Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunitas adalah kelompok social yang tinggal dalam satu tempat, saling
berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang
sama (WHO). Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi
yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana
mereka tinggal, kelompok social yang mempunyai interest yang sama (riyadi, 2007).
Dalam rangka mewujudkan kesehatan masyarakat yang optimal maka dibutuhkan
perawatan kesehatan masyarakat, dimana perawatan kesehatan itu sendiri adalah bidang
keperawatan yang merupakan perpaduan antara kesehatan masyarakat dan perawatan yang
didukung peran serta masyarakat dan mengutamakan pelayanan promotif dan preventive
secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitative secara
menyeluruh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia
secara optimal sehingga mandiri dalam upaya kesehatan. Peningkatan peran serta
masyarakat bertujuan meningkatkan dukungan masyarakat dalam berbagai upaya
kesehatan serta mendorong kemandirian dalam memecahkan masalah kesehatan. Oleh
karena itu layanan kesehatan utama merupakan salah satu pendekatan dan alat untuk,
mencapai kesehatan bagi semua pada tahun 2010.
Sebagi tujuan pembangunan kesehatan dalam mencapai derajat kesehatan yang
optimal. Lingkungan yang diharapkan adalah yang kondusif bagi terwujudnya keadaan
sehat yaitu lingkungan yang bebas dari pulusi, tersediannya air bersih, sanitasi lingkungan
yang memadai, perumahan dan pemukiman yang sehat, perencanaan kawasan yang
berwawasan kesehatan serta terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling tolong
menolong dangan memelihara nilai – nilai buadaya bangsa. Selain lingkungan, yang
diharapkan adalah yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta
berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat (yuddi, 2008). Selanjutnya
kemampuan masyarakat yang diharapkan pada masa depan adalah yang mampu
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu tanpa adanya non ekonomi (Yuddi, 2008).
Diharapkan dengan terwujudnya lingkungan dan perilaku sehat serta meningkatnya
kemampuan masyarakat tersebut diatas, derajat kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat dapat ditingkatkan secara optimal (Yuddi, 2008). Pelayanan esensial yang
diberikan oleh perawat terhadap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang
mempunyai masalah kesehatan meliputi promotif, prenventif, kuratif, dan rehabilitative
dengan menggunakan proses kesehatan yang optimal (Riyadi, 2007).
Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat terfokus pada peningkatan
kesehatan terfokus pada peningkatan kesehatan dalam kelompok masyarakat (Naomi,
2002). Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dapat dimulai dari individu,
kelompok sampai tingkat RT dan RW. Diwilayah Dusun Telemungsari, Kecamatan
Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, terdiri dari 2 RW dan 7 RT dengan jumlah KK yang
terkaji adalah 263 KK, lebih rinci hasilnya sebagai berikut, jumlah penduduk 779
(Perempuan 376jiwa, laki2 403jiwa).

1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat, sehingga tercapai derajat
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan Asuhan Keperawatan Komunitas di Dusun Telemungsari Desa
Telemung Kecamatan Kalipuro Kabupaten Banyuwangi, selama 3 Minggu di
harapkan Mahasiswa :
- Dapat mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang ada di
Dusun Telemungsari
- dapat merumuskan alternative untuk mencegah masalah yang telah
teridentifikasi
- dapat mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
peningkatan darajat kesehatan dan pencegahan penyakit di Dusun
Telemungsari.
- Dapat menanamkan perilaku sehat melalui kegiatan pendidikan kesehatan
pada masyarakat di Dusun Telemungsari.
- Dapat mengevaluasi dan merumuskan rencana tindakan lanjut untuk
mengatasi masalah kesehatan yang ada di Dusun Telemungsari.
1.3 Sistematika penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan laporan Praktik Laboratorium
Keperawatan Komunitas di Dusun Telemungsari sebagai berikut :
BAB 1 : Pendahuluan Terdiri dari Latar Belakang, Tujuan Penulisan, Sistematika
Penulisan
BAB 2 : Tinjauan Teori
BAB 3 : Kasus
BAB 4 : Pembahasan
BAB 5 : Penutup

BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Keperawatan Komunitas


Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang sebagai bagian
integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, social dan spiritual
secara komprehensif, ditujukan kepada individu keluaga dan masyarakat baik sehat
maupun sakit mencakup siklus hidup manusia (Riyadi, 2007).
Penyakit, penyembuhan, pemulihan serta pemeliharaan kesehatan dengan
penekanan pada upaya pelayanan kesehatan utama untuk memungkinkan setiap orang
mecapai kemampuan hidup sehat dan produktif. Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan
wewenang, tanggung jawab serta etika profesi keperawatan (riyadi, 2007).
Komunitas adalah kelompok social yang tinggal di suatu tempat, saling berinteraksi
satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang sama (WHO).
Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tingal di suatu lokasi yang sama
dengan dibawah pemerintahan yang sama dengan wilayah yang sama yang mempunyai
interest yang sama.
Keperawatan komunitas merupakan suatu bidang keperawatan yang merupakan
perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta
masyarakat secara aktif dan merupakan pelayanan promotif dan prefentif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitative secara
menyeluruh dan terpadu dan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan meningkatkan fungsi
kehidupan secara optimal sehingga mampu mendiri dalam upaya kesehatan
(Mubarak,2005).
Perawatan komunitas adalah perawatan yang diberikan dari luar suatu institusi yang
berfokus pada masyarakat atau individu dan keluarga (Naomi,2002). Pada jeperawatan
masyarakat harus mempertimbangkan beberapa prinsip :
1. Kemanfaatan
2. Kerjasama
3. Secara langsung
4. Keadalian
5. Otonomi
Strategi pelaksanan keperawatan komunitas yang dpat digunakan dalam keperawatan
masyarakat adalah :
1. Pendidikan kesehatan
2. Proses kelompok
3. Kerjasama atau kemitraan
4. Pemberdayaan
Perawat komunitas perlu memberikan dorongan atau memberdayakan kepada
masyarakat agar muncul partisipasi aktif masyarakat. Membangun kesehatan
masyarakat tidak terlepas dati upaya upaya untuk meningkatkan kapasitas,
kepemimpinan dan partisipasi ,asyarakat (Palestin,2007)
2.2. Peran perawat komunitas
Banyak peranan perawat masyarakat diantaranya adalah
1. Sebagai penyedia layanan
2. Sebagai pendidik dan konsultan
3. Sebagai panutan
4. Sebagai advocate
5. Sebagai menejer kasus
6. Sebagai kolaborataor
7. Sebagi perncana tindakan lanjut
8. Sebagai pengidentifikasi masalah kesehatan
9. Coordinator pelayanan kesehatan
10. Pembawa perubahan atau pembaharu dan pemimpin
11. Pengindentifikasi dan pemberi pelayanan komunitas

BAB 3
KASUS

3.1 TAHAP PENGKAJIAN

Asuhan Perawatan Komunitas pada masyarakat Desa Telemung, Dusun Telemungsari,


Kecamatan Kalipuro Kabupaten Banyuwangi. Tanggal 29 Agustus – 17 September.
Oleh :
Mahasiswa Tingkat III
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banyuwangi
Kelompok 2

3.2 TAHAP PERSIAPAN


a. Mahasiswa memulai pembukaan bersama dengan Rektor Stikes Banyuwangi,
Bapak Camat Kalipuro, Perwakilan Ka. Puskesmas Kalipuro, Bapak Kelapa Desa
Telemung beserta Perangkat desa dan para RW dan RT. Hambatan yang di temui pada
awal datang di dusun Telemungsari desa Telemung adalah kondisi jalan dan kontur
desa yang pegunungan, sehingga menambah kesulitan saat melakukan pengkajian.
b. Mahasiswa memulai pembukaan pada tanggal 29 Agustus, di Balai Desa
Telemung. Dan Kepala desa serta perangkat menerima mahasiswa dengan sambutan
yang hangat.
c. Pengkajian untuk mendapatkan factor penyebab masalah kesehatan yang ada di
dusun Telemungsari di lakukan selama 2 hari pada tanggal 30 – 31 Agustus.
d. Setelah melakukan pengkajian dan pengolahan data, hasilnya di beritahukan
kepada warga pada acara MMD yang di laksanakan pada 03 September 2016. Yang di
hadiri masing2 kader, masing2 RT, dan perwakilan Warga.

3.3 PENGUMPULAN DATA


1. Data Inti
a. Warga Dusun Telemungsari mayoritas berbahasa Madura, Jawa, Osing. Kondisi
lingkungan yang berada di dataran tinggi, membuat suhu udara di dusun ini sangat
dingin. Dusun telemungsari adalah dusun yang masyarakatnya dulu tidak
menggunakan jamban sehat atau BAB sembarangan. Namun Sekarang sudah di
kategorikan sebagai Desa ODF.

b. Data Demografi

1. Distribusi Warga Berdasarkan Usia

No Usia Banyaknya Prosentase


1 0 - <1 10
2 ≤1-<5 42
3 ≤ 5 - < 13 87
4 13 - < 20 84
5 20 - < 55 434 51.7%
6 ≥ 55 122
Jumlah 779

Dari Data Usia, Usia Tertinggi 20 - <55 Sebanyak 434 Jiwa, dan Usia Terendah 0 - <1
Sebanyak 10 Jiwa.
2. Junlah penduduk berdasarkan pendidikan meliputi :

No PENDIDIKAN Banyaknya Prosentase


1 TK 45
2 SD 407
3 SLTP 63
4 SLTA 32
5 PT
6 TIDAK SEKOLAH 162
7 BELUM SEKOLAH 70
Jumlah

Dari data Pendidikan, Warga yang berpendidikan SD paling banyak, sebanyak 407 Jiwa.
Dan yang berpendidikan SMA paling sedikit, sebanyak 32 Jiwa.

3. Jumlah penduduk usia produktif berdasarkan pekerjaan, meliputi :

No PEKERJAAN Banyaknya Prosentase


1 PNS/TNI/POLRI
2 SWASTA 8
3 WIRASWASTA 30
4 PETANI 176
5 BURUH (PABRIK,DLL) 46

6 TIDAK BEKERJA 2
Jumlah

Dari data Pekerjaan, Petani adalah Mata pencaharian terbanyak yaitu 176 Jiwa

4. Jumlak KK berdasarkan penghasilan, meliputi ;

No PENDAPATAN Banyaknya Prosentase


1 < 1.500.000 227
2  1500.000 – 3.000.000 33
3  3.000.000 – 5.000.000 2
4  5.000.000
Jumlah
Warga yang Berpenghasilan < 1.500.000 terbanyak, sebanyak 227 KK, dan yang
berpendapatan > 3-5jt sebanyak 2 KK.

c. Data tentang status kesehatan masyarakat


1. Pusing adalah Penyakit terbanyak yang di derita Warga Dusun Telemungsari 193
Kasus, yang ke 2 ada batuk sebanyak 139 Kasus, Penyakit Lain2 sebanyak 136
Kasus, Ispa 115 Kasus, Linu2 82 Kasus
2. Kesehatan Balita
a. Frekuensi Kunjungan balita di dusun telemungsari Rutin, dari 55 Balita, 53
Balita rutin Kunjungan ke posyandu, 1 jarang, dan 1 tidak pernah.
b. Tingkat kepuasan ibu terhadap kegiatan posyandu baik, terbukti dengan
banyaknya balita yang di bawa ke posyandu.
c. Pendapat ibu tentang manfaat posyandu, sangatlah bermanfaat bagi balitanya
3. PUS Hamil 1 Jiwa
4. Data PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat)

a. Kriteria Rumah Tangga sehat

No Rumah Tangga sehat Banyaknya Prosentase


1 Ya ( sehat ) 43 16,4 %
2 Tidak sehat 220 83,6 %
Jumlah 263

b. Indikator PHBS

No Indikator PHBS Banyaknya Prosentase


1 Persalinan Nakes 7 63,63%
2 ASI Eksklusif 8 72,72 %
3 Timbang bayi/balita scr teratur 52 94,54 %
4 Penggunaan air bersih 263 100 %
5 Cuci tangan pakai sabun & air 248 58,9 %
bersih
6 Penggunaan jamban sehat 213 58,9 %
7 Memberantas jentik/PSN 239 97,3 %
8 Makan buah, sayur dan ikan 263 99,6 %
9 Melakukan aktifitas fisik 261 98,85 %
10 Tidak merokok di dalam rumah 60 78,7 %

5. Data Keluarga sadar gizi (kadarzi berapa %, tidak berapa %) selanjutnya di uraikan
menurut indicator meliputi :

a. Data keluarga Sadar Gizi


No Kadarzi Banyaknya Prosentase
1 Ya 205 77,9 %
2 Tidak 58 22,05 %
Jumlah 263 100 %

b. Indikator KADARZI

No Indikator KADARZI Banyaknya Prosentase


1 Persalinan Nakes 7
2 ASI Eksklusif 8
3 Makan buah, sayur dan ikan 262
4 Mdnggunakan garam yodium 207
5 Suplemen gizi ( Tab. Fe, Vit A ) 52
Jumlah 536

6. Data PUS : (PUS berapa %, tidak berapa %) selanjutnya di uraikan menurut


kontrasepsi meliputi :

a. Data Pasangan Subur

No Pasagan isua subur Banyaknya Prosentase


1 Ya 162 61,20 %
2 Tidak 101 38,80 %
Jumlah 263

b. Kontrasesepsi KB

No Jensi kontrasepsi Banyaknya Prosentase


1 Pil 39
2 Suntik 85
3 Implan 1
4 IUD 1
5 MOP
6 MOW 2
7 Kondom
8 KB Lain lain
9 Tidak KB 34
Jumlah 162
7. Data kesehatan Lansia
a. Keluhan Utama
Lansia Terdapat 61 Jiwa, Memiliki keluhan terbanyak Linu2 34 kasus, Darah
Tinggi 11 Kasus, Kencing manis 1 kasus, sesak 5 kasus, Batuk 7 kasus, gatal 3
kasus.
b. Tingkata pengetahuan lansia tentang posyandu lansia
Tingkata pengetahuan lansia tentang posyandu lansia kurang, karena banyak
lansia yang tidak tahu manfaat dan tujuan posyandu lansia, sebanyak 46 jiwa.

c. Kunjungan lansia ke posyandu lansia


Para lansia banyak yang tidak pernah berkunjung ke posyandu lansia sebanyak
31 Jiwa, kadang – kadang 27 jiwa, rutin 3 jiwa.
d. Alasan lansia tidak pernah ke posyandu
Jarak yang jauh menjadi alas an tertinggi sebanyak 27 jiwa, dukungan keluarga
kurang 23 jiwa, malas 11 jiwa.
e. Pendapat lansia tentang posyandu
Kurang
f. Pendapat lansia tentang manfaat posyandu
Bermanfaat

2. KESEHATAN LINGKUNGAN
1. WINSHIELD SURVEY : DIBUAT NARASI

2. DATA RUMAH SEHAT MULA MELIPUTI : Sampah, SPAL, Jamban, air bersih
(sehat berapa prosen, tidak sehat berapa prosen), selanjutnya di uraikan menurut
indicator meliputi :

a. Lantai
Lantai yang sehat sebanya 199 Rumah
b. Ventilasi
Ventilasi Sehat 224 Rumah
c. Kepadatan
Kepadatan cukup 246 Rumah
d. Kebersihan
Kebersihan rumah baik 208 Rumah
e. Sampah (kepemilikan, pengelolaan, pendapat masy buang sampah sembarangan,
motivasinya)
Rumah yang memiliki tempat sampah 239 rumah dan yang melakukan
pengelolaan sampah ada 251 rumah.
f. SPAL (kepemilikan, kondisi SPAL, pengetahuan akibat SPAL tidak sehat,
motivasi buat SPAL)
SPAL memenuhi syarat 261 rumah, dan yang tidak memenuhi syarat 2 rumah.
g. Jamban
Jamban sehat permanen 111 KK, Jamban Sehat Semi Permanen 60 KK, Shering
44 KK.
h. Pemakaian air bersih
Semua warga dusun telemungsari menggunakan air bersih langsung mengalir
dari sumber mata air pegunungan.

