0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
210 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang sistem triage di unit gawat darurat rumah sakit. Ada beberapa jenis triage yang umum digunakan yaitu triage non-perawat, triage cepat oleh perawat, dan triage komprehensif oleh perawat terlatih. Skala triage yang populer meliputi dua, tiga, empat, atau lima tingkatan berdasarkan tingkat kegawatdaruratan pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem triage di unit gawat darurat rumah sakit. Ada beberapa jenis triage yang umum digunakan yaitu triage non-perawat, triage cepat oleh perawat, dan triage komprehensif oleh perawat terlatih. Skala triage yang populer meliputi dua, tiga, empat, atau lima tingkatan berdasarkan tingkat kegawatdaruratan pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem triage di unit gawat darurat rumah sakit. Ada beberapa jenis triage yang umum digunakan yaitu triage non-perawat, triage cepat oleh perawat, dan triage komprehensif oleh perawat terlatih. Skala triage yang populer meliputi dua, tiga, empat, atau lima tingkatan berdasarkan tingkat kegawatdaruratan pasien.
Pada Unit Gawat Darurat perawat bertanggung jawab dalam mennentukan
prioritas perawat perawatan pada pasien. Keakutan dan jumlah pasien, skill perawat, ketersediaan peralatan dan sumber daya dapat menentukan setting prioritas. Thomson dan Dains (dalam Kartikawati, 2012) mengidentifikasi bahwa ada tiga tipe yang umum dari sistem triage yaitu :
1. Tipe 1 Traffic Director/Triage non-Nurse
Petugas yang melakukan triage bukan staf berlisensi seperti asisten kesehatan. Staf melakukan pengkajian visual secara cepat dan bertanya apa keluhan utama. Hal ini tidak berdasarkan standard an tidak ada sedikit dokumentasi. 2. Tipe 2 Spot Check Triage/Advanced Triage Staf yang berlisensi seperti perawat atau dokter melakukan pengkajian cepat termasuk latar belakang dan evaluasi subjektif dan objektif. Biasanya 3 kategori keakutan pasien digunakan. Meskipun penampilan dari tiap professional pada tiap triage bervariasi bergantung dari pengalaman dan kemampuan. 3. Tipe 3 Comprehensive Triage Tipe ini merupakan system advanced dari triage dimana staf mendapat mendapatkan pelatihan dan pengalaman triage. Kategori keakutan termasuk 4 atau 5 kategori. Tipe ini juga menulis standar atau protokol untuk proses triage termasuk tes diagnostic, penatalaksanaan spesifik, dan evaluasi ulang dari pasien. Dokumentasi juga harus dilakukan. Adapun keuntungan dari Triage Komprehensif adalah sebagai berikut. a. Pasien ditangani oleh perawat professional yang berpengalaman b. Pasien yang membutuhkan penanganan segera akan lebih cepat diketahui c. Proses triage dilakukan oleh perawat yang berpendidikan, telah mengikuti pelatihan dan dinyatakan lulus uji kompetensi triage d. Pasien dan keluarga mendapatkan penjelasan langsung dari petugas e. Petugas memberikan keterangan mengenai proses dan alur dalam unit gawat darurat kepada pasien, keluarga, maupun pengunjung f. Perawat triage dipernbolehkan untuk melakukan tes laboratorium dan radiologi berdasarkan panduan triage g. Pasien yang menunggu dilakukannya tindakan, dolakukan observasi setiap beebrapa jam sekali (disesuaikan dengan kebijakan trumah sakit) h. Adanya komunikasi antara petugas dan pasien setiap saat A. Kategori Triage 1. Triage dua tingkat Dalam triage dua tingkat pasien dikategorikan sakit atau tidak sakit. Pasien yang sakit membutuhkan perawatan darurat dengan kondisi yang mebahayakan nyawa, tubuh, atau organ. Sementara itu, pasien yang tidak sakit ialah pasien yang tidak menunjukkan tanda-tanda serius, bisa menunggu jika perawatan sedikit tertunda. 