Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN


KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI

Oleh :
1) Kadek Bagus Novan Eka Putra

(14.321.2076)

2) Luh Ayu Voni Mintaryanti

(14.321.2077)

3) Ni Made Rai Putri Handayani

(14.321.2117)

4) Ni Putu Yuniartini Mahayanti

(14.321.2118)

5) Ni Gusti Ketut Sugiani

(14.321.2119)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKes WIRA MEDIKA PPNI BALI
TAHUN AKADEMIK 2014/2015

A. KONSEP DASAR PENYAKIT


1. DEFINISI / PENGERTIAN
Higiene adalah ilmu kesehatan. Cara perawatan diri manusia untuk memelihara
kesehatan mereka disebut higiene perorangan. Pemeliharan higiene perorangan
diperlukan untuk kenyamanan individu, keamanan, dan kesehatan. Hal ini diperlukan
karena ketika orang sakit, akan sulit memikirkan tentang mandi atau menyikat gigi
atau membersihkan kuku; bernapas atau mengatasi nyeri tampak lebih penting.
Perbedaan budaya dan agama dapat membedakan praktik higiene. Higiene adalah
sangat pribadi dan masing-masing individu mempunyai ide yang berbeda tentang apa
yang mereka ingin lakukan. Ide mengenai higiene dari masing-masing individu dapat
berdampak baik maupun buruk bagi individu itu sendiri.
2. EPIDEMIOLOGI/INSIDEN KASUS
a. Mandi
1) Tidak mampu dalam :
a) Membasuh bagian atau seluruh penyakit
b) Menyediakan sumber air mandi
c) Suhu air mandi reguler
d) Mendapatkan peralatan mandi
e) Mengeringkan tubuh
f) Masuk/keluar kamar mandi
b. Kaki dan kuku
Karakteristik
Kalus

Pengertian
Bagian yang mengeras dari epidermis
terdiri dari massa sel tanduk dan keratotik.
Kalus biasanya datar, tidak berasa nyeri,
dan ditemukan dibawah kaki atau telapak
tangan. Masalah disebabkan oleh friksi atau

Katimumul

tekanan lokal.
Keratosis disebabkan friksi dan tekanan
dari sepatu. Hal ini terlihat dengan jelas
pada jari kaki, diatas penonjolan tulang.

Katimumul biasanya berbentuk kerucut,


Kutil pada kaki (plantar wart)

bulat, dan naik.


Luka yang menjamur terlihat pada tumit

Infeksi jamur kaki (tinea pedis)

kaki dan disebabkan oleh virus papiloma.


Infeksi jamur pada kaki; ketidaksamaan
sisi, dan keretakan kulit terjadi antara jari
dan tumit kaki. Kaki yang melepuh kecil
berisi

cairan

dapat

terlihat.

Masalah

Kuku yang tumbuh yang ke dalam

disebabkan pemakaian alas kaki yang ketat.


Jari kaki atau jari tangan masuk kedalam

Kuku tanduk RAM

jaringan yang halus sekitar kuku.


Kuku kaki RAM biasanya kuku yang

Paronisia

meliuk.
Inflamasi

Bau kaki

setelah bintil kuku.


Akibat keringat yang berlebihan yang

jaringan sekitar jari terjadi

meningkatkan

perkembangan

mikroorganisme.
c. Mulut
Masalah
Stomatitis

Pengertian
Kondisi peradangan pada mulut karena
kontak

dengan

pengiritasi,

seperti

Glositis

tembakau, virus.
Peradangan lidah hasil karena penyakit

Gingivitis

infeksi atau cedera, seperti luka bakar.


Peradangan gusi, biasanya karena higiene
mulut yang buruk/terjadi tanda leukimia,
defisiensi vitamin, atau diabetes melitus.

d. Rambut
Masalah
Ketombe
Kutu
Pediculosis

Pengertian
Pelepasan kulit kepala disertai gatal
Parasit kecil yang menggali liang ke dalam
kulit dan menghisap darah.
Serangga parasit terdapat pada mamalia.

Pediculosis capitis (kutu kepala)

Parasit yang cenderung melekat pada


pakaian, sehingga dia tidak mudah terlihat.
Kutu

badan

mengisap

darah

dan

meninggalkan telur pada pakaian dan


Pediculosis corporis (kutu badan)

peralatan.
Parasit yang cenderung melekat pada

Pediculosis pubis (kutu kepiting)


Kehilangan rambut (alopesia)

pakaian, sehingga dia tidak mudah terlihat.


Parasit ditemukan pada rambut pubis.
Kondisi ini disebabkan penggunaan
pengeriting

rambut,

produk

rambut,

pengikatan yang ketat dan penggunaan sisir


panas.
e. Mata, telinga, dan hidung
1) Masalah mata yang ada antara lain ; kebutaan, katarak, mata juling
(strabismus), miopi, hipermetropi, presbiopi dan silinder.
2) Masalah telinga antara lain ; tuli
3) Masalah hidung antara lain: sinusitis, polip.
f. Lingkungan ruangan klien
1) Kebersihan sekitar tempat tidur pasien tidak terjaga.
2) Temperatur kamar tidak mendukung yang disebabkan ventilasi kurang.
3. PENYEBAB/ETIOLOGI
a. Mandi
1) Kurang/penurunan motivasi
2) Lemah/lelah
3) Cemas berat
4) Tidak mampu merasakan bagian tubuh
5) Kerusakan kognisi/perseptual
6) Nyeri
7) Kerusakan neurovaskular
8) Kerusakan muskuloskeletal
9) Hambatan lingkungan

b. Kaki dan kuku


1) Kurang pengetahuan dalam merawat
c. Mulut
1) Kurangnya perhatian terhadap pemeriksaan gigi sehingga timbul masalah pada
mulut
d. Rambut
1) Kotoran/debu pada kulit kepala yang lama tidak dibersihkan.
e. Mata, telinga, dan hidung
1) Pada mata seperti debu yang masuk ke dalam mata.
2) Pada telinga seperti masuknya serangga
3) Pada hidung seperti menyempitnya saluran pernapasan, masuknya debu.
4. FAKTOR PREDISPOSISI
Faktor yang mempengaruhi antara lain :
a. Keturunan
Seseorang mendapat penyakit dalam tubuhnya salah satunya bisa dikarenakan
diwariskan oleh orangtua.
b. Lingkungan
Timbulnya suatu penyakit pada seseorang terjadi bilamana lingkungan si penderita
tidak terjaga.
c. Gaya hidup
Dengan gaya hidup yang kurang terawat dapat memunculkan penyakit di diri
seseorang.
d. Patofisiologi
Pengaturan kegiatan sehari-hari seseorang meningkatkan kualitas seseorang sehingga
permasalahan-permasalahan yang tadinya terjadi dapat berangsur-angsur berkurang.
e. Klasifikasi : f. Gejala klinis : -

g. Pemeriksaan Fisik : h. Pemeriksaan diagnostik/penunjang : 1)

Pemeriksaan lab

2)

Radiologi

3)

Dan lain-lain

i. Prognosis : j.

Theraphy/tindakan penanganan : -

k. Penatalaksanaan : -

B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN


1. PENGKAJIAN FISIK
a. Mandi; Periksa permukaan kulit terhadap adanya kemerahan, iritasi, kekeringan,
keringat, yang berlebihan, lesi, atau luka terbuka.
b. Kaki dan kuku; periksa permuka kulit; bentuk, ukuran, dan jumlah jari.
c. Mulut; periksa bibir, mukosa, gigi, gusi, dan langit-langit.
d. Rambut; mengkaji kondisi rambut seperti rambut tidak kusut.
e. Mata, hidung dan telinga; kaji fungsi dan kondisi mata, hidung, dan telinga.

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Mandi
1) Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan imobilisasi.
2) Defisit perawatan-diri mandi/higiene yang berhubungan dengan gips pada
ekstremitas bawah sebelah kanan.
b. Kaki dan kuku
1) Resiko infeksi yang berhubungan dengan kulit yang rusak atau trauma.

2) Hambatan mobilisasi fisik yang berhubungan dengan luka kaki yang


menyakitkan.
c. Mulut
1) Resiko infeksi yang berhubungan dengan trauma mukosa moral oral.
2) Nyeri yang berhubungan dengan gingivitis
d. Rambut
1) Gangguan citra diri yang berhubungan dengan penampilan fisik yang tidak
disisir.
e. Mata, hidung dan telinga
1) Resiko infeksi yang berhubungan dengan praktik higienis yang buruk.
3. PERENCANAAN
a. Mandi
1) Mandikan pasien setiap hari
2) Gunakan losion pada kulit setelah mandi
b. Kaki dan kuku
1) Perawat merujuk klien ke podiatrist
c. Mulut
1) Menggosok gigi dengan sikat gigi yang lembut menggunakan gerakan
horizontal.
d. Rambut
1) Mencuci rambut selama 2 hari sekali

e. Mata, Hidung, dan telinga


1) Menjaga mata, hidung dan telinga agar tidak terkena debu
4. TINDAKAN KEPERAWATAN
a. Mandi : mandikan klien
b. Kaki dan kuku : rawat kebersihan kaki dan kuku klien
c. Mulut : ajarkan cara menyikat gigi yang benar

d. Rambut : ajarkan cara mencuci rambut yang benar


e. Mata, hidung, dan telinga : ajarkan cara membersihkan bagian tubuh tersebut agar
tidak kemasukkan debu.
5. EVALUASI
Respon klien terhadap perawatan seperti : Mandi, Kaki dan kuku, Mulut, Rambut Mata,
Hidung, dan Telinga dievaluasi dengan baik selama beberapa hari atau minggu. Jika
klien mengalami masalah apapun, hal ini membutuhkan waktu bagi perubahan agar
dapat ditingkatkan.

Anda mungkin juga menyukai