3. DATA LINGKUNGAN RUMAH MELIPUTI :

a. Tidak ada Jentik


b. Di kategorikan sebagai lingkuang rumah bersih ada 176 kk, dan yang tidak sehat
ada 87 kk.
c. Data Kandang : Kandang sehat 238 dan yang tidak sehat 11

4. DATA MASALAH KESEHATAN

A. Perilaku Kesehatan

1. Pola BAB

No BAB Banyaknya Prosentase

1 Jamban 198 75 %

2 Sungai/Sembarangan 65 24, 71 %

3 JUMLAH 263

No Kepemilikan jamban Banyaknya Prosentase

1 Punya 198 75%

2 75 %Tidak punya 65 24,71%


3 JUMLAH 263

No Alasan BAB Disungai Banyaknya Prosentase

1 Tidak Punya Jamban 35 53,84 %

2 Lebih Praktis

3 Kebiasaan 30 46,1 %

4 Dekat Sungai

Pengetahuan peny akibat


No Banyaknya Prosesntase
BAB di sungai
1 Tahu 3 1,1 %

2 Tidak Tahu 62 95 %

Jumlah 65

No Rasa malu BAB di sungai Banyaknya Prosentase

1 Biasa 48

2 Ya malu 17

No Malam2 BAB di sungai Banyaknya Prosentase

1 Biasa 59
2 Ya Takut 6
Jumlah

No Bila ada dana, buat Jamban ? Banyaknya Prosentase

1 Ya 36

2 Tidak 29

Jumlah
3. PELAYANAN KESEHATAN DAN SOSIAL

a. Tempat pelayanan kesehatan


warga dusun telemungsari jika sakit atau beropbat ke pustu atau perawat Hery, poyandu
rutin di adakan setiap hari rabu di Minggu ke 3 setiap bulannya.
b. fasilitas sosial
warga dusun telemungsari belanja di warung2 warga dan belanja sayuran di penjual
keliling.

4. DATA EKONOMI
Sebagian warga dusun berpenghasilan < Rp 1.500.000

5. DATA PENDIDIKAN
Warga dusun telemungsari terbanyak berpendidikan sd dan paling sedikit berpendidikan
SMA

6. DATA KOMUNIKASI
Warga dusun telemungsari berkomunikasi dengan HandPhone

7. DATA KEAMANAN DAN TRANSPORTASI


a. Keamanan : Siskampling Tidak Jalan
b. Transportasi : jalan bergelombang tidak rata, jalan belum beraspal, penggunaan alat
transportasi masih menggunakan kendaraan pribadi, dan paling banyak sepeda motor.
Untuk kendaraan umum tidak ada.

8. SISTEM POLITIK DAN KEAMANAN


a. Struktur organisasi RW : ketua, wakil, sekretaris, bendahara, jumlah RT, dll
b. Organisasi kemasyarakatan: PKK, kader kelompok pengajian, kader posyandu.
c. Sistyem pemilihan ketrua RT, Kadus , dll

9. REKREASI : Rekreasi warga dusun telemungsari bersantai di depan rumah, dan terkadang
rekreasi bersama keluarga di tempat wisata yang ada di kota.
C. ANALISA DATA
Mengacu banyaknya masalah yang ada, meliputi :

No DATA ETIOLOGI Masalah


1 Perilaku masyarakat Masyarakat dusun
merokok 207 kk Telemungsari berperilaku
(78,7%) tidak sehat merokok di
Tidak merokok 56 kk dalam ruangan.
(21, 25%)

Pengetahuan akibat
penyakit yang di
sebabkan oleh rokok
Tahu : 151 kk (57%)
Tidak tahu : 56 kk
(56%)

Keinginan untuk
berhenti merokok
Ingin : 108 kk (41 %)
Tidak ingin : 99 kk
(37%)

Keinginan untuk
mengurangi
Iya : 54 kk (20%)
Tidak : 153 kk (58%)
2 Warga yang memiliki Warga Dusun
jamban sehat 198 kk Telemungsari berperilaku
(75%) tidak sehat, jamban tidak
Jamban tidak sehat sehat masih banyak
65 kk (24,71%)

Alasan BAB
sembarangan
Tidak punya jamban
sehat 35 kk (53,84%)
Kebiasaan 30 kk
(46,1%)

Pengetahuan penyakit
tentang BAB
Tahu : 3 kk (1,1%)
Tidak tahu : 62 kk
(95%)

3 Menggunakan garam Masyarakat Dusun Telemungsari


yodium berpengetahuan rendah tentang
Iya : 217 kk (82,5%) garam yodium.
Tidak 46 kk
(17,49%)

Alasan tidak
menggunakan garam
Murah 11 kk (24%)
Kurang asin 7 kk
(15,2%)
Lain – lain 23 kk
(50%)

Tahu manfaat garam


yodium
Tahu : 9 kk (19,2%)
Tidak tahu : 37 kk
(80,4%)

