Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


SP : KEBERSIHAN DIRI : MENYIKAT GIGI DAN CUCI TANGAN
DI RUANG RAJAWALI RSJ PROVINSI JAWA BARAT
(Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Keperawatan Jiwa)

OLEH :
M. Dadan Taofik
Muhamad derys Dwi K
Abdul Hadi Risman
Metha Juniar
Mia Widihastuti
Nur Ayu Yulirocita
Gilang Yunika H
Ramah Linawati

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKes MUHAMMADIYAH CIAMIS
2019
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
SP : KEBERSIHAN DIRI : MENYIKAT GIGI DAN CUCI TANGAN

A. TOPIK : STIMULASI PERSEPSI : KEBERSIHAN DIRI : SIKAT


GIGI DAN CUCI
B. LATAR BELAKANG
Organisasi kesehatan dunia (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai
keadaan sehat fisik, mental, dan sosial, bukan keadaan semata- mata keadaan
tanpa penyakit atau kelemahan. Devinisi ini menekankan kesehatan sebagai
suatu keadaan sejahtera yang positif, bukan sekadarkeadaan tanpa penyakit.
Orang yang memiliki kesejahteraan emosional, fisik, dan sosial dapat
memenuhi tanggung jawab kehidupan, berfungsi dengan efektif, dalam
kehidupan sehari-hari, dan puas dengan hubungan interpersonal dan diri
mereka sendiri. Tidak ada satupun devinisi universal kesehatan jiwa, tetapi
kita dapat menyimpulkan kesehatan jiwa seseorang dari perilakunya. Karena
perilaku seseorang dapat di lihat atau ditafsirkan berbeda oleh orang lain,yang
bergantung pada nilai dan keyakinan, maka penentuan definisi kesehatan jiwa
menjadi sulit (Sheila, 2008).
Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi sehat emosional, psikologis, dan
sosial yang terlihat dari hubungan interpersonal, yang memuaskan, perilaku
dan koping yang efektif, konsep diri yang positif, dan kesetabilan emosional
(Sheila, 2008).
Gangguan jiwa adalah suatu sindrom atau pola psikologis atau perilaku
yang penting secara klinis yang terjadi pada seseorang dan dikaitkan dengan
adanya distres atau disabilitas (kerusakan pada satu atau lebih area fungsi
yang penting) atau disertai peningkatan resiko kematian yang menyakitkan,
nyeri, disabilitas, atau sangat kehilangan kebebasan (Sheila, 2008)
Keperawatan jiwa mempelajari berbagai macam kasus yang berhubungan
dengan gangguan jiwa sesorang. Salah satunya adalah Defisit Perawatan Diri
(Personal Hygiene). Kurang perawatan diri pada klien dengan gangguan jiwa
merupakan : Suatu keadaan dimana seseorang mengalami kerusakan
kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan (kegiatan hidup sendiri).
Defisit Perawatan Diri merupakan akibat dari ketidak mampuan seseorang
dalam perawatan dirinya karena lupa akan caranya maupun ketidak tahuan
dalam perawatan diri. Kurang perawatan diri tampak dari ketidak mampuan
merawat kebersihan diri, makan secara mandiri, berhias diri secara mandiri,
dan toileting secara mandiri.
Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa terjadi
akibat adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan
aktifitas perawatan diri menurun. Kurang perawatan diri tampak dari ketidak
mampuan merawat kebersihan diri, makan secara mandiri,berhias secara
mandiri,dan toileting, buang air besar/buang air kecil (Damaiyanti, 2008).
Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan
aktifitas perawtan diri seperti kebersihan diri, berhias, makan dan toileting.
(Herdman, 2012)
Personal Hygiene merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk
mempertahankan kesehatan, baik secara fisik maupun psikologis. Pemenuhan
perawatan diri di pengaruhi berbagai faktor diantaranya : budaya, nilai sosial
pada individu, atau kelurga, pengetahuan terhadap perawatan diri, serta
persepsi terhadap perawatan diri (Hidayat, 2006).

