KEPERAWATAN GERONTIK
“PERSONAL HYGIENE PADA LANSIA”
Dosen Pembimbing : Mizam Ari K, S.Kep., Ners., M.Kep
Disusun Oleh :
Shella Ayu Wandira
2108.14901.341
4. Perawatan Telinga
Saat membersihkan telinga bagian luar, hendaklah kita tetap
memperhatikan telinga bagian dalam.
Cara merawat telinga adalah sebagai berikut :
a. Bila ada kotoran yang menyumbat telinga, keluarkan secara pelan
dengan menggunakan penyedot telinga
b. Bila menggunakn air yang disemprotkan, lakukan dengan hati-hati
agar tidak menimbulkan kerusakan pada telinga akibat tekanan air
yang berlebihan
c. Aliran air yang masuk hendaklah diarahkan kesaluran telinga dan
bukan langsung kegendang telinga
d. Jangan menggunakan peniti atau jepit rambut untuk membersikan
kotoran telinga karna dapat menusuk gendang telinga
5. Perawatan Gigi dan Mulut
Mulut merupakan bagian pertama dari system pencernaan dan
merupakan bagian tambahan dari system pernafasan. Selain gigi dan
lidah, adapula saliva yang penting untuk membersihkan mulut secara
mekanis.kerusakan gigi dapat disebabkan oleh kebiasaan
mengkonsumsi makanan manis, menggigit benda keras dan
membersihkan mulut yang kurang. Beberapa penyakit yang mungkin
muncul akibat perawatan gigi dan mulut yang buruk pada balita adalah
karies, gingivitis (radang gusi), sariawan.
Salah satu tujuan perawatan gigi dan mulut :
a. Untuk mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan melalui
mulut, (misalnya, tifus, hepatitis)
b. Mencegah penyakit mulut dan gigi
c. Meningkatkan daya tahan tubuh
Cara merawat gigi dan mulut antara lain :
a. Tidak makan makanan yang terlalu manis dan asam
b. Tidak menggunakan gigi untuk menggigit atau mencongkel benda
keras (misalnya membuka tutup botol)
c. Menghindari kecelakaan seperti terjatuh yang dapat menyebabkan
gigi patah
d. Menyikat gigi sesudah makan dan khususnya sebelum tidur
e. Memakai sikat gigi yang berbulu banyak, halus dan kecil sehingga
dapat menjangkau bagian dalam gigi
f. Meletakkan sikat pada sudut 45 derajat di pertemuan antara gigi
dan gusi dan sikat menghadap ke arah yang sama dengan gusi
g. Menyikat gigi dari atas ke bawah dan seterusnya
h. Memeriksakan gigi secara teratur setiap 6 bulan
6. Perawatan Kuku
Merupakan pelengkap kulit, terdiri atas jaringan epitel, badan
kuku adalah bagian yang tampak disebelah luar, sedangkan akarnya
terletak didalam lekuk kuku tempat kuku tumbuh dan mendapat
makanan. Kuku yang sehat berwarna merah muda.
Cara merawat kuku, antara lain :
a. Kuku jari tangan dapat dipotong dengan pengukir (pemotong
kuku), memotongnya dalam bentuk oval (bujur) atau mengikuti
bentuk jari, sedangkan kuku jari kaki dipotong dalam bentuk lurus
b. Jangan memotong kuku terlalu pendek karena bisa melukai
selaput kulit dan kulit disekitar kuku
c. Jangan membersihkan kotoran kuku dibalik kuku dengan benda
tajam, sebab akan merusak jaringan dibawah kuku
d. Potong kuku seminggu sekali/sesuai kebutuhan
e. Khusus untuk jari kaki sebaiknya kuku dipotong segera setelah
mandi/direndam dengan air hangat terkebih dahulu
f. Jangan menggigiti kuku karena akan merusak bagian kuku
7. Perawatan Genetalia
Pada wanita, perawatan perimeum dilakukan dengan
membersihkan area genetalia eksternal pada saat mandi. Umumnya,
wanita suka melakukannya sendiri tanpa bantuan orang lain apabila
mereka mampu secara fisik. Sedangkan pada pria, perawatan yang
sama juga dilakukan 2 kali sekali saat mandi terutama pada mereka
yang belum disirkumsisi. Adanya kulup pada penis menyebabkan urin
mudah terkumpul disekitar gland medis. Kondisi ini lama-kelamaan
dapat menyebabkan penyakit. Contoh : kanker penis.
Etiologi :
1. Stroke
2. Demensia Gangguan Gangguan Gangguan Psikologik
3. Skizofrenia dan Muskuloskeletal Neuromuskuler atau psikotik
gangguan psikotik
lainnya
4. Penurunan
motivasi atau
Hambatan Bedrest Kelemahan Nyeri Kendala
minat
mobilisasi Lingkungan
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan merupakan penilaian klinis tentang respons
individu, keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan aktual
atau potensial.Diagnosa keperawatan memberikan dasar untuk
pemilihan intervensi untuk mencapai hasil yang menjadi tanggung gugat
perawat.
Diagnosa yang muncul :
1. Defisit perawatan diri (makan,mandi / hygiene dan toileting)
berhubungan dengan keterbatasan mobilitas fisik.
2. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala penyakit
3. Gangguan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan penurunan
mobilitas
3. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan adalah kategori perilaku keperawatan dimana
tujuan yang berpusat pada pasien dan hasil yang diharapkan dari
intervensi keperawatan didefinisikan dan dipilih untuk mencapai tujuan
tersebut intervensi adalah langkah pertama dalam menentukan apa
yang harus dilakukan untuk membantu pasien dalam memenuhi dan
mengatasi masalah keperawatan yang telah ditentukan. Tahap
perencanaan keperawatan merupakan menentukan prioritas diagnosa
keperawatan penetapan kriteria evaluasi dan merumuskan intervensi
keperawatan.
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan kriteria Intervensi Keperawatan
(SDKI) hasil (SLKI) (SIKI)
1. Kemampuan
mengenakan
1. Gangguan pakaian Terapeutik :
musculoskeletal meningkat
2. Gangguan 2. Verbalisasi
neuromuskuler keinginan
3. Kelemahan melakukan
1. Sediakan pakaian
4. Gangguan perawatan diri
pada tempat yang
psikologis meningkat
mudah di jangkau
dan/atau psikotik 3. Minat melakukan
2. Sediakan pakaian
5. Penurunan perawatan diri
pribadi, sesuai
motivasi/minat meningkat
kebutuhan Fasilitasi
4. Mempertahankan
mengenakan
kebersihan diri
pakaian, jika perlu
meningkat
3. Fasilitasi berhias (mis
menyisir rambut,
Gejala dan Tanda Mayor merapikan
Subyektif : Menolak kumis/jenggot)
melakukan perawatan diri 4. Jaga privasi selama
Objektif : berpakaian
5. Tawarkan untuk
laundry, jika perlu
6. Berikan pujian
mandi/ kemampuan
pakaian/makan mandiri.
/ke toilet/berhias
secara mandiri
2. Minat melakukan
perawatan Edukasi :
perawatan diri
kurang
1. Pemenuhan Personal
Hygiene
Gejala dan Tanda Minor 2. Berpakaian
Subyektif tidak tersedia Informasikan yang
Objektif Tidak ada tersedia untuk di
pilih, jika perlu
3. Ajarkan mengenakan
pakaian, jika perlu
Edukasi :
1. Informasikan saat
akan dilakukan
perubahan posisi
2. Ajarkan cara
menggunakan postur
yang baik dan
mekanika tubuh yang
baik selama
melakukan
perubahan posisi
Kolaborasi :
1. Kolaborasi
pemberian
premedikasi sebelum
mengubah posisi, jika
perlu
1. Anjurkan
menggunakan
pelembab (mis.
Gejala dan tanda mayor lotion, serum)
Subyektif : (tidak tersedia) 2. Anjurkan minum air
Obyektif : Kerusakan yang cukup
jaringan dan atau lapisan 3. Anjurkan
kulit meningkatkan
asupan nutrisi
Gejala dan tanda minor 4. Anjurkan
Subyektif : (tidak tersedia) meningkatkan
Obyektif : asupan buah dan
sayur
5. Anjurkan
menghindari terpapar
2. Perdarahan 6. Anjurkan
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah pengolahan dan wujud dari suatu rencana
keperawatan yang sudah disusun pada perencanaan. Fokus pada
intervensi keperawatan ini antara lain: mempertahankan daya tahan
tubuh, mencegah komplikasi, perubahan sistem tubuh yang dapat
menetapkan hubungan klien dengan lingkungannya, implementasi
pesan dari dokter.
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan perbandingan yang bersistem sistematis
dan terencana tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah
ditetapkan dan melakukannya dengan cara bersambungan dengan
melibatkan klien, keluarga serta tenaga kesehatan. Pengerjaan
perkembangan dilakukan dengan bentuk pengisian format catatan
perkembangan dengan melihat kemampuan klien agar dapat mencapai
tujuan yang diinginkan berdasarkan kriteria hasil pada perencanaan
dengan berorientasi kepada masalah yang dialami oleh klien sendiri.
Format yang dipakai adalah format SOAP :
1) S (Subjective) adalah suatu perkembangan keadaan yang
didasarkan pada apa yang dikeluhkan, dirasakan yang pasien
katakan.
2) O (Objective) adalah suatu perkembangan yang dapat diamati
serta diukur oleh perawat atau tim kesehatan lainnya.
3) A (Assessment) adalah penilaian dari dua jenis data subjektif
ataupun objektif yang kemudian diambil kesimpulan bahwa
masalah teratasi, teratasi sebagian, atau tidak teratasi.
4) P (Planning) adalah rencana penanganan klien yang didasarkan
pada hasil analisis diatas yang berisi melanjutkan perencanaan
sebelumnya apabila keadaan atau masalah belum teratasi.
DAFTAR PUSTAKA
Andarmoyo, Sulistyo (2012). Dalam Pendekatan Konsep dan
ProsesKeperawatan, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Rahman, Faisal. 2014. Pemeliharaan Kebersihan Perorangan Untuk Siswa SMA
Bidang Studi Keahlian Kesehatan. Tanah Bumbu
Nugroho, W, (2013). Keperawatan Gerontik, Edisi 5 Jakarta : Salemba Medika