2. Triage tiga tingkat System triage tiga tingkat ini banyak digunakan d Amerika Serikat. Pengategorian dapat ditentukan berdasarkan warna (merah, kuning,hijau) atau pemberian nomor (kategori 1,2,3) tetapi pada dasarnya kategori tersebut merujuk pada kondisi di bawah ini. a. Gawat darurat Pasien membutuhkan tindakan yang cepat. Keluahan utama adalah berdasarkan pada ancaman serius terhadap nyawa, tubuh, atau organ, misalnya : serangan jantung, trauma berat, gagal nafas. Respon pasien harus diperhatikan dan perlu dilakukan observasi secara terus menerus. b. Darurat Pasien membutuhkan tindakan segera tetapi pasien masih memungkinkan menunggu bebrapa jam jika mampu, misalnya : nyeri abdomen, fraktur, dan batu ginjal. Disarankan untuk melakukan observasi setiap 30 menit. c. Biasa Setelah pasien dilakukan pengkajian, karena kondisi pasien tidak kritis maka pasien dapat menunggu. Biasnya pasien berada diruang Ambulatory Care misalnya : konjungtivitis, gangguan dtenggirokan, kulit. Dilakukan observasi setiap 1-2 jam. 3. Triage empat tingkat Penggunakan triage empat tingkat ini dilakukan dengan menanmbahkan status Life Treatening (ancaman nyawa) sesain status gawat darurat, darurat, dan biasa. 4. Triage lima tingkat Saat ini skala triage lima tingkat banyak digunakan diseluruh UGD rumah sakit di Amerika Serikat. Pada skala ini ada penambahan level yaitu tingkat 1 yang berarti gawat darurat tertinggi dan tingkat lima untuk pasien dengan kondisi yang paling ringan. 5. Skala Triage Australia Skala tiage Australia ini banyak digunakan di UGd Australia. Penghitungan waktu dilakukan sejak pasien pertama kali tiba ke UGD, pemeriksan tanda- tanda vital dilakukan jika perawat akan mengambil keputusan tingkat kedaruratan triage. Selain itu, proses triage meliputi pemeriksaan kondisi kegawatdaruratan pasien secara menyeluruh.
Tingkat Waktu Perawatan Persentase Tindakan
Sangat mengancam Langsung 100 hidup Sedikit mengancam 10 menit 80 hidup Berisiko mengancam 30 menit 75 hidup Darurat 60 menit 70 Biasa 120 menit 70
6. Skala Triage Kanada
Sekelompok dokter dan perawat di Kanada mengembangkan skala akuitas dan triage lima tingkat. Setiap tingkat triage mewakili setiap keluahan dari pasien. Triage yang dilakukan oleh perawat harus berdasarkan ilmu dan pengalaman tentang proses pemilahan pasien berdasarkan tingkat kedaruratannya. Dalam melakukan proses triage perawat mengambil keputusan tentang seberapa lama pasien dapat menunggu tindakan sebelum perawat melakukan pengkajian secara komprehensif dan seberapa lama pasien dapat menunggu untuk selanjutnya akan diperiksa dokter yang akan merawatnya.
Tingkat Waktu Untuk Waktu Untuk Respon
Perawat Dokter Langsung Resusitasi Langsung Langsung 98 % Gawat Darurat Langsung < 15 menit 95 % Darurat < 30 menit < 30 menit 90 % Biasa < 60 menit < 60 menit 85 % Tidak Gawat < 120 menit < 120 menit 80 %
7. Skala Triage Manchester
Skala ini dikembangkan di Inggris oleh kelompok perawat dan dokter gawat darurat. Setiap tingkatan pada triage isi diberi nama, nomor, dan warna sebagai pedoman perawat dalam memberiakn perawatan kepada pasien. Perawat menanyakan tanda dan gejala kepada pasien jawaban iya menunjukkan tingkat kedarurat pasien. No Nama Warna Waktu 1 Langsung Merah 0 menit 2 Gawat Darurat Orange 10 menit 3 Darurat Kuning 60 menit 4 Standar Hijau 120 menit 5 Biasa Biru 240 menit