Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Rematik


Sub Pokokbahasan : Mengenal Rematik
Sasaran : Warga Rt 03 Rw 02
Waktu : 40 menit
Hari/tanggal : 08 september 2016
Tempat : Rumah Warga Dusun Telemungsari Rt 03 Rw 02
Penyaji : Febri n Beni (Penyuluhan Kelompok)

A. TUJUAN UMUM

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang penyakit rematik di Dusun Telemungsari Rt 03


Rw 02, di harapkan warga memahami tentang rematik.

B. TUJUAN KHUSUS

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang penyakit rematik di Dusun Telemungsari Rt 03


Rw 02, di harapkan warga dapat mengetahui dan memahami tentang:
1. Pengertian dan penyebab rematik
2. Tanda dan gejala rematik
3. Pencegahan, pengobatan dan penanggulangan rematik
C. LATAR BELAKANG

Usia lanjut adalah proses alami yang tidak dapat dihindari. Salah satu dampak yang
perlu diperhatikan yaitu semakin bertambahnya usia seseorang dapat mempengaruhi penurunan
derajat kesehatan, yang mana organ-organ tubuh baik struktur maupun fungsinya mengalami
penurunan, sehingga lansia mudah terserang penyakit. Salah satu penyakit yang sering di alami
oleh lansia adalah penyakit osteoarthritis atau sering disebut juga rematik.
Osteoarthritis merupakan kelainan sendi yang paling sering ditemukan. Osteoarthritis
disebut primer, bila tak diketahui penyebabnya; dan disebut sekunder bila diketahui
penyebabnya, misalnya akibat artritis rematoid, infeksi, gout, pseudogout dan sebagainya.
Penyakit ini bersifat progresif lambat, umumnya terjadi pada usia lanjut, walaupun usia bukan
satu-satunya faktor risiko. Osteoarthritis menyerang terutama sendi tangan atausendi
penyokong berat badan termasuk sendi lutut. Sendi lutut merupakan sendi penopang berat
badan yang sering terkena osteoarthritis. Osteoarthritis sendi lutut ditandai oleh nyeri pada
pergerakan yang hilang bila istirahat, kaku sendi terutama setelah istirahat latna atau bangun
tidur, krepitasi dan dapat disertai sinovitis dengan atau tanpa efusi cairan sendi. Bila pasien
hanya bersifat pasif, tidak melakukan latihan, dapat terjadi atrofi otot yang akan memperburuk
stabilitas dan fungsi sendi. Akibat lain ialah genu varum atau genu valgus dan subluksasi,
terutama bila telah terjadi kekenduran ligamen. Umumnya penderita osteoarthritis lutut datang
berobat karena rasa nyeri lutut yang mengganggu aktifitas sehari-hari. Gangguan tersebut
bertingkat-tingkat, dan mulai keluhan yang paling ringan yang tidak mengganggu aktifitas
sehari-hari, sampai yang paling berat sehingga pasien tidak bisa berjalan.
Kelainan ini bersifat progresif lambat dan sampai saat ini masih tidak diketahui
penyebabnya secara pasti. Osteoartritis ini akan semakin memburuk seiring waktu dan belum
ada pengobatan yang dianggap mampu menangani penurunan fungsi tulang ini. Pengobatan
yang ada hanya untuk mengurangi nyeri yang terjadi dan menjaga aktifitas saja. Osteoarthritis
dapat dikategorikan menjadi salah satu penyakit yang dikaitkan dengan geriartri. Penyakit lain
yang termasuk dalam kategori ini adalah osteoporosis yang prevalensinya lebih tinggi pada
wanita, terutama pascamenopause. Hilangnya hormon estrogen pascamenopause meningkatkan
risiko terkena osteoporosis.

D. MATERI
Terlampir

E. METODE

1. Penyuluhan

2. Tanya jawab

F. MEDIA
Leftet

G. PROSES KEGIATAN PENYULUHAN


No Waktu Kegiatan Kegiatan Peserta Metode
Penyuluhan
1. Pembukaan : Menjawab salam Ceramah
5 menit a. Mengucapkan Mendengarkan dan
salam dan memperhatikan
memperkenalkan
diri
b. Menjelaskan
tujuan umum dan
khusus
penyuluhan
c. Menyebutkan
materi/pokok
bahasan yang
akan
disampaikan

2. 20 menit Pelaksanaan Mendengar, melihat, Ceramah


kegiatan memperhatikan dan
penyuluhan: memperagakan
Menjelaskan senam
materi
penyuluhan
secara berurutan
dan teratur.

3. 10 menit Evaluasi : Mendengar, Ceramah


a. Menyimpulkan memperhatikan, , tanya
inti penyuluhan bertanya dan jawab
b. Menyampaikan menjawab
secara singkat
materi
penyuluhan
c. Memberi
kesempatan
kepada lansia
untuk bertanya
d. Memberi
kesempatan
kepada lansia
untuk menjawab
pertanyaan yang
dilontarkan

4. 5 menit Penutup : Menyimak, Ceramah


a. Menyimpulkan mendengar dan
materi menjawab salam
penyuluhan yang
telah disampaikan
b. Menyampaikan
terima kasih atas
perhatian dan
waktu yang telah
di berikan kepada
peserta
c. Mengucapkan
salam

H. EVALUASI

Metode Evaluasi : Diskusi dan Tanya jawab

1. Mengajukan pertanyaan

a. Pengertian dan penyebab rematik

b. Tanda dan gejala rematik


c. Memperagakan senam anti rematik

2. Observasi

a. Respon/tingkah laku warga saat diberikan pertanyaan, apakah diam/menjawab


(benar/salah)

b. warga antusias/tidak.

c. warga mengajukan pertanyaan/tidak.


K. LAMPIRAN MATERI

1. Definisi
Reumatik adalah gangguan berupa kekakuan, pembengkakan, nyeri dan kemerahan pada daerah
persendian dan jaringan sekitarnya (Adellia, 2011)

2. Jenis reumatik :

Menurut Adelia, (2011) ada beberapa jenis reumatik yaitu:

a. Reumatik Sendi ( Artikuler )

Reumatik yang menyerang sendi dikenal dengan nama reumatik sendi (reumatik artikuler).
Penyakit ini ada beberapa macam yang paling sering ditemukan yaitu:

1) Artritis Reumatoid

Merupakan penyakit autoimun dengan proses peradangan menahun yang tersebar diseluruh
tubuh, mencakup keterlibatan sendi dan berbagai organ di luar persendian.Peradangan kronis
dipersendian menyebabkan kerusakan struktur sendi yang terkena.Peradangan sendi biasanya
mengenai beberapa persendian sekaligus. Peradangan terjadi akibat proses sinovitis (radang
selaput sendi) serta pembentukan pannus yang mengakibatkan kerusakan pada rawan sendi dan
tulang di sekitarnya, terutama di persendian tangan dan kaki yang sifatnya simetris (terjadi pada
kedua sisi). Penyebab Artritis Rematoid belum diketahui dengan pasti. Ada yang mengatakan
karena mikoplasma, virus, dan sebagainya. Namun semuanya belum terbukti. Berbagai faktor
termasuk kecenderungan genetik, bisa mempengaruhi reaksi autoimun. Bahkan beberapa kasus
Artritis Rematoid telah ditemukan berhubungan dengan keadaan stres yang berat, seperti tiba-
tiba kehilangan suami atau istri, kehilangan satu¬-satunya anak yang disayangi, hancurnya
perusahaan yang dimiliknya dan sebagainya. Peradangan kronis membran sinovial mengalami
pembesaran (Hipertrofi) dan menebal sehingga terjadi hambatan aliran darah yang
menyebabkan kematian (nekrosis) sel dan respon peradangan pun berlanjut. Sinovial yang
menebal kemudian dilapisi oleh jaringan granular yang disebut panus. Panus dapat menyebar
keseluruh sendi sehingga semakin merangsang peradangan dan pembentukan jaringan parut.
Proses ini secara perlahan akan merusak sendi dan menimbulkan nyeri hebat serta deformitas
(kelainan bentuk).

2) Osteoatritis

Adalah sekelompok penyakit yang tumpang tindih dengan penyebab yang belum diketahui,
namun mengakibatkan kelainan biologis, morfologis, dan keluaran klinis yang sama.Proses
penyakitnya berawal dari masalah rawan sendi (kartilago), dan akhirnya mengenai seluruh
persendian termasuk tulang subkondrial, ligamentum, kapsul dan jaringan sinovial, serta
jaringan ikat sekitar persendian (periartikular). Pada stadium lanjut, rawan sendi mengalami
kerusakan yang ditandai dengan adanya fibrilasi, fisur, dan ulserasi yang dalam pada
permukaan sendi. Etiologi penyakit ini tidak diketahui dengan pasti. Ada beberapa faktor risiko
yang diketahui berhubungan dengan penyakit ini, yaitu : Usia lebih dari 40 tahun, Jenis kelamin
wanita lebih sering, Suku bangsa, genetik, kegemukan dan penyakit metabolik, cedera sendi,
pekerjaan, dan olah raga, kelainan pertumbuhan, kepadatan tulang, dan lain-lain.

3) Atritis Gout

Penyakit ini berhubungan dengan tingginya asam urat darah (hiperurisemia) . Reumatik gout
merupakan jenis penyakit yang pengobatannya mudah dan efektif. Namun bila diabaikan, gout
juga dapat menyebabkan kerusakan sendi. Penyakit ini timbul akibat kristal monosodium urat
di persendian meningkat Timbunan kristal ini menimbulkan peradangan jaringan yang memicu
timbulnya reumatik gout akut. Pada penyakit gout primer, 99% penyebabnya belum diketahui
(idiopatik). Diduga berkaitan dengan kombinasi faktor genetic dan faktor hormonal yang
menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam
urat atau bisa juga diakibatkan karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh. Penyakit
gout sekunder disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi asam urat karena nutrisi,
yaitu mengkonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi. Purin adalah salah satu senyawa
basa organic yang menyusun asam nukleat (asam inti dari sel) dan termasuk dalam kelompok
asam amino, unsur pembentuk protein. Produksi asam urat meningkat juga bisa karena penyakit
darah (penyakit sumsum tulang, polisitemia), obat-obatan (alkohol, kanker, vitamin B12).
Penyebab lainnya adalah obesitas (kegemukan), penyakit kulit (psoriasis), kadar trigliserida
yang tinggi. Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol dengan baik biasanya terdapat kadar
benda-benda keton (hasil buangan metabolisme lemak) yang meninggi. Benda-benda keton
yang meninggi akan menyebabkan asam urat juga ikut meninggi.

b. Reumatik Jaringan Lunak (Non-Artikuler)

Merupakan golongan penyakit reumatik yang mengenai jaringan lunak di luar sendi (soft tissue
rheumatism) sehingga disebut juga reumatik luar sendi (ekstra artikuler rheumatism). Jenis –
jenis reumatik yang sering ditemukan yaitu:

1) Fibrosis

Merupakan peradangan di jaringan ikat terutama di batang tubuh dan anggota gerak. Fibrosis
lebih sering ditemukan oleh perempuan usia lanjut, penyebabnya adalah faktor kejiwaan.

2) Tendonitis dan tenosivitis

Tendonitis adalah peradangan pada tendon yang menimbulkan nyeri lokal di tempat
perlekatannya. Tenosivitis adalah peradangan pada sarung pembungkus tendon. 8
3) Entesopati

Adalah tempat di mana tendon dan ligamen melekat pada tulang. Entesis ini dapat mengalami
peradangan yang disebut entesopati. Kejadian ini bisa timbul akibat menggunakan lengannya
secara berlebihan, degenerasi, atau radang sendi.

