Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL PENYULUHAN KELOMPOK

PERSONAL HYEGINE PADA PASIEN GANGGUAN JIWA (SKIZOFRENIA)


DI RUMAH SAKIT JIWA (RSJ) MENUR SURABAYA

OLEH :

1. ENDAH PUJI RAHAYU 1921B1046


2. HARUN SYAM 1921B1050
3. RIYAN AJI FEBRIYANTO 1921B1064
4. SEPTIANA RAHMAWATI 1921B1065
5. ZAINUL FAATHIR ZUKHRUF 1921B1072

PROGRAM STUDI PROFESI PENDIDIKAN NERS


INSTITUT ILMU KESEHATAN STRADA INDONESIA
KEDIRI
2019

LEMBAR PENGESAHAN

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap perubahan situasi kehidupan baik positif maupun negatif dapat
mempengaruhi keseimbangan fisik, mental, dan psikososial seperti bencana dan
konflik yang dialami sehingga berdampak sangat besar terhadap kesehatan jiwa
seseorang yang berarti akan meningkatkan jumlah pasien gangguan jiwa.
Skizofrenia merupakan manifestasi dari bentuk penyimpangan perilaku akibat
adanya distorsi emosi sehingga ditemukan ketidakwajaran dalam bertingkah laku.
Hal ini terjadi karena menurunya semua fungsi kejiwaan. Skizofreniaadalah
gangguan dalam cara berfikir (cognitive), kemauan (volition), emosi (affevtive),
tindakan (psychomotor) (Keliat, 2011).Pasien skizofrenia kronis pada umumnya
tidak mampu melaksanakan fungsi dasar secara mandiri, misalnya kebersihan diri,
penampilan dan sosialisasi. Pasien skizofrenia mengalami kemuduran dalam fungsi
psikososialnya. Mereka mengalami penurunan kemampuan untuk bergerak dan
berkomunikasi dengan orang lain, serta tidak mampu menghadapi realitas.
Pemeliharaan kebersihan diri berarti tindakan memelihara kebersihan dan
kesehatan diri seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikisnya. Seseorang
dikatakan memiliki kebersihan diri baik apabila orang tersebut dapat menjaga
kebersihan tubuhnya yang meliputi kebersihan kulit, tangan dan kuku dan
kebersihan genetalia. Menurut Thomas (2013) defisit perawatan diri merupakan
salah satu gejala yang sering ditemukan pada pasien dengan skizofrenia, dimana
defisit perawatan diri sering diidentikan dengan gangguan jiwa, 70% diantaranya
mengalami defisit perawatan diri, (Hardiyah, 2010).
Salah satu gangguan yang dialami pasien dengan skizofrenia adalah
kurangnya perawatan diri atau defisit personal hygiene. Menurut Anggriana T.W
(2010), personal hygiene adalah perawatan diri dimana sesorang merawat fungsi-
fungsi tertentu seperti mandi, toileting, kebersihan tubuh secara umum dan berhias.
Kurangnya perawatan diri pada pasien skizofrenia terjadi akibat adanya perubahan
proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri
menurun, kurang perawatan diri ketidakmampuan merawat kebersihan diri, makan
secara mandiri, berhias diri secara mandiri, dan toileting ( Keliat dan Akemat,
2010 ). Bertambahnya masalah personal hygiene pada pasien dengan skizofrenia
terjadi karena pasien dengan skizofrenia tidak dapat mempertahankan kebersihan

2
kulit, tangan dan kuku, rambut dan kebersihan genetalia. Fakta yang ada dilapangan
menunjukan bahwa pasien dengan skizofrenia seringkali terlihat kumal, bau dan
mengalami berbagai macam gangguan pada kesehatan kulitnya.
Pasien yang mengalami skizofrenia seringkali kurang memperdulikan
perawatan diri. Dalam teori Orem mengemukakan mengenai perawatan diri, yang
merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu itu sendiri dalam memenuhi serta
mempertahankan kehidupan kesehatan serta kesejahteraan. Apabila seseorang
menngalami kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktivitas
perawatan diri secara mandiri seperti mandi (hygiene), berpakaian atau berhias,
makan, BAB dan BAK (toileting). Oleh karena itu, personal hygiene sangat perlu
diterapkan mengingat banyak manfaat yang ada untuk mencegah segala penyakit
yang bisa ditimbulkan.
B. Tujuan
1) Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 20 menit klien mampu mengetahui
dan melakukan kebersihan perseorangan.
2) Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 20 menit klien mampu
menyebutkan dan melakukan :
a. Pengertian personal hygiene
b. Tujuan dilakukan personal hygiene
c. Manfaat dilakukannya personal hygiene
d. Dampak yang Sering Timbul pada Masalah Personal Hyiene
e. Cara melaksanakan personal hygiene yang baik dan benar
f. Menjelaskan cara melakukan personal hygiene :
a) Cara keramas yang baik
b) Cara cuci tangan yang baik
c) Cara membersihkan telinga, mulut, gigi yang baik dan benar
d) Cara membersihkan kulit dan cara mandi yang benar
e) Cara memotong kuku yang baiK
BAB II
MATERI PENYULUHAN PERSONAL HYGIENE

A. Pengertian Personal Hygiene


Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani, personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan perorangan adalah suatu tindakan
untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis Tarwoto & Wartonah (2010). Menurut Potter & Perry (2005), personal
hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan

3
seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi
dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya.
Personal hygiene adalah cara perawatan diri manusia untuk memelihara
kesehatan mereka secara fisik dan psikisnya. Dalam kehidupan sehari-hari
kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena
kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu
sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Jika seseorang sakit,
biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan, hal ini terjadi karena kita
menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut
dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum (Hidayat, 2008).

B. Tujuan Personal Hygiene


Tujuan dilakukannya personal hygiene adalah peningkatan derajat kesehatan,
memelihara kesehatan diri, memperbaiki personal hygiene, mencegah penyakit,
meningkatkan kepercayaan diri dan menciptakan keindahan.

C. Tanda dan Gejala


Menurut Depkes Tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan diri adalah:
1. Fisik
Badan bau, pakaian kotor, Rambut dan kulit kotor, Kuku panjang dan kotor,
Gigi kotor disertai mulut bau, Penampilan tidak rapi.

2. Psikologis
Malas, tidak ada inisiatif, Menarik diri, isolasi diri, Merasa tak berdaya,
rendah diri dan merasa hina.
3. Sosial
Interaksi kurang,Kegiatan kurang, Tidak mampu berperilaku sesuai norma,
Cara makan tidak teratur BAK dan BAB di sembarang tempat, gosok gigi
dan mandi tidak mampu mandiri.

D. Macam-macam Personal Hygiene


1. Perawatan Kulit Rambut dan Kepala
2. Perawatan Gigi dan Mulut
3. Perawatan Kuku dan Tangan
4. Perawatan Kulit

E. Cara perawatan personal hygiene


1. Perawatan Kulit Rambut dan Kepala.
Penampilan dan kesejahteraan seseorang seringkali tergantung dari cara
penampilan dan perasaan mengenai rambutnya. Penyakit atau

4
ketidakmampuan mencegah klien untuk memelihara perawatan rambut sehari-
hari. Menyikat, menyisir dan bersampo (minimal 2 kali seminggu) adalah cara-
cara dasar higienis untuk perawatan kulit rambut dan kepala.
Tujuan bagi seseorang yang membutuhkan perawatan rambut dan kulit
kepala meliputi sebagai berikut:
(a) Pola kebersihan diri seseorang normal
(b) Seseorang akan memiliki rambut dan kulit kepala bersih yang sehat,
(c) Seseorang akan mencapai rasa nyaman dan harga diri,
(d) Seseorang dapat mandiri dalam kebersihan diri sendiri,
(e) Seseorang akan berpartisipasi dalam praktik perawatan rambut.
2. Kesehatan Mulut dan Gigi
a) Sikat gigi minimal dua kali sehari/sehabis makan lalu bilas.
b) Menyikat gigi sebelum tidur penting.
c) Ketika gosok gigi, perhatikan untuk membersihkan partikel makanan yang
tersangkut diantara dan didalam celah antara gigi rata dibelakang, gigi
geraham dan gigi geraham bungsu.
d) Sikat dengan arah kebawah untuk gigi atas dan sikat kearah atas untuk gigi
bawah.
e) Gunakan gerakan melingkar. Bersihkan juga lidah dan bagian dalam gigi.
f) Sikat gigi harus memiliki ujung bulu yang dapat kembali ke bentuk
semula.
g) Sikat harus dibilas bersih dan kering setelah dipakai.
h) Gunakan pasta gigi yang tidak mengandung bahan pengasah atau
antiseptic yang kuat.

5
3. Perawatan Tangan dan Kuku
1) Potonglah kuku kaki dan tangan yang pendek dan memperhatikan sudut-
sudutnya.
2) Jangan memotong kuku terlalu dekat dengan ujung kulit. Badan sehat
mempunyai kuku sehat. Kuku rapuh/tak berwarna merah mengindikasika
kondis kurang sehat atau adanya penyakit.
3) Selain itu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
Berikut ini adalah 6 langkah cuci tangan yang baik dan benar :

6
4. Perawatan Kulit Seluruh Tubuh.
Mandi dua kali sehari, yang bertujuan:
a) Membersihkan kulit dari bakteri, mengurangi keringat dan sel kulit yang
mati yang meminimalkan iritasi kulit dan mengurangi kesempatan infeksi.
b) Mengurangi bau badan.
c) Peningkatan citra diri.
d) Meningkatkan relaksasi dan perasaan segar kembali dan kenyamanan.

F. Dampak yang Sering Timbul pada Masalah Personal Hyiene


Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene menurut Ambarawati &
Sunarsih, (2011) adalah sebagai berikut: (1) Dampak fisik, banyak gangguan
kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan
perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan
integritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga
serta gangguan fisik pada kuku. (2) Masalah psikososial yang berhubungan dengan
personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan
mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial
(Ambarawati & Sunarsih, 2011)

7
BAB II
SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Pokok Bahasan : Personal Hygiene


B. Sub Pokok Bahasan : Cara Perawatan Diri (Personal Hygiene) pada Pasien
Gangguan Jiwa (Skizofrenia)
1. Mengetahui tentang gangguan jiwa
2. Mengetahui Penyebab gangguan jiwa
3. Mengetahui tanda dan gejala gangguan jiwa
4. Mengetahui hal-hal ketika anggota keluarga memiliki tana tanda gangguan
jiwa
5. Mengetahui penatalaksanaan gangguan jiwa di rumah
C. Sasaran : Pasien dengan Gangguan Jiwa
D. Waktu Pelaksanaan : Hari, tanggal :
Waktu :
E. Tempat : Ruang Flamboyan RSJ Menur Surabaya
F. Materi : Terlampir
G. Kegiatan :

Fase dan
No. Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
Waktu

1 Pembukaan a. Memberikan salam Menjawab salam


kepada peserta

8
(5 menit) b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan maksud Memperhatikan
dan tujuan Memperhatikan
d. Menyepakati kontrak Memperhatikan
waktu

2 Pelaksanaan Menjelaskan materi


(10 menit) penyuluhan mengenai
personal hygiene : Memperhatikan
a. Pengertian personal
hygiene Memperhatikan
b. Tujuan dilakukan Memperhatikan
personal hygiene
c. Manfaat dilakukannya Memperhatikan
personal hygiene
d. Cara melaksanakan Memperhatikan
personal hygiene yang
baik dan benar
e. Menjelaskan cara
melakukan personal
hygiene

3 Evaluasi a. Menerima dan Bertanya


(10 menit) menjawab pertanyaan
bagi peserta yang ingin
bertanya Memperhatikan

b. Menyimpulkan materi

4 Terminasi (5 a. Mengucapkan Mendengarkan


menit) terimakasih atas peran Memperhatikan
serta peserta Membalas salam
b. Menutup kegiatan
c. Mengucapkan salam

H. Kepanitiaan
a. Moderator : Kiki Nur Hafifah
Tugas : Memimpin dan mengatur jalannya penyuluhan
b. Penyaji : Tian Cicik Adiningsih
Tugas : Menyampaikan materi penyuluhan
c. Fasilitator : Kiki Nur Hafifah
Tugas : Memfasilitatori jalannya penyuluhan
d. Observer : Aprizal Saleh Lussy dan Busria Latukau
Tugas : Mengawasi jalannya penyuluha
I. Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
J. Media :

Alat Jumlah

9
Leaflet 50

Lembar Balik / Poster 1

K. Setting Tempat :

MODERATOR
PENYAJI

FASILITA
FASILITA
TOR
TOR
FASILIT
FASILIT
ATOR
ATOR

OBSERVER

L. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan penyuluhan dan media 20 menit.
b. Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat
digunakan dalam penyuluhan yaitu : Leaflet, Kamera.
c. Pengorganisasian lengkap.
2. Evaluasi Proses
a. 100% peserta antusias.
b. 100% peserta mengikuti awal sampai akhir.
c. Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta
penyuluhan memahami materi penyuluhan yang diberikan oleh pemateri.
d. Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang diberikan oleh pemateri.
e. Selama proses penyuluhan berlangsung 80% peserta berpartisipasi dalam
mengajukan pertanyaan pada pemateri.
3. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan mengerti 80% dari apa yang telah disampaikan bentuk
dari partisipasi peserta mengajukan beberapa pertanyaan selama proses
penyuluhan dan pemateri yang menyampaikan penyuluhan dapat menjawab
secara lisan pertanyaan yang diajukan oleh peserta penyuluhan secara
langsung setelah diberikan materi penyuluhan.

10
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho, 2000. Keperawatan Gerontik. Edisi 2. Jakarta : EGC Kedokteran
Setiabudhi, T & Hardiwinoto, 1999. Panduan Gerontologi Tinjauan Dari Berbagai
Aspek Menjaga Keseimbangan Kualitas Hidup Para Lanjut Usia, Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama
Tarwoto & Wartonah, 2004. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proes Keperawatan. Edisi 4.
Jakarta : EGC

11
12
13
14
15
16

Anda mungkin juga menyukai