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum yaitu klien mampu memahami pentingnya kebersihan diri
dan perawatan diri secara maksimal.
2. Tujuan Khusus
a Klien mampu melakukan sikat gigi yang baik
b Klien mampu memahami pentingnya sikat gigi yang baik
c Klien memahami pentingnya cuci tangan
d Klien memahami cara cuci tangan yang baik
e Klien mampu cuci tangan dengan baik dan bena
D. LANDASAN TEORI
1. Defenisi
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya,
kesehatan dan kesejahteraan sesuai kondisi kesehatannya, klien
dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan
perawatan diri ( Depkes 2000).
Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk
melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting)
(Nurjannah, 2004).
Menurut Poter dan Perry (2005), personal hygine adalah
suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang
untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah
kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan
untuk dirinya.
Personal hygine berasal dari bahasa yunani yang
berarti personal yang artinya perorangan dan hygine berarti sehat.
Kebersihan perorangan adalah suatubtindakan untuk memelihara
kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis.
( Tarwoto dan Wartonah 2000 ).
2. Jenis-jenis defisit perawatan diri
Ada beberapa jenis defisit perawatan diri :
a Kurang perawatan diri : mandi / kebersihan.
Kurang perawatan diri (mandi) adalah gangguan kemampuan untuk
melakukan aktivitas mandi/kebersihan diri.
b Kurang perawatan diri : mengenakan pakaian / berhias.
Kurang perawatan diri(mengenakan pakaian)
merupakan gangguan kemampuan memakai pakaian dan aktivitas
berdandan sendiri.
c Kurang perawatan diri : makan
Kurang perawatan diri (makan) adalah gangguan kemampuan untuk
menunjukkan aktivitas makan.
d Kurang perawatan diri : toileting
Kurang perawatan diri (toileting) adalah gangguan kemampuan
untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas toileting sendiri.
(Nurjannah : 2004,77-79 ).
3. Penyebab defisit perawatan diri
Menurut Tarwoto dan Wartonah, (2003) penyebab kurang perawatan diri
adalah sebagai berikut :
a Kelelahan fisik
b Penurunan kesadaran