4) Bursitis

Adalah peradangan bursa yang terjadi di tempat perlekatan tendon atau otot ke tulang.
Peradangan bursa juga bisa disebabkan oleh reumatik gout dan pseudogout.

5) Back Pain

Penyebabnya belum diketahui, tetapi berhubungan dengan proses degenerarif diskus


intervertebralis, bertambahnya usia dan pekerjaan fisik yang berat, atau sikap postur tubuh yang
salah sewaktu berjalan, berdiri maupun duduk. Penyebab lainnya bisa akibat proses peradangan
sendi, tumor, kelainan metabolik dan fraktur.

6) Nyeri pinggang

Kelainan ini merupakan keluhan umum karena semua orang pernah mengalaminya. Nyeri
terdapat kedaerah pinggang kebawah (lumbosakral dan sakroiliaka) Yng dapat menjalar ke
tungkai dan kaki.

7) Frozen shoulder syndrome

Ditandai dengan nyeri dan ngilu pada daerah persendian di pangkal lengan atas yang bisa
menjalar ke lengan atas bagian depan, lengan bawah dan belikat, terutama bila lengan diangkat
keatas atau digerakkan kesamping. Akibat pergerakan sendi bahu menjadi terbatas. Tendonitis
dan tenosivitis Tendonitis adalah peradangan pada tendon yang menimbulkan nyeri lokal di
tempat perlekatannya. Tenosivitis adalah peradangan pada sarung pembungkus tendon.

8) Tenosivitis de quervain

Mengenai otot abductor pollicis longus dan ekstensor pollicis brevis pada pergelangan tangan
yang searah dengan ibu jari. Tempat yang sakit bisa tampak bengkak, terasa panas dan nyeri.

9) Jari pelatuk (stenosing tenosynovis)

Pada keadaan ini biasanya penderita mengeluh jari tanganyang ditekuk sukar diluruskan
kembali. Gerakan jari semakin lama semakin kaku terutama pada malam hari sewaktu akan
tidur. Suatu saat jari tidak bisa ditekuk atau diluruskan kembali. Keadaan ini bisa timbul spontan
akibat trauma berulang pada telapak tangan ataupun terlalu banyak mengerjakan pekerjaan
tangan. Bisa terkait dengan osteoatritis atau reumatoid atritis pada sendi tersebut atau disloksi
tendon dapat menyebabkan gejala diatas.

10) Tendonitis Achilles

Tendon achilles merupakan tendon dari otot – otot betis yang melekat pada tumit bagian
belakang. Keadaan ini menimbulkan rasa nyeri bila kaki digerakkan. Dalam keadaan lanjut,
menampakkan kakipun sukar dilakukan.

11) Carpal Tunnel Syndrome

Kelainan ini menyebabkan rasa baal (parestesia) pada telapak tangan dan jari-jari, tanpa
melibatkan jari kelima (ibu jari). Keadaan ini terjadi akibat penekanan pada saraf medianus
melalui terowongan karpal oseosa-fibrosa.
12) Sindrom fibromyalgia

Penyakit ini mungkin disebabkan oleh proses peradangan atau spasme lokal otot. Namun faktor
pencetus timbulnya fibromalgia adalah infeksi oleh virus, kuman, atau parasit, trauma atau
akibat beban kerja, postur tubuh yang tidak normal, udara dingin dan lembab, serta ketegangan
jiwa.

3. Etiologi

Penyebab dari osteoartritis hingga saat ini masih belum terungkap, namun beberapa faktor
resiko untuk timbulnya osteoartritis antara lain adalah :

a. Umur

Dari semua faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis, faktor ketuaan adalah yang terkuat.
Prevalensi dan beratnya orteoartritis semakin meningkat dengan bertambahnya umur.
Osteoartritis hampir tak pernah pada anak-anak, jarang pada umur dibawah 40 tahun dan sering
pada umur diatas 60 tahun.

b. Jenis Kelamin

Wanita lebih sering terkena osteoartritis lutut dan sendi , dan lelaki lebih sering terkena
osteoartritis paha, pergelangan tangan dan leher. Secara keeluruhan dibawah 45 tahun frekuensi
osteoartritis kurang lebih sama pada laki dan wanita tetapi diatas 50 tahun frekuensi oeteoartritis
lebih banyak pada wanita dari pada pria hal ini menunjukkan adanya peran hormonal pada
patogenesis osteoartritis.
c. Genetic

Faktor herediter juga berperan pada timbulnya osteoartritis missal, pada ibu dari seorang wanita
dengan osteoartritis pada sendi-sendi inter falang distal terdapat dua kali lebih sering
osteoartritis pada sendi-sendi tersebut, dan anak-anaknya perempuan cenderung mempunyai
tiga kali lebih sering dari pada ibu dananak perempuan dari wanita tanpa osteoarthritis.

d. Suku

Prevalensi dan pola terkenanya sendi pada osteoartritis nampaknya terdapat perbedaan diantara
masing-masing suku bangsa, misalnya osteoartritis paha lebih jarang diantara orang-orang kulit
hitam dan usia dari pada kaukasia. Osteoartritis lebih sering dijumpai pada orang – orang
Amerika asli dari pada orang kulit putih. Hal ini mungkin berkaitan dengan perbedaan cara
hidup maupun perbedaan pada frekuensi kelainan kongenital dan pertumbuhan.

e. Kegemukan

Berat badan yang berlebihan nyata berkaitan dengan meningkatnya resiko untuk timbulnya
osteoartritis baik pada wanita maupun pada pria. Kegemukan ternyata tak hanya berkaitan
dengan osteoartritis pada sendi yang menanggung beban, tapi juga dengan osteoartritis sendi
lain (tangan atau sternoklavikula).

4. Manifestasi klinis

Gejala klinis utama adalah poliartritis yang mengakibatkan terjadinya kerusakan pada rawan
sendi dan tulang disekitarnya. Kerusakan ini terutama mengenai sendi perifer pada tangandan
kaki yang umumnya bersifat simetris. secara umum, manifestasi klinis yang dapat kita
lihat,antara lain : Nyeri sendi, terutama pada saat bergerak, Pada umumnya terjadi pada sendi
penopang beban tubuh, seperti panggul, tulang belakang,dan lutut, Terjadi kemerahan,
inflamasi, nyeri, dan dapat terjadi deformitas (perubahan bentuk) yang tidak progresif, dapat
menyebabkan perubahan cara berjalan, Rasa sakit bertambah hebat terutama pada sendi
pinggul, lutut, dan jari-jari, Saat perpindahan posisi pada persendian bisa terdengar suara
(cracking ).

5. Pencegahan

Selain mengobati, kita juga bisa mencegah datangnya penyakit ini, seperti tidak melakukan
olahraga secara berlebihan, menjaga berat badan tetap stabil, serta menjaga agar asupan
makanan selalu seimbang sesuai dengan kebutuhan tubuh, terutama banyak memakan ikan dari
laut dalam. Jika Anda merasa tidak cukup mengkonsumsi ikan laut, mengkonsumsi suplemen
bisa menjadi pilihan, terutama yang mengandung omega 3. Dalam omega 3 terdapatzat yang
sangat efektif untuk memelihara persendian agar tetap lentur.Jangan anggap enteng gejala-
gejala rematik yang timbul. Begitu rasa nyeri mulai muncul, segeralah periksakan diri ke dokter
untuk mendeteksi mana yang sekedar pegal linu biasa atauyang merupakan gejala rematik.

6. Pengobatan rematik

Golongan obat kortikosteroid , untuk mengatasi inflamasi (peradangan) dan menekan sistem
kekebalan tubuh sehingga reaksi radang pada rematik berkurang. Bentuk obat ini bisa berupa
krim yang dioles pada kulit atau suntikan. Sayangnya, obat ini memiliki efek samping seperti
pembengkakan, nafsu makan bertambah, berat badan naik, serta emosi yang labil. Selain itu
tanaman yang bernamaBrotowali juga dipercaya dapat mengobati rematik.Selain dengan obat-
obatan, untuk mengurangi rasa nyeri juga bisa dilakukan tanpa obat,misalnya dengan kompres
es. Kompres es bisa menurunkan ambang nyeri dan mengurangifungsi enzim. Kemudian,
banyak jenis sayuran yang bisa dikonsumsi penderita rematik,misalnya jus seledri, kubis atau
wortel yang bisa mengurangi gejala rematik. Beberapa jenis herbal juga bisa membantu
melawan nyeri rematik, misalnya jahe dan kunyit, biji seledri, daun lidah buaya, rosemary,
aroma terapi, atau minyak juniper yang bisa menghilangkan bengkak pada sendi.Menjaga berat
badan ideal adalah salah satu langkah bijaksana untuk mengurangi nyeri disendi 11
lutut. Setiap kelebihan berat badan membebani sendi lutut serta panggul, dan menambahrasa
nyeri karena rematik. Selain itu bobot tubuh berlebih memperbesar risiko asam urat. Olahraga
ringan seperti jalan kaki bermanfaat untuk penderita rematik karena asam urat. Inikarena jalan
kaki membakar kalori, memperkuat otot dan membangun tulang yang kuat tanpa mengganggu
persendian yang sakit. Untuk melakukan olahraga sebaiknya meminta pendapat dokter atau
terapis, supaya mengetahui gerakan-gerakan yang terbaik. Disarankan untuk menghindari
olahraga yang terlalu membebani lutut. Bulutangkis, voli, tenis, joging, bela diri sebaiknya
tidak dilakukan. Apalagi ketika rematik jenis asam urat itu sedang kumat.Berdiri terlalu lama
akan menimbulkan sakit yang luar biasa.

7. Penanggulangan
upaya mengatasi masalah penyakit rematik merupakan kebutuhan mendesak yang nyatadan
harus dipikirkan mulai dari sekarang. Upaya ini mencakup upaya pencegahan yang terus-
menerus dikombinasi dengan penatalaksanaan medis rematik yang sebaik-baiknya. Supaya
usaha tersebut dapat berhasil perlu.Terapi medis di masa depan diharapkan dapat membantu
pasiendengan penyakit reumatik untuk menjalani kualitas hidup yang lebih baik.Sebagian besar
penyakit reumatik diterapi dengan obat-obatan analgesik, seperti OAINS,steroid, DMARDs,
namun fisioterapi/rehabilitasi medis juga sangat penting dalam penatalaksanaan penyakit
reumatik.

Golongan bahan Makanan yang boleh Makanan yang tidak


makanan diberikan boleh diberikan
Karbohidrat Semua -
Protein hewani Daging atau ayam , ikan Sarden, kerang ,jantung
tongkol , bandeng 50 hati,usus,limpa,paru –
gr/hari,telur,susu,keju paru ,otak, ekstrak
daging/kaldu, bebek,
angsa burung.
Protein nabati Kacang – kacngan kering -
25gr atau tahu, tempe,
oncom.
Lemak Minyak dalam jumlah -
terbatas.
Sayuran Semua sayuran Asparagus, kacang
sekehendak kecuali polong, kacang buncis,
asparagus, kacang kembang kol, bayam,
polong, kacang buncis, jamur maksimum
kembang kol, bayam, 50gr/hari
jamur maksimum
50gr/hari
Penanggulangan penyakit rematik dapat dilakukan dengan mengatur pola makan, dengan diit
rendah purin yang bertujuan mengurangi pembentukan asam urat dan menurunkan berat badan,
bila terlalu gemuk dan mempertahankannya dalam batas normal.

Anda mungkin juga menyukai