Disusun oleh :
INGGRID NUR Y
UTAMI DEWI
AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH
2019
Populasi berisiko merupakan populasi yang memiliki kemungkinan untuk terpapar suaru
penyakit.
Contoh :
a) populasi berisiko terkena HIV/AIDS, yakni para pekerja seks komersial, pengguna
napza jarum suntik (penasun), LSL (lelaki yang berhubungan seksual dengan lelaki
lain), serta waria. (menular)
b) populasi berisiko terkena hipertensi di daerah pedesaan masih yakni dengan
merokok, stress tinggi, kelebihan mengkonsumsi garam.
Rate (angka), ratio (rasio), dan proporsi adalah tiga serangkai bentuk dasar
epidemiologi. Ketiga bentuk dasar ini dipakai untuk mengukur dan menjelaskan peristiwa
kesakitan, kematian, dan nilai statistik vital lainnya. Misalnya kesakitan bisa diukur dengan
angka insidensi dan angka serangan, dan kematian dengan angka kematian (mortality rate).
1. Rate
Adalah perbandingan antara jumlah suatu kejadian (X) terhadap jumlah penduduk
yang mempunyai risiko (Y), pada kejadian tersebut menyangkut interval waktu.
Contohnya penyakit campak berisiko pada balita dan penyakit cancer serviks berisiko
pada wanita.
Rumus :
Rate =
Keterangan :
Ada beberapa rate yang umumnya dipakai dalam bidang epidemiologi, antara lain
sebagai berikut:
a. Insidens Rate
Adalah frekuensi timbulnya kasus baru suatu penyakit yang terjadi pada
sekelompok penduduk selama waktu tertentu.
Rate =
Contoh :
IR =
IR = = 10 per 1000 penduduk
b. Prevalensi Rate
Adalah ukuran dari frekuensi kasus baru dan kasus lama suatu penyakit yang
terjadi pada sekelompok penduduk/masyarakat selama waktu tertentu.
Rumus:
PR
Contoh:
Kegunaan Prevalensi :
a) Untuk menentukan situasi penyakit yang ada pada satu waktu tertentu
b) Untuk merencanakan fasilitas kesehatan dan ketenagaan
c.Attack Rate
Rumus:
AR
Contoh:
Pada bulan Februari 2011 terjadi KLB keracunan makanan (tempe bongkrek)
di desa Sukorejo dengan jumlah penduduk 2000 jiwa, dimana jumlah penduduk
laki-laki sebanyak 900 jiwa. Jumlah kasus kerancunan 100 orang, diantaranya 37
orang wanita.
Hitung attack Ratenya. Hitung pula Attact rate jenis kelamin laki-laki.
AR
AR = 5%
AR
AR
c. Mortality Rate
MR
K = bilangan konstanta
Contoh:
MR
MR
Rumus :
CFR
X : Jumlah kematian akibat penyakit tertentu pada periode waktu tertentu
Contoh:
CFR
CFR
Berbagai Nilai Rate yang sering Dipakai Sebagai Indikator Kesehatan
Jenis Rate
2. Ratio
Ratio merupakan perbandingan antara dua kejadian atau dua hal antara numerator
dan denominator tidak saling tergantung atau tidak ada sangkut pautnya. Ratio
digunakan untuk menyatakan besarnya kejadian. Ratio dapat juga dinyatakan sebagai
perbandingan.
Nilai rasio jarang digunakan kecuali pada beberapa hal khusus seperti rasio jenis
kelamin (sex ratio), rasio mortalitas yang distandarisasi (SMR) dll.
Rumus:
Ratio =
X : banyaknya peristiwa, orang, dan lain-lain yang mempunyai satu atau lebih atribut
tertentu
Y : banyaknya peristiwa, orang, dan lain-lain yang mempunyai satu atau lebih atribut
tertentu, tetapi berbeda dengan X
K :Nilainya 1
Ratio = atau X : Y
Contoh:
Laporan dari puskesmas Paroon menyebutkan bahwa sebanyak 50 orang yang terdiri
dari 40 orang laki-laki dan sisanya wanita telah menderita keracunan makanan setelah
mengikuti acara kenduri. Hitunglah Ratio penderita keracunan makanan tersebut
menurut jenis kelamin wanita dan laki-laki.
3. Proporsi
Proporsi merupakan perbandingan yang pembilangnya merupakan bagian dari
penyebut. Proporsi digunakan untuk melihat komposisi suatu variabel dalam
populasi. Apabila menggunakan angka dasar (konstanta) adalah 100, maka disebut
persentase.
Proporsi =
X = jumlah kejadian yang timbul dalam suatu kategori
Y = jumlah keseluruhan dari kejadian atau penduduk lain yang muncul pada semua
kategori dari suatu seri data tertentu.
Contoh:
Laporan dari Puskesmas Paroon menyebutkan bahwa sebanyak 50 orang yang terdiri
dari 40 orang laki-laki dan sisanya wanita telah menderita keracunan makanan setelah
mengikuti acara kenduri. Hitunglah Proporsi penderita keracunan makanan tersebut
menurut jenis kelamin laki-laki dan wanita.
Proposi = X x K
Y
Proposi penderita laki-laki = 40 x 100% = 80%
50
http://septifkmundip.blogspot.co.id/2010/10/ukuran-ukuran-dalam-epidemiologi.html