TA 2019/2020 STUDI
Universitas FDK
PENDIDIKAN NERS
UNIVERSITAS FORT DE KOCK
BUKITTINGGI
MODUL
KEPERAWATAN ANAK I
KEPERAWATAN ANAK I
Penyusun :
Ns. Rina Mariyana, S.Kep, M.Kep
Editor :
Dr. Hj. Evi Hasnita, S.Pd, Ns, M.Kes
Ns. Silvia, M.Biomed
Penerbit :
Fort De Kock Press
Bukittinggi
Mewujudkan Universitas Fort De Kock menjadi Institut Kesehatan yang Unggul dalam
rangka menghasilkan tenaga kesehatan yang profesional serta memiliki daya saing
global Tahun 2021
Menjadi program studi yang menghasilkan perawat profesional yang berdaya saing
global pada keperawatan komplementer tahun 20300
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Untuk melaksanakan ASEAN Economic Community yang dimulai tahun 2015 dan
mengantisipasi perkembangan global telah diadakan perubahan-perubahan yang
bersifat inovasi, reorientasi, reformasi di dalam revisi kurikulum Pendidikan Ners.
Saat ini tuntutan terhadap pelayanan kesehatan semakin meningkat, masalah-
masalah kesehatan semakin kompleks, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi keperawatan semakin canggih, dan selain itu persyaratan dunia kerja
semakin menuntut tenaga keperawatan yang kompeten, sehingga dunia pendidikan
Capaian pembelajaran yang harus dipenuhi oleh lulusan program pendidikan profesi
sesuai dengan KKNI level 7 terdiri atas 4 komponen yaitu komponen sikap,
kemampuan kerja umum dan khusus, penguasaan pengetahuan, serta kewenangan
dan tanggung jawab. Untuk komponen sikap dan kemampuan kerja umum mengacu
pada standar nasional pendidikan tinggi yang merupakan capaian pembelajaran yang
bersifat umum untuk seluruh lulusan pendidikan tinggi di Indonesia. Sedangkan
untuk komponen penguasaan pengetahuan, kemampuan kerja khusus, dan
kewenangan dan tanggung jawab mengacu pada KKNI level 7 bidang keperawatan
yang telah disepakati oleh tim penyusun KKNI Dikti yang melibatkan organisasi
profesi PPNI dan AIPNI.
1.2 Tujuan
Kurikulum pendidikan Ners ini disusun dengan tujuan memberikan pedoman bagi
institusi penyelenggara pendidikan Ners di Indonesia, dalam menyusun kurikulum
intitusional untuk menghasilkan lulusan Ners yang kompeten sesuai kebutuhan
nasional maupun global.
1.5.2 Pengetahuan
a) Menguasai nilai-nilai kemanusiaan(humanity values);
b) Menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktik
keperawatan yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok, pada
bidang keilmuan keperawatan medikal bedah
c) Menguasai konsep dan teknik penegakkan diagnosis asuhan keperawatan;
2KEPERAWATAN ANAK I
Keperawatan anak
Keperawatan anak Tumbuh kembang
Hospitalisasi
Terapi bermain
Komunikasi pada
anak
Atraumatic care
Pemeriksaan fisik
Imunisasi
ANAK Pendekatan teori
model keperawatan
anak
Askep
Asuhan Keparawatan neonatal:prematur,
Anak Sakit Akut BBLR, RDS, Asphyxia,
Hiperbilirubin Anatomi dan fisiologi
Kelainan congenital: Patofisiologi
bronkhomalasia Terapi diet
System respirasi : Asuhan keperawatan
ispa, pneumoni, komprehensif
asma, tbc Pendidikan kesehatan
Peradangan Pemeriksaan penunjang
digestive: diar, Pencegahan primer,
typhoid, fever sekunder dan tersier
Gangguan nutrisi : Trend dan issue
obsitas, KKP Hasil-hasil penelitian
Kelainan endokrin: Pemeriksaan penunjang
juvenile dan diabetes Manajemen kasus
Hidroosevallus,
meningitis dan
kejang
Anticipatory guidance
penkes Konsep family center care
Health promotion pada infant
dan remaja
Anak dengan
kekerasan
Atraumatic care
MTBS
2.5 EVALUASI
Mg Ke- Sub-CPMK Indikator Penilaian Kriteria & Bentuk Bentuk/Metode Materi Bobot Penilaian
(Kemampuan akhir tiap tahapan Penilaian Pembelajaran & Pembelajaran (%)
belajar) Penugasan Mahasiswa [Pustaka]
[ Estimasi Waktu]
Penjelasan Kontrak Belajar
1 Mahasiswa mengetahui dan Mengukur pemahaman 1. Presentasi Penjelasan 1. Penjelasan Silabus 5%
mahasiswa tentang isi kontrak 2. Penilaian makalah 2. keperawatan anak
menyepakati isi kontrak pembelajaran silabus Rina
pembelajaran, 3. Sikap dalam konteks
dan mampu memahami tentang Konsep keperawatan anaj, keluarga
dimana kemampuan mencari, 3. Konsep tumbuh
konsep keperawatan anak dalam Discovery
mengumpulkan dan memahami kembang anak mulai
konteks keluarga informasi dan pengetahuan; Learning neonatus-remaja,
kemampuan menuangkan pengukuran dan
informasi secara lisan permasalahannya:
Rubrik Holistic SDIDTK,
4. Konsep MTBS dan
denver,
Waktu 5. Konsep vineland, sex
education,
4 x 50’
6. Konsep anticipatory
guidance,
7. konsep toilet training
2 Mahasiswa mampu Mengukur pemahaman dan 1. Presentasi Small Group konsep hospitalisasi, 5%
2. Penilaian makalah
menerapkan konsep keperawatan anak keterampilan mahasiswa Discussion konsep bermain, Rina
3. Sikap
mengenai Pearawatan anak, konsep komunikasi pada
13 Mahasiswa mampu menjalankan Mengukur pemahaman dan 1. Presentasi Small Group 1. Mencari dan 6%
keterampilan mahasiswa 2. Penilaian makalah mengumpulkan
fungsi advokasi bagi anak yang Discussion Silvia
mengenai keperawatan anak, 3. Sikap informasi dari berbagai
14 Mampu mendemonstrasikan intervensi Kemampuan mencari, Vidio Lab skill 1. Pemberian oksigen
mengumpulkan dan memahami pada anak
keperawatan baik mandiri maupun Demonstrasi
informasi dan pengetahuan 2. Nebulisasi
kolaborasi pada sehat/sakit akut Lembar 7 x 170 menit 3. Suctioning pada anak
4. Pemasangan infus
dengan menerapkan konsep ilmu dasar Kemampuan menuangkan kerja
pada bayi dan anak
keperawatan dan ilmu keperawatan informasi dan hasil diskusi 5. Transfusi darah
6. Pencegahan infeksi
dasar sesuai SOP serta menerapkan kelompok ke dalam makalah
lingkungan pada BBL
prinsip atrauma care, legal dan etis.
