Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN

DENGAN GANGGUAN PERSONAL HYGINE

Luh Putu Heny Putri Dessy Aryani


NIM. 23089142090

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BULELENG PROGRAM STUDI PROFESI

NERS

TAHUN AKADEMIK

2023/2024
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN
GANGGUAN PERSONAL HYGINE

A. KONSEP PERSONAL HYGINE

1.1 Definisi

Personal Hygiene berasal dari bahasa yunani yang berarti Personal yang
artinya perorangan dan Hygiene berarti sehat. Personal Hygiene adalah suatu
tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan
fisik dan psikis (Wartonah, 2004).
2
Personal Hygiene adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan
kesejah teraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien di nyatakan terganggu
keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri (Direja, 2011).
3
Defisit Perawatan Diri adalah keadaan ketika individu mengalami suatu
kerusakan fungsi motorik atau fungsi kognitif, yang menyebabkan penurunan
kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri (Carpenito, 2006).

1.2 fisiologi
integumen terdiri dari kulit, lapisan subkutan di bawa kulit dan pelengkapnya,
seperti kelenjar dan kuku.kulit terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan epidermis yang
terdapat pada bagian atas yang banyak mengandung sel sel epitel.sel sel ini mudah
sekali mengalami regenerasi.lapisan ini tidak mengandung pembuluh darah
( Tarwoto dan Wartonah 2006 ).
Lapisan kedua adalah lapisan dermis yang terdiri dari jaringan otot,saraf folikel
rambut,dan kelenjar.pada kulit terdapat dua kelenjar pertamakelenjar sebasea yang
menghasilkan minyak yang disebut sebumyang berfungsi meminyaki kulit dan
rambut.kedua kelenjar serumen yang terdapat dalam telinga yang berfungsi sebagai
pelumas dan berwarna coklat

1.3 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSONAL HYGINE


Menurut Wahit Iqbal Mubarak, SKM dan Ns. Nurul Chayatin, S.Kep dalam buku KDM
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi personal Hygiene adalah :
1. Budaya
Sejumlah mitos yang berkembang di masyarakat menjelaskan bahwa saat individu sakit ia
tidak boleh dimandikan karena dapat memperparah penyakitnya.
2. Status sosial-ekonomi
Untuk melakukan personal hygiene yang baik dibutuhkan sarana dan prasarana yang
memadai. Itu semua membutuhkan biaya. Dengan kata lain, sumber keuangan individu akan
berpengaruh pada kemampuannya mempertahankan personal hygiene yang baik.
3. Agama
Agama juga berpengaruh pada keyakinan individu dalam melaksanakan kebiasaan sehari-
hari. Agama Islam miasalnya, umat Islam selalu diperintah untuk menjaga kebersihan
karena kebersihan adalah sebagian dari iman. Hal ini tentu akan mendorong individu untuk
mengingat pentingnya kebersihan diri bagi kelangsunganhidup.
4. Tingkat pengetahuan atau perkembangan individu
Kedewasaan seseorang mempengaruhi pada kualitas diri seseorang tersebut, salah satunya
adalah pengetahuan yang baik. Pengetahuan itu penting dalam meningkatkan status
individu. Sebagai contoh, agar terhindar dari penyakit kulit, kita harus mandi dengan bersih
setiap hari.
5. Status kesehatan
Kondisi sakit ataucedera akan menghambat kemampuan individu dalam melakukan
perawatan diri. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap tingkat kesehatan individu. Individu
akan semakin lemah yang pada akhirnya akan jatuh sakit.
6. Kebiasaan
Ini ada kaitanya dengan kebiasaan individu dalam menggunakan produk-produk tertentu
dalam melakukan perawatan diri misalnya menggunakan shower, sabun padat, sabun cair,
shampo, dll. (Taylor, 1989)
7. Cacat jasmani atau mental bawaan
Kondisi cacat dan gangguan mental menghambat kemampuan individu untuk melakukan
perawatan diri secara mandiri.
1.4 Patofisiologi

