Anda di halaman 1dari 6

BAB IV.

KONSEP DASAR ASKEP KOMUNITAS

4.1 Pengkajian
Pengkajian komunitas adalah proses pengumpulan data secara sistematis yang
bertujuan untuk menentukan status kesehatan dan fungsional klien,
mementukan pola respon klien , dalam rangka strategi untuk promosi
kesehatan komunitas. Model Community as Partner terdapat dua faktor utama
yaitu fokus pada komunitas sebagai mitra dan proses keperawatan. Metode
yang digunakan berupa pengamatan langsung, angket dan wawancara.
Pengkajian dilakukan dengan 4 core (Riwayat, Demografi, Suku, Nilai dan
Keyakinan) 8 Sub Sistem (Lingkungan fisik, Kesehatan dan pelayanan social,
ekonomi, transportasi keamanan, politik dan pemerintahan, komunikasi,
pendidikan dan rekreasi).
Pada agregate maternal unsur-unsur pengkajian berdasarkan Community As
Partner adalah :
4.1.1 Core adalah inti dari komunitas terdiri dari :
Riwayat terbentuknya komunitas, yang terdiri dari sejarah terbentuknya
komunitas yang berhubungan dengan ibu hamil. Hal ini bertujuan untuk
menggali lebih dalalm ibu hamil berperan dalam komunitas ?.
Demografi, yang terdiri dari data demografi dan data statistik vital.
Data demografi terdiri dari (1) jumlah ibu hamil (2) jenjang pendidikan
ibu hamil. Vital statistik meliputi : (1) angka kematian ibu, (2) jumlah
ibu hamil dengan KEK, (3) cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan
Suku yang meliputi : (a) suku di masyarakat yang berpengaruh terhadap
ibu hamil, hal ini berkaitan dengan pantangan-pantangan yang
berhubungan dengan makanan dan pola asuh ibu hamil.
Nilai dan keyakinan meliputi (1) kebiasaan baik dan buruk dilakukan
ibu hamil , (2) perilaku yang ibu lakukan selama kehamilan, (3)
keyakinan ibu hamil tentang kehamilan.
4.1.2 Subsistem , terdiri dari
Lingkungan fisik meliputi : (1) keadaan lingkuangan tempat tinggal ibu
hamil , (2) tempat berkumpul ibu hamil untuk berdisusi atau bertukar
informasi kehamilan.
Pelayanan kesehatan dan sosial yang meliputi : (1) fasilitas kesehatan
yang ada, (2) konseling kehamilan, (3) kursus ibu hamil, (4) jenis
pelayanan kesehatan yang digunakan ibu hamil, (5) kegiatan sosial
yang dilakukan ibu hamil, (6) kemampuan ibu hamil untuk mengakses
fasilitas kesehatan.
Ekonomi meliputi: (1) sarana komunikasi yang ada dikeluarga dan
komunitas yang di gunakan ibu hamil, (2) media yang digunakan
keluarga dan komunitas mengakses informasi kehamilan , (3)
penghasilan ibu hamil, (4) kebijakan untuk hidup hemat , (5) tabungan,
(6) Bantuan biaya persalinan.
Politik dan pemerintahan , meliputi : (1) kebijakan dikomunitas yang
mengatur tentang pencegahan dan bahaya kehamilan, (2) peraturan
dalam komunitas yang mengatur tentang penanganan sanitasi
lingkungan yang bersih dan sehat, (3) program bantuan pemerintah
untuk ibu hamil.
Komunikasi meliputi : (1) sarana komunikasi yang ada dikomunitas ,
(2) media informasi yang digunakan ibu hamil untuk memberikan
gambaran-gambaran tentang kehamilannya.
Pendidikan , meliputi : (1) tingkat pendidikan ibu hamil, (2)
pengetahuan ibu hamil mengenai perawatan kehamilan dan seputar
kehailan
Rekreasi meliputi : (1) jenis rekreasi yang dilakukan ibu hamil, (2)
tempat rekreasi ibu hamil, (3) berapa kali rekreasi, (4) penggunaan
waktu luang ibu hamil.
4.2 Analisa dan Diagnosa Keperawatan Komunitas
Data-data yang dihasilkan dari pengkajian komunitas agregat maternal
kemudian dianalisa seberapa besar dan berat masalah atau stressor yang
mengancam komunitas agregat maternal. Setelah itu, hasil akumulasi data
akan dijadikan dasar dalam pembuatan diagnose atau masalah keperawatan
yang bersifat actual, ancaman dan potensial.
Diagnosa keperawatan komunitas yang dapat muncul seperti :
a. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan ibu hamil di tandai dengan
kurangnya kesadaran untuk untuk berkonsultasi dengan memeriksaka
kehamilannya ke pelayanan kesehatan
b. Kurangnya pengetahuan tentang kebutuhan nutrisi atau gizi seimbang
pada ibu hamil berhubungan dengan apa saja yang boleh dikonsumsi dan
tidak boleh di konsumsi pada saat hamil
c. Resiko kurang pengetahuan tentang perilaku kesehatan ibu hamil ditandai
dengan ketidakmampuan keluarga dalam memberikan dukungan kepada
ibu hamil untuk menjaga kondisinya
d. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
frekuensi mual dan muntah secara berlebihan
e. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang
berlebihan
f. Koping tidak efektif berhubungan dengan perubuhan psikologi kehamilan
g. Intolerensi aktivitas berhubungan dengan kelemahan, keletihan
h. Ganggaun rasa nyaman berhubungan dengan adanya kontraksi saat hamil
Prioritas Masalah Komunitas :
Masalah
No A B C D E F G H I J K L
Kesehatan
1
2
3
4
5
Keterangan Huruf :
A = Sesuai dengan peran CHN
B = Sesuai dengan program pemerintah
C = Sesuai dengan intervensi pendidikan kesehatan
D = Resiko terjadi
E = Resiko parah
F = Minat Masyarakat
G = Kemudahan untuk diatasi
H = Tempat
I = Dana
J = Waktu
K = Fasilitas
L = Petugas
Keterangan Angka :
1 = Sangat rendah
2 = Rendah
3 = Cukup
4 = Tinggi
5 = Sangat Tinggi
4.3 Intervensi
Perencanaan merupakan tindakan pencegahan primer , sekunder , dan tersier
yang akan dilakikan pada komunitas agregat maternal sesuai diagnose
prioritas masalah yang telah ditetapkan sebelumnya. Intervensi membutuhkan
pemikiran kritis yang diterapkan melalui pengambilan keputusan dan
pemecahan masalah. Proses dalam intervensi ini meliputi penyusunan,
pengurutan masalah berdasarkan diagnose komunitas sesuai dengan prioritas
masalah, dan menetapkan statei intervensi dan rencana evaluasi. Penetapan
prioritas adalah penyusunan urutan diagnosis keperawatan komunitas dengan
menggunakan tingkat kedaruratan untuk memperoleh intervensi yang tepat.
4.4 Implementasi
Implementasi merupakan perawatan langsung atau tindakan langsung yang
dilakukan untuk mengatasi masalah keperawatan komunitas, pelaksanaan
kegiatan komunitas berfokus pada tingkat preventif primer, sekunder , dan
tersier yaitu :
a. Preventif Primer
Preventif primer adalah upaya yang dilakukan sebelum disfungsi dan
diaplikasikan ke populasi atau komunitas sehat pada umumnya (agegat
maternal), kegiatan ini meliputi penyuluhan gizi, bimbingan dini, dan
skrining kesehatan.
b. Preventif Sekunder
Preventif sekunder adalah upaya yang dilakukan saat terjadinya perubahan
pada deraja kesehatan komunitas dan ditemukannya masalah kesehatan.
Preventif sekunder menekan kan pada diagnose awal dan inervensi yang
akurat untuk menghambat proses penyakit. Misalnya memberikan
intervensi segera terhadap ketidakefektifan koping komunitas pada ibu
hamil.
c. Preventif Tersier
Preventif tersier adalah upaya yang menekan kan pada pengembalian
komunitas pada tinggat derajat kesehatan optimal sehingga kesehatannya
optimal. Preventif tersier dimulai ketikaterjadi ketidakmampuan komunitas
mempertahankakn status kesehatan. Misalnya masak abereng : proporsi
gizi seimbang untuk ibu hamil.
4.5 Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu proses hasil dari semua tindakan yang dilakukan.
Evalusi merupakan perbandian dari status kesehatan komunitas yang
diharpkan. Ada tiga evalusi yaitu evaluasi struktur, evaluasi proses, dan
evaluasi hasil. Tugas dari evaluator pada komunitas adalah melakukan
evaluasi, menginterpretasikan data sesuai dengan kriteria evaluasi, dan
memberikan keterangan tingkat keberhasilan selama proses tindakan.

Anda mungkin juga menyukai