Kemampuan menganalisa kasus
dan membuat askep
Kemampuan mensimulasikan
askep
Rubrik Holistic
15 Mampu mendemonstrasikan intervensi Kemampuan mencari, Vidio Lab skill a. Phototherapy 6%
mengumpulkan dan memahami b. Exchange tranfusion
keperawatan baik mandiri maupun Demonstrasi
informasi dan pengetahuan c. Pemberian obat pada
kolaborasi pada sehat/sakit akut Lembar kerja 7 x 170 menit anak
d. Terapi bermain
dengan menerapkan konsep ilmu dasar Kemampuan menuangkan
Tapid sponge
keperawatan dan ilmu keperawatan informasi dan hasil diskusi
dasar sesuai SOP serta menerapkan kelompok ke dalam makalah
Kemampuan mensimulasikan
askep
Rubrik Holistic
16 Evaluasi Akhir Semester 10 %
B. Uraian Tugas :
1. Konsep tumbuh kembang anak mulai neonatus-remaja,
2. pengukuran dan permasalahannya: SDIDTK, denver, vineland, sex education,
anticipatory guidance, toilet training
4. METODE PENUGASAN
1. Membagi mahasiswa dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 orang
5. Mahasiswa membuat tugas konsep tumbuh kembang anak mulai neonatus-remaja,
pengukuran dan permasalahannya: SDIDTK, denver, vineland, sex education,
anticipatory guidance, toilet training
2. Satu kelompok memiliki tanggung jawab konsep tumbuh kembang anak
3. Buat makalah dengan rapih dan sesuai dengan tatanan makalah
4. Diskusikan penugasan tersebut dengan teman sekelompok dengan cara transfer
knowledge ke teman lainnya dengan cara berkolaborasi dan saling melengkapi
5. Mahasiswa belajar dengan teman sesama kelompok yang sudah ditentukan
6. Setelah dengan kelompok sudah rampung maka dijadwalkan untuk presentasi
7. Dua hari sebelum perkuliahan dimulai, mahasiswa konsultasi dengan dosen
pengampu
6. Kriteria Penilaian
1. Kemampuan mencari dan mengumpulkan informasi dan pengetahuan
2. Ketepatan penjelasan, dan komunikasi pada saat presentasi, sistematika dan kerapian
paper/makalah
UNIT 2
PERKULIAHAN
ANAK I
MINGGU III
Konsep hospitalisasi
Konsep bermain
Konsep komunikasi pada anak
Konsep atraumatic care
1. Konsep hospitalisasi
2. Konsep bermain
3. Konsep komunikasi pada anak
4. Konsep atraumatic care
B. Uraian Tugas :
1. Konsep hospitalisasi
2. Konsep bermain
3. Konsep komunikasi pada anak
4. Konsep atraumatic care
6. METODE PENUGASAN
1. Membagi mahasiswa dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 orang
2. Mahasiswa membuat tugas konsep hospitalisasi, bermain, komunikasi pada anak dan
konsep atraumatic care
7. Kriteria Penilaian
1. Kemampuan mencari dan mengumpulkan informasi dan pengetahuan
2. Ketepatan penjelasan, dan komunikasi pada saat presentasi, sistematika dan kerapian
paper/makalah
UNIT 3
PERKULIAHAN
ANAK I
MINGGU IV
Konsep imunisasi
B. Uraian Tugas :
pemeriksaan fisik pada anak, konsep imunisasi dan pendekatan teori model keperawatan
anak
D. METODE PENUGASAN
1. Membagi mahasiswa dalam kelompok yang terdiri dari 3-5 orang
2. Mahasiswa/kelompok diberi kasus pemicu setiap kelompok 1 kasus
3. Diskusikan penugasan tersebut dengan teman sekelompok dengan cara transfer
knowledge ke teman lainnya dengan cara berkolaborasi dan saling melengkapi
4. Mahasiswa belajar dengan teman sesama kelompok yang sudah ditentukan
5. Setelah dengan kelompok sudah rampung maka dijadwalkan untuk presentasi
6. Dua hari sebelum perkuliahan dimulai, mahasiswa konsultasi dengan dosen
pengampu
7. Mahasiswa mengumpulkan makalah melalui edmodo
E. Kriteria Penilaian
1. Kemampuan mencari dan mengumpulkan informasi dan pengetahuan
2. Ketepatan penjelasan, dan komunikasi pada saat presentasi, sistematika dan
kerapian paper/makalah
UNIT IV
PERKULIAHAN
ANAK I
MINGGU V
D. METODE PENUGASAN
1. Membagi mahasiswa dalam kelompok yang terdiri dari 3-5 orang
2. Mahasiswa/kelompok diberi kasus pemicu setiap kelompok 1 kasus
3. Kasus pemicu tersebut dikembangkan oleh mahasiswa/kelompok mulai dari
pengkajian yang lengkap, memprioritaskan masalah keperawatan, merumuskan tujuan
dan intervensi, membuat implementasi dan membuat evaluasi sesuaikan dengan
teoritis
4. Mahasiswa/kelompok diminta memecahkan masalah kasus pemicu tersebut dan
dibuatkan asuhan keperawatan
5. Asuhan keperawatan yang ditugaskan, Buat dalam bentuk makalah dengan rapih
6. Diskusikan penugasan tersebut dengan teman sekelompok dengan cara transfer
knowledge ke teman lainnya dengan cara berkolaborasi dan saling melengkapi
7. Mahasiswa belajar dengan teman sesama kelompok yang sudah ditentukan
8. Setelah dengan kelompok sudah rampung maka dijadwalkan untuk presentasi
9. Dua hari sebelum perkuliahan dimulai, mahasiswa konsultasi dengan dosen
pengampu
10. Mahasiswa mengumpulkan makalah melalui edmodo
Kasus
1. Kasus prematuritas
2. Kasus BBLR
3. Kasus RDS
4. Kasus Asphyxia
5. Kasus Hiperbilirubin
1. Kasus prematuritas
Seorang bayi baru lahir dengan usia gestasi 32 minggu. Bayi berjenis kelamin
perempuan. Apgar score bayi 6/6. Saat masuk ke ruangan kondisi bayi A belum stabil
dan di rawat di ruangan nicu, bayi apnue, bayi A mendapatkan tindakan intensif. Bayi
terpasang CPAP dan terpasang infus. Bayi A belum mampu menghisap, bayi tampak
lemah, turgor kulit jelek, bayi tampak sangat kecil dan lemah, tidak ada respon pada
rangsangan. Terdapat lannugo pada tubuh bayi, BB 1.500 gram, pb : 45 cm s=35 derjat
celcius, nadi:- pernafasan =60 kali per menit
a. Tentukan pengkajian lanjut yang perlu dilakukan untuk memastikan diagnosis
anak!
b. Tentukan masalah keperawatan yang mungkin ditegakkan pada anak!
c. Tentukan intervensi yang perlu diberikan pada anak!
d. Tentukan data yang perlu dikaji lebih lanjut, data yang perlu dievaluasi setiap
shift dan yang perlu dievaluasi saat anak akan dipulangkan!
2. Kasus BBLR
Seorang bayi usia 5 hari dengan riwayat apgar score 8/9. BB/PB waktu lahir : 1.500
gr/50 cm Lingkar dada: 36 cm. Ibu mengatakan kulit bayi menguning sejak 2 hari
yang lalu. Hasil pengkajian : membran mukosa kuning, sklera kuning. Permasalahan
saat persalinan dimana bayi partus lama, ibu dengan riwayat preeklamsia. Saat
persalinan terdapat lilitan tali pusat dan ciran ketuban ibu berwarna hijau pekat. Bayi
tampak lemah, tangisan lemas. Kulit tipis, transparan dan banyak lanugo, daya hisap
lemah, N=130/menit, P= 20/menit.
a. Tentukan pengkajian lanjut yang perlu dilakukan untuk memastikan diagnosis
anak!
b. Tentukan masalah keperawatan yang mungkin ditegakkan pada anak!
3. Kasus RDS
Bayi baru lahir jenis kelamin laki laki. BB/PB waktu lahir : 2.000 gr/49 cm Lingkar
dada: 36 cm. Bayi tampak sesak yang ditamdai dengan takipnea, sianosis, pernafasan
cuping hidung, grunting, retraksi dinding dada dan bayi tampak sianosis, suara nafas
ronkhi
4. Kasus asphyxia,
Bayi baru lahir An A dengan jenis kelamin perempuan, lahir di puskesmas tidak
langsung menangis. Bayi rukujan puskesmas karena saat lahir terdapat lilitan tali
pusat. Apgar Score menit I 8/9, menit V tetap. Saat dilakukan pengkajian bayi tampak
lemah, kesadaran CM, bayi tidak bernafas, sianosis, biru dan bayi tampak kejang.
bayi terpasang CPAP.
a. Tentukan pengkajian lanjut yang perlu dilakukan untuk memastikan diagnosis
anak!
b. Tentukan masalah keperawatan yