Anda di halaman 1dari 2

NAMA : YULIAN RETNO PALUPI

NIM : 108219010

Klas : S1 Transfer

JAWABAN TUGAS BU LILIK

1. Side efek sebagai perawat yang tidak Ergonomic dalam bekerja : Posisi Kerja yang salah dan
dipaksa dapat menyebabkan mudah lelah sehingga kerja menjadi kurang efisien dan dalam
jangka panjang dapat menyebabkan gangguan fisik dan psikologis.
Contoh : MSDs (Musculoskeletal Disorders), Low Back Pain, HNP
# Pengaturan kerja /sift yang buruk atau beban kerja yang tinggi
Seperti : sift malamperawat yang terlalu lama bias menyebabkan angka kesakitan yang tinggi,
# Posisi tidak bergerak terlalu lama
Seperti: perawat di kamar bedah dengan porsi berdiri yang terlalu lama .akan meningkatkan
kontraksi otot, lelah serta resiko varises

2. Faktor Risiko yang berhubungan dengan ergonomi menurut UCLA – LOSH


a. Pengaturan kerja yang buruk
Aspek-aspek dimana suatu pekerjaan diorganisasikan dengan buruk.
b. Pengulangan yang berkelanjutan
Melakukan gerakan yang sama secara terus menerus.
c. Gaya berlebihan
Pergerakan tubuh dengan penuh tenaga, usaha fisik yang berlebih-menarik, memukul
dan mendorong.
d. Postur Janggal
Memperpanjang pencapaian dengan tangan, twisting, berlutut, jongkok, postur janggal
lawan dari posisi netral.
e. Posisi tidak bergerak
Terlalu lama diam dalam satu posisi, menyebabkan kontraksi otot dan lelah

3. Identifikasi pasien dilakukan dari sejak awal pasien masuk rumah sakit yang kemudian identitas
tersebut akan selalu di konfirmasi dalam segala proses di rumah sakit seperti saat sebelum
memberikan obat, darah atau produk darah; sebelum mengambil darah dan specimen lain
untuk pemeriksaan; sebelum memberikan pengobatan dan diet; sebelum melakukan tindakan
atau prosedur diagnostic dan terapeutik.

4. a) Manfaat Gelang Identitas


 Mendeskripsikan prosedur untuk memastikan tidak terjadinya kesalahan dalam
identifikasipasien selama perawatan di rumah sakit
 Mengurangi kejadian / kesalahan yang berhubungan dengan salah identifikasi berupa :
kesalahan pasien, kesalahan prosedur, kesalahan medikasi, kesalahan transfuse dan
kesalahan pemeriksaan diagnostic
 Mengidentifikasi pasien sebagai individu yang akan menerima pelayanan atau
pengobatan
 Menyesuaikan pelayanan atau pengobatan terhadap individu tersebut.

b) Bahaya pasien menolak menggunakan gelang identitas


 Petugas mengalami kesulitan dalam proses identifikasi
 Petugas maupun pasien mempunyai risiko besar terjadinya kesalahan dalam pemberian
pelayanan
 Dapat menimbulkan peningkatan angka kejadian yang tidak diharapkan (KTD) di rumah
sakit.
5. Jika terjadi kesalahan pemberian obat, perawat tersebut harus melaporkan kepada dokter
DPJP, perawat senior, atau kepala perawat segera setelah kesalahan tersebut diketahui agar
segera diatasi. Missal dengan pemberian obat antialergi.

6. Pemberian Label LASA


Pemberian label pada obat lasa di maksudkan untuk memperkeci l kemungkinan kesalahan dalam
penyiapan dan pemberian obat mengingat tampilandan nama obat yang hamper mirip
Pemeberian label bias dilakukan dengan cara antara lain:
a. Tall-Mann Latering :
Metode Tall man digunakan untuk membedakan huruf yang tampaknya sama dengan obat
yang mirip. Dengan member huruf kapital, maka petugas akan lebih berhati-hati dengan
obat yang lasa. Di US, beberapa studi menunjukkan penggunaan huruf kapitalini terbukti
mengurangi error akibat nama obat yang look-alike.
contohnya: metformin dan metronidazol, epinefrin dan efedrin. Seminimal mungkin
kesalahan sampai 0%.
b. Menandakan lemari obat konsentrasi tinggidengan warna tepi merah
a. Menyimpan obat LASA tidak bersebelahan
b. Menempatkan obat LASA dengan wadah berbeda warna
c. Menempelkan stiker / penanda pada setiap obat LASA dan high alert
d. Obat high alert harus disimpan secara terpisah dan diberi label yang jelas
e. Instruksi lisan obat high alert hanya boleh dalam keadaan emergensi dan biasakan mengeja
nama obat dengan kategori LASA, saat memberi / menerima instruksi.
f. Lakukan pengecekan ganda (double-check) terhadap semua high alert medications sebelum
diberikan kepada pasien.
g. Setiap pemberian obat menerapkan Prinsip 6 Benar, yaitu : Benar pasien,Benar obat, Benar
waktu pemberian obat, Benar dosi sobat, Benar cara pemberian, Benar dokumentasi
h. Pastikan pengeceran dan pencampuran obat dilakukan oleh orang yang kompeten.

Anda mungkin juga menyukai