Anda di halaman 1dari 24

makalah kardiovaskular

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seperti organ lain yang ada dalam tubuh manusia, jantung dan pembuluh darah yang
merupakan sistem kardiovaskuler mempunyai fungsi dan cara kerja yang khusus. Jantung
berfungsi sebagai motor dan sekaligus pompa yang mensirkulasikan darah ke seluruh tubuh.
Sedangkan pembuluh darah adalah saluran pipa untuk mendistribusikan darah ke organ-organ
yang memerlukannya. Jadi, system kardiovaskuler harus bekerja secara kompak, integrative, dan
lancar.Ukuran jantung kira-kira sebesar kepalan tangan kanan. Di dalam rongga jantung terdapat
dinding sekat yang memisahkan ruang-ruang dalam rongga tersebut menjadi serambi kanan dan
serambi kiri, serta bilik kanan dan bilik kiri. Dinding jantung mempunyai lapisan utama yang
berupa otot-otot yang kuat dan tebal, atau yang sering disebut dengan myocardium.
Di paru-paru, terjadi pertukaran O2 dan CO2 dimana O2 terikat oleh darah dan CO2
dilepaskan ke paru-paru. Darah yang kaya akan O2 dialirkan kejantung melalui vena pulmonalis,
kemudian oleh jantung dipompakan melaluipembuluh nadi (arteri) ke seluruh jaringan tubuh
yang memerlukan O2.
Di jaringan tubuh / organ, terjadi pertukaran kembali antara O2 dan CO2. O2 masuk ke
dalam sel jaringan sedangkan CO2 sebagai hasil metabolisme masuk ke dalam darah. Darah
yang kaya akan CO2 akan dialirkan kembali ke jantung melalui pembuluh balik (vena) dan
selanjutnya akan dipompakan ke paru-paru untuk ditukar dengan O2. Begitu seterusnya.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, masalah yang dapat kami kaji dalam makalah ini diantaranya:
1. Bagaimana mekanisme sirkulasi khusus: sirkulasi pulmonal, jantung dan otak ?
2. Bagaimana biolistrik, aktivitas mekanik pada siklus jantung ?
C. Tujuan Penulisan
Dalam pembuatan tugas ini, adapun tujuan yang hendak dicapai penulis yaitu:
1. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme sirkulasi khusus: sirkulasi pulmonal, jantung dan
otak
2. Untuk mengetahui bagaimana biolistrik, aktivitas mekanik pada siklus jantung

D. Metode Penulisan
Metode yang kami gunakan dalam menulis makalah ini, yaitu :
1. Metode Kepustakaan
Adalah metode pengumpulan data yang digunakan penulis dengan mempergunakan buku
atau refrensi yang berkaitan dengan masalah yang sedang dibahas
2. Metode Media Informatika
Adalah metode dengan mencari data melalui situs-situs di internet
BAB II
PEMBAHASAN

A. Mekanisme Sirkulasi Khusus


1. Sirkulasi Pulmonal
Saluran penghantar udara hingga mencapai paru-paru adalah hidung, farinx, larinx trachea,
bronkus, dan bronkiolus. Hidung ; Nares anterior adalah saluran-saluran di dalam rongga hidung.
Saluran-saluran itu bermuara ke dalam bagian yang dikenal sebagai vestibulum (rongga hidung).
Rongga hidung dilapisi sebagai selaput lendir yang sangat kaya akan pembuluh darah, dan
bersambung dengan lapisan farinx dan dengan selaput lendir sinus yang mempunyai lubang
masuk ke dalam rongga hidung Farinx (tekak) ; adalah pipa berotot yang berjalan dari dasar
tengkorak sampai persambungannya dengan oesopagus pada ketinggian tulang rawan krikoid.
Maka letaknya di belakang larinx (larinx-faringeal). Paru-paru mempunyai 2 sumber suplai
darah, dari arteri bronkialis dan arteri pulmonalis. Darah di atrium kanan mengair keventrikel
kanan melalui katup AV lainnya, yang disebut katup semilunaris (trikuspidalis). Darah keluar
dari ventrikel kanan dan mengalir melewati katup keempat, katup pulmonalis, kedalam arteri
pulmonais. Arteri pulmonais bercabang-cabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang
masing-masing mengalir keparu kanan dan kiri. Di paru arteri pulmonalis bercabang-cabang
berkali-kali menjadi erteriol dan kemudian kapiler. Setiap kapiler memberi perfusi kepada
saluran pernapasan, melalui sebuah alveolus, semua kapiler menyatu kembali untuk menjadi
venula, dan venula menjadi vena. Vena-vena menyatu untuk membentuk vena pulmonalis yang
besar. Darah mengalir di dalam vena pulmonalis kembali keatrium kiri untuk menyelesaikan
siklus aliran darah. Jantung, sirkulasi sistemik, dan sirkulasi paru. Tekanan darah pulmoner
sekitar 15 mmHg. Fungsi sirkulasi paru adalah karbondioksida dikeluarkan dari darah dan
oksigen diserap, melalui siklus darah yang kontinyu mengelilingi sirkulasi sistemik dan par,
maka suplai oksigen dan pengeluaran zat-zat sisa dapat berlangsung bagi semua sel.
Proses fisiologi pernafasan dimana O2 dipindahkan dari udara ke dalam jaringan-jaringan,
dan C02 dikeluarkan ke udara ekspirasi dapat dibagi menjadi tiga stadium. Stadium pertama
adalah ventilasi yaitu masuknya campuran gas-gas ke dalam dan keluar paru-paru, karena ada
selisih tekanan yang terdapat antara atmosfer dan alveolus akibat kerja mekanik dari otot-otot.
Stadium kedua, transportasi yang terdiri dan beberapa aspek yaitu :
a. Difusi gas antara alveolus dan kapiler paru-paru (respirasi eksternal) dan antara darah sistemik
dan sel-sel jaringan.
b. Distribusi darah dalam sirkulasi pulmonal dan penyesuaiannya dengan distribusi udara dalam
alveolus. Sirkulasi pulmonal (pernapafasan eksternal) dimulai pada arteri pulmonar yang
menerima darah vena yang membawa campuran oksigen dari ventrikel kanan. Aliran darah yang
melalui sistem ini bergantung pada kemampuan pompa ventrikel kanan, yang mengeluarkan
darah sekitar 4 sampai 6 liter/menit. Darah mengalir dari arteri pulmonar melalui alterior
pulmonar ke kapiler pulmonar tempat darah kontak dengan membran kapiler-alveolar dan
berlangsung pertukaran gas pernapasan. Darah yang kaya oksigen kemudian bersirkulasi melalui
venula pulmonar dan vena pulmonar kembali ke atrium kiri.
Tekanan dalam sistem sirkulasi pulmonar adalah rendah. Tekanan arteri sistolik pulmonar yang
normal antara 20 dan 30 mmHg, tekanan diastolik kurang dari 12 mmHg dan tekanan rata-rata
kurang dari 20 mmHg (daily dan Schroeder, 1994). Dinding pembuluh darah pulmonar tipis dan
berisi lebih sedikit otot halus karena tekanan dan tahanan yang rendah. Paru-paru menerima
curah jantung total dari ventrikel kanan dan tidak meneruskan aliran darah dari satu daerah ke
daerah lain, kecuali pada kasus hipoksia alveolar. Gas pernapasan mengalami pertukaran di
alveoli dan kapiler jaringan tubuh. Oksigen ditransfer dari paru-paru ke darah dan karbon
dioksida ditransfer dari darah ke alveoli untuk dikeluarkan sebagai produk sampah. Pada tingkat
jaringan, oksigen ditrasfer dari darah ke jaringan, dan karbon dioksida ditrasfer dari jaringan ke
darah untuk kembali ke alveoli dan dikeluarkan. Transfer ini bergantung pada proses difusi.
Jumlah oksigen yang larut dalam plasma relatif kecil, yakni hanya sekitar 3%. Sebagian besar
oksigen ditrasportasi oleh hemoglobin. Hemoglobin berfungsi sebagai pembawa oksigen dan
karbon dioksida. Molekul hemoglobin bercampur dengan oksigen untuk membentuk
oksihemoglobin. Pembentukan oksihemoglobin dengan mudah berbalik (reversibel), sehingga
memungkinkan hemoglobin dan oksigen berpisah membuat oksigen menjadi bebas. Sehingga
oksigen ini bisa masuk ke dalam jaringan.
c. Reaksi kimia dan fisik dari 02 dan C02 dengan darah respimi atau respirasi interna menipak-an
stadium akhir dari respirasi, yaitu sel dimana metabolik dioksida untuk mendapatkan energi, dan
C02 terbentuk sebagai sampah proses metabolisme sel dan dikeluarkan oleh paru-paru.
d. Transportasi, yaitu tahap kedua dari proses pernapasan mencakup proses difusi gas-gas
melintasi membran alveolus kapiler yang tipis (tebalnya kurang dari 0,5 urn). Kekuatan
mendorong untuk pemindahan ini adalah selisih tekanan parsial antara darah dan fase gas.
e. Perfusi, yaitu pemindahan gas secara efektif antar alveolus dan kapiler paru-paru
membutuhkan distribusi merata dari udara dalam paru-paru dan perfusi (aliran darah) dalam
kapiler dengan perkataan lain ventilasi dan perfusi. dari unit pulmonary harus sesuai pada orang
normal dengan posisi tegak dan keadaan istirahat maka ventilasi dan perfusi hampir seimbang
kecuali pada apeks paru-paru.

2. Sirkulasi Jantung
Sistem Sirkulasi Jantung
a. Sirkulasi paru
Darah yang kembali dari sirkulasi sistemik (dari seluruh tubuh) masuk keatrium kanan melalui
vena besar yang dikenal sebagai vena kava. Darah tersebut telah diambil Oksigennya dan
ditambahi dengan CO2. Darah yang miskin akan oksigen tersebut mengalir dari atrium kanan
melalui katup trikuspidalis ke ventrikel kanan, yang memompanya keluar melalui arteri
pulmonalis ke paru- paru. Dengan demikian, sisi kanan jantung memompa darah yang miskin
oksigen ke sirkulasi paru. Di dalam paru, darah akan kehilangan CO2-nya dan menyerap O2
segar sebelum dikembalikan ke atrium kiri melalui vena pulmonalis. Darah kaya oksigen yang
kembali ke atrium kiri ini melalui katub bikuspid atau mitral kemudian mengalir ke dalam
ventrikel kiri, bilik pompa yang memompa atau mendorong darah ke semua sistim tubuh kecuali
paru .
b. Sirkulasi sistemik
Darah kaya oksigen kemudian mengalir ke dalam ventrikel kiri, bilik pompa yang memompa
atau mendorong darah ke semua sistim tubuh kecuali paru melalui arteri besar yang membawa
darah menjauhi ventrikel kiri yang disebut aorta. Aorta bercabang menjadi arteri besar dan
mendarahi berbagai jaringan tubuh. Darah arteri yang sama tidak mengalir dari jaringan ke
jaringan. Jaringan akan mengambil O2 dari darah dan menggunakannya untuk menghasilkan
energi. Dalam prosesnya, sel-sel jaringan akan membentuk CO2 sebagai produk buangan atau
produk sisa yang ditambahkan ke dalam darah. Kemudian darah yang menjadi kekurangan O2
dan mengandung CO2 berlebih akan kembali ke sisi kanan jantung dan memasuki siklus paru.
Selesailah satu siklus dan terus menerus berulang siklus yang sama setiap saat.
Kedua sisi jantung akan memompa darah dalam jumlah yang sama. Volume darah yang
beroksigen rendah yang dipompa ke paru oleh sisi jantung kanan memiliki volume yang sama
dengan darah beroksigen tinggi yang dipompa ke jaringan oleh sisi kiri jantung.
Sirkulasi paru adalah sistim yang memiliki tekanan dan resistensi rendah, sedangkan sirkulasi
sistemik adalah sistim yang memiliki tekanan dan resistensi yang tinggi. Oleh karena itu,
walaupun sisi kiri dan kanan jantung memompa darah dalam jumlah yang sama, sisi kiri
melakukan kerja yang lebih besar karena ia memompa volume darah yang sama ke dalam sistim
dengan resistensi tinggi. Dengan demikian otot jantung di sisi kiri jauh lebih tebal daripada otot
di sisi kanan sehingga sisi kiri adalah pompa yang lebih kuat.
Darah mengalir melalui jantung dalam satu arah tetap yaitu dari vena keatrium ke ventrikel ke
arteri. Adanya empat katup jantung satu arah memastikan darah mengalir satu arah. Katup
jantung terletak sedemikian rupa sehingga mereke membuka dan menutup secara pasif karena
perbedaan gradien tekanan. Gradien tekanan ke arah depan mendorong katup terbuka sedangkan
gradien tekanan ke arah belakang mendorong katup menutup.

c. Sirkulasi Koroner

Efisiensi jantung sebagai pompa bergantung pada nutrisi dan oksigenesi otot jantung melalui
sirkulasi koroner. Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan epikardium jantung, membawa
oksigen dan nutrisi ke miokardium melalui cabang-cabang intermiokardial yang kecil-kecil.
Untuk dapat mengetahui akibat penyakit jantung koroner, maka kita harus mengenal terlebih
dahulu distribusi arteria koronaria ke otot jantung dan system konduksi Jantung menerima
O2 melalui arteri koronaria. Dua cabang utama arteri koronaria:

1) Arteri koronaria kiri: A desending anterior dan A sirkumfleksa

2) Arteri koronaria kanan: interventrikuler posterior dan desending posterior. Arteri untuk nodus
sinoatrial dan nodus atrioventrikuler

