LAPORAN PENDAHULUAN
A. KONSEP DASAR PEMENUHAN KEBUTUHAN PERSONAL HYGIENE
1. Pengertian
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang
artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah
suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan fisik dan psikis (Tarwoto, 2004).
Personal hygiene adalah cara perawatan diri seseorang untuk
memelihara kesehatannya. Seseorang tidak dapat melakukan perawatan diri
sendiri dipengaruhi kondisi fisik atau keadaan emosional klien (Alimul,
2006).
2. Jenis-jenis Personal Hygiene
Jenis-jenis Personal Hygiene adalah sebagai berikut (Tarwoto, 2004):
a. Perawatan kulit kepala dan rambut
b. Perawatan mata
c. Perawatan hidung
d. Perawatan telingga
e. Perawatan kuku kaki dan tangan
f. Perawatan genetalia
g. Perawatan kulit seruruh tubuh
h. Perawatan tubuh secara keseluruhan
3. Tujuan Personal Hygiene
Tujuan Personal Hygiene adalah sebagai berikut (Tarwoto, 2004):
a. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
b. Memelihara kebersihan diri seseorang
c. Memperbaiki personal hyiene yang kurang
d. Mencagah penyakit
e. Menciptakan keindahan
f. Meningkatkan rasa percaya diri
4. Fungsi fisiologis
a. Anatomi
b. Fisiologis
1) Kulit
Kulit adalah organ aktif yang berfungsi sebagai pelindung,
ekskresi, regulasi temperature, dan sensasi. Kulit mempunyai tiga
lapisan, yaitu epidermis, dermis, dan hypodermis (Asmadi, 2008).
a) Epidermis
Adalah lapisan terluar terdiri dari berbagai sel lapis yang
tipis dimana ada perbedaan dalam berbagai tingkat kematangan.
Lapisan paling dalam dari sel ini berfungsi untuk mengganti sel
yang mati.
b) Dermis
Adalah lapisan yang lebih tebal yang terdiri dari
sekelompok kolagen dan fiber fiber yang elastis untuk
mendukung epidermis. Fiber syaraf, pembuluh darah, kelenjar
keringat, kelenjar sebasea, dan folikel rambut melewati lapisan
dermal. Kelenjar sebasea mensekresi sebum, minyak, cairan
odorous, hingga folikel rambut.
c) Hypodermis atau subkutan
Lapisan subkutan terdiri dari pembuluh darah, syaraf,
limpa, dan jaringan pengikatyang berisi sel lemak. Jaringan lemak
adalah insulator panas bagi tubuh. Subkutan juga menjadi
rambut,
distribusi,
dan
pola
dapat
Personal
Hygiene
sangat
penting
karena
f. Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu
dalam perawatan dirinya seperti penggunaan sabun, sampo, dan lain-lain.
g. Kondisi fisik
Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri
berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.
6. Gangguan pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene
Gangguan pemenuhan kebutuhan personal hygiene secara garis besar
terjadi 2 gangguan yaitu sebagai berikut (Asmadi, 2008):
a. Gangguan secara fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang
sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membrane
mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada
kuku.
b. Gangguan secara psikososial
Masalah social yang berhubungan dengan Personal Hygiene
adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan
mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi
sosial.
7. Tanda dan gejala Personal Hygiene
Tanda dan gejala Personal Hygiene adalah sebagai berikut (Perry dan
Potter, 2005):
a. Kepala dan rambut
1) Rambut berketombe
2) Rambut berkutu
3) Kulit kepala kotor
4) Rambut yang mudah rontok
5) Rambut yang kusam
b. Perawatan mata
1) Penglihatan menjadi ganda
mencegah
terjadinya
infeksi,
mempertahankan
kebersihan
Pengkajian Keperawatan.
a. Riwayat keperawatan
1) Keluhan utama
2) Riwayat kesehatan sekarang
Apa yang dirasakan sekarang
3) Riwayat penyakit dahulu
Apakah Kemungkinan pasien belum pernah sakit seperti ini atau sudah
pernah
4) Riwayat kesehatan keluarga
Meliputi penyakit yang turun temurun atau penyakit tidak menular
b. Pola pemenuhan KDM menurut
1) Pola oksigenasi : pola nafas,bersihkan jalan nafas,keluhan sesak
2) Pola nutrisi
3) Pola
eliminasi:
Pola
BAK
dan
BAB,konsistensi
feses,warna
urine,volume output
4) Pola aktivitas : Meliputi gerakan ( mobilitas ) pasien,aktivitas/ pekerjaan
pasien yang dapat mengendorkan otot.
