Anda di halaman 1dari 9

Nama : Arthemas Joy Natanael

NIM : 2163030027

Resume KD

Konsep Personal Hygiene Kulit

 Personal hygiene dari bahasa yunani


 Personal-Perorangan, hygiene-sehat/bersih
 Kebersihan perorangan adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan
kesehatn seseorang untuk kesejateraan fisik dan psikis.

Jenis Perawatan diri berdasarkan waktu pelaksanaan

1. Perawatan Dini hari : Dilakukan untuk mempersiapkan pasien dalam melakukan


makan pagi dengan melakukan tindakan perawatan diri seperti mencuci muka,
tangan dan menjaga kebersihan mulut, Mengambil bahan pemeriksaan urinen atau
fase.
2. Perawatan pagi hari : Perawatan yang dilakukan setelah melakukan makan pagi
dengan melakukan makan pagi seperti melakukan pertolongan dalam memenuhi
kebutuhan eliminasi {buang air besar/kecil}, mandi atau mencuci rambut,
perawatan kulit, pijatan punggung, membesirkan mulut, kuku serta merapikan
tempat tidur.
3. Perwatan Siang hari : berbagai tindakan pengobatan atau pemeriksaan dan setelah
makan siang, Contoh mencuci muka dan tangan, membesihkan mulut, merapihkan
tempat tidur dan pemeliharaan kebersihan linkungan kesehatan pasien.
4. Perawatan Menjelang Tidur : Pemenuhan kebutuhan eliminasi {buang air besar
dan kecil}mencuci tangan, muka, mulut dan memijat punggung.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Personal Hygiene

1. Body image : gambaran individu terhadap diri nya sangat mempengaruhi


kebersihan diri,cnth karena adanya perubahan fisik-tidak peduli terhadap
kebersihan diri
2. Praktik social: cnth anak yang dimanja dalam kebersihan diri-perubahan pola
personal hygiene.
3. Status ekonomi : peralatan dan bahanseperti sabun, pasta gigi,shampoo
memerlukan uang untuk menyediakan.
4. Pengetahuan : tentang personal hygene sangat penting karena pengetahuan yang
baik dapat meningkatkan kesehatan.
5. Budaya : sebagai masyarakat jika individu sakit-tidak boleh dimandikan
6. Kebiasaan seseorang : ada kebiasaan seseorang yang menggunkan produk
tertentu dalam perawatan diri
7. Kondisi fisik : pada keadaan sakit tentu kemampun untuk merawat diri berkurang
dan perlu bantuan untuk melakukanya

Dampak Yang Sering Timbul Pada Masalah Personal Hygiene

1. Dampak Fisik : banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharannya kebersihan – ganguan interitas kulit, ganguang membrane mukosa
mulut, infeksi pada mata dan telinga, fisik dan kuku.
2. Dampak Psikososial : Masalah social –gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan
dicintai dan mencintai, harga diri, aktualisasi diri dan ngaguan interaksi social.

Faktor Yang Mempengaruhi Kulit

1. Umur : bayi-kondisi rawan terhadap berbagai trauma. Dewasa-kulit memiliki


kematangan.
2. Jaringan kulit : perubahan dan keutuhan kulit di pengaruhi oleh struktur jaringan
kulit
3. Kondisi/keadaan lingkungan : keadaan panas adanya nyeri akibat setuhan dan
tekanan

Konsep Personal Hygiene Rambut


 Rambut merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi sebagai protesksi
serta pengatur suhu melalui rambut perubahan status kesehatab diri dapat
didentifikasi.
 Rambut pasien setiap hari disisir atau diikuti sesuai bentuk yang diinginkan
pasien
 Rambut minimal semigusekali dicuci

Anatomi Dan Fisiologi Rambut

 Rambut terdiri diseluruh kulit kecuali telapak tangan dan bagian dorsal dari falang
distal jari tangan, kaki, penis, labia mineral dan bibir.
 Terdapat 2 jenis rambut : Rambut terminal (panjang dan pendek) dan rambut velus
(pendek,halus dan lembut).
 Terdiri dari akar rambut (sel tanpa kerantin) dan batang sel keratin
 Bagian dermis yang masuk dalam kandungan rambut disebut papil
 Diproduksi oleh folikel rambut

Siklus Pertumbuhan Rambut

1. Fase Anagen/fase pertumbuhan : 2-6 tahun dengan kecepatan pertumbuhan tumbuh


0,35mm/hari.
o Kecepatan pertumbuhan bervariasi. Rambut janggut tercepat diikuti kulit
kepala
o Berlangsung samapai dengan usia 6 tahun
o 99% dari 100.000 folikel rambut kulit kepala normal mengalami fase
pertumbuhan pada satu saat.
2. Fase istirahat (telogen)
o Berlangsung kurang lebih 4 bulan, rambut , mengalami kerontokan 50-
100 lembar rambut rontok setiap bulan nya.
o Gerak merinding juka terjadi trauma, stress disebutpiloereksi.

Konsep Personal Hygiene-Perineal & Genitalia


 Daerah perianal berwarna gelap, hangat dan sering lembab yang mana
merupakan daerah yg disukai untuk pertumbuhan bakteri
 Indikasin untuk pasie yang beresiko tinggi memperoleh infeksi
 Jika ada kesalahan dalam membesirkan daerah perineal maka terjadi ketidak
nyamanan pada fisik dan psikis rusaknya kulit dan bau tidak sedap.

Organ Genetalia Eksternal

1. Vulva
Struktur vulva terletak diatas OS. Pubis dan meluas ke kaudal dibawa arkus
pubis. Terdiri dari mons pubis, labia mayoran, labia mineral, klitoris dan struktur
kelenjang ynag bermuara pada vestibulum vagina.

Organ Genitalia Internal

UTERUS

Adalah sebuah organ muskuler dengan bentuk, berat, dan dimensi yang sangat
bervariasi,tergantung pada stimulasi estrogen dan riwayat persalinan. Ukuran 7-8cm, lebar 4-
5 cm, serta tebal 3-4 cm terngantung pada lig.

1. Prosedur Perawatan vulva hygiene


2. Prosedur Perawatan Perinium laki-laki

Konsep Personal Hygiene-Kuku Dan Kaki


Definisi
 Menjaga kebersihan kuku merupakan salah satu aspek penting dalam
mempertahankan perawatan diri karena berbagai kuman dapat masuk ke
dalam tubuh melalui kuku.
 Olah sebab itu kuku seharusnya dalam keadaan sehat dan bersih.

Masalah /Gangguan kuku

1. Ingrown nail, kuku tangan yang tidak tumbuh-tumbuh dan dirasahkan sakit pada
daerah tersebut
2. Poronychia, radang disekitar jaringan kuku
3. Bau tidak sedap, reaksi mikroorgani sme yang menyebabkan bau tidak sedap
4. Ram’shorn nail,gangguan kuku yang ditandai pertumbuhan yang lambat disertai
kerusakan dasar kuku atau infeksi.

Tindakan Perawatan Kuku

 Definisi : Tindakan keperwatan pada pasien yang tidak mampu merawat kuku
sendiri
 Tujuan : Menjaga kebersihan kuku
 Indikasi : pasien yang tidak dapat melakukan sendiri
Konsep Personal Hygiene-Mulut
 Sekresi mulut berfungsi untuk
1. Meningkatkan pencernaan zat tepung
2. Mengatur pemasukan cairan
3. Merangsa nafsu makan dengan cara melarutkan bahan
makanan sehingga kita dapat mengetahui ras makanan.

Gigi dewasa (gigi sekunder) terdapat 32buat gig sedangkan primer/gigi susupada anak
terdapat 20 buah. Pada umum nya gigi susu mulai tanggal dan diganti gigi sekunder sekitar 6-
7 tahun dan selesai usia 12tahun.

 Bagian gigi terdiri dari mahkota, gusi (gingiva), membrane periodontal, rongga pulpa,
detin.
 Komponen gigi
1. Mahkota (crown): bagian gigi yang terlihat
2. Mahkota dan akar bertemu pada leher yang diselubungi gingiva (gusi)
3. Membran periodontal : jaringan ikat yang melapisi kantong alveola melekat
pada sementum diakar
4. Rongga pulpa : dalam mahkota melebar ke dalam saluran akar, berisi pulpa
gigi mengandung pembuluh darah dan saraf.
5. Dentin : Menyelubungi rungga pulpa dan membentuk bagian terbesar gigi.
 Email terdiri dari 97% zat anogranik ( terutama kalsium fosfat) dan merupakan zat
terkeras dalam tubuh.
 Florida dalam air minum atau yang sengaja dikenakan pada gigi dapat mempertkuat
email

A. Mulut
Mengunyah : pemecahab partikel besar menjadai kecil

Kelenjang Saliva

o Sekresi mukus ke dalam mulut


o Fungsi membasahi & dan melumas partikel makanan sebelum ditelan
o Disekresi 3 kelenjang eksokrin
a. Parotis
b. Submandibularis
c. Subblingualis

Gangguan Pada Mulut & Gigi.

 Chilosis, : bibir yang pecah-pecah


 Ginggivitas, : radang pada daerah gusi
 Glostitis, : radang pada lidah
 Pendontal desease, : gusi yang mudah berdarah dan bengkak
 Stomatitis : radang pada daerah mukosa atau rogga mulut
 Karies : radang pada gigi

Pengkajian

 Diperhatikan antar lain warna keadaan permukaan, kelengkapan gigi


 Dilihat pipi yaitu adanya warna mukosa serta keadaan permukaan
 Pada gusi dilihat warna, tekstur, kelembapan
 Pada lidah dilihat warna, tekstur dan posisi lidah

Prosedur Merawat Mulut Dan Gigi

 Definisi tindakan keperawatan pada pasien yang tidak mampu mempertahankan


kebersihan mulut dan gigi dengan cara membersihkan mulut dan gigi
 Tujuan : mencegah infeksi pada mulut akibat kerusakan pada daerah gigi dan mulut
 Alat dan bahan : handuk dan kain pengalas dl
Kebutuhan Eliminasi
Kebutuhan eliminasi dapat di bagi 2 yaitu:
1. Eliminasi Urine adalah salah satu dari proses metabolic tubuh yang bertujuan untuk
mengeluarkan bahan sisah dari tubuh. Chronic Kidney Desease merupakan suatu
kondisi dimana fungsi ginjal mengalami penurunan sehingga tidsk msmpu melakukan
filtrasi sisa metabolim tubuh.
2. Eliminasi Feses adalah proses pembekuan atau pengeluaran sisa metabolisme berupa
fases yang berasal dari saluran pencernaan melalui anus. Eliminasi fekel adalah proses
pengosongan usus yang sering disebut dengan buang air besar.
Anataomi dan Fisiologi Eliminasi
 Ginjal berperan sebagai pengatur komposisi volume cairan dalam tubuh serta
penyaringan darah untuk dibentuk dalam bentuk urine sebagai zat sisa yang tidak
diperlukan oleh tubuh dan menahan nya agar tidak tercampur dengan zat-zat yang
tidak dibutuhkan oleh tubuh.
 Uretra yaitu untuk berfungsi untuk menyalurkan urine kebagian luar. Wanita Panjang
3,7-6,2 cm dan berfungsi tempat menyalurkan urine ke bagian tubuh. Dan untuk Pria
panjang 13,7-16,2 cm di gunakan tempat pengaliran urine dan terdiri atas tiga bagian
yaitu prostat, selaput membrane dan bagian berongga (ruang)
Proses Berkemih adalah proses pengosongan vesika urinara
Komposisi Urine
1. Air 96%
2. Larutan 4%
a. Larutan organik: urea, ammonia, kretain dan uric acik
b. Larutan anorganik: natrium, klorida, kalsium, sulfat, menaksium dan fosfor
Dimulai dengan terkumpuknya urine dalam vesika urine tang merangsang saraf sensorik
dalm dinding vesika urinaria---vesika urinaria menimbulkan rangsangan saraf bila berisi >
250-450 cc (anak)—ransangan di hantarkan melalui medula spinalis ke pusat pengontrolan
berkemih di konteks serebri
Faktor Mempengaruhi Eliminasi
 Diet dan Asupan: jumlah dan tipe makanan, protein, natrium
 Respons keinginan awal untuk erkemih: berkemih kebiasaan mengabaikan keinginan
awal untuk berkemih dapat mengakibatkan urine banyak bertambah dai dalam vesika
urine sehingga memengaruhi ukuran vesika urine dan jumlah pengeluaran urine
 Kebiasaan seseorang
 Stress Psikologi: stress sering terjadi frekuensi berkemih
 Tonos otot: otot kandungan kemih, otot abdomen dan pelvis
 Factor perkembangan: tingkat pertumbuhan dan perkembangan memngaruhi pola
berkemih di konteks serebri otak memberi impuls/ransangan.
 Gaya hidup: perubahan gaya hidup mempengaruhi pemenuhan kebutuhan eliminasi
dalam kaitannya tersedia toilet.
 Kondisi patologis/penyakit. Kondisi penyakit mempengaruhi produksi urine
 Sosiokultural: budaya, kultur

1. Gangguan Produksi Urine


1) Poliuria: produksi urine abnormal dalam jumlah besar, terjadi pada DM
diabetes insipidus definisi ADH . S/S polidipsi dehidrasi dan hilang BB
2) Anuria ketidak mampuan buang air kecil karena tidak dapat meng hasilkan
urena
3) Urinari suppresi berhentinya mendadak produksi urine
4) Disanuria keadaan dimana ginjal tidak memperolah urine kurang dari
100ml/hari.
5) Oliguria produksi urine abnormal dalam jumlah sedikit (100-500 ml/hari)
2. Gangguan Eliminasi Urine
1) Sering berkemih meningkatnya frekuensi berkemih karena meningkatnya
cairan, radang kandung kemih
2) Nocturia keinginan buang air kecil berulang-ulang ketika tidur, pasien sering
terbangun pada malam hari. Cth DM, gagal jantung
3) Urgensi: perasaan seseorang yang sangat harus untuk berkemih, keperluan
yang sangat untuk BAK. Terjadi pada anak kerana tidak mampu mrngontrol
sfingter eksternal.
4) Disuria rasa sakit kesulitan dalam berkemih
Enuresis (mengompol) ketidak mampuan menahan kemih yang diakibatkan tadakmampuan
mengontrol sphincter eksternal
a. Enuresis noktural (malam hari) terjadi tidak teratur lebih sering laki-laki dari pada
wanita
b. Enuresis diurnal (siang hari) terjadi menetap karan kondisi potologis
Penyebab proses ketuaan, pembesaran kelenjar prostat, spasme kandungan kemih,
menurunnya kesadaran, mengggunakan obat narkotik.
Gejalah kandungan kemih kurang aktif: kandungan kemih terjadi terlalu penuh dan bias
mengalami kebocoran
Gejalah kandungan kemih aktif: terlalu sering berkemih dalam jumlah sedikit, rasa sakit,
gangguan mengosongkan kandungan kemih.
Kebutuhan Eliminasi Fekal Yaitu proses pembuangan sisa metabolisme tubuh yang tidak
dipakaiberupa tese melalui anus.
1. Anatomi pencernaan
2. Esofagus Panjang 25 cm dimana makan melewati esofogus selama 15 detik
3. Lambung dalam lambung makanan disimpan dan dipecahkan secara mekanik dan
kimiawi untuk pencernaan dan absorbs.
4. Usus halus Panjang 6 meter dan diameter 6 meter
5. Usus besaranjang 6 cmx 1,5-1,8 m kolon terdiri dari ascending
Proses terjadinya pada kolon
 Haustral churning Gerakan mencampur chyme untuk membantu mengabsorubsi air
(2,51) dalam 24 jam
 Colon pristaltik gelombang mencampur yang lambat oleh otot longitudinal dan
ssrikuler
6. Rektrum dan Anus dalam reflesi terdap dua refleksi
a. Refleksi defekasi intrinsik
Berawal dari feses yang masuk ke rektrum rangsangan pada fleksus ingentikus
Gerakan pristaltik
b. Reflex defekasi parasimatis fases yang masuk ke rektrum merangsang saraf
rektrum diteruskan ke spinal koral
Faktor yang mempengaruhi defekasi
1. Usia perkembangan
Bayi yang memiliki kemampuan mengontrol BAB sedangkan orang dewasa memiliki
kemampuan secara penuh
2. Diet makanan yang kandungan serat tinggi dan jumlah yang di konsumsi
3. Asupan cairan pemasukan cairan yang kurang dalam tubuh
4. Pengobatan penggunaan laksansia atau anrasida
5. Gaya hidup: gaya hidup sehat BAB ditempat bersih
6. Nyeri cth homoroit mempengaruhi defekasi
7. Kerusakan sensori dan motoris penurunan situmulusi sensoris mempengarui defekasi
Penyebab kebiasaan BAB jarang kontipasi berulang, pasien lemah, tidak sadarkan diri
kelemahn otot, penggunaan barium, diet rendah serat
 Ikontinensia fekal
Yaitu suatu keadaan dimana tidak mampu mengontrol BAB dan udara dari anus
 Hemoroit
Pelebaran pembuluh darah vena di anus
Kriteria untuk diare
 BAB tidak lebih dari 2 kali sehari
 Konsitensi feses baik
 Hidrasi kulit kulit baik urin 60 ml/jam
 Bebas dan nyeri adomen dan iritasi

Anda mungkin juga menyukai