Sirkulasi jantung dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu sirkulasi sistemik dan sirkulasi
pulmonal.
a. Sirkulasi sistemik
Sirkulasi sistemik adalah sirkulasi darah yang dimulai pada saat darahdipompa keluar dari
ventrikel kiri melalui aorta ke seluruh tubuh dan kembali keatrium kanan jantung melalui vena
cava superior dan inferior.
Mekanismenya adalah :
Aliran darah dari ventrikel kiri à katup aortic à aorta à arteri à arteriola àkapiler à venula à vena à
vena cava inferior dan superior à atrium kanan.
Jadi, ciri-ciri sirkulasi Sistemik adalah :
1) Mengalirkan darah ke berbagi organ tubuh
2) Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda
3) Memerlukan tekanan permulaan yang besar
4) Banyak mengalami tahanan
5) Kolom hidrostatik panjang
b. Sirkulasi Pulmonal
Sirkulasi pulmonalis adalah sirkulasi darah dari ventrikel kanan jantung masuk ke paru-paru
kemudian kembali ke atrium kiri.
Mekanismenya adalah :
Aliran darah dari ventrikel kanan à katup pulmonalis à arteri pulmonalis à paru- paru à vena
pulmonalis à atrium kiri.
Arteri pulmonal mengandung darah yang tidak teroksigenasi, sedangkanvena pulmonal
mengandung darah teroksigenasi. Dalam paru-paru, arteri pulmonalis membagi lagi menjadi
arteri yang lebih kecil, arteriol dan kapiler.
Jadi, ciri-ciri sirkulasi Pulmonal adalah :
1) Hanya mengalirkan darah ke paru.
2) Hanya berfungsi untuk paru-paru.
3) Mempunyai tekanan permulaan yang rendah.
4) Hanya sedikit mengalami tahanan.
5) Kolom hidrostatiknya pendek.
Sirkulasi darah dalam jantung mempunyai 3 komponen yang penting. Dan ketiga komponen
tersebut adalah:
a. Jantung itu sendiri yang mempunyai fungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap
darah agar timbul gradien dan darah dapat mengalir ke seluruh tubuh.
b. Pembuluh darah yang mempunyai fungsi sebagai saluran untuk mendistribusikan darah dari
jantung ke semua bagian tubuh dan mengembalikannya kembali ke dalam jantung sendiri.
c. Darah yang mempunyai fungsi sebagai medium transportasi dimana darah akan membawa
oksigen dan nutrisi.

3. Sirkulasi Otak
Otak menerima darah yang dipompakan dari jantung melalui arkus aorta yang mempunyai 3
cabang, yaitu arteri brakhiosefalik (arteri innominata), arteri karotis komunis kiri dan arteri
subklavia kiri. Arteri brakhiosefalik dan arteri karotis komunis kiri berasal dari bagian kanan
arkus aorta. Arteri brakhiosefalik selanjutnya bercabang dalam arteri karotis komunis kanan dan
arteri subklavia kanan. Arteri karotis komunis kiri dan kanan masing-masing bercabang menjadi
arteri karotis interna dan eksterna (kiri dan kanan) dan arteri subklavia kiri dan kanan masing-
masing mempunyai salah satu cabang yaitu vertebralis kiri dan kanan. Aliran darah ke otak yang
melalui arteri vertebralis berserta cabang-cabangnya disebut sistem vertebrobasiler, dan yang
melalui arteri karotis interna beserta cabang-cabangnya disebut sistem karotis.Sistem karotis
terdiri dari tiga arteri mayor, yaitu arteri karotis komunis, karotis interna, dan karotis eksterna.
Sistem karotis memperdarahi mata, ganglia basalis, sebagian besar hipotalamus, dan lobus
frontalis, lobus parietalis, serta sebagian besar lobus temporal serebrum.Pada tingkat kartilago
tiroid, arteri karotis komunis terbagi menjadi arteri karotis eksterna dan interna.

B. Biolistrik, Aktivitas Mekanik Pada Siklus Jantung


Siklus jantung (cardiac cycle) adalah peristiwa yang terjadi pada jantung berawal dari
permulaan sebuah denyut jantung sampai berakhirnya denyut jantung berikutnya. Siklus jantung
kita terdiri dari 7 fase:
1. Sistol Atrium
Sistol adalah pengosongan/kontraksi. Lawan katanya adalah diastol yg artinya
pengisian/relaksasi. Sebelum sistol atrium, darah telah mengalir dr atrium menuju ventrikel
melewati katup AV (atrioventrikularis) namun hanya sebagian darah. Selama sistol, atrium
kontraksi dan volume ventrikel meningkat. Saat atrium kontraksi, tekanan atrium pun meningkat.
Tekanan atrium beranjak turun, saat atrium berhenti kontraksi. Pada fase ini, dalam EKG
(elektrokardiogram), atrium berdepolarisasi (P) yg menandakan bahwa atrium sedang kontraksi.
Namun setelah atrium berhenti kontraksi, tekanan menurun sehingga keadaan listrik dalam EKG
netral (PQR) sebagai hasil depolarisasi ke nodus AV sebelum ventrikel kontraksi. Pada fase ini
tidak terdengar bunyi jantung (S4), jika terdengar itu menandakan bahwa adanya kelainan
jantung. S4 terjadi setelah atrium sistol dan kontraksi.
2. Kontrraksi Isovolumetrik Ventrikel
Secara mekanik, pada fase ini terjadi penutupan katup AV dan pembukaan katup AV
bundle. Katup AV menutup saat tekanan ventrikel naik. Tekanan pada aorta pun naik karena
darah yg sudah terbendung di ventrikel mendesak katup AV bundle yg menuju aorta & arteri
pulmonalis. Dalam konsisi ini, volume ventrikel tidak berubah. Dalam EKG digambarkan listrik
menyebar dr nodus AV bundle ke serat Purkinje sehingga ventrikel kontraksi dr apeks jantung
hingga dasar. Karena ventrikel kontraksi maka mengalami depolarisasi yg merupakan awal dr
sistol ventrikel (QRS). Pada fase ini, mulai terdengar bunyi jantung pertama (S1) “LUBB”.
Bunyi ini dihasilkan oleh tertutupnya katup AV dan pergolakan darah.
3. Ejeksi Cepat Ventrikel
Dalam fase ini terjadi pembukaan katup AV bundle (aorta & arteri pulmonalis) atau ada yg
bisa katup semilunaris. Ketika ventrikel kontraksi, tekanan ventrikel meningkat. Begitu pula
dengan tekanan aorta yg meningkat dikarenakan desakan bendungan darah di ventrikel. Namun
tekanan ventrikel masih lebih tinggi dr tekanan aorta. Ketika katup AV bundle terbuka, darah
keluar dengan cepat dr ventrikel sehingga volume darah di ventrikel menurun drastis. Karena
kontraksi ventrikel itu pula tekanan atrium meningkat lagi (c). Pada fase ini, tidak ada kegiatan
listrik di EKG dan tidak ada bunyi jantung.
4. Ejeksi Lambat Ventrikel
Pada fase ini terjadi penutupan katup AV bundle. Ketika tekanan ventrikel dan aorta naik,
volume ventrikel perlahan menurun. Saat tekanan aorta mulai menurun, katup AV bundle
tertutup. Dalam EKG digambarkan adanya repolarisasi ventrikel (T) atau mulai relaksasi kembali
setelah kontraksi berlebihan dan ini menandakan akhir dari sistol ventrikel. Pada fase ini tidak
ada bunyi jantung.
5. Relaksasi Isovolumetrik Ventrikel
Pada fase ini terjadi penutupan katup AV sehingga atrium terisi oleh darah di atas katup
AV yg tertutup. Hal ini mengakibatkan tekanan atrium meningkat secara bertahap (v) karena
darah mengalir terus dr vena cava dan membendung di atrium, sebaliknya tekanan ventrikel
menurun karena relaksasi. Sehingga volume ventrikel minimum dan siap diisi kembali. Tidak
ada aktifitas listrik dalam EKG namun terdengar bunyi jantung kedua (S2) “DUPP” karena
tertutupnya katup AV bundle.

6. Pengisian Cepat Ventrikel


Ketika katup AV mulai terbuka, darah mengalir deras dan cepat dr atrium ke ventrikel
dikarenakan desakan bendungan darah di atrium saat katup masih tertutup sehingga tekanan
ventrikel naik drastis. Tidak ada kegiatan listrik dalam EKG namun ada bunyi jantung ketiga
(S3) “GELP”. Intensitas bunyi S3 ini sangat kecil sehingga lebih dianggap tidak ada bunyi
jantung.
7. Pengisian lambat Ventikel
Setelah darah mengalir cepat masuk ke ventrikal, perlahan aliran darah melambat masuk ke
ventrikel. Tidak ada kegiatan listrik di EKG dan tidak ada bunyi jantung. Lalu begitu seterusnya,
mengulang fase 1.
Peristiwa mekanik dalam siklus jantung :
1. Selama masa diastole (relaksasi), tekanan dalam atrium dan ventrikel sama-sama rendah, tetapi
tekanan atrium lebih besar dari tekanan ventrikel.
a. Atrium secara pasif terus – menerus menerima darah dari vena (vena cava superior dan
inferior, vena pulmonar).
b. Darah mengalir dari atrium menuju ventrikel melalui katup A-V yang terbuka.
c. Tekanan ventrikular mulai meningkat saat ventrikel mengembang untuk menerima darah yang
masuk.
d. Katup semilunar aorta dan pulmonar menutup karena tekanan dalam pembuluh-pembuluh lebih
besar daripada tekanan dalam ventrikel. Sekitar 70% pengisian ventrikular berlangsung sebelum
sistole atrial.
2. Akhir diastole ventrikular, nodus S-A melepas impuls, atrium berkontraksi dan peningkatan
tekanan dalam atrium mendorong tambahan darah sebanyak 30% ke dalam ventrikel.
3. Sistole ventrikular. Aktivitas listrik menjalar ke ventrikel yang mulai berkontraksi. Tekanan
dalam ventrikel meningkat dengan cepat dan mendorong katup A-V untuk segera menutup.
4. Ejeksi darah ventrikular ke dalam arteri.
a. Tidak semua darah ventrikular dikeluarkan saat kontraksi. Volume sistolik akhir darah yang
tersisa pada akhir sistole adalah sekitar 50 ml.
b. Isi sekuncup (70 ml) adalah perbedaan volume diastole akhir (120 ml) dan volume sistole akhir
(50 ml).
5. Diastole ventrikular
a. Ventrikel berepolarisasi dan berhenti berkontraksi. Tekanan dalam ventrikel menurun tiba-tiba
sampai di bawah tekanan aorta dan trunkus pulmonary, sehingga katup semilunar menutup
(bunyi jantung kedua).
b. Adanya peningkatan tekanan aorta singkat akibat penutupan katup semilunar aorta.
c. Ventrikel kembali menjadi rongga tertutup dalam periode relaksasi isovolumetrik karena katup
masuk dan katup keluar menutup. Jika tekanan dalam ventrikel menurun tajam dari 100 mmHg
samapi mendekati nol, jauh di bawah tekanan atrium, katup A-V membuka dan siklus jantung
dimulai kembali (Ethel, 2003: 234-235).
Gambar1. Siklus jantung

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
1. Sirkulasi Purmonal: saluran penghantar udara hingga mencapai paru-paru adalah hidung,
farinx, larinx trachea, bronkus, dan bronkiolus. Hidung ; Nares anterior adalah saluran-saluran di
dalam rongga hidung.
2. Sirkulasi jantung dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu sirkulasi sistemik dan sirkulasi
pulmonal.
3. Otak menerima darah yang dipompakan dari jantung melalui arkus aorta yang mempunyai 3
cabang, yaitu arteri brakhiosefalik (arteri innominata), arteri karotis komunis kiri dan arteri
subklavia kiri.
4. Siklus jantung (cardiac cycle) adalah peristiwa yang terjadi pada jantung berawal dari
permulaan sebuah denyut jantung sampai berakhirnya denyut jantung berikutnya. Siklus jantung
kita terdiri dari 7 fase: Sistol atrium, Kontraksi isovolumetrik ventrikel, Ejeksi cepat ventrikel,
Ejeksi lambat ventrikel, Relaksasi isovolumetrik ventrikel, Pengisian cepat ventrikel, dan
Pengisian lambat ventrikel.

B. Saran
Sebagai seorang perawat kita haruslah memahami betul tentang Mekanisme sirkulasi khusus
: sirkulasi pulmonal, jantung, dan otak serta memahami Biolistrik, aktivitas mekanik pada siklus
jantung, karena sangat bermaanfaat saat kita melakukan asuhan keperawatan. Disamping dapat
untuk menambah ilmu dalam pengetahuan kita, kita juga bisa menggunakan sebagai acuan dalam
keperawatan.
Demi kebaikan dan kesempurnaan makalah (Mekanisme sirkulasi khusus : sirkulasi
pulmonal, jantung, otak dan Biolistrik, aktivitas mekanik pada siklus jantung) yang dibuat
penyusun, diharapkan adanya saran-saran yang membangun. Dikarenakan penyusun menyadari
masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah (Mekanisme sirkulasi khusus : sirkulasi
pulmonal, jantung, otak dan Biolistrik, aktivitas mekanik pada siklus jantung) ini.

DAFTAR PUSTAKA

Syaifuddin. 2009. Fisiologi tubuh manusia untuk mahasiswa keperawatan. Jakarta


Penerbit: Salemba Medika.
Budiartha,Putu.2009.sirkulasipulmonal.http://nursingbegin.com/tag/sirkulasi-pulmonal/ (Diakses
pada tanggal 13 April 2013 pukul 11.58 Wita)
Nastiti,EkyMedyaning.2009.AnatomiFisiologiSistemKardiovaskuler.http://www.scribd.com/doc/
55255412/Anatomi-FisiologiSistemKardiovaskular/ (Diakses pada tanggal 13 April 2013 pukul
12.18 Wita)
makalah kardiovaskular

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seperti organ lain yang ada dalam tubuh manusia, jantung dan pembuluh darah yang
merupakan sistem kardiovaskuler mempunyai fungsi dan cara kerja yang khusus. Jantung
berfungsi sebagai motor dan sekaligus pompa yang mensirkulasikan darah ke seluruh tubuh.
Sedangkan pembuluh darah adalah saluran pipa untuk mendistribusikan darah ke organ-organ
yang memerlukannya. Jadi, system kardiovaskuler harus bekerja secara kompak, integrative, dan
lancar.Ukuran jantung kira-kira sebesar kepalan tangan kanan. Di dalam rongga jantung terdapat
dinding sekat yang memisahkan ruang-ruang dalam rongga tersebut menjadi serambi kanan dan
serambi kiri, serta bilik kanan dan bilik kiri. Dinding jantung mempunyai lapisan utama yang
berupa otot-otot yang kuat dan tebal, atau yang sering disebut dengan myocardium.
Di paru-paru, terjadi pertukaran O2 dan CO2 dimana O2 terikat oleh darah dan CO2
dilepaskan ke paru-paru. Darah yang kaya akan O2 dialirkan kejantung melalui vena pulmonalis,
kemudian oleh jantung dipompakan melaluipembuluh nadi (arteri) ke seluruh jaringan tubuh
yang memerlukan O2.
Di jaringan tubuh / organ, terjadi pertukaran kembali antara O2 dan CO2. O2 masuk ke
dalam sel jaringan sedangkan CO2 sebagai hasil metabolisme masuk ke dalam darah. Darah
yang kaya akan CO2 akan dialirkan kembali ke jantung melalui pembuluh balik (vena) dan
selanjutnya akan dipompakan ke paru-paru untuk ditukar dengan O2. Begitu seterusnya.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, masalah yang dapat kami kaji dalam makalah ini diantaranya:
1. Bagaimana mekanisme sirkulasi khusus: sirkulasi pulmonal, jantung dan otak ?
2. Bagaimana biolistrik, aktivitas mekanik pada siklus jantung ?
C. Tujuan Penulisan
Dalam pembuatan tugas ini, adapun tujuan yang hendak dicapai penulis yaitu:
1. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme sirkulasi khusus: sirkulasi pulmonal, jantung dan
otak
2. Untuk mengetahui bagaimana biolistrik, aktivitas mekanik pada siklus jantung

D. Metode Penulisan
Metode yang kami gunakan dalam menulis makalah ini, yaitu :
1. Metode Kepustakaan
Adalah metode pengumpulan data yang digunakan penulis dengan mempergunakan buku atau
refrensi yang berkaitan dengan masalah yang sedang dibahas
2. Metode Media Informatika
Adalah metode dengan mencari data melalui situs-situs di internet
BAB II
PEMBAHASAN

A. Mekanisme Sirkulasi Khusus


1. Sirkulasi Pulmonal
Saluran penghantar udara hingga mencapai paru-paru adalah hidung, farinx, larinx trachea,
bronkus, dan bronkiolus. Hidung ; Nares anterior adalah saluran-saluran di dalam rongga hidung.
Saluran-saluran itu bermuara ke dalam bagian yang dikenal sebagai vestibulum (rongga hidung).
Rongga hidung dilapisi sebagai selaput lendir yang sangat kaya akan pembuluh darah, dan
bersambung dengan lapisan farinx dan dengan selaput lendir sinus yang mempunyai lubang
masuk ke dalam rongga hidung Farinx (tekak) ; adalah pipa berotot yang berjalan dari dasar
tengkorak sampai persambungannya dengan oesopagus pada ketinggian tulang rawan krikoid.
Maka letaknya di belakang larinx (larinx-faringeal). Paru-paru mempunyai 2 sumber suplai
darah, dari arteri bronkialis dan arteri pulmonalis. Darah di atrium kanan mengair keventrikel
kanan melalui katup AV lainnya, yang disebut katup semilunaris (trikuspidalis). Darah keluar
dari ventrikel kanan dan mengalir melewati katup keempat, katup pulmonalis, kedalam arteri
pulmonais. Arteri pulmonais bercabang-cabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang
masing-masing mengalir keparu kanan dan kiri. Di paru arteri pulmonalis bercabang-cabang
berkali-kali menjadi erteriol dan kemudian kapiler. Setiap kapiler memberi perfusi kepada
saluran pernapasan, melalui sebuah alveolus, semua kapiler menyatu kembali untuk menjadi
venula, dan venula menjadi vena. Vena-vena menyatu untuk membentuk vena pulmonalis yang
besar. Darah mengalir di dalam vena pulmonalis kembali keatrium kiri untuk menyelesaikan
siklus aliran darah. Jantung, sirkulasi sistemik, dan sirkulasi paru. Tekanan darah pulmoner
sekitar 15 mmHg. Fungsi sirkulasi paru adalah karbondioksida dikeluarkan dari darah dan
oksigen diserap, melalui siklus darah yang kontinyu mengelilingi sirkulasi sistemik dan par,
maka suplai oksigen dan pengeluaran zat-zat sisa dapat berlangsung bagi semua sel.
Proses fisiologi pernafasan dimana O2 dipindahkan dari udara ke dalam jaringan-jaringan,
dan C02 dikeluarkan ke udara ekspirasi dapat dibagi menjadi tiga stadium. Stadium pertama
adalah ventilasi yaitu masuknya campuran gas-gas ke dalam dan keluar paru-paru, karena ada
selisih tekanan yang terdapat antara atmosfer dan alveolus akibat kerja mekanik dari otot-otot.
Stadium kedua, transportasi yang terdiri dan beberapa aspek yaitu :
a. Difusi gas antara alveolus dan kapiler paru-paru (respirasi eksternal) dan antara darah sistemik
dan sel-sel jaringan.
b. Distribusi darah dalam sirkulasi pulmonal dan penyesuaiannya dengan distribusi udara dalam
alveolus. Sirkulasi pulmonal (pernapafasan eksternal) dimulai pada arteri pulmonar yang
menerima darah vena yang membawa campuran oksigen dari ventrikel kanan. Aliran darah yang
melalui sistem ini bergantung pada kemampuan pompa ventrikel kanan, yang mengeluarkan
darah sekitar 4 sampai 6 liter/menit. Darah mengalir dari arteri pulmonar melalui alterior
pulmonar ke kapiler pulmonar tempat darah kontak dengan membran kapiler-alveolar dan
berlangsung pertukaran gas pernapasan. Darah yang kaya oksigen kemudian bersirkulasi melalui
venula pulmonar dan vena pulmonar kembali ke atrium kiri.
Tekanan dalam sistem sirkulasi pulmonar adalah rendah. Tekanan arteri sistolik pulmonar yang
normal antara 20 dan 30 mmHg, tekanan diastolik kurang dari 12 mmHg dan tekanan rata-rata
kurang dari 20 mmHg (daily dan Schroeder, 1994). Dinding pembuluh darah pulmonar tipis dan
berisi lebih sedikit otot halus karena tekanan dan tahanan yang rendah. Paru-paru menerima
curah jantung total dari ventrikel kanan dan tidak meneruskan aliran darah dari satu daerah ke
daerah lain, kecuali pada kasus hipoksia alveolar. Gas pernapasan mengalami pertukaran di
alveoli dan kapiler jaringan tubuh. Oksigen ditransfer dari paru-paru ke darah dan karbon
dioksida ditransfer dari darah ke alveoli untuk dikeluarkan sebagai produk sampah. Pada tingkat
jaringan, oksigen ditrasfer dari darah ke jaringan, dan karbon dioksida ditrasfer dari jaringan ke
darah untuk kembali ke alveoli dan dikeluarkan. Transfer ini bergantung pada proses difusi.
Jumlah oksigen yang larut dalam plasma relatif kecil, yakni hanya sekitar 3%. Sebagian besar
oksigen ditrasportasi oleh hemoglobin. Hemoglobin berfungsi sebagai pembawa oksigen dan
karbon dioksida. Molekul hemoglobin bercampur dengan oksigen untuk membentuk
oksihemoglobin. Pembentukan oksihemoglobin dengan mudah berbalik (reversibel), sehingga
memungkinkan hemoglobin dan oksigen berpisah membuat oksigen menjadi bebas. Sehingga
oksigen ini bisa masuk ke dalam jaringan.
c. Reaksi kimia dan fisik dari 02 dan C02 dengan darah respimi atau respirasi interna menipak-an
stadium akhir dari respirasi, yaitu sel dimana metabolik dioksida untuk mendapatkan energi, dan
C02 terbentuk sebagai sampah proses metabolisme sel dan dikeluarkan oleh paru-paru.
d. Transportasi, yaitu tahap kedua dari proses pernapasan mencakup proses difusi gas-gas
melintasi membran alveolus kapiler yang tipis (tebalnya kurang dari 0,5 urn). Kekuatan
mendorong untuk pemindahan ini adalah selisih tekanan parsial antara darah dan fase gas.
e. Perfusi, yaitu pemindahan gas secara efektif antar alveolus dan kapiler paru-paru
membutuhkan distribusi merata dari udara dalam paru-paru dan perfusi (aliran darah) dalam
kapiler dengan perkataan lain ventilasi dan perfusi. dari unit pulmonary harus sesuai pada orang
normal dengan posisi tegak dan keadaan istirahat maka ventilasi dan perfusi hampir seimbang
kecuali pada apeks paru-paru.