5) Pola aktivitas
akral
dingin
hangat
),warna
kaji
adanya
sianosis,kemerahan )
8) Pola personal hygiene : Meliputi kebiasaan menjaga kebersihan tubuh
dari penampilan yang baik serta melindungi kulit,kebiasaan mandi,gosok
gigi,membersihkan genetalia.dll untuk menjaga kesehatan.
c. Keadaan umum
1) Kesadaran
2) TD
3) N
4) S
5) RR
d. Pemeriksaan Fisik
Kategori
a. Rambut
YA
terjadi
eritema
pada
rambut
pasien?
c. Mata
1) Apakah sclera pasien ikterik ?
2) Apakah konjungtiva pasien anemis ?
3) Apakah pasien mengalami mata merah ?
d. Hidung
1) Apakah pasien mengalami flu?
2) Apakah pasien mengalami alergi?
3) Apakah
pasien
mengalami
perubahan
penciuman ?
e. Mulut
1) Apakah keadaan mukosa mulut pasien
kering ?
TIDAK
2.
Diagnosa keperawatan.
a) Gangguan integritas kulit
Definisi : keadaan dimana kulit seseorang tidak utuh.
Kemungkinan berhubungan dengan :
1) Bagian tubuh yang terlalu lama tertekan
2) Imobilisasi
3) Terpapar zat kimia
Kemungkinan data yang ditemukan :
- Kerusakan jaringan
- Gangrene
- Dekubitus
- Kelemahan fisik
Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :
- Stroke
- Fraktur femur
- Koma
- Trauma medulla spinalis.
Tujuan yang diharapkan :
- Pola kebersihan diri pasien optimal
- Keadaan kulit, rambut kepala bersih
- Klien dapat mendiri dalam kebersihan diri sendiri.
b) Gangguan membrane mukosa mulut.
Definisi : kondisi dimana mukosa mulut pasien mengalami luka.
Kemungkinan berhubungan dengan :
1) Trauma oral
2) Pembatasan intake cairan
3) Pemberian kemoterapi dan radiasi pada kepala dan leher
Kemungkinan yang ditemukan :
1) Iritasi/luka pada mukosa mulut
2) Peradangan/infeksi
3) Kesulitan dalam makan dan menelan
4) Keadaan mulut yang kotor
Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :
1) Stroke
2) Stomatitis
3) Koma
Tujuan yang diharapkan :
1) Keadaan mukosa mulut, lidah dalam keadaann utuh, warna merah
,muda
2) Inflamasi tidak terjadi
3) Klien mengatakan rasa nyaman
4) Keadaan mulut bersih.
c) Kurangnya perawatan diri/kebersihan diri
Definisi : kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan
kebersihan untuk dirinya.
Kemungkinan berhubungan dengan :
1) Kelemahan fisik
2) Penurunan kesadaran
Kemungkinan data yang ditemukan :
1) Badan kotor dan bau
2) Rambut kotor
3) Kuku panjang dan kotor
4) Bau mulut dan kotor
Tujuan yang diharapkan :
1) Kebersihan diri sesiuai pola
2) Keadaan badan, mulut, rambut, dan kuku bersih
Intervensi Keperawatan
a. Diagnosa I
a) Kaji kembali pola kebutuhan Data dasar dalam melakukan intervensi
personal hygiene pasien
b) Kaji keadaan luka pasien
Menentukan intervensi
c) Jaga kulit agar tetap utuh dan Menghindari resiko infeksi kulit
kebersihan
kulit
pasien
luka dekubitus
luka Penyembuhan luka
kemabali
kebersihan Data
dasar
dalam
melakukan
mulut
intervensi
b) Lakukan keberdihan mulut, Membersihkan kotoran dan mencegah
sesudah makan dan sebelum karang gigi
tidur
c) Gunakan
siakt
gigi
lembut
d) Gunakan
garam/baking
soda
mulut
f) Laksanakan program terapi Membantu
medis
menyembuhkan
luka/infeksi
c. Diagnosa 3
1) Kaji kemabli pola kebesihan diri
Data
dasar
dalam
melakukan
intervensi
2) Bantu pasien dalam kebersihan Mempertahankan rasa nyaman
badan, mulut, mulut dan rambut
3) Lakukan pendidikan kesehatan : Meningkatkan
pengetahuan
dan
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, A Azis. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba
Medika
Tarwoto dan Wartonah. 2004. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika
Asmadi. 2008. Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba
Medika
Potter, patricia A. dan Anne Griffin Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental
Keperawatan :konsep, proses, dan praktik. Jakarta : EGC
Syaifuddin. 2004. Anatomi dan Fisiologi. Jakarta : EGC
Dongoes, Marlyn. 2006, Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta