Anda di halaman 1dari 38

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

N DENGAN DIAGNOSA MEDIS


ANEMIA PADA KEHAMILAN DI RUANG KIA/KB PUSKESMAS
PAHANDUT PALANGKA RAYA

OLEH :

MIA YOHANA
(2017.C.09A.0899)

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2019/2020
LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Keperawatan ini disusun oleh :


Nama : Mia Yohana
NIM : 2017.C.09a.0899
Program Studi : Sarjana Keperawatan
Judul : Asuhan Keperawatan Pada Ny. N Dengan Diagnosa Medis
Anemia Pada Kehamilan Di Ruang KIA/KB Puskesmas Pahandut
Palangka Raya

Telah melakukan asuhan keperawatan sebagai persyaratan untuk


menyelesaikan Praktik Pra Klinik Keperawatan III Program Studi Sarjana
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya.

Asuhan Keperawatan ini telah disetujui oleh :

Pembimbing Akademik

Kristinawaty, S.Kep.,Ners
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga “Asuhan Keperawatan Pada Ny. N Dengan Diagnosa Medis Anemia
Pada Kehamilan Di Ruang KIA/KB Puskesmas Pahandut Palangka Raya.. “ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami Asuhan Keperawatan Pada Ny. N Dengan Diagnosa
Medis Anemia Pada Kehamilan Di Ruang KIA/KB Puskesmas Pahandut
Palangka Raya.dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca,
Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
Asuhan Keperawatan Pada Ny. N Dengan Diagnosa Medis Anemia Pada
Kehamilan Di Ruang KIA/KB Puskesmas Pahandut Palangka Raya agar
menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman
kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penulisan Asuhan
Keperawatan ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaaan Asuhan Keperawatan ini.

Palangka Raya, 06 Juli 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Konsep Dasar Penyakit 1
1.1.1 Pengertian 1
1.1.2 Anatomi Fisiologi 2
1.1.3 Etiologi 2
1.1.4 Klasifikasi 3
1.1.5 Patofisiologi 4
1.1.6 Manifestasi Klinis 7
1.1.7 Komplikasi 7
1.1.8 Pemeriksaan Penunjang 7
2.1.9 Penatalaksanaan Medis 8
1.2 Manajemen Asuhan Keperawatan 8
1.2.1 Pengkajian Keperawatan 8
1.2.2 Diagnosa Keperawatan 11
1.2.3 Intervensi Keperawatan 11
1.2.4 Implementasi Keperawatan 13
1.2.5 Evaluasi Keperawatan13
BAB 2 ASUHAN KEPERAWATAN
2.1 Pengkajian
2.2 Diagnosa
2.3 Intervensi
2.4 Implementasi
2.5 Eveluasi
BAB 3
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAPTAR PUSTAKA
BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Konsep Dasar Penyakit


1.1.1 Definisi
Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat
jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen)
dalam sel darah merah berada di bawah normal. Anemia adalah berkurangnya
hingga dibawah nilai normal eritrosit, kuantitas hemoglobin, dan volume packed
red blood cell  (hematokrit) per 100 ml darah. Anemia Gizi adalah kekurangan
kadar haemoglobin (Hb) dalam darah yang disebabkan karena kekurangan zat gizi
yang diperlukan untuk pembentukan Hb.Anemia terjadi karena kadar hemoglobin
(Hb) dalam darah merah sangat kurang. Di Indonesia sebagian besar anemia ini
disebabkan karena kekurangan zat besi (Fe) hingga disebut Anemia Kekurangan
Zat Besi atau Anemia Gizi Besi. (Rukiyah, Ai Yeyeh dan Lia Yulianti. 2015)
Menurut WHO kejadian anemia pada kehamil berkisar antara 20% sampai
87% dengan menetapkan Hb 11gr% sebagai dasarnya. Angka anemia kehamilan
di Indonesia menunjukkan nilai yang cukup tinggi. Hoo Swie Tjiong menemukan
angka anemia kehamilan 3,8% pada trimester I, 13,6% trimester II, dan 24,8%
pada trimester III. Pada pengamatan ebih lanjut menunjukkan bahwa kebanyakan
anema yang diderita masyarakat adalah karena kekurangan zat besi yang dapat
diatasi melalui pemberian zat besi secara teratur dan peningkatan gizi. Selain itu
didaerah pendesaan banya dijumpai ibu hamildengan malnutrisi atau kekurangan
gizi., kehamilan dan persalinan dengan jarak yang berdekatan dan ibu hamil
dnegan pendidikan dan tingkat sosial ekonomi rendah. (Manuaba 2016).
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di
bawah 11 gr% pada trimeter 1 dan 3 atau kadar <10,5 gr% pada trimeter 2.
Anemia lebih sering dijumpai dalam kehamilan karena dalam kehamilan
keperluan akan zat-zat makanan bertambah dan terjadi perubahan - perubahan
dalam darah dan sumsum tulang. Darah bertambah banyak dalam kehamilan yang
lazim disebut hidremia atau hipervolemia. Namun bertambahnya sel-sel darah
adalah kurang jika dibandingkan dengan bertambahnya plasma sehingga terjadi
pengenceran darah. Pertambahan itu adalah plasma 30%, sel darah 18%, dan
hemoglobin 19%. (Adawiyani, 2014)
1.1.2 Etiologi
Penyebab kejadian anemia pada ibu hamil menurut Waryana (2010)
adalah :
1.1.2.1 Anemia yang terjadi pada ibu hamil bisa disebabkan karena adanya
pantangan makanan selama kehamilan. Ibu hamil enggan mengkonsumsi
daging, ikan, hati atau pangan hewan lainnya dengan alasan yang tidak
rasional.
1.1.2.2 Faktorekonomi, kondisi ekonomi ibu hamil yang pas – pasan bahkan
rendah mengakibatkan ibu hamil tidak dapat mengkonsumsi lauk hewan
isetiap kali makan
1.1.2.3 Anemia juga bisa disebabkan karena selama kehamilan metabolisme
dalam tubuh meningkat, sehingga kebutuhan asupan pada ibu hamil juga
meningkat.
1.1.2.4 Anemia juga bisa disebabkan karena ketidak seimbangan antara asupan
dengan kebutuhan..
1.1.3 Klasifikasi
Anemia dan kehamilan dapat dibagi sebagai berikut:
1.1.3.1 Anemia defesiensi besi
Anemia dalam kehamilan karena kekurangan besi akibat defesiensi besi ini
disebabkan oleh kurangnya masukan unsur besi dengan makanan karena
gangguan rearbsorbsi, gangguan penggunaan, atau karena banyaknya besi keluar
dari tubuh karena perdarahan. Apabila masuknya besi tidak bertambah pada saat
kehamilan, maka sangat mudah terjadi anemia defesiensi besi.
1.1.3.2 Anemia megaloblastik
Anemia megaloblastik dalam kehamilan disebabkan karena defesiensi
asam folat(pteroylglutamic acid). Jarang sekali terjadi karena defesiensi vitamin
B12( cynocobalamin)
1.1.3.3 Anemia hemolitik
Disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat
dibandingkan pembuatannya. Wanita dengan anemia hemolitik sukat atau sulit
saat hamil, karena ketika hamil anemia yang diderita bisa semakin berat. Secara
umum anemia hemolitik dapat dibagi menjadi 2 golongan besar yakni;
1. Golongan yang disebabkan oleh factor intrakorpuskuler, seperti pada anemia
hemolitik herediter, thalasemia, anemia sel sabit dan lain- lain.
2. Golongan yang disebabkan oleh factor ekstrakorpuskuler, seperti pada
infeksi(malaria, sepsis), keracunan arsenikum,leukemia, penyakit Hodgkin,
penyakit hati dan lain- lain.
1.1.4 Patofisiologi
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sum-sum tulang atau
kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sum-sum tulang
dapt terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, inuasi tumor, atau
kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang
melalui perdarahan atau hemolisis (destruksi) pada kasus yang disebut terakhir,
masalah dapat akibat efek sel darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel
darah merah normal atau akibat beberapa factor diluar sel darah merah yang
menyebabkan destruksi sel darah merah. Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi
terutama dalam system fagositik atau dalam system retikuloendotelial terutama
dalam hati dan limpa. Sebagai hasil samping proses ini bilirubin yang sedang
terbentuk dalam fagosit akan masuk dalam aliran darah. Setiap kenaikan destruksi
sel darah merah (hemolisis) segera direpleksikan dengan meningkatkan bilirubin
plasma (konsentrasi normalnya 1 mg/dl atau kurang ; kadar 1,5 mg/dl
mengakibatkan ikterik pada sclera.
Anemia merupakan penyakit kurang darah yang ditandai rendahnya kadar
hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit). Fungsi darah adalah membawa
makanan dan oksigen ke seluruh organ tubuh. Jika suplai ini kurang, maka asupan
oksigen pun akan kurang. Akibatnya dapat menghambat kerja organ-organ
penting,.
 Kelainan intrinsik &
WOC ANEMIA  Kanker Perdarahan (trauma, kelainan ekstrinsik
PADA KEHAMILAN  Kekurangan vit B 12 menstruasi, perdarahan saluran cerna)  Talasemia
 Defisiensi Fe  Anemia sel sabit
 Penurunan asam folat  Infeksi
 Penyakit renal Kehilangan darah yang berlebihan  Malaria

Produksi eritrosit ↓ Anemia Pada Kehamilan Pemecahan Eritrosit terlalu cepat


(hemolisis)

B1 B5
B2 B3 B4 B6

Sel darah merah dalam


Sel darah merah Sel darah merah dalam Sel darah merah Sel darah merah dalam
darah menurun Sel darah merah dalam
dalam darah ↓ darah ↓ dalam darah ↓ darah ↓
darah ↓
Pengangkutan Hb
v ↓
dalam darah Pengangkutan Hb Pengangkutan Hb dalam Pengangkutan Hb Penurunan transport O2
Pengangkutan Hb
dalam darah ↓ darah ↓ dalam darah ↓ ke jaringan
dalam darah ↓
Penurunan transport
O2 Penurunan transport O2 Penurunan transport O2
Penurunan volume Penurunan transport Pengangkutan Hb dalam
ke otak O2 ke usus dan
darah ke ginjal ke darah ↓
Sesak (peningkatan Vasodilatasi pembuluh ginjal
frekuensi pernapasan) darah Respon inflamasi
pada jaringan otak Hipoksia jaringan Metabolism Anaerob
GFR↓ s
MK : Demam
MK : Gangguan Perfusi Metabolisme ↓ Pembentukan Asam
MK :
Pola napas tidak perifer MK : Hipertermi laktat
Gangguan eliminasi urin
efektif
Penurunan peristaltik
Keletihan
Mual
MK : muntah MK :
Perubahan nutrisi kurang dari Intoleransi aktifitas
kebutuhan tubuh
1.1.5 Mnisfetasi Kiniis ( Tanda dan Gejala)
Gejala anemia dapat berupa kepala pusing, palpitasi, berkunang-kunang,
pucat, perubahan jaringan epitel kuku, gangguan sistem neuromuskular, lesu,
lemah, lelah, disphagia, kurang nafsu makan, menurunnya kebugaran tubuh,
gangguan penyembuhan luka, dan pembesaran kelenjar limpa (Irianto,
2014).
1.1.6 Komplikasi
Komplikasi umum akibat anemia adalah:
1. gagal jantung,
2. kejang.
3. Perkembangan otot buruk ( jangka panjang )
4. Daya konsentrasi menurun
5. Kemampuan mengolah informasi yang didengar menurun
1.1.7 Pemeriksaan Penunjang
1. Kadar Hb, hematokrit, indek sel darah merah, penelitian sel darah
putih, kadar Fe, pengukuran kapasitas ikatan besi, kadar folat, vitamin
B12, hitung trombosit, waktu perdarahan, waktu protrombin, dan
waktu tromboplastin parsial. 
2. Aspirasi dan biopsy sumsum tulang. Unsaturated iron-binding capacity
serum
3. Pemeriksaan diagnostic untuk menentukan adanya penyakit akut dan
kronis serta sumber kehilangan darah kronis..
1.1.8 Penatalaksanaan Medis
1.1.8.1 Medis
1. Terapi oral
a. Pemberian tablet zat besi mengandung ferosulat, besi glukonat
b. Asam folik 15- 30 mg perhari
c. Vitamin B12 3x1 tablet perhari
d. Sulfas ferosus 3x1 tablet perhari
2. Terapi parenteral
Secara intramuscular di injeksikan dextran besi (imferon) atau sorbitol
besi (jectoferon)
1.1.8.2 Keperawatan
1. Memberikan penyuluhan klien dan keluarga mengenai supplement besi
dan peningkatan sumber- sumber besi dalam makanan sesuai indikasi.
2. Pada klien yang menderita thalasemia atau pembawa sifat tersebut,
beri dukungan khususnya jika wanita tersebut telah mengetahui bahwa
ia pembawa. Juka kaji apakah ada tanda- tanda infeksi selama
kehamilan.
3. Pada klien yang menderita sel sabit, kaji simpanan besi dan folat, dan
hitung retikulosit; skrining lengkap untuk hemolisis; berikan konseling
diet dan supplement asam folat; dan observasi apakah ada tanda- tanda
infeksi.
4. Pada klien yang menderita G-6-PD, berikan supplement besi dan asam
folat dan konseling nutrisi, dan jelaskan kebutuhan menghindari obat-
obatan oksidasi.
1.2 Manajemen Keperawatan
1.2.1 Pengkajian
Menganalisanya sehingga dapat diketahui masalah dan kebutuhan
perawatan bagi klien. Adapun hal-hal yang perlu dikaji adalah :
1.2.1.1 Pengkajian
1. Identitas klien
Nama, jenis kelamin, usia, pekerjaan, agama, suku, dll.
2. Keluhan utama
Kelelahan dan kelemahan umum dapat merupakan satu-satunya
gejala penurunan kapasitas pengangkutan oksigen. Keluhan utama
meliputi letih, lesu, lemah, lelah , pandangan berkunang-kunang
3. Rirwayat kesehatan
1) Riwayat kesehatan sekarang
Pengumpulan data yang dilakukan untuk menentukan sebab dari
anemia, yang nantinya membantu dalam membuat rencana tindakan
terhadap klien. Ini bisa berupa kronologi terjadinya penyakit tersebut
sehingga nantinya bisa ditentukan apa yang terjadi pada pasien anemia
masa kehamilan, pasien bisa mengeluhkan pusing, lelah, dll.
2) Riwayat kesehatan dahulu
Pada pengkajian ini ditemukan kemungkinan penyebab
anemia. Penyakit-penyakit tertentu seperti infeksi dapat
memungkinkan terjadinya anemia.
3) Riwayat kesehatan sekarang
Penyakit keluarga yang berhubungan dengan penyakit darah
merupakan salah satu faktor predisposisi terjadinya anemia yang
cenderung diturunkan secara genetik.
4. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik meliputi B6 antara lain, breathing, blood, brain,
bladder, bowel dan bone :
a. Breathing (nafas): sistem respirasi
Pasien belum sadar dilakukan evaluasi seperti pola nafas, tanda-
tanda obstruksi, pernafasan cuping hidung, frekuensi nafas,
pengerakan rongga dada: apakah simetris atau tidak, suara nafas
tambahan: apakah tidak ada obstruksi total, udara nafas yang keluar
dari hidung, sianosis pada ekstremitas, auskultasi: adanya wheezing
atau ronkhi.
b. Blood (darah): sistem kardiovaskuler
Pada sistem kardiovaskuler dinilai tekanan darah, nadi, perfusi
perifer, status hidrasi (hipotermi syok) dan kadar Hb.
c. Brain (otak): sistem SSP
Pada sistem saraf pusat dinilai kesadaran pasien dengan GCS
(Glasgow Coma Scale) dan perhatikan gejala kenaikan TIK 4
d. Bladder (kandung kemih): sistem urogenitalis
Pada sistem urogenitalis diperiksa kualitas, kuantitas, warna,
kepekatan urine, untuk menilai: apakah pasien masih dehidrasi, apakah
ada kerusakan ginjal saat operasi, gagal ginjal akut (GGA).
e. Bowel (usus): sistem gastrointestinalis
Pada sistem gastrointestinalis diperiksa: adanya dilatasi lambung,
tanda-tanda cairan bebas, distensi abdomen, perdarahan lambung post
operasi, obstruksi atau hipoperistaltik, gangguan organ lain, misalnya:
hepar, lien, pancreas, dilatasi usus halus. Pada pasien post operasi
mayor sering mengalami kembung yang mengganggu pernafasan,
karena pasien bernafas dengan diafragma.
f. Bone (tulang): sistem musculoskeletal
Pada sistem musculoskeletal dinilai adanya tanda-tanda sianosis,
warna kuku, perdarahan post operasi, gangguan neurologis: gerakan
ekstremitas.
1.2.2 Diagnosa Keperawatan
1. Pola napas tidak epektif berhubungan dengan peningkatan frekuensi
pernapasan
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual
muntah
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan Keletihan
1.2.3 Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan-Kriteria Intervensi Rasional