2. Sirkulasi Jantung
Sistem Sirkulasi Jantung
a. Sirkulasi paru
Darah yang kembali dari sirkulasi sistemik (dari seluruh tubuh) masuk keatrium kanan melalui
vena besar yang dikenal sebagai vena kava. Darah tersebut telah diambil Oksigennya dan
ditambahi dengan CO2. Darah yang miskin akan oksigen tersebut mengalir dari atrium kanan
melalui katup trikuspidalis ke ventrikel kanan, yang memompanya keluar melalui arteri
pulmonalis ke paru- paru. Dengan demikian, sisi kanan jantung memompa darah yang miskin
oksigen ke sirkulasi paru. Di dalam paru, darah akan kehilangan CO2-nya dan menyerap O2
segar sebelum dikembalikan ke atrium kiri melalui vena pulmonalis. Darah kaya oksigen yang
kembali ke atrium kiri ini melalui katub bikuspid atau mitral kemudian mengalir ke dalam
ventrikel kiri, bilik pompa yang memompa atau mendorong darah ke semua sistim tubuh kecuali
paru .
b. Sirkulasi sistemik
Darah kaya oksigen kemudian mengalir ke dalam ventrikel kiri, bilik pompa yang memompa
atau mendorong darah ke semua sistim tubuh kecuali paru melalui arteri besar yang membawa
darah menjauhi ventrikel kiri yang disebut aorta. Aorta bercabang menjadi arteri besar dan
mendarahi berbagai jaringan tubuh. Darah arteri yang sama tidak mengalir dari jaringan ke
jaringan. Jaringan akan mengambil O2 dari darah dan menggunakannya untuk menghasilkan
energi. Dalam prosesnya, sel-sel jaringan akan membentuk CO2 sebagai produk buangan atau
produk sisa yang ditambahkan ke dalam darah. Kemudian darah yang menjadi kekurangan O2
dan mengandung CO2 berlebih akan kembali ke sisi kanan jantung dan memasuki siklus paru.
Selesailah satu siklus dan terus menerus berulang siklus yang sama setiap saat.
Kedua sisi jantung akan memompa darah dalam jumlah yang sama. Volume darah yang
beroksigen rendah yang dipompa ke paru oleh sisi jantung kanan memiliki volume yang sama
dengan darah beroksigen tinggi yang dipompa ke jaringan oleh sisi kiri jantung.
Sirkulasi paru adalah sistim yang memiliki tekanan dan resistensi rendah, sedangkan sirkulasi
sistemik adalah sistim yang memiliki tekanan dan resistensi yang tinggi. Oleh karena itu,
walaupun sisi kiri dan kanan jantung memompa darah dalam jumlah yang sama, sisi kiri
melakukan kerja yang lebih besar karena ia memompa volume darah yang sama ke dalam sistim
dengan resistensi tinggi. Dengan demikian otot jantung di sisi kiri jauh lebih tebal daripada otot
di sisi kanan sehingga sisi kiri adalah pompa yang lebih kuat.
Darah mengalir melalui jantung dalam satu arah tetap yaitu dari vena keatrium ke ventrikel ke
arteri. Adanya empat katup jantung satu arah memastikan darah mengalir satu arah. Katup
jantung terletak sedemikian rupa sehingga mereke membuka dan menutup secara pasif karena
perbedaan gradien tekanan. Gradien tekanan ke arah depan mendorong katup terbuka sedangkan
gradien tekanan ke arah belakang mendorong katup menutup.

c. Sirkulasi Koroner

Efisiensi jantung sebagai pompa bergantung pada nutrisi dan oksigenesi otot jantung melalui
sirkulasi koroner. Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan epikardium jantung, membawa
oksigen dan nutrisi ke miokardium melalui cabang-cabang intermiokardial yang kecil-kecil.
Untuk dapat mengetahui akibat penyakit jantung koroner, maka kita harus mengenal terlebih
dahulu distribusi arteria koronaria ke otot jantung dan system konduksi Jantung menerima
O2 melalui arteri koronaria. Dua cabang utama arteri koronaria:

1) Arteri koronaria kiri: A desending anterior dan A sirkumfleksa

2) Arteri koronaria kanan: interventrikuler posterior dan desending posterior. Arteri untuk nodus
sinoatrial dan nodus atrioventrikuler

Sirkulasi jantung dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu sirkulasi sistemik dan sirkulasi
pulmonal.
a. Sirkulasi sistemik
Sirkulasi sistemik adalah sirkulasi darah yang dimulai pada saat darahdipompa keluar dari
ventrikel kiri melalui aorta ke seluruh tubuh dan kembali keatrium kanan jantung melalui vena
cava superior dan inferior.
Mekanismenya adalah :
Aliran darah dari ventrikel kiri à katup aortic à aorta à arteri à arteriola àkapiler à venula à vena à
vena cava inferior dan superior à atrium kanan.
Jadi, ciri-ciri sirkulasi Sistemik adalah :
1) Mengalirkan darah ke berbagi organ tubuh
2) Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda
3) Memerlukan tekanan permulaan yang besar
4) Banyak mengalami tahanan
5) Kolom hidrostatik panjang
b. Sirkulasi Pulmonal
Sirkulasi pulmonalis adalah sirkulasi darah dari ventrikel kanan jantung masuk ke paru-paru
kemudian kembali ke atrium kiri.
Mekanismenya adalah :
Aliran darah dari ventrikel kanan à katup pulmonalis à arteri pulmonalis à paru- paru à vena
pulmonalis à atrium kiri.
Arteri pulmonal mengandung darah yang tidak teroksigenasi, sedangkanvena pulmonal
mengandung darah teroksigenasi. Dalam paru-paru, arteri pulmonalis membagi lagi menjadi
arteri yang lebih kecil, arteriol dan kapiler.
Jadi, ciri-ciri sirkulasi Pulmonal adalah :
1) Hanya mengalirkan darah ke paru.
2) Hanya berfungsi untuk paru-paru.
3) Mempunyai tekanan permulaan yang rendah.
4) Hanya sedikit mengalami tahanan.
5) Kolom hidrostatiknya pendek.
Sirkulasi darah dalam jantung mempunyai 3 komponen yang penting. Dan ketiga komponen
tersebut adalah:
a. Jantung itu sendiri yang mempunyai fungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap
darah agar timbul gradien dan darah dapat mengalir ke seluruh tubuh.
b. Pembuluh darah yang mempunyai fungsi sebagai saluran untuk mendistribusikan darah dari
jantung ke semua bagian tubuh dan mengembalikannya kembali ke dalam jantung sendiri.
c. Darah yang mempunyai fungsi sebagai medium transportasi dimana darah akan membawa
oksigen dan nutrisi.

3. Sirkulasi Otak
Otak menerima darah yang dipompakan dari jantung melalui arkus aorta yang mempunyai 3
cabang, yaitu arteri brakhiosefalik (arteri innominata), arteri karotis komunis kiri dan arteri
subklavia kiri. Arteri brakhiosefalik dan arteri karotis komunis kiri berasal dari bagian kanan
arkus aorta. Arteri brakhiosefalik selanjutnya bercabang dalam arteri karotis komunis kanan dan
arteri subklavia kanan. Arteri karotis komunis kiri dan kanan masing-masing bercabang menjadi
arteri karotis interna dan eksterna (kiri dan kanan) dan arteri subklavia kiri dan kanan masing-
masing mempunyai salah satu cabang yaitu vertebralis kiri dan kanan. Aliran darah ke otak yang
melalui arteri vertebralis berserta cabang-cabangnya disebut sistem vertebrobasiler, dan yang
melalui arteri karotis interna beserta cabang-cabangnya disebut sistem karotis.Sistem karotis
terdiri dari tiga arteri mayor, yaitu arteri karotis komunis, karotis interna, dan karotis eksterna.
Sistem karotis memperdarahi mata, ganglia basalis, sebagian besar hipotalamus, dan lobus
frontalis, lobus parietalis, serta sebagian besar lobus temporal serebrum.Pada tingkat kartilago
tiroid, arteri karotis komunis terbagi menjadi arteri karotis eksterna dan interna.

B. Biolistrik, Aktivitas Mekanik Pada Siklus Jantung


Siklus jantung (cardiac cycle) adalah peristiwa yang terjadi pada jantung berawal dari
permulaan sebuah denyut jantung sampai berakhirnya denyut jantung berikutnya. Siklus jantung
kita terdiri dari 7 fase:
1. Sistol Atrium
Sistol adalah pengosongan/kontraksi. Lawan katanya adalah diastol yg artinya
pengisian/relaksasi. Sebelum sistol atrium, darah telah mengalir dr atrium menuju ventrikel
melewati katup AV (atrioventrikularis) namun hanya sebagian darah. Selama sistol, atrium
kontraksi dan volume ventrikel meningkat. Saat atrium kontraksi, tekanan atrium pun meningkat.
Tekanan atrium beranjak turun, saat atrium berhenti kontraksi. Pada fase ini, dalam EKG
(elektrokardiogram), atrium berdepolarisasi (P) yg menandakan bahwa atrium sedang kontraksi.
Namun setelah atrium berhenti kontraksi, tekanan menurun sehingga keadaan listrik dalam EKG
netral (PQR) sebagai hasil depolarisasi ke nodus AV sebelum ventrikel kontraksi. Pada fase ini
tidak terdengar bunyi jantung (S4), jika terdengar itu menandakan bahwa adanya kelainan
jantung. S4 terjadi setelah atrium sistol dan kontraksi.
2. Kontrraksi Isovolumetrik Ventrikel
Secara mekanik, pada fase ini terjadi penutupan katup AV dan pembukaan katup AV
bundle. Katup AV menutup saat tekanan ventrikel naik. Tekanan pada aorta pun naik karena
darah yg sudah terbendung di ventrikel mendesak katup AV bundle yg menuju aorta & arteri
pulmonalis. Dalam konsisi ini, volume ventrikel tidak berubah. Dalam EKG digambarkan listrik
menyebar dr nodus AV bundle ke serat Purkinje sehingga ventrikel kontraksi dr apeks jantung
hingga dasar. Karena ventrikel kontraksi maka mengalami depolarisasi yg merupakan awal dr
sistol ventrikel (QRS). Pada fase ini, mulai terdengar bunyi jantung pertama (S1) “LUBB”.
Bunyi ini dihasilkan oleh tertutupnya katup AV dan pergolakan darah.
3. Ejeksi Cepat Ventrikel
Dalam fase ini terjadi pembukaan katup AV bundle (aorta & arteri pulmonalis) atau ada yg
bisa katup semilunaris. Ketika ventrikel kontraksi, tekanan ventrikel meningkat. Begitu pula
dengan tekanan aorta yg meningkat dikarenakan desakan bendungan darah di ventrikel. Namun
tekanan ventrikel masih lebih tinggi dr tekanan aorta. Ketika katup AV bundle terbuka, darah
keluar dengan cepat dr ventrikel sehingga volume darah di ventrikel menurun drastis. Karena
kontraksi ventrikel itu pula tekanan atrium meningkat lagi (c). Pada fase ini, tidak ada kegiatan
listrik di EKG dan tidak ada bunyi jantung.
4. Ejeksi Lambat Ventrikel
Pada fase ini terjadi penutupan katup AV bundle. Ketika tekanan ventrikel dan aorta naik,
volume ventrikel perlahan menurun. Saat tekanan aorta mulai menurun, katup AV bundle
tertutup. Dalam EKG digambarkan adanya repolarisasi ventrikel (T) atau mulai relaksasi kembali
setelah kontraksi berlebihan dan ini menandakan akhir dari sistol ventrikel. Pada fase ini tidak
ada bunyi jantung.
5. Relaksasi Isovolumetrik Ventrikel
Pada fase ini terjadi penutupan katup AV sehingga atrium terisi oleh darah di atas katup
AV yg tertutup. Hal ini mengakibatkan tekanan atrium meningkat secara bertahap (v) karena
darah mengalir terus dr vena cava dan membendung di atrium, sebaliknya tekanan ventrikel
menurun karena relaksasi. Sehingga volume ventrikel minimum dan siap diisi kembali. Tidak
ada aktifitas listrik dalam EKG namun terdengar bunyi jantung kedua (S2) “DUPP” karena
tertutupnya katup AV bundle.

