PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
utama yang khas,yakni urine yang berasa manis dalam jumlah yang
duanya (PERKENI,2015 )
sebanyak 371 jiwa dimana proporsi kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 adalah
Diabetes Militus pada tahun 2011 terdapat 366 juta penduduk dunia
2
menderita Diabetes Miletus Tipe 2 dan 71,4 juta diantaranya berasal dari
Tipe 2 di Indonesia telah menjadi 9,1 juta kasus, Indonesia di sebut sebut
Kemudian di tahun 2016 jumlah penderita Diabetes Melitus Tipe 2 naik lagi
penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000
menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Laporan ini menunjukan adanya
Tipe 2 yang diperoleh berdasarkan wawancara yaitu 1,1% pada tahun 2007
Tipe 2 berdasarkan Diagnosis Dokter atau gejala pada tahun 2013 sebesar
Tengah (3,7%) dan yang paling rendah pada daerah Jawa Barat (0,5%).
Tipe 2 adalah 2.209 kasus dan meningkat menjadi 4.283 kasus pada tahun
bahwa Diabetes Melitus memiliki factor resiko yang tidak dapat diubah
45 tahun, etnik, riwayat melahirkan bayi dengan berat badan lahir bayi ≥
lahir dengan berat badan rendah <2,5 Kg. Faktor resiko yang dapat dirubah
memantau status gizi orang dewasa yang berkaitan dengan kekurangan dan
meningkat sampai 2,6 kali pada laki-laki obesitas dan meningkat 2,2 kali
pada wanita obesitas dibanding subyek dengan berat badan normal (Wilson
4
et al., 2007).
Tahun 2008 sebesar 1,4 milliar orang dewasa mengalami kelebihan berat
berusia lebih dari 15 tahun mengalami kelebihan berat badan dan 10,3 %
penyaklit kronis umtuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya
pelayanan ysng efektif dan efisien ( buku panduan praktis Prolanis 2014)
BB,TB,Tekanan Darah dan Gula Darah sesuai dengan jadwal yang telah
pasien,rata rata terdapat ketidak stabilan tekanan darah tiap kali kunjungan
dan Kolerterol )
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Selatan I
Cilacap Selatan I
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Tipe 2 Terkontrol
2. Manfaat Aplikatif