1. Pola napas tidak epektif Setelah diberikan tindakan 1. Observasi Tanda-tanda vital 1. Mengetahui keadaan umum
berhubungan dengan selama 1x7 jam 2. Observasi pola nafas dan bunyi klien.
peningkatan frekuensi diharapkan kebutuhan nafas tambahan 2. Mengetahui status
pernapasan. oksigenasi pasien 3. Atur posisi pernafasan
terpenuhi dengan kriteria 4. Berikan oksigen 3. Untuk klien merasa nyaman
hasil : 5. Kolaborasi pemberian 4. Membantu mengurangi
bronkodilator, ekspektoran, sesak
1. Frekuensi nafas normal mukolitik, jika perlu. 5. Melakukan tindakan
(16-20x/menit) pengobatan
2. Sesak berkurang
3. Irama nafas teratur
2. Perubahan nutrisi kurang Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi intake dan output 1. Untuk mengetahui keadaan
dari kebutuhan berhubungan keperawatan 1x7 jam, pasien dan bb pasien umum pasien.
dengan mual muntah. kebutuhan nutrisi 2. Berikan makanan tinggi kalori 2. Meningkatkan energi
terpenuhi. dan tinggi protein pasien.
3. Anjurkan posisi duduk 3. Untuk pasien merasa
KH : 4. kolaborasi dengan dokter dalam nyaman.
pemeberian terapi iv 4. Untuk menentukan
1. Kebutuhan nutrisi
pemberian obat yang akan
pasien tepenuhi . diberikan kepada pasien.
2. Nafsu makan pasien
meningkat
3. Pasien dapat
menghabiskan
makanannya
3. Intoleransi aktifitas Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji TTV pasien, Kaji 1. Mengetahui keadaan umum
berhubungan dengan keperawatan 1x7  jam penyebab keletihan klien
Keletihan klien mampu menoleransi 2. Pantau asupan nutrisi pasien 2. Untuk kebutuhan nutrisi
aktivitas yang bisa Ajarkan rentang pengaturan pasien terpenuhi
dilakukan . aktivitas dan teknik manajemen
KH: waktu untuk mencegah 3. Untuk menetukan aktivitas
1. Menyadari kelelahan. pasien
keterbatasan energi 3. Bantu pasien untuk 4. Agar pasien merasa
2. Menyeimbangkan mengidentifikasi aktivitas nyaman
aktivitas dan istirahat pasien
3. Mengatur jadwal 4. Bantu pasien untuk mengubah
aktivitas untuk posisi secara berkala, jika
menghemat energi. perlu..
1.2.4 Implementasi Keperawatan
Implementasi merupakan tindakan yang sesuai dengan yang telah
direncanakan mencakup tindakan mandiri dan kolaborasi. Tindakan mandiri
adalah tindakan keperawatan berdasarkan analisis dan kesimpulan perawat serta
bukan atas petunjuk tenaga kesehatan yang lain. Sedangkan tindakan kolaborasi
adalah tindakan keperawatan yang didasarkan oleh hasil keputusan bersama
dengan dokter atau petugas kesehatan lain.
1.2.5 Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan
yg menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan, dan
pelaksanaannya sudah berhasil dicapai. Perawat dapat memonitor kealpaan yg
terjadi selama tahap pengkajian, diagnosa, perencanaan, dan pelaksanaan tindakan

13
BAB 2
ASUHAN KEPERAWATAN
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan pada hari Senin, 06 Juli 2020,
pukul 07.50 WIB. Diruangan KIA Puskesmas Pahandut, dengan teknik anamnesa
(wawancara), observasi, pemeriksaan fisik dan data dari buku status pasien
didapatkan data-data sebagai berikut:
2.1 Pengkajian
2.1.1 Identitas Klien
Nama pasien Ny. S, Tempat / tanggal lahir Palangka Raya, 13 November
1995, pasien beragama Kristen, Suku Bangsa Dayak/Indonesia, pendidikan
terakhir SMP, pasien seorang IRT, Golongan Darah pasien O, pasien tinggal di Jl.
Merpati No. 02, pasien tidak memiliki penghasilan tiap bulan, pasien masuk
Rumah sakit tanggal 03 Juli 2020 dan pengkajian pasien pada tanggal 06 Juli
2020 dengan diagnosa medis Anemia.
2.1.2 Identitas Penanggung Jawab
Nama suami pasien Tn. M, umur 27 Tahun, berjenis kelamin laki-laki,
agama suami pasien Kristen, Suku Bangsa Batak/Indonesia, pendidikan terakhir
suami pasien SMA, pekerjaan pegawai swasta, golongan darah O, Suami pasien
tinggal di Jl. Merpati No. 02.
2.1.3 Status Kesehatan
2.1.3.1 Alasan Kunjungan / Keluhan Utama
Pasien mengeluh sesak napas.
2.1.3.2 Riwayat Kesehatan Sekarang (PQRST) :
Pasien mengatakan sesak napas dan disertai kepala pusing dan pandangan
berkunang-kunang, mudah lemas,letih lesu saat beraktivitas dan nafsu makan juga
menurun. Kemudian Pada tanggal 03 Juli 2020 pasien di bawa oleh suami ke
puskesmas Pahandut karena lemas dan pucat, setelah sampai pasien langsung di
pasang cairan infus Nacl 20 tpm. pasien di sarankan untuk kerumah sakit untuk
mendapatkan perawatan lebih lanjut.

14
14

2.1.3.3 Riwayat Kesehatan Yang Lalu / Yang Pernah Dialami :


Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit apapun dan tidak ada
pernah riwayat operasi sebelumnya.
2.1.3.4 Riwayat Kesehatan Keluarga :
Pasien mengatakan di dalam anggota keluarga tidak ada penyakit
keturunan seperti DM, hipertensi, stroke, jantung, HIV, HbsAg. Serta
tidak ada penyakit menular seperti hepatitis, TB Paru, dll.
Susunan genogram 3 (tiga) generasi

Keterangan:

: Laki-laki

: Perempuan

: Pasien

: Tinggal bersama

2.1.4 Riwayat Obstetric Dan Ginekologi


2.1.4.1 Riwayat Ginekologi:
1. Riwayat ginekologi
a) Riwayat menstruasi
Menarche 13 tahun, siklus 28 hari, lamanya haid 4-5 hari, banyaknya
2-3 kali ganti pembalut, sifat darah merah gelap bau khas.
b) Riwayat perkawinan (suami & istri)
Lamanya pernikahan 1,5 tahun, pernikahan yang ke 1.
c) Riwayat keluarga berencana
Tidak menggunakan jenis kontrasepsi apapun pada saat sebelum
hamil, jenis kontrasespsi yang akan digunakan setelah melahirkan
adalah IUD. Keluarga merencanakan akan memiliki 2 orang anak.
2. Riwayat Obstetri :
a) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu G1P1A0 (pasien
hamil ke 1 dan tidak pernah keguguran).
b) Riwayat kehamilan sekarang
15

Pasien mengeluh kepala pusing dan berkunang-kunang, tidak pernah


imunisasi, ada penambahan BB selama hamil dari 55 kg menjadi 60
kg, rutin memeriksakan kehamilan.
2.1.5 Pemeriksaan Fisik
Subjektif Objektif
1. Keadaan Umum : TD:90/70 mmHg, N : 80 x/menit,
BB sebelum hamil 55 kg RR : 30 x/menit, S : 37,0 oC, BB 74
kg, tinggi Badan 159 cm, kesadaran
delirium, turgor Kulit kurang.
2. Kepala : Baik, tidak ada benjolan dan tidak
ada luka
3. Muka : Tidak ada Hyperpigmentasi, tidak
Rasa bengkak? Tidak ada ada Cloasma gravidarum, tidak ada
Edema, tidak ada Simetris.
4. Mulut : Mukosa mulut & bibir lembab,
Keluhan : tidak ada keadaan gigi baik, fungsi Pengecapan
baik, Keadaan Mulut baik, Fungsi
menelan baik.
5. Mata : Ukuran pupil normal, konjungtiva
Keluhan : tidak ada anemis, Sklera putih, fungsi
Penglihatan berkunang-kunang,
Reaksi alergi tidak ada.
6. Hidung : Tidak ada flu, Frekuensinya dalam 1
Keluhan : tidak ada tahun, tidak ada
Perdarahan/peradangan,
Keadaan/kebersihan baik.
7. Telinga : Keadaan baik dan fungsi
Keluhan : tidak ada pendengaran baik.
8. Leher : Tidak ada Pembesaran kel.Tyroid,
Pembengkakan : tidak ada Tidak ada Distensi vena jugularis,
tidak ada Pembesaran KGB

9. Daerah dada : Sesak napas, tidak ada Batuk, nyeri


16

Jantung dan paru-paru pada dada saat bernapas, Suara napas


vesikuler, Bunyi jantung lup dup
10. Payudara : Palpitasi
Bentuk dada Simetris
Putting Susu Menonjol
Hiperpigmentasi pada aerola mamme
pasien menolak untuk di periksa di
bagian genitalia eksternal
11. Abdomen : Pasien mengatakan tidak adanya
nyeri tekan pada perut
12. Genitalia Eksterna : Pasien menolak untuk di periksa di
bagian Genetalia eksternal

13. Anus pasien menolak untuk di periksa di


bagian anus

14. Ekstremitas atas dan bawah Baik dan dapat bergerak bebas

15. Pemeriksaan Panggul : Ukuran panggul luar pada pasien


Distantia spinarum 26 cm, Distantia
cristarum 29 cm, Conjugata externa
19 cm, dan Lingkar panggul 89 cm.
Ukuran panggul dalam :
Promonotorium 11 cm, Linea
inominata 13cm, Dinding samping 12
cm, Spina Ischiadika 13cm, Sacrum
13 cm, CV 2ccm dan CD 2 cm.

2.1.6 Pola Aktivitas Sehari-Hari


17

1. Pola Nutrisi : makan 3x/hari, makan sayur dan buah buahan , nafsu makan
baik.
2. Pola Eliminasi
Pasien mengatakan BAB dan BAK teratur, pasien mengatakan tidur pada
malam hari pukul 21:00 wib aktivitas pasien selama dirumah
membersihkan rumah
3. Personal Hygiene :
Kulit pasien tampak bersih, rambut halus, mulut dan gigi lembab dan
lengkap, kuku bersih dengan berpakaian cukup rapi
4. Ketergantungan fisik :
Pasien mengatakan tidak pernah merokok,, minum-minuman keras serta
tidak pernah mengonsumsi obat-obatan.
2.1.7 Aspek Psikososial Dan Spiritual
1. Pola pikir dan persepsi
Pasien mengatakan mengetahu cara pemberian ASI dan merawat bayi,
pasien juga akan merencanakan memberikan ASI kepada bayinya, pasien
mengatakan ingin memiliki anak laki-laki, pasien mengatakan yang
membantu merawat bayi dirumah yaitu suami dan ibunya, pasien
mengatakan hamil memang diharapkan mereka
2. Persepsi diri
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan bisa beraktivitas seperti
biasanya, pasien juga berharap bayi di dalam kandungannya sehat selalu,
klien mengatakan selama hamil memiliki perubahan yaitu menjadi kurang
nafsu makan,lemas,letih lesu dan kadang pandangan berkunang-kunang
3. Konsep diri
a. Gambaran diri: Pasien mengatakan menyukai dirinya secara utuh.
b. deal diri: Pasien mengatakan ingin cepat keluar dari rumah sakit.
c. Identitas diri: Pasien mengatakan bahwa ia adalah seorang istri .
d. Harga diri: Pasien mengatakan bahwa ia tidak malu dengan sakit yang
ia alami saat ini, ia dapat menerima keadaannya.
e. Peran: Pasien mengatakan bahwa dirumah ia adalah seorang ibu
rumah tangga
18

4. Hubungan/komunikasi
a. Bicara : Klien bicara jelas dan pembicaraan terarah.
b. Bahasa utama : Bahasa yang digunakan Bahasa Indonesia.
c. Yang tinggal serumah : pasien dan Suami
d. Adat istiadat yang di anut : Adat Dayak dan Batak
e. Yang memegang peranan penting dalam keluarga : pasien mengatakan
yang berperan adalah suami.
f. Motivasi dari suami : Suami pasien berharap pasien segara sembuh
g. Apakah suami perokok : Suami pasien mengatakan tidak merokok.
h. Kesulitan dalam keluarga : Tidak ada kesulitan.
5. Kebiasaan seksual
a. Gangguan hubungan seksual : Tidak ada Gangguan seksual
b. Pemahaman terhadap fungsi seksual : pasien mengatakan mengetahui
fungsi seksual
6. Sistem Nilai – Kepercayaan
a. Siapa dan apa sumber kekuatan : Tuhan,suami,anak,dan keluarganya
b. Apakah Tuhan, Agama, Kepercayaan penting untuk anda : iya, dan
sangat penting
c. Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan (macam dan
frekuensi) : beribadah setiap hari minggu
d. Sebutkan kegiatan agama atau kepercayaan yang ingin dilakukan
selama di RS : Berdoa bersama suami
2.1.8 Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium tanggal 05 Juli
2020
No
Parameter Hasil Nilai Normal
.
1. WBC 6,10 [10^3/uL] 4,50-10.00
2. HGB 6,5 g/dl 10,5-18,0
3. HCT 38,2 % 37,0-48,0
4. PLT 325 [10^3/uL] 150-400

b. Pemeriksaan Laboratorium tanggal 05 Juli


2020
No Parameter Hasil Satuan
19

.
1. Glukosa sewaktu 112 <200
2. Ureum 24 mg/dl
3. Creatinin 0,78 mg/dl
4. HbsAg (-) negatif (-) negatif
5. CT 500 menit
6. BT 200 Menit
2.1.9 Penataksanaan Medis
No Obat Dosis Rute Indikasi
1 Pemberian tablet 2 x 1 tablet Oral  digunakan untuk untuk
zat besi mencegah dan mengobati
mengandung anemia yang disebabkan oleh
ferosulat, besi kadar zat besi yang rendah.
glukonat

3 Asam folik 15-30 Oral Untuk mencegah terjadinya


mg/sehari defek neural tube bila
dikonsumsi oleh wanita hamil.
4 Vitamin B12 3x1 tablet Oral obat mencegah Anemia

5 Terapi parenteral 1x1 Iv untuk kebutuhan gizi atau


asupan gizi kembali normal

Palangka Raya, 06 Juli 2020


Mahasiswa

Mia Yohana
20

ANALISIS DATA

DATA SUBYEKTIF
KEMUNGKINAN
DAN DATA MASALAH
PENYEBAB
OBYEKTIF

DS: Pasien mengeluh Sel darah merah dalam Pola napas tidak
sesak napas, pusing dan darah menurun efektif
penglihatan berkunang- 
kunang. Pengangkutan Hb dalam
darah menurun.
DO: 
Penurunan transport O2
 Pasien tampak 
lemas, Peningkatan frekuensi
konjungtiva pernapasan
anemis. 
 TTV : TD:90/70 Pola napas tidak efektif
mmHg, N : 80
x/menit, RR : 30
x/menit, S : 37,0
o
C.
 Hb : 6,5 g/dl.
DS : Ketidak seimbangan Intoleransi aktivitas
 pasien antara suplai dan
mengatakan kebutuhan oksigen
cepat lemas saat 
beraktivitas Hipoksia,pucat,lemas
DO : 
 pasien tampak Kelemahan
pucat , pasien 
tampak lemas , Intoleransi Aktivitas
 TTV : TD:90/70
mmHg, N : 80
x/menit, RR : 30
x/menit, S : 37,0
o
C.
 Hb : 6,5 g/dl.
21

PRIORITAS MASLAH

1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan sesak napas dan Hb dalam darah
menurun Hb : 6,5 g/dl, ditandai dengan Pasien tampak lemas, konjungtiva
anemis, TTV : TD:90/70 mmHg, N : 80 x/menit, RR : 30 x/menit, S : 37,0 oC
dan Hb : 6,5 g/dl menurun.

2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan dan kelemahan fisik,


ditandai dengan pasien tampak pucat , pasien tampak lemas , TTV : TD:90/70
mmHg, N : 80 x/menit, RR : 30 x/menit, S : 37,0 oC, Hb : 6,5 g/dl.
22

RENCANA KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny. S


Ruang Rawat : KIA Pkm Pahandut
Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi Rasional
1. Pola napas tidak efektif Setelah dilakuakan asuhan 1. Monitor pola napas (frekuensi, 1. Mengetahui frekuensi pernapasan pasien
berhubungan dengan sesak keperawatan selama 1x8 jam kedalaman, usaha napas) dalam rentang normal
napas dan Hb dalam darah diharapkan pasien menunjukkan 2. Monitor bunyi napas tambahan (mis. 2. Bertujuan mengetahui ada atau tidak
menurun Hb : 6,5 g/dl keefektifan jalan napas dengan Gurgling, mengi, wheezing, ronkhi kering) bunyi tambahan pad pernapasan.
kriteria hasil: 3. Posisikan semi fowler atau fowler 3. Agar tidak sesak dan memudahkan
1. Menunjukkan jalan napas 4. Berikan oksigen sirkulasi pernapasan
yang paten 5. Kolaborasi pemberian bronkodilator, 4. Untuk memenuhi kebutuhan okigen
2. Pola napas normal ekspektoran atau mukolitik dalam tubuh
5. Supaya tidak sesak napas dan
memudahkan pernapasan.
2 Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan 1. Ide 1. Untuk mengetahui penyebab mudah
berhubungan dengan keperawatan selama 1x8 jam ntifikasi gangguan fungsi tubuh yang kekelahan
keletihan dan kelemahan klien dapat beraktifitas seperti mengakibatkan kelelahan 2. Agar pasien merasa nyaman
fisik semula dengan kh ; 2. Se 3. Agar pasien merasa nyaman
1. Pasien dapat melakukan diakan lingkungan yang nyaman 4. Untuk kebutuhan nutrisi pasien
aktivitas secara mandiri 3. An terpenuhi
2. Tidak mudah kelelahan saat jurkan tirah baring
beraktivitas 4. Jel
- askan tentang bagaimana cara
meningkatkan asupan makanan
23

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Hari/Tanggal Tanda tangan dan


Implementasi Evaluasi (SOAP)
Jam Nama Perawat
Senin, 06 Juli 2020 / 08.00 WIB 1. Memonitor pola napas (frekuensi,
S : pasien mengatakan sesak napas
Dx 1 kedalaman, usaha napas) O:
2. Memonitor bunyi napas tambahan
(mis. Gurgling, mengi, wheezing,
1. RR: 30 x/menit
ronkhi kering) 2. Kesadaran composmentis
3. Memberika posisi semi fowler atau3. Hb : 6,5 g/dl.
fowler A : Masalah belum teratasi
4. Memberikan oksigen Mia Yohana
P : Lanjutkan intervensi
5. Berkolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran atau
4. Memonitor pola napas
mukolitik 5. Memberikan oksigen
6. Berkolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran
atau mukolitik
Selas, 07 Juli 2020/ 12.15 WIB 1. S : Pasien mengatakan lemas dan
Dx 2 tubuh yang mengakibatkan tidak bertenaga
kelelahan O:
2.  pasien tampak pucat , pasien
nyaman tampak lemas ,
3.
4.  TTV : TD:90/70 mmHg, N :
meningkatkan asupan makanan 80 x/menit, RR : 30 x/menit, Mia Yohana
S : 37,0 oC.
 Hb : 6,5 g/dl.
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Identifikasi gangguan
fungsi tubuh yang
24

mengakibatkan kelelahan
2. Sediakan lingkungan yang
nyaman
BAB 3
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di
bawah 11 gr% pada trimeter 1 dan 3 atau kadar <10,5 gr% pada trimeter 2.
Anemia lebih sering dijumpai dalam kehamilan karena dalam kehamilan
keperluan akan zat-zat makanan bertambah dan terjadi perubahan - perubahan
dalam darah dan sumsum tulang. Darah bertambah banyak dalam kehamilan yang
lazim disebut hidremia atau hipervolemia. Namun bertambahnya sel-sel darah
adalah kurang jika dibandingkan dengan bertambahnya plasma sehingga terjadi
pengenceran darah. Pertambahan itu adalah plasma 30%, sel darah 18%, dan
hemoglobin 19%.
1.2 Saran
1.2.1 Bagi Mahasiswi
Semoga dapat menjadi tambahan ilmu pengetahuan tentang Anemia pada
Kehamilan.
1.2.2 Bagi Tenaga Kesehatan
1. Diharapkan dapat menerapkan prosedur asuhan keperawatan dengan
Anemia pada Kehamilan.
2. Diharapkan lebih meningkatkan pengembangan tentang antenatal care agar
ibu rajin memeriksakan diri ke petugas kesehatan.

25
DAFTAR PUSTAKA

Djalimus dan Herlina, 2013. Buku Panduan Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Manuaba, Ida Bagus. 2011. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran
EGC
Taber Ben-zion,M,D.1994.Kapita Selekta Kedaruratan Obstet dan
Ginekologi.Jakarta:EGC.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Indikator Diagnostik. Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Topik : Ayo Kenali Anemia pada Kehamilan


2. Sasaran
1. Program : Pasien dan Keluarga Pasien di Ruang KIA Puskesmas
Pahandut Palangka Raya
2. Penyuluhan : Pasien dan Keluarga Pasien di Ruang KIA Puskesmas
Pahandut Palangka Raya
3. Tujuan
1. Tujuan Umum
Bertujuan agar pembaca memahami seberapa pentingnya mengenai
Anemia pada Kehamilan
2. Tujuan Khusus
Memberikan pengetahuan kepada Pasien dan keluarga pasien mengenai
Anemia pada Kehamilan.
4. Materi : Ayo Kenali Anemia pada Kehamilan
5. Metode : Penyuluhan dan ceramah.
6. Media : Leaflet
7. Waktu Pelaksanaan
1. Hari/Tanggal : Senin, 05 Juli 2020
2. Pukul : 11.00 WIB - Selesai
3. Alokasi Waktu :
No Kegiatan Waktu Metode

1 Pembukaan 5 Menit Secara langsung

2 Perkenalan (Perkenalan pembimbing 2 Menit Secara langsung


dan kelompok oleh moderator )

3 Menyampaikan Kontrak 2 Menit Secara langsung

(Menyampaikan tujuan)

4 Menyampaikan Materi Penyuluhan 10 Menit Secara langsung

( Penyampaian Materi oleh Leader )

5 Penutupan ( Penyuluhan ditutup oleh 10 Menit Secara langsung


moderator )

6 Dokumentasi ( Foto bersama Lansia, 5 Menit Secara langsung


dosen dan Mahasiswa )

8. Tugas Pengorganisasian
1) Moderator : Mia Yohana
1. Membuka acara penyuluhan
2. Memperkenalkan dosen pembimbing dan anggota kelompok
3. Menjelaskan tujuan dan topik yang akan disampaikan
4. Menjelaskan kontrak dan waktu presentasi
5. Mengatur jalannya diskusi
2) Leader : Mia Yohana
1. Menyampaikan materi penyuluhan
2. Mengevaluasi materi yang telah disampaikan
3. Mengucapkan salam penutup
3) Fasilitator : Mia Yohana
1. Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya kegaiatan
2. Memfasilitasi pelaksananan kegiatan dari awal sampai dengan akhir
3. Membuat dan megedarkan absen peserta penyuluhan
4. Melakukan pemeriksaan tekanan darah dan pemeriksaan asam urat
5. Membagikan konsumsi
4) Dokumentator : Mia Yohana
1. Mendokumentasikan setiap kegiatan
9. TEMPAT
1. Setting Tempat :

Keterangan:

:Moderator, Leader, Fasilitator, dan


Dokumentator

:Peserta
10. RENCANA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Tempat dan alat sesuai rencana
b. Peran dan tugas sesuai rencana
c. Setting tempat sesuai dengan rencana
2. Evaluasi proses
a. Selama kegiatan semua peserta dapat mengikuti seluruh kegiatan
b. Selama kegiatan semua peserta aktif
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta dapat mengerti tentang pengertian
b. Peserta dapat mengetahui manfaat
c. Peserta dapat mengetahui akibat
MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian Anemia Pada Kehamilan


