Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus
diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang.
Kebersihan itu sendiri dangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang
sangat berpengaruh itu di antaranya kebudayaan, sosial, keluarga, pendidikan, persepsi
seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan.
1. Pengertian
Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseoran untuk kesejahteraan fisik dan psikis
(Tarwoto, 2004).
Kebersihan diri adalah upaya individu dalam memelihara kebersihan diri yang
meliputi kebersihan rambut, gigi dan mulut, mata, telinga, kuku, kulit, dan kebersihan
dalam berpakaian dalam meningkatkan kesehatan yang optimal (Effendy, 1997).
2. Klasifikasi
Menurut Tarwoto (2004), macam-macam personal hygiene antara lain:
1. Perawatan kulit kepala dan rambut
2. Perawatan mata
3. Perawatan hidung
4. Perawatan telinga
5. Perawatan kuku kaki dan tangan
6. Perawatan genetalia
7. Perawatan kulit seruruh tubuh
8. Perawatan tubuh secara keseluruhan
Menurut Effendy (1997), jenis kebersihan diri antara lain:
1. Kebersihan rambut
2. Kebersihan gigi dan mulut
3. Kebersihan mata
4. Kebersihan telinga
5. Kebersihan kuku
6. Kebersihan kulit
3. Tujuan
1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
2. Memelihara kebersihan diri seseorang
3. Memperbaiki personal hyiene yang kurang
4. Mencagah penyakit
5. Meningkatkan rasa percaya diri
6. Menciptakan keindahan
Bagi mereka yang masih aktif, hal –hal yang perlu di perhatikan antara lain:
1. Mandi
Mandi agar dibatasi karena kulit lansia biasanya mengering. Hal ini disebabkan kelenjar
kulit yang mengeluarkan lemak mulai kurang bekerja. Maka sehabis mandi kulit lansia
sebaiknya diolesi baby oil terutama di lengan, siku, ketiak, paha, dan sebagainya.
2. Kebersihan mulut
Kenersihan mulut adalah sangat penting. Perlu diingat atau dibantu para lansia untuk
menyikat gigi yang hanya tinggal beberapa buah. Gigi palsu perlu mendapat perhatian
khusus, dibersihkan dengan sabun dan sikat. Untuk menghilangkan bau gigi palsu
direndam dalam air hangat yang telah dibubuhi obat pembersih mulut beberapa tetes
selama 5 – 10 menit, setelah itu bilas sampai bersih dari sabun dan bubuk pembersih
mulut tersebut. Sebaiknya jangan mencuci gigi palsu di bawah air mengalir untuk
mencegah bahaya gigi palsu terjatuh dan pecah.
3. Perawatan rambut
Lanjut usia terutama wanita kadang – kadang mengalami kesulitan dalam mencuci
rambut sehingga perlu mendapat bantuan perawat atau ank cucunya. Sama halnya dengan
kulit, rambut orang lansia juga kehilngan lemaknya sehingga sehabis keramas perlu
diberi conditioner. Setelah selesai mencuci rambut harus segera dikeringkan agar lansia
tidak kedinginan.
4. Perawatan kuku
Kuku jari tangan dan kaki perlu mendapatkan perawatan, Menggunting kuku jangan
terlalu pendek dan jangan sampai terluka karena luka pada orang tua lebih sulit sembuh.
5. Pakaian
Pakaian hendaknya jangan terbuat dari bahan yang kasar. Dasar pakainan harus lunak,
harus mudah dikenakan dan dibersihkan. Pakaian lansia dijaga agar tetap rapi karena
cenderung para lansia tidak peduli lagi terhadap pakaiannya. Lansia lebih enak dengan
piyama tipis jangan pakaian dari wool karena bias terjadi iritasi.
