-hari mencakup
aktifitas, penggunaan obat-obat tertentu, kebiasaan hygiene, dan lingkungan
rumah
Pola aktivitas yang dilakukan klien sebelum dan sesudah sakit meliputi nutrisi,
eliminasi, personal hygiene, istirahat tidur , aktivitas dan gaya hidup
dan
metabolisme
eliminasi
dan istirahat
konseptual
seksualitas
dan
reproduksi
stress
ibadah klien.
d. Pemeriksaan fisik
Dilakukan dengan cara inpeksi, palpasi, perpusi, dan auskultasi berbagai sistem
tubuh,
Pada klien yang dimobilisasi perlu dilihat keadaan umumnya yang meliputi,
penampilan postur tubuh, kesadaran keadaan umum klien, tanda-tanda vital
perubahan berat badan, perubahan suhu, bradikardi, dan labilitas emosional.
Pada pasien TB keadaan umum pasien sesak dan lemas
b). Sistem kardiovaskular
Biasnya pada klien TB paru aktif ditemukan dispneu, nyeri pleuritik luas,
deviasi trachesa, sianosis. Ekspansi paru berkurang pada sisi yang terkena,
perkusi hipersonar, suara nafas berkurang pada sisi yang terkena, vokal fremitu
berkurang. Terdengar ronchi basah atau kering.
Periksa pergerakan ROM dari pergerakan sendi mulai dari kepala sampai
anggota gerak bawah, kaji nyeri pada waktu klien bergerak. Pada klien TB
ditemukan keletihan, perasaan nyeri pada tulang-tulang dan intolerance
aktivitas pada saat sesak yang hebat.
g). Sistem Endokrin
Periksa adanya pembesaran KGB dan tiroid, kaji adakah riwayat DM pada
klien dan keluarga.
Pada klien TB paru bila telah mengalami TB miliaris maka akan terjadi
komplikasi meningitis yang berakibat penurunan kesadaran, penurunan sensasi,
kerusakan nervus kronial, tanda kernig dan bruzinsky serta kaku kuduk yang
positif.
i) Sistem Integumen
Pada klien TB paru bisanya ditemukan fluktuasi suhu pada malam hari,
kulit tampak berkeringat dan perasaan panas pada kulit. Bila klien
mengalami tirah baring lama akibat pneumotorax, maka perlu dikaji
adalah kemerahan pada sensi-sendi / tulang yang menonjol sebagai
antisipasi dari decubitus.
1. Pemeriksaan darah
Anemia terutama bila periode akut
Leukositosis ringan dengan predominasi limfosit
LED meningkat terutama fase akut
AGD menunjukkan peninggian kadar CO2.
2. Pemeriksaan radiologik
Karakteristik radiologik yang menunjang diagnosis antara lain :
Bayangan lesi radiologik yang terletak di lapangan atas paru
Bayangan yang berawan atau berbercak
Adanya klasifikasi
Kelainan yang bilateral
Bayangan menetap atau relatif menetap beberapa minggu
3. Pemeriksaan Bakteriologi
Ditemukannya kuman mycobacterium tuberculosis dari dahak penderita
TB.
g. Terapi
Agen anti infeksi
Obat primer : isoniazid (INH), ethambutol, rifampycin, streptomycin
Diet TKTP
Cairan rehidrasi RL
1.2 Diagnosa Keperawatan
25
suction sesuai dengan kebutuhan
2. kedalaman inspirasi dari skala 1(deviasi
7. Berikan sedatif sebagaimana mestinya.
berat dari kisaran normal)
8. Masukan nasopharingeal airway untuk
ditingkatkan ke skala 4 (deviasi ringan dari
melakukan suction nasotracheal sesuai
kisaran normal)
kebutuhan
3. Kemampuan untuk mengeluarkan sekret dari 9. Instruksikan pada pasien untuk menarik
skala 1 (deviasi berat dari kisaran normal) nafas dalam sebelum dilakukan suction
ditingkatkan ke skala 4 (deviasi ringan dari nasotracheal dan gunakan oksigen
kisaran normal) sesuiai kebutuhan.
Diagnosa : NOC NIC
2.
Domain 4: Aktivitas/ Kriteria Hasil : 3140 manajemen jalan nafas
Istirahat Definisi: fasilitas kepatenan jalan nafas.
setelah dilakukan perawatan selama 3x24 jam
Kelas 4. Respons
asalah ketidakefektifan pola nafas dapat
m 1. Buka jalan nafas dengan teknik chin lift
Kardiovaskuler/ Pulmonal
teratasi. atau jaw thrust sebagai mana mestinya.
(00032) Ketidakefektifan
(0403) status pernafasan : ventilasi. 2. Posisikan pasien untuk memaksimalkan
pola nafas.
ventilasi.
Definisi: Inspirasi dan/ atau Definisi : keluar masuknya udara dari dan
26
ekspirasi yang tidak memberi kedalam paru. 3. Identifikasi kebutuhan aktual/potensial
ventilasi adekuat. pasien untuk memasukkan alat
1. Frekuensi pernafasan dari sekala 1 (deviasi
membuka jalan nafas.
berat dari kisaran normal)
4. Masukkan alat (NPA) atau (OPA)
ditingkatkan ke skala 4 (deviasi ringan dari
sebagaimana mestinya.
kisaran normal)
5. Lakukan fisioterapi dada sebagaimana
2. Irama pernafasan dari sekala 1 (deviasi berat mestinya.
dari kisaran normal)
27
Kelas 4. Fungsi respirasi gangguan pertukaran gas kembali normal. Aktivitas-aktivitas:
(00030) Gangguan (0402) status pernafasan : pertukaran gas 1. Posisikan pasien untuk
pertukaran gas Definisi: memaksimalkan ventilasi
Definisi: kelebihan atau defisit pertukaran karbondioksida dan oksigen di 2.Motivasi pasien untuk bernafas pelan,
oksigenasi dan/atau eliminasi alveoli untuk mempertahankan konsentrasi dalam, berputar, dan batuk
karbon dioksida pada membran darah arteri. 3.Posisikan untuk meringankan sesak
alveolar-kapiler nafas
1. Tekanan parsial oksigen didarah arteri dari
4.Monitor status pernafasan dan
skala 1 (deviasi berat dari kisaran normal)
oksigenasi sebagaimana mestinya.
ditingkatkan ke skala 4 (deviasi ringan dari
kisaran normal).
28
(deviasi ringan dari kisaran normal).
34
klien dengan cara yang tepat.
3. Postur tubuh, dan tingkat aktivitas
5. Dengarkan klien
menunjukan berkurangnya kecemasan.
6. Identifikasi pada saat terjadi perubahan
tingkat kecemasan.
7. Bantu klien mengidentifikasi situasi
yang memicu kecemasan.
8. Instruksikan klien untuk menggunakan
teknik relaksasi.