Kehamilan merupakan periode pertumbuhan dan perkembangan janin
yang cepat, dengan kebutuhan fisiologis, metabolik, dan emosional yang tinggi
pada ibu (Mann & Truswell, 2014). Menurut Manuaba (2012) kehamilan
merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi, migrasi
spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada
uterus, pembentukan plasenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm.
Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan, yaitu triwulan pertama (0 sampai 12
minggu), triwulan kedua (13 sampai 28 minggu), dan triwulan ketiga (29 sampai
42 minggu).
Anemia adalah suatu keadaan dimana sel darah merah atau eritrosit
atau massa hemoglobin dalam darah berkurang sehingga tidak dapat
membawa oksigen ke seluruh jaringan. World Health Organization (WHO)
menyebutkan jika anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin dalam
darah kurang dari batas normal berdasarkan kelompok umur yang bersangkutan,
jenis kelamin dan kondisi fisiologis (Dinas Kesehatan, 2015).
Menurut WHO kejadian anemia hamil berkisar antara 20% sampai 87%
dengan menetapkan Hb 11gr% sebagai dasarnya. Angka anemia kehamilan di
Indonesia menunjukkan nilai yang cukup tinggi. Hoo Swie Tjiong menemukan
angka anemia kehamilan 3,8% pada trimester I, 13,6% trimester II, dan 24,8%
pada trimester III. Pada pengamatan ebih lanjut menunjukkan bahwa kebanyakan
anema yang diderita masyarakat adalah karena kekurangan zat besi yang dapat
diatasi melalui pemberian zat besi secara teratur dan peningkatan gizi. Selain itu
didaerah pendesaan banya dijumpai ibu hamildengan malnutrisi atau kekurangan
gizi., kehamilan dan persalinan dengan jarak yang berdekatan dan ibu hamil
dnegan pendidikan dan tingkat sosial ekonomi rendah. (Manuaba 2016).
Anemia diindikasikan bila hemoglobin ( Hb) kurang dari 12 g/dl pada
wanita yang tidak hamil atau kurang dari 10 g/dl pada wanita hamil. Sedangkan
anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah
11 gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II. Anemia
dalam kehamilan yang disebabkan karena kekurangan zat besi, jenis
pengobatannya relatif mudah, bahkan murah.
2. Gejala Anemia Pada Kehamilan
Gejala anemia dapat berupa kepala pusing, palpitasi, berkunang-kunang,
pucat, perubahan jaringan epitel kuku, gangguan sistem neuromuskular, lesu,
lemah, lelah, disphagia, kurang nafsu makan, menurunnya kebugaran tubuh,
gangguan penyembuhan luka, dan pembesaran kelenjar limpa (Irianto,
2014).
3. Penyebab Anemia Pada Kehamilan
Penyebab kejadian anemia pada ibu hamil menurut Waryana (2010)
adalah :
1. Anemia yang terjadi pada ibu hamil bisa disebabkan karena adanya
pantangan makanan selama kehamilan. Ibu hamil enggan mengkonsumsi
daging, ikan, hati atau pangan hewan lainnya dengan alasan yang tidak
rasional.
2. Faktorekonomi, kondisi ekonomi ibu hamil yang pas – pasan bahkan
rendah mengakibatkan ibu hamil tidak dapat mengkonsumsi lauk hewan
isetiap kali makan
3. Anemia juga bisa disebabkan karena selama kehamilan metabolisme
dalam tubuh meningkat, sehingga kebutuhan asupan pada ibu hamil juga
meningkat.
4. Anemia juga bisa disebabkan karena ketidak seimbangan antara asupan
dengan kebutuhan.
4. Komplikasi Anemia Pada Kehamilan
Komplikasi umum akibat anemia adalah:
1. Gagal jantung,
2. Kejang.
3. Perkembangan otot buruk ( jangka panjang )
4. Daya konsentrasi menurun
5. Kemampuan mengolah informasi yang didengar menurun
5. Pencegahan Anemia Pada Kehamilan
Pencegahan anemia pada ibu hamil dapat mulai dilakukan dengan
mengatur pola makan menjadi lebih baik, seperti:
1) Mengonsumsi suplemen asam folat dan zat besi. Dosisnya berdasarkan
instruksi dari dokter, tetapi umumnya dianjurkan 60 mg zat besi dan 400 mcg
asam folat. 
2) Mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi tinggi, seperti daging,
ayam, ikan, telur, dan gandum. 
3) Memakan makanan yang kaya akan asam folat, seperti kacang kering,
gandum, jus jeruk, dan sayuran hijau. 
4) Mengonsumsi suplemen dan makanan yang mengandung vitamin C,
seperti buah dan sayur yang segar. Tidak jarang para ibu hamil kesulitan untuk
mendapatkan asupan zat besi yang cukup, sehingga mereka membutuhkan
suplemen zat besi. Jika suplemen zat besi membuat perut Anda tidak nyaman,
usahakan untuk mengonsumsinya bersamaan dengan beberapa suap makanan. 
Upaya pencegahan anemia pada ibu hamil adalah salah satu langkah
memiliki kehamilan yang sehat. Akan tetapi, jika Anda masih khawatir sekalipun
telah menjalankan pola makan yang sehat dan mengonsumsi suplemen, ada
baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter Anda.
Sudah tahukah Anda apa itu
Anemia Pada Kehamilan..???
Anemia Pada
Kehamilan
Pengertian Anemia Pada
Kehamilan

Penyebab:
Anemia dalam kehamilan adalah 1. Anemia yang terjadi pada ibu hamil
kondisi dengan kadar hemoglobin di bisa disebabkan karena adanya
bawah 11gr% pada trimester 1 dan 3 atau pantangan makanan selama
OLEH: kadar <10,5gr% pada trimester kehamilan.
2, nilai batas tersebut dan perbedaannya 2. Faktorekonomi, kondisi ekonomi ibu
Mia Yohana dengan kondisi wanita tidak hamil yang pas – pasan bahkan
hamil, terjadi karena hemodilusi, terutama rendah mengakibatkan ibu hamil
pada trimester 2. tidak dapat mengkonsumsi lauk
hewan isetiap kali makan.
3. Anemia juga bisa disebabkan karena
selama kehamilan metabolisme
Gejala Anemia Pada Kehamilan: dalam tubuh meningkat, sehingga
kebutuhan asupan pada ibu hamil
Yayasan Eka Harap Palangka Raya
Gejala anemia dapat berupa kepala juga meningkat.
pusing, palpitasi, berkunang-kunang, pucat, 4. Anemia juga bisa disebabkan karena
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan perubahan jaringan epitel kuku, gangguan ketidak seimbangan antara asupan
sistem neuromuskular, lesu, lemah, lelah, dengan kebutuhan.
Prodi S1 Keperawatan disphagia, kurang nafsu makan,
menurunnya kebugaran tubuh, gangguan
Pencegahan Anemia Pada
KOMPLIKASI : Kehamilan :

1) Mengonsumsi suplemen asam folat


dan zat besi. Dosisnya berdasarkan
instruksi dari dokter, tetapi umumnya
dianjurkan 60 mg zat besi dan 400 mcg
asam folat. 
2) Mengonsumsi makanan yang
mengandung zat besi tinggi, seperti
daging, ayam, ikan, telur, dan gandum. 
3) Memakan makanan yang kaya akan
asam folat, seperti kacang kering,
gandum, jus jeruk, dan sayuran hijau. 
4) Mengonsumsi suplemen dan makanan
yang mengandung vitamin C, seperti
buah dan sayur yang segar. Tidak jarang
para ibu hamil kesulitan untuk
mendapatkan asupan zat besi yang
cukup, sehingga mereka membutuhkan
suplemen zat besi

1. Gagal jantung,
2. Kejang.
3. Perkembangan otot buruk ( jangka
panjang )
4. Daya konsentrasi menurun
5. Kemampuan mengolah informasi
yang didengar menurun

Anda mungkin juga menyukai