6. Mata
Elastisitas lensa mata pada lansia berkurang akibatnya tulisan kecil terlihat kabur pada
jarak normal, sedangkan pada jarak jauh akan terlihat terang. Gejala yang tidak normal
antara lain:
a. Penglihatan menjadi ganda
b. Bintik hitam atau ada daerah yang gelap
c. Sakit pada mata
d. Terlihat ada warna atau terang disekitar ujung – ujung objek
e. Mata yang kemerahan
f. Tiba – tiba kehilangan melihat dengan jelas
7. Lingkungan
Suasana lingkungan harus disesuaikan. Bila memungkinkan jagalah kelembapan ruang
tidur atau ruangan lainnya dirumah dengan memasang humidifier. Perubahan temperature
secara tiba – tiba harus dihindarkan.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi personal hygiene pada lansia antara lain:
1. Faktor Pengetahuan
Menurut Purwanto (1999) dalam Friedman (1998), domain kognitif berkaitan dengan
pengetahuan yang bersifat intelektual (cara berpikir, berabstraks, analisa,
memecahkan masalah dan lain-lain). Yang meliputi pengetahuan (knowledge),
pemahaman (comperehension), penerapan (aplication), analisa (analysis), sintesis
(synthesis) dan evaluasi (evaluation).
Individu dengan pengetahuan tentang pentingnya kebersihan diri akan selalu menjaga
kebersihan dirinya untuk mencegah dari kondisi / keadaan sakit (Notoatmodjo, 1998).
3. Faktor Ekonom
Menurut Geismer dan La Sorte (1964) dalam Friedman (1998), besar pendapatan
keluarga akan mempengaruhi kemampuan keluarga untuk menyediakan fasilitas dan
kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk menunjang hidup dan kelangsungan
hidup keluarga.
4. Faktor Budaya
Kebudayaan dan nilai pribadi mempengaruhi kemampuan perawatan hygiene.
Seorang dari latar belakang kebudayaan berbeda memiliki praktik perawatan diri
yang berbeda. Keyakinan yang didasari kultur sering menentukan definisi tentang
kesehatan dan perawatan diri (Potter dan Ferry, 2005).
5. Faktor Lingkungan
Lingkungan mencakup semua faktor fisik dan psikososial yang mempengaruhi atau
berakibat terhadap kehidupan dan kelangsungan hidup lingkungan berpengaruh
terhadap kemampuan untuk meningkatkan dan mempertahankan status fungsional,
dan meningkatkan kesejahteraan (Potter dan Ferry, 2005).
1. Kurang perawatan diri, makan berhubungan degan penurunan kemampuan visual dan
motorik, keleamahan otot
Intervensi :
a. Pastikan dari klien atau anggota keluarga makanan apa yang disukai atau tidak
disukai klien.
b. Ciptakan lingkungan nyaman untuk makan yang tidak memgganggu
c. Pertahankan suhu makanan yang konstan ( makanan panas, dingin)
d. Berikan teknik pengurangan nyeri, sejak nyeri mempengaruhi nafsu makan dan
kemampuan untuk makan sendiri
e. Berikan kebersihan oral sebelum dan sesudah makan
f. Dorong klien untuk menggunakan gigi palsu dan kacamata
g. Tempatkan klien dalam posisi paling normal yang sesuai dengan ketidakmampuan
fisiknya (terbaik dalam posisi duduk di kursi dengan meja)
h. Berikan kontak sosial selama makan
i. Untuk kekurang-kurangan yang nampak
- Pilih tempat makan dengan warna yang berbeda untuk membantu memmbedakan
artikel (misal baki merah, piring putih )
- Pastikan pola makan yang biasanya dari individu dan berikan artikel makan
sesuai dengan yang disukai (atau atur artikel makan dalam pola makan yang
menyerupai jam); catat pada rencana pengaturan perawatan yang digunakan
(misal, daging jam 6, kentang jam 9, sayur - sayur jam 12)
- Dorong makan dengan menggunakan tangan ( missal, makan - makanan roti,
daging, buah, hot dog) untuk meningkatkan kemandirian
j. Untuk meningkatkan jumlah maksimum kemandirian, berikan alat bantu adaptif
yang diperlukan
- Perlindungan piringu ntuk menghindari terdorongnya makanan keluar dari piring
- Alat bantu hisap dibawah piring atau mangkok untuk menstabilkan
- Ganggang bantalan pada alat makanan untuk meamanan memegang
- Belatan pergelangan atau tangan dengan klem untuk memegang alat makan
- Cangkir minuman khusus
- Pisau atau alat pemotong
k. Bantu dengan pengadaan jika dibutuhkan: alat pembuka, serbet, sediaan bumbu, alat
pemotong daging, roti, mentega
l. Untuk klien dengan kekurangan kognitif
- Berikan lingkungan tenang terisolasi sampai klien dapat untuk makan dan tidak
mudah mengalihkan perhatian dari tugas
- Orientasikan individu atau klien terhadap lokasi dan tujuan dari perlengkapan
untuk makan
- Tempatkan individu atau klien pada posisi paling normal untuk makan, secara
fisik klien dapat makan
- Dorong individu atau klien untuk menjalani tugas, tetapi waspada terhadap
kelemahan, frustasi, atau agitasi
m. Untuk individu atau klien yang sangat ketakutan akan keracunan
- Biarkan klien untuk membuka makanan kaleng
- Makan satu potong roti dulu
- Pastikan mendapatkan gaya makanan keluarga
n. Kaji untuk meyakinkan bahwa individu dan keluarga memahami alasan dan tujuan
seluruh intervensi
i. Pastikan fasilitas mandi di rumah tersedia dan bantu dalam menentukkan jika ada
berbagai kebutuhan beradaptasi, rujuk keterapi ekupasi atau pelayanaan sosial untuk
membantu dalam mendapatkan pelengkapan yang dibutuhkan
B. RIWAYAT PEKERJAAN
Pekerjaan saat ini : -
Alamat pekerjaan : -
Jarak dari rumah : -
Alat transportasi : -
Pekerjaan sebelumnya: -
Jarak dari rumah : -
Alat transportasi : -
Sumber – sumber pendapatan & kecukupan terhadap kebutuhan : Klien mendapat uang
bulanan dari anak - anaknya
D. RIWAYAT REKREASI
Hobbi / Minat : Berkebun
Keanggotaan organisasi : -
Liburan / Perjalanan : Keluar kota (mengunjungi anak)
E. SISTEM PENDUKUNG
Perawat / Bidan / Dokter / Fisioterapi : L (perawat)
Jarak dari rumah : ± 1 km
Rumah Sakit : RSUD DR. MURJANI / ± 3 km
Klinik : PKM BMG I / ± 1,5 km
Pelayanan kesehatan di rumah : -
Makanan yang dihantarkan : -
Perawatan sehari – hari yang dilakukan keluarga : -
Lain – lain : -
F. DISKRIPSI KEKHUSUSAN
Kebiasaan ritual : Klien beragama Islam, melaksanakan solat 5 waktu.
Yang lainnya : -
G. STATUS KESEHATAN
Status kesehatan umum selama setahun yang lalu : Klien sering merasa lemah dan cepat lelah
jika beraktifitas banyak.
Status kesehatan umum selama 5 tahun yang lalu : Klien tidak ada menderita penyakit berat.
Paling hanya sakit kepala, demam, batuk, atau flu biasa.
Keluhan Utama
1. Provocative / Paliative : -
2. Quality / Quantity : -
3. Region : -
4. Severity Scale : -
5. Timing : -
Pemahaman & penatalaksanaan masalah kesehatan : Jika sakit klien biasa membeli obat di
warung
Obat – obatan
-
Alergi (Catatan agent dan reaksi spesifik)
Obat – obatan : -
Makanan : -
Faktor lingkungan : -
Penyakit yang diderita
-
J. TINJAUAN SISTEM
Keadaan umum : Baik
Tingkat kesadaran : Composmentis
Tanda – tanda vital : TD 130 / 80 mmHg TB 151 kg
N 72 x/m BB 51 kg
RR 20 x/m
S 36,4
H. REPRODUKSI
Perempuan:
Payudara : Bentuk simetris, tidak ada benjolan
Kelamin : Bentuk normal, tidak ada keputihan, klien menopause
I. ENDOKRIN
Klien tidak memiliki kelainan endokrin
J. PENGETAHUAN
Pengetahuan klien tentang kesehatan dirinya: klien menyadari dirinya sudah lansia, merasa
lemah dan sering cepat lelah sehingga terbatas dalam melakukan perawatan diri.
ANALISA DATA
No
Data Etiologi Problem
.
DO : - K/U Baik
- Tampak tidak rapi, kotor, dan tidak
terawat
- Rambut putih, kulit keriput
I. PRIORITAS MASALAH
1. Kurang perawatan diri
RENCANA KEPERAWATAN
Dx.
No. Tujuan Intervensi Rasional
Kep.
1. 1 Setelah dilakukan1. Anjurkan klien mandi 2x1. Menjaga kebersihan dan
tindakan keperawatan sehari dan ajarkan klien kelembaban kulit
selama 1 x 24 jam, memakai baby oil setiap2. Menjaga kebersihan dan
klien mampu habis mandi kesegaran mulut
melakukan perawatan2. Anjurkan klien menyikat3. Menjaga kebersihan rambut
diri dengan kriteria gigi minimal setiap mandi dan kelembaban kulit kepala
hasil : 3. Anjurkan klien mencuci4. Menjaga kerapianrambut
1. Klien tampak bersih, rambut rutin 3x seminggu,5. Menjaga kebersihan kuku,
rapi, dan terawat memakai conditioner dan menghindari terjadi luka
2. Klien tampak sehat anjurkan untuk minta karena akan sulit sembuh
bantuan orang terdekat /6. Menjaga kenyamanan dan
anak menjaga agar selalu rapi dan
4. Anjurkan klien menyisir tidak terjadi iritasi
rambutnya tiap hari dan7. Meningkatkan pengetahuan
ditata rapi dan kesadaran klien akan
5. Anjurkan klien minta pentingnya tetap melakukan
bantuan pada orang perawatan diri / menjaga
terdekat / anak untuk kebersihan diri meskipun
memotong kuku bila sudah lansia
panjang, bila bisa mandiri
ingatkan untuk hati – hati
dan jangan terlalu pendek
atau sampai menimbulkan
luka
6. Anjurkan klien untuk
memakai pakaian yang
tidak berbahan kasar, tidak
tebal, mudah dan nyaman
dipakai
7. Berikan penkes tentang
pentingnya melakukan
perawatan diri / menjaga
kebersihan diri bagi lansia
IMPLEMENTASI
Dx.
No. Implementasi Evaluasi
Kep.
1. 1 1 1. Menganjurkan klien mandi 2x sehari dan Tanggal 28 Maret 2012
. mengajarkan klien memakai baby oil setiap Jam 17.00 WIB
habis mandi
2. Menganjurkan klien menyikat gigi minimal S : “Saya sudah mulai mencoba
setiap mandi menjalankan anjuran – anjuran
3. Mengnjurkan klien mencuci rambut rutin 3x untuk perawatan diri saya dan
seminggu, memakai conditioner dan saya meminta bimbingan dari
menganjurkan untuk minta bantuan orang anak saya karena saya sudah tua
terdekat / anak begini tidak bisa melakukannya
4. Mengnjurkan klien menyisir rambutnya tiap sendiri”
hari dan ditata rapi
5. Menganjurkan klien minta bantuan pada O:
orang terdekat / anak untuk memotong kuku - Klien tampak bersih, rapi, dan
bila panjang, bila bisa mandiri ingatkan untuk terawat
hati – hati dan jangan terlalu pendek atau - Klien tampak sehat
sampai menimbulkan luka
6. Menganjurkan klien untuk memakai pakaian A : Masalah teratasi
yang tidak berbahan kasar, tidak tebal,
mudah dan nyaman dipakai P : Lanjutkan intervensi
7. Memberikan penkes tentang pentingnya
melakukan perawatan diri / menjaga
kebersihan diri bagi lansia
DAFTAR PUSTAKA