Pengetahuan
penyakit akibat
kekurangan garam
yodium
Tahu : 8 kk (17,2%)
Tidak tahu : 37 kk
(82,6%)
Motivasi
penggunaan garam
yodium
Tinggi : 3 kk
(6,53%)
Rendah : 43 kk
(93,4%)

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Merokok di dalam ruangan
Masyarakat dusun Telemungsari berperilaku tidak sehat merokok di dalam ruangan.
Perilaku masyarakat merokok 207 kk (78,7%) Tidak merokok 56 kk (21, 25%).
Pengetahuan akibat penyakit yang di sebabkan oleh rokok Tahu : 151 kk (57%) Tidak
tahu : 56 kk (56%). Keinginan untuk berhenti merokok Ingin : 108 kk (41 %) Tidak
ingin : 99 kk (37%). Keinginan untuk mengurangi Iya : 54 kk (20%) Tidak : 153 kk
(58%).
b. Perilaku BAB yang tidak sehat
Warga Dusun Telemungsari berperilaku tidak sehat, jamban tidak sehat masih banyak.
Warga yang memiliki jamban sehat 198 kk (75%), Jamban tidak sehat 65 kk (24,71%).
Alasan BAB sembarangan, Tidak punya jamban sehat 35 kk (53,84%), Kebiasaan 30
kk (46,1%). Pengetahuan penyakit tentang BAB, Tahu : 3 kk (1,1%), Tidak tahu : 62
kk (95%).
c. Berpengetahuan rendah tentang garam beryodium
Masyarakat Dusun Telemungsari berpengetahuan rendah tentang garam yodium.
Menggunakan garam yodium, Iya : 217 kk (82,5%), Tidak 46 kk (17,49%). Alasan
tidak menggunakan garam, Murah 11 kk (24%), Kurang asin 7 kk (15,2%), Lain – lain
23 kk (50%). Tahu manfaat garam yodium, Tahu : 9 kk (19,2%), Tidak tahu : 37 kk
(80,4%). Pengetahuan penyakit akibat kekurangan garam yodium, Tahu : 8 kk (17,2%),
Tidak tahu : 37 kk (82,6%). Motivasi penggunaan garam yodium, Tinggi : 3 kk
(6,53%), Rendah : 43 kk (93,4%).
LAMPIRAN LAMPIRAN

Laporan hasil kegiatan askep komunitas juga dilampirkan :


1. Hasil pertemuan awal
2. Instrumen pendataan
3. Format tabulasi data
4. Visualisasi data untuk dan Pra MMD dan MMD (musyawarah masy desa/dusun)
5. Hasil kegiatan pra musyawarah
a.Daftar hadir
b. Keputusan hasil pra musyawarah
6. Hasil kegiatan musyawarah :
a.Daftar hadir
b. Keputusan hasil musyawarah
7. Tindakan keperawatan
a.Pra Planing
b. Hasil kegiatan
c.SAP
d. Daftar hadir
e.Bahan materi penyuluhan
f. Leflet
g. Foto kegiatan
8. Evaluasi dari tindakan

KETERANGAN TAMBAHAN :

1. SETIAP KEGIATAN DIBUAT PRA PLANING

1. Panitia dibuat secara bergantian untuk menjadi : Ketua, Sekretaris, bendahara dan
seksi2
2. Setiap kegiatan dibuatkan : daftar hadir, dokumentasi, laporan kegiatan

2. Sebelum mengkaji data ke masyarakat mahasiswa :


a. Melakukan Wawancara dengan tokoh formal : Kadus, RW, dll dengan format terlampir
b. melaukan winsield survey dengan di dampingi Kadus : batas2 wilayah
c. membuar format pengkajian berdasarkan hasil wwancara dan winsield survei

3. Sebelum MMD mahasiswa mempersiapkan Pra MMD dengan Simulasi :


a. Latihan untuk : Pembawa acara, moderator, notulen, Penyaji, ketua kelompok diskusi
dengan jumlah kelompok sesuai masalahnya

4. MMD dengan menghadirkan :


a. Tokoh formal
b. Tokoh agama : fatayat, muslimat
c. Kader
d. Pengurus poskesdes/Desa Siaga
e. tokoh masyarakat
f.

Tokoh pemuda

Anda mungkin juga menyukai