6. Pengisian Cepat Ventrikel


Ketika katup AV mulai terbuka, darah mengalir deras dan cepat dr atrium ke ventrikel
dikarenakan desakan bendungan darah di atrium saat katup masih tertutup sehingga tekanan
ventrikel naik drastis. Tidak ada kegiatan listrik dalam EKG namun ada bunyi jantung ketiga
(S3) “GELP”. Intensitas bunyi S3 ini sangat kecil sehingga lebih dianggap tidak ada bunyi
jantung.
7. Pengisian lambat Ventikel
Setelah darah mengalir cepat masuk ke ventrikal, perlahan aliran darah melambat masuk ke
ventrikel. Tidak ada kegiatan listrik di EKG dan tidak ada bunyi jantung. Lalu begitu seterusnya,
mengulang fase 1.
Peristiwa mekanik dalam siklus jantung :
1. Selama masa diastole (relaksasi), tekanan dalam atrium dan ventrikel sama-sama rendah, tetapi
tekanan atrium lebih besar dari tekanan ventrikel.
a. Atrium secara pasif terus – menerus menerima darah dari vena (vena cava superior dan
inferior, vena pulmonar).
b. Darah mengalir dari atrium menuju ventrikel melalui katup A-V yang terbuka.
c. Tekanan ventrikular mulai meningkat saat ventrikel mengembang untuk menerima darah yang
masuk.
d. Katup semilunar aorta dan pulmonar menutup karena tekanan dalam pembuluh-pembuluh lebih
besar daripada tekanan dalam ventrikel. Sekitar 70% pengisian ventrikular berlangsung sebelum
sistole atrial.
2. Akhir diastole ventrikular, nodus S-A melepas impuls, atrium berkontraksi dan peningkatan
tekanan dalam atrium mendorong tambahan darah sebanyak 30% ke dalam ventrikel.
3. Sistole ventrikular. Aktivitas listrik menjalar ke ventrikel yang mulai berkontraksi. Tekanan
dalam ventrikel meningkat dengan cepat dan mendorong katup A-V untuk segera menutup.
4. Ejeksi darah ventrikular ke dalam arteri.
a. Tidak semua darah ventrikular dikeluarkan saat kontraksi. Volume sistolik akhir darah yang
tersisa pada akhir sistole adalah sekitar 50 ml.
b. Isi sekuncup (70 ml) adalah perbedaan volume diastole akhir (120 ml) dan volume sistole akhir
(50 ml).
5. Diastole ventrikular
a. Ventrikel berepolarisasi dan berhenti berkontraksi. Tekanan dalam ventrikel menurun tiba-tiba
sampai di bawah tekanan aorta dan trunkus pulmonary, sehingga katup semilunar menutup
(bunyi jantung kedua).
b. Adanya peningkatan tekanan aorta singkat akibat penutupan katup semilunar aorta.
c. Ventrikel kembali menjadi rongga tertutup dalam periode relaksasi isovolumetrik karena katup
masuk dan katup keluar menutup. Jika tekanan dalam ventrikel menurun tajam dari 100 mmHg
samapi mendekati nol, jauh di bawah tekanan atrium, katup A-V membuka dan siklus jantung
dimulai kembali (Ethel, 2003: 234-235).
Gambar1. Siklus jantung

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
1. Sirkulasi Purmonal: saluran penghantar udara hingga mencapai paru-paru adalah hidung,
farinx, larinx trachea, bronkus, dan bronkiolus. Hidung ; Nares anterior adalah saluran-saluran di
dalam rongga hidung.
2. Sirkulasi jantung dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu sirkulasi sistemik dan sirkulasi
pulmonal.
3. Otak menerima darah yang dipompakan dari jantung melalui arkus aorta yang mempunyai 3
cabang, yaitu arteri brakhiosefalik (arteri innominata), arteri karotis komunis kiri dan arteri
subklavia kiri.
4. Siklus jantung (cardiac cycle) adalah peristiwa yang terjadi pada jantung berawal dari
permulaan sebuah denyut jantung sampai berakhirnya denyut jantung berikutnya. Siklus jantung
kita terdiri dari 7 fase: Sistol atrium, Kontraksi isovolumetrik ventrikel, Ejeksi cepat ventrikel,
Ejeksi lambat ventrikel, Relaksasi isovolumetrik ventrikel, Pengisian cepat ventrikel, dan
Pengisian lambat ventrikel.

B. Saran
Sebagai seorang perawat kita haruslah memahami betul tentang Mekanisme sirkulasi khusus
: sirkulasi pulmonal, jantung, dan otak serta memahami Biolistrik, aktivitas mekanik pada siklus
jantung, karena sangat bermaanfaat saat kita melakukan asuhan keperawatan. Disamping dapat
untuk menambah ilmu dalam pengetahuan kita, kita juga bisa menggunakan sebagai acuan dalam
keperawatan.
Demi kebaikan dan kesempurnaan makalah (Mekanisme sirkulasi khusus : sirkulasi
pulmonal, jantung, otak dan Biolistrik, aktivitas mekanik pada siklus jantung) yang dibuat
penyusun, diharapkan adanya saran-saran yang membangun. Dikarenakan penyusun menyadari
masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah (Mekanisme sirkulasi khusus : sirkulasi
pulmonal, jantung, otak dan Biolistrik, aktivitas mekanik pada siklus jantung) ini.

DAFTAR PUSTAKA

Syaifuddin. 2009. Fisiologi tubuh manusia untuk mahasiswa keperawatan. Jakarta


Penerbit: Salemba Medika.
Budiartha,Putu.2009.sirkulasipulmonal.http://nursingbegin.com/tag/sirkulasi-pulmonal/
(Diakses pada tanggal 13 April 2013 pukul 11.58 Wita)
Nastiti,EkyMedyaning.2009.AnatomiFisiologiSistemKardiovaskuler.http://www.scribd.co
m/doc/55255412/Anatomi-FisiologiSistemKardiovaskular/ (Diakses pada tanggal 13
April 2013 pukul 12.18 Wita)

Anda mungkin juga menyukai