A. Cuci Tangan
1. Pengertian Cuci Tangan
Mencuci tangan adalah membersihkan tangan dari segala kotoran,
dimulai dari ujung jari sampai siku dan lengan dengan cara tertentu
sesuai dengan kebutuhan. Cuci tangan adalah proses membuang
kotoran dan debu secara mekanik dari kulit kedua belah tangan
dengan memakai sabun dan air.
2. Manfaat cuci tangan
Mencuci tangan merupakan satu tehnik yang paling mendasar untuk
menghindari masuknya kuman kedalam tubuh. Dimana tindakan ini
dilakukan dengan manfaat:
a. Supaya tangan bersih
b. Membasmi tangan dari kuman dan mikroorganisme
c. Mencegah penularan penyakit
3. Tujuan
a. Mencegah terjadinya infeksi melalui tangan.
b. Membantu menghilangkan mikroorganisme yang ada di kulit atau
tangan
4. Waktu yang Diharuskan untuk Mencuci Tangan
Bagi setiap orang, mencuci tangan adalah satu tindakan yang takkan
lepas kapanpun. Karena merupakan proteksi diri terhadap lingkungan
luar. Waktu yang tepat untuk melakukan cuci tangan:
a. Sebelum dan sesudah makan Untuk menghindari masuknya kuman
kedalam tubuh saat kita makan
b. Setelah buang air besar Besar kemungkinan tinja masih tertempel
di tangan, sehingga diharuskan untuk mencuci tangan
c. Sebelum dan sesudah beraktivitas.
d. Setelah batuk, bersin atau membersihkan hidung, kuman dan
kotoran yang mungkin keluar dapat kembali masuk akibatdari
tangan yang tidak bersih.
e. Setelah memegang benda-benda kotor, berdebu dan berkarat.
f. Setelah memegang keyboard komputer ataupun handphone
5. Langkah-langkah dalam mencuci tangan Cuci tangan
a. Kedua telapak tangan saling digosok.
b. Letakan telapak tangan kanan diatas tangan kiri lalu gosokkan sela-
sela jari tersebut dan sebaliknya.
c. Posisi telapak tangan kanan dan kiri saling menempel, jari-jari
saling terkait.
d. Letakan punggung jari kanan pada telapak tangan kiri, posisi saling
mengunci dan sebaliknya.
e. Gosok memutar ibu jari kanan dengan telapak kiri dan sebaliknya
f. Jari-jari tangan kanan menguncup, gosok memutar diatas telapak
tangan kiri dan sebaliknya
g. Gosok memutar pergelangan tangan kiri dengan tangan kanan dan
sebaliknya.
B. Sikat gigi
Menggosok gigi, setelah makan dan sebelum tidur adalah kegiatan rutin
sehari-hari. Tujuannya untuk memperoleh kesehatan gigi dan mulut agar
terhindar dari penyakit gigi seperti karies, gigi berlubang dan bau mulut.
1. Manfaat Menggosok Gigi Yang Benar
a. gigi tampak bersih dan putih
b. mengurangi bau mulut
c. mencegah sakit gigi (misal karies gigi)
2. Cara Menyikat Gigi
a. Cara menggosok yang dianjurkan adalah dengan gerakan-gerakan
yg pendek yaitu menggosok gigi berulang ulang pada satu tempat
dahulu, sebelum pindah ke tempat yang lain
b. Gosoklah semua permukaan gigi. Pindahkan sikat gigi dengan
teratur dan gosoklah gigi dengan teliti. Sikat gigi jgn ditekan
sewaktu menggosok
3. Bagian-bagian gigi yg memerlukan perhatian khusus saat menggosok
gigi adalah :
a. bagian gigi yg berbatasan dengan gusi
b. di rahang bawah (bagian gigi yg menghadap ke lidah)
c. pada gigi belakang/geraham : bagian yg menghadap ke pipi
 Menggosok gigi di rahang bawah
a. Tangkai sikat gigi diletakkan sejajar dengan dataran
pengunyah
b. Perhatikan ujung-ujung bulu sikat terletak pada perbatasan
gigi dengan gusi
c. Sikat gigi kemudian dimiringkan sedikit sehingga bulu sikat
terararah pada perbatasan gigi dengan gusi
 Menggosok permukaan gigi yg menghadap ke gigi atau bibir
a. Sikat gigi digerakkan dengan gerakan maju mundur yang
pendek. Sikat gigi digerak-gerakkan di tempat. Gosoklah
terlebih dahulu gigi-gigi yg terletak di belakang
b. Sesudah itu barulah sikat gigi dipindahkan ke tempat
berikutnya.
 Menggosok gigi-gigi depan
a. Perhatikan letak sikat gigi.
b. Gerakan menggosok adalah atas bawah secara perlahan.
c. Menggosok permukaan gigi yang menghadap ke lidah
d. Perhatikan letak sikat gigi. Gosoklah dahulu gigi-gigi yang
terletak di belakang. Gerakan menggosok adalah maju
mundur secara perlahan
e. Menggosok dataran pengunyah
f. Dataran pengunyah dari gigi-gigi rahang atas maupun rahang bawah
digosok dengan gerakan maju mundur secara perlahan.

E. Kriteria Klien
1. Karakteristik Klien
Klien dengan riwayat gangguan jiwa disertai dengan gangguan perawatan
diri: defisit perawatan diri
2. Klien yang mengikuti terapi aktivitas ini adalah tidak mengalami perilaku
agresif atau mengamuk, dalam keadaan tenang.
3. Klien dapat diajak bekerjasama (cooperatif)
4. Mau mengikuti kegiatan terapi aktifitas kelompok

F. PROSES SELEKSI
1. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
2. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
3. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
4. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK perawatan diri ,
meliputi : menjelaskan tujuan TAK perawatan diri pada klien, rencana
kegiatan kelompok, dan aturan main dalam kelompok

G. URAIAN KELOMPOK
1. Tempat Pertemuan : Ruang Rajawali RSJ Provinsi Jawa Barat
2. Hari/ Tanggal : Sabtu, 16 Maret 2019
3. Waktu : 30 menit
4. Pengorganisasian
a Jumlah klien : 5 orang
b Nama klien :
1. Tn
2. Tn
3. Tn
4. Tn
5. Tn
c Pembagian Tugas
1. Leader : Nur Ayu Yulirocita
Tugas :
 Membuka acara
 Katalisator, yaitu mempermudah komunikasi dan interaksi
dengan menciptakan situasi dan kondisi yang memungkinkan
klien termotifasi untuk mengekspresikan perasaannya.
 Auxilergy Ego, yaitu sebagai penopang bagi anggota yang
terlalu lemah atau mendominasi
 Koordinasi, yaitu mengarahkan proses kegiatan pencapaian
tujuan dengan cara memberi motivasi kepada anggota untuk
terlibat dalam kegiatan
2. Co Leader : Muhamad Derys Dwi K
Tugas :
 Membuka acara
 Mendampingi leader
 Mengambil posisi leader jika leader blocking
 Menyerahkan posisi kembali kepada leader
 Menutup acara diskusi
3. Fasilitator : M.dadan Taofik, Abdul Hadi Risman, Ramah
Linawati, Mia Widihastuti, Gilang Yunika H.
Tugas :
 Menyediakan fasilitas yang dibutuhkan pesrta
 Menuntun peserta apabila ada yang kurang jelas
 Membantu dalam mengantisipasi masalah klien
4. Observer : Metha Juniar
Tugas :
 Mengidentifikasi kedalam kegiatan
 Mengidentifikasi strategi yang digunakan leader
 Mengamati dan mencatat :
a Jumlah anggota yang hadir
b Siapa yang terlambat
c Daftar hadir
d Siapa yang memberi pendapat atau ide
e Topik diskusi
f Mencatat modifikasi strategi untuk kelompok yang akan
datang
g Memprediksi respon anggota kelompok pada sesi
berikutnya.

H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
1. Memilih klien dengan indikasi, yaitu Defisit perawatan diri.
2. Membuat kontrak dengan klien.
3. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
Orientasi
1. Memberi salam terapeutik: salam dari terapis
2. Evaluasi/validasi: Menanyakan perasaan klien saat ini.
a Kontrak:
 Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu memperkenalkan diri.
 Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu dengan latihan menyebutkan
manfaat perawatan diri dan cara menjaga kebersihan diri serta akibat
apabila tidak melakukan perawatan diri.
 Menjelaskan aturan main berikut.
 Menjelaskan tujuan kegiatan, yang akan meninggalkan kelompok
harus meminta izin kepada terapis.
 Lama kegiatan 30 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
Tahap Kerja
 Jelaskan kegiatan, yaitu kaset pada tape recorder akan dihidupkan
serta bola diedarkan berlawanan dengan arah jarum jam (yaitu kea
rah kiri) dan pada saat tape dimatikan maka anggota kelompok yang
memegang bola memperkenalkan dirinya.
 Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis
berlawanan dengan arah jarum jam.
 Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok memegang mendapat
giliran untuk menyebutkan : salam, nama lengkap, nama panggilan,
hobi, dan asal, dimulai oleh terapis sebagai contoh.
 Ulangi b, c, dan d sampai semua anggota kelompok mendapat
giliran.
 Tanyakan kepada klien apakah ia suka melakukan gosok gigi
 Tanyakan pentingnya gosok gigi pada klien. Beri kesempatan semua
peserta menjawab. Jika ada klien yang pasif tanya langsung pada
klien tersebut.
 Buat rangkuman pendapat klien tentang manfaat gosok gigi yang
benar tambahkan informasi jika rangkuman pendapat klien masih
ada yang kurang.
Manfaat Gosok Gigi
1. Mencegah kerapuhan pada gigi
2. Membasmi bakteri
3. Menjaga kesehatan area mulut
4. Mulut menjadi segar
5. Mencegah penyakit pada gusi
 Buat rangkuman pendapat klien tentang manfaat cuci tangan yang
benar tambahkan informasi jika rangkuman pendapat klien masih
ada yang kurang
Manfaat Cuci Tangan
1. Mencegah terjadinya infeksi melalui tangan
2. Membantu menghilangkan mikroorganisme yang ada di kulit atau
tangan
 Diskusikan alat-alat untuk gosok gigi. Beri kesempatan kepada
setiap klien untuk menjelaskan alat-alat yang sering digunakan untuk
gosok gigi. Buat rangkuman alat-alat gosok gigi tunjukan alat-alat
tersebut.
Alat-alat gosok gigi :
1. Sikat gigi
2. Pasta gigi
3. Gayung
4. Air
5. Gelas
6. Tissue
 Diskusikan tahapan gosok gigi yang benar. Beri kesempatan klien
cara gosok gigi. Beri pujian atas pendapat klien. Bila ada pendapat
klien yang salah lakukan koreksi dengan meminta pendapat klien
yang lain
 Buat rangkuman cara gosok gigi yang benar dari pendapat klien dan
tambahkan informasi jika kurang.
 Lakukan demontrasi gosok gigi yang benar. Bila tidak
memungkinkan lakukan simulasi saja dengan menggunakan alat dan
bahan yang sudah disediakan.
Cara gosok gigi yang benar :
1. Letakkan bulu sikat gigi pada permukaan gigi dekat tepi gusi
dengan posisi membentuk sudut 45 derajat. Anda bisa mulai
menyikat gigi pada gigi geraham atas atau pada gigi belakang di
salah satu sisi mulut Anda. Sikatlah dengan gerakan melingkar
dari atas ke bawah selama sekitar 20 detik untuk setiap bagian.
2. Sikat setiap bagian gigi, mulai dari bagian gigi yang biasa
dipakai untuk mengunyah, gigi yang dekat dengan pipi dan lidah.
Pastikan semua permukaan gigi sudah disikat, sehingga plak atau
sisa makanan yang menempel di gigi bisa hilang.
3. Untuk membersihkan permukaan dalam gigi depan Anda, Anda
harus memegang sikat gigi secara vertikal atau menggunakan
ujung kepala sikat gigi Anda dan sikat dengan gerakan melingkar
dari tepi gusi sampai atas gigi. Lakukan gerakan ini berulang
sebanyak 2-3 kali.
4. Ubah pola menyikat gigi Anda yang biasa jika diperlukan.
Kadang, menyikat gigi dengan cara yang itu-itu saja membuat
bagian lain yang tidak biasa dilewati bisa terabaikan.
5. Jika Anda memulainya dari bagian geraham atas, maka Anda
akan menyelesaikan sikatan Anda pada gigi geraham bawah.
Anda akan menghabiskan waktu sekitar 2-3 menit untuk
menyikat seluruh bagian gigi Anda.
6. Terakhir, bilas mulut dan sikat gigi Anda dengan air sampai
bersih.
 Diskusikan alat-alat untuk cuci tangan kepada setiap klien untuk
menjelaskan alat-alat yang sering digunakan untuk cuci tangan .
Buat rangkuman alat-alat cuci tangan
Alat-alat cuci tangan :
1. Sabun
2. Ember
3. Gayung
4. Tissue
 Diskusikan tahapan cuci tangan yang benar. Beri kesempatan klien
cara cuci tangan. Beri pujian atas pendapat klien. Bila ada pendapat
klien yang salah lakukan koreksi dengan meminta pendapat klien
yang lain.
 Buat rangkuman cara cuci tangan yang benar dari pendapat klien dan
tambahkan informasi jika kurang.
 Lakukan demontrasi cuci tangan yang benar. Bila tidak
memungkinkan lakukan simulasi saja dengan menggunakan alat dan
bahan yang sudah disediakan.
Cara cuci tangan 6 langkah :
1. Tuang cairan handrub pada telapak tangan kemudian usap dan
gosok kedua telapak tangan secara lembut dengan arah memutar.
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
3. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling
mengunci
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan
 Beri pujian untuk peragaan yang telah dilakukan koreksi jika ada
tahapan yang kurang tepat.

Tahap Terminasi
 Menanyakan perasaan klien setelah peragaan gosok gigi dan cuci
tangan
 Minta klien bergantian menyebutkan kembali tentang manfaat gosok
gigi dan cuci tangan, alat dan bahan gosok gigi dan cuci tangan
beserta caranya.
 Rencana Tindak Lanjut : anjurkan klien gosok untuk menyikat gigi
minimal 2x sehari, yaitu setelah makan pagi dan sebelum tidur
malam.
 Kontrak yang akan datang : belajar mandi
 Menyepakati waktu dan tempat pelaksanaan

Evaluasi dan Dokumentasi


No Kemampuan Nama Pasien
1 2 3 4 5
1. Menjelaskan masalah
gosok gigi
2. Menyebutkan alat dan
bahan gosok gigi
3. Menjelaskan manfaat
gosok gigi
4. Memperagakan gosok
gigi secara benar
5. Komitmen melakukan
gosok gigi 2x/hari

Catatan :
1. Beri tanda checklis untuk kemampuan yang dapat dilakukan
2. Bila klien tidak mampu, stimulasi atau latih sampai klien mampu
3. Klien dianggap mampu jika semua unsur kemampuan tercapai
I. PROGRAM ANTISIPASI
Tata tertib dan Antisipasi Masalah
a) Tata tertib :
1. Peserta bersedia mengikuti kegiatan terapi aktifitas kelompok
2. Berpakaian rapih dan bersih
3. Peserta tidak diperkenankan makan minum dan merokok selama
kegiatan TAK
4. Peserta boleh meninggalkan ruangan sebelum tata tertib dibacakan
selama 5 menit, dan bila peserta tidak kembali keruangan maka
peserta tersebut diganti cadangan
5. Peserta tidak diperkenankan meninggalkan ruangan setelah tata tertib
dibacakan
6. Peserta hadir 5 menit sebelum kegiatan dimulai
7. Peserta yang ingin mengajukan pertanyaan mengangkat tangan
terlebih dahulu, dan berbicara setelah dipersilahkan
8. TAK berlangsung selam 30 menit

J. METODE
1. Diskusi dan tanya jawab
2. Demonstrasi

K. ALAT BANTU
a. Papan nama
b. Buku catatan dan pulpen
c. Tape recorder
d. Bola
L. SETTING TEMPAT

TV
F1 K5

K1

F5

F2 CO-L L

K4
K2

F3 OBS K3 F4

Keterangan :
F : Fasilitator
K : Klien
Obs : Observer
Co-L : Co-Leader
L : Leader

M. PENUTUP
Kesimpulan
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu bentuk kegiatan
terapi psikologik yang dilakukan dalam sebuah aktivitas dan diselenggarakan
secara kolektif dalam rangka pencapaian penyesuaian psikologis, perilaku dan
pencapaian adaptasi optimal pasien. Dalam kegiatan aktivitas kelompok;
tujuan ditetapkan berdasarkan akan kebutuhan dan masalah yang dihadapi
oleh sebagian besar peserta dan sedikit banyak dapat diatasi dengan
pendekatan terapi aktivitas kolektif.
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan
dan kesejahteraan sesuai kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu
keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri ( Depkes
2000).
Mencuci tangan adalah membersihkan tangan dari segala kotoran,
dimulai dari ujung jari sampai siku dan lengan dengan cara tertentu sesuai
dengan kebutuhan. Cuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu
secara mekanik dari kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air.
Menggosok gigi, setelah makan dan sebelum tidur adalah kegiatan
rutin sehari-hari. Tujuannya untuk memperoleh kesehatan gigi dan mulut agar
terhindar dari penyakit gigi seperti karies, gigi berlubang dan bau mulut.
DAFTAR PUSTAKA
DepKes (2000). Standar Pedoman Keperawatan Jiwa. Jakarta: DepKes
Nurhasanah. J. dkk, (2006). Ilmu Komunikasi dalam Konteks Keperawatan.
Jakarta: TBK
Tarwoto & Wartonah (2000). Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC
Keliat, Budi Anna. Dkk, (2007). Manajemen Kasus Gangguan Jiwa.
Jakarta: EGC
Keliat, Akemat, (2004). Keperawatan Jiwa Teori Aktivitas Kelompok.
Jakarta: EGC
Bandung, 16 Maret 2019
Mengetahui
Pembimbing Kepala Ruangan

Anda mungkin juga menyukai