2 sakit Fasilitas Kurang ekonomi lingkungan


pengetahuan

DEFISIT PERSONAL
HYGIENE

Dampak fisik Dampak psikologi

Gangguan Keb. Harga


integritas kulit diri

Gangguan Gangguan rasa


membran mukosa nyaman

Infeksi pada Gangguan


mata&telinga interaksi sosial

Gangguan fisik
pada kuku Aktualisasi diri

Keb. Dicintai
mencintai
1.5 Klasifikasi personal hygine

A. Perawatan Rambut
Rambut merupakan struktur kulit terdiri atas tangkai rambut yang tumbuh melalui
dermis dan menembus permukaan kulit, serta kantong rambut yang terletak didalam
dermis. Normalnya rambut tumbuh karena mendapat suplai darah dari pembulih-
pembuluh darah disekitar rambut. Bila rambut kotor dan tidak dibersihkan, lama-
kelamaan akan menjadi sarang kutu kepala. Cara merawat rambut antara lain :
1. Cuci rambut 1-2 kali seminggu (atau sesuai kebutuhan) dengan memakai shampo
yang cocok
2. Pangkas rambur agar terlihat rapi
3. Gunakan sisir yang bergigi besar untuk merapikan rambut kriting dan olesi rambut
dengan minyak
4. Jangan gunakan sisir yang bergigi tajam karena bisa melukai kulit kepala
5. Pijet-pijet kulit kepala pada saat mencuci rambut untuk merangsang pertumbuhan
rambut
6. Pada jenis rambut ikal dan kriting, sisir rambut mulai dari bagian ujung hingga
kepangkal dengan pelan-pelan dan hati-hati.
B. Kebersihan mata
Tujuan menjaga kebersihan mata adalah untuk mempertahankan kesehatan mata
dan mencegah infeksi, mata yang sehat akan tampak jernih dan bersih dari kotoran
mata dapat menempel pada bulu mata dan sudut mata.

1. Usaplah kotoran mata dari sudut mata bagian dalam kesudut bagian luar
2. Saat mengusap mata, gunakanlah kain yang paling bersih dan lembu
3. Lindungi mata dari kemasukan debu dan kotoran
4. Bila menggunakan kaca mata hendaklah selalu dipakai
5. Bila mata sakit cepat periksakan kedokter

C. Perawatan Hidung.

1. Jaga agar lubang hidung tidak kemasukan air atau benda keci
2. Jangan biarkan benda kecil masuk kedalam hidung, sebab nantinya dapat terhisap dan
menyumbat jalan nafas serta menyebabkan luka pada membrane mukosa
3. Sewaktu mengeluarkan debu dari lubang hidung, hembuskan secara perlahan dengan
membiarkan kedua lubang hidung tetap terbuka
4. Jangan mengeluarkan kotoran dari lubang hidung dengan mengguanakan jari
karena dapat mengiritasi mukosa hidung.

D. Perawatan Telinga
Saat membersihkan telinga bagian luar, hendaklah kita tetap memperhatikan telinga
bagian dalam Cara merawat telinga adalah sebagai berikut :

1. Bila ada kotoran yang menyumbat telinga, keluarkan secara pelan dengan
menggunakan penyedot telinga
2. Bila menggunakn air yang disemprotkan, lakukan dengan hati-hati agar tidak
menimbulkan kerusakan pada telinga akibat tekanan air yang berlebihan.
3. Aliran air yang masuk hendaklah diarahkan kesaluran telinga dan bukan langsung
kegendang telinga.
4. Jangan menggunakan peniti atau jepit rambut untuk membersikan kotoran telinga
karna dapat menusuk gendang telinga.

E. Perawatan Gigi dan Mulut.


Mulut merupakan bagian pertama dari system pencernaan dan merupakan
bagian tambahan dari system pernafasan. Selain gigi dan lidah, adapula saliva yang
penting untuk membersihkan mulut secara mekanis.kerusakan gigi dapat disebabkan
oleh kebiasaan mengkonsumsi makanan manis, menggigit benda keras dan
membersihkan mulut yang kurang. Beberapa penyakit yang mungkin muncul akibat
perawatan gigi dan mulut yang buruk pada balita adalah karies, gingivitis (radang
gusi), sariawan.
Salah satu tujuan perawatan gigi dan mulut (adam syamsyunir, 1994) :

1. untuk mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan melalui mulut, (misalnya,


tifus, hepatitis)
2. mencegah penyakit mulut dan gigi
3. meningkatkan daya tahan tubuh
4. Tidak makan makanan yang terlalu manis dan asam
5. Tidak menggunakan gigi untuk menggigit atau mencongkel benda keras (misalnya
membuka tutup botol)
F. Perawatan kuku jari
1. Kuku jari tangan dapat dipotong dengan pengukir (pemotong kuku),
memotongnya dalam bentuk oval (bujur) atau mengikuti bentuk jari, sedangkan
kuku jari kaki dipotong dalam bentuk lurus.
2. Jangan memotong kuku terlalu pendek karena bisa melukai selaput kulit dan
kulit disekitar kuku.
3. Jangan membersihkan kotoran kuku dibalik kuku dengan benda tajam, sebab
akan merusak jaringan dibawah kuku
4. Potong kuku seminggu sekali/sesuai kebutuhan
5. Khusus untuk jari kaki sebaiknya kuku dipotong segera setelah
mandi/direndam dengan air hangat terkebih dahulu
6. Jangan menggigiti kuku karena akan merusak bagian kuku.

G. Perawatan Genetalia.
Pada wanita, perawatan perimeum dilakukan dengan membersihkan area
genetalia eksternal pada saat mandi. Umumnya, wanita suka melakukannya sendiri
tanpa bantuan orang lain apabila mereka mampu secara fisik. Sedangkan pada pria,
perawatan yang sama juga dilakukan 2 kali sekali saat mandi terutama pada mereka
yang belum disirkumsisi. Adanya kulup pada penis menyebabkan urin mudah
terkumpul disekitar gland medis. Kondisi ini lama-kelamaan dapat
menyebabkan penyakit.Contoh : kanker penis.
Pathway
Dampak Yang Sering Timbul Pada Masalah Personal Hygiene
a. Dampak Fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya
kebersihan perorangan dengan baik.Gangguan fisik yang sering terjadi
adalah:Gangguan intergritas kulit,gangguan membrane mukosa mulut,infeksi
pada mata dan telinga,dan gangguan fisik pada kuku.
b. Dampak Psikososial
Masalah social yang berhubungan dengan personal hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman,kebutuhan dicintai dan mencintai,kebutuhan
harga diri,aktualisasi diri,dan gangguan interaksi sosial.

Tujuan Perawatan Personal Hygiene (Tarwoto & Wartonah, 2006)


a. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang.
b. Memelihara kebersihan diri seseorang.
c. Memperbaiki personal hygiene yang kurang.
d. Pencegahan penyakit.
e. Meningkatkan percaya diri seseorang.
f. Menciptakan keindahan.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
Tahap pengkajian dalam proses keperawatan merupakan proses dinamis yang
terorganisasi dan, meliputi tiga aktivitas dasar yaitu, mengumpulkan data secara
sistematis, memilah dan mengatur kembali data dan mendokumentasikan data
(Tarwoto & Wartonah, 2006).

b. Pengkajian Fungsional
1. Pola Aktivitas.
Meliputi gerakan ( mobilitas ) pasien, aktivitas/ pekerjaan pasien yang dapat
mengendorkan otot.
2. Pola Istirahat/Tidur
Meliputi kebiasaan tidur / istirahat pasien kebiasaan dalam istirahat, waktu istirahat.
3. Pola Pakaian.
Meliputi memilih baju yang sesuai, berpakaian dan melepas pakaian.
4. Pola Lingkungan dan mempertahankan temperatur tubuh
Meliputi suhu tubuh, kaji akral (dingin/hangat), warna (kaji adanya
sianosis,kemerahan).
5. Pola Personal Hygiene
Meliputi kebiasaan menjaga kebersihan tubuh dari penampilan yang baik serta
melindungi kulit, kebiasaan mandi, gosok gigi, membersihkan genetalia dan lain-
lain untuk menjaga kesehatan.
6. Pola Kepercayaan dan Keyakinan
Meliputi apa kepercayaan yang dianut oleh pasien, dan apakah pasien melakukan
ibadah teratur seperti aturan kepercayaannya.
7. Pola Komunikasi
Bagaimana berinteraksi dengan orang lain.

c. Pemeriksaan Umum
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2006), pemeriksaan fisik yang perlu dilakukan
pada masalahpersonal hygiene adalah:
1. Tanda-tanda vital TD,Nadi,Respirasi,Temperature
d. Pemeriksaan Fisik
1. Rambut

Keadaan kesuburan rambut, keadaan rambut yang mudah rontok, keadaan rambut
yang kusam, keadaan tekstur.
2. Kepala
Botak atau alopesia, ketombe, berkutu, adakah eritema, kebersihan
3. Mata
Apakah sclera ikterik, apakah konjungtiva pucat, kebersihan mata, apakah gatal atau
mata merah
4. Hidung
Adakah pilek, adakah alergi, adakah perdarahan, adakah perubahan penciuman,
kebersihan hidung, keadaan membrane mukosa, adakah septum deviasi.
5. Mulut
Keadaan mukosa mulut, kelembabannya, adakah lesi, kebersihan.
6. Gigi
Adakah karang gigi, adakah karies, kelengkapan gigi, pertumbuhan , kebersihan.
7. Telinga
Adakah kotoran, adakah lesi, bentuk telinga, adakah infeksi
8. Kuku tangan dan kaki
Bentuk, warna, adanya lesi, pertumbuhan
9. Kulit
Kebersihan, adakah lesi, keadaan turgor, warna kulit, suhu, teksturnya ,
pertumbuhan bulu.
10. Genetalia
Kebersihan, pertumbuhan rambut pubis, keadaan kulit, keadaan lubang urethra,
keadaan skrotum, testis pada pria, cairan yang dikelurkan.
Analisa Data
Analisa data adalah pengumpulan informasi tentang klien yang dilakukan secara
sistematis untuk menentukan masalah-masalah serta
kebutuhan keperawatan dan kesehatan lainnya. Pengumpulan data merupakan tahap awal
dalam proses keperawatan. Dari informasi yang terkumpul didapatkan data dasar dan data
fokus.
Data dasar adalah kumpulan data yang berisikan mengenai status kesehatan klien,
kemampuan klien mengelola kesehatan terhadap dirinya sendiri, dan hasil konsultasi dari
medis atau profesi kesehatan terhadap dirinya sendiri, dan hasil konsultasi dari medis atau
profesi kesehatan lainnya. Data fokus adalah tentang perubahan-perubahan atau respon
klien terhadap kesehatan dan masalah kesehatanya serta hal-hal yang mencakup tindakan
yang dilaksanakan terhadap klien.
Data dasar akan digunakan untuk menentukan diagnosis keperawatan,
merencanakan asuhan keperawatan, serta tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah-
masalah pasien. Pengumpulan data dimulai sejak pasien masuk rumah sakit (Intial
assessment), selama klien dirawat secara terus menerus (Ongoing assasment) serta
pengkajian ulang untuk menambah/ melengkapi data (re-assesment) (Sigit, 2010).

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis Dasar Defisit perawatan diri


( makan,mandi / hygiene dan toileting ) berhubungan dengan keterbatasan mobilitas fisik.
lOMoARcPSD|30418835

C. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Kaji kembali pola kebersihan
2. Jaga kulit agar tetap utuh dan kebersihan kulit pasien dengan cara membantu pasien mandi
3. Bantu klien dalam kebersihan badan,mulut,rambut dan kuku
4. Lakukan pendidikan kesehatan tentang kebersihan mulut,keadaan badan,rambut dan kuku
bersih,pentingnya kebersihan.
5. Libatkankan keluarga.

D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun
pada tahap perencanaan. Ukuran intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien terkait
dengan lingkungan, pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan untuk
klien-keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yang muncul dikemudian
hari.

E. EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi pada pasien dengan gangguan personal hygiene berdasarkan dengan
kriterian pasien mampu mampu untuk membersihkan tubuh sendiri secara mandiri dengan
atau tanpa alat bantu, mampu untuk merawat mulut dan gigi secara mandiri dengan atau
tanpa alat bantu, serta mengungkapkan secara verbal kepuasan tentang kebersihan hygiene
oral.
lOMoARcPSD|30418835

DAFTAR PUSTAKA

1. Bulechek, Gloria. M. et.al. 2008. Nursing Interventions Classification (NIC). 5th


ed. Mosby Elsevier : United States Of America.
2. Hidayat, A.A., Uliyah, M. 2012. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia:
Pendekatan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Surabaya: Health Books
Publishing
3. Kozier,B., Erg., Berman,A., & Snyder, S.L. 2004. Foundamentals of Nursing :
Concepts, Process and Practice. 7th edition. New Jersey: Pearson Education
4. Moorhead, Sue. et.al. 2008. Nursing Outcomes Classification (NOC). 4th ed.
Mosby Elsevier : United States Of America.
5. NANDA. 2012. Diagnosis Keperawatan : definisi dan klasifikasi 2012-2014.
West Sussex: Wiley-Blackwell
6. Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses
dan Praktik. Ed. 4. EGC : Jakarta.
7. DeLaune, S.C., Ladner, P.K. 2011. Fundamentals of Nursing: Standards and
Practice, Fourth Edition. New York: Delmar Cengage Learning
8. Potter, P.A., Perry, A.G. 2009. Fundamental of Nursing, 7th edition. Trasnlator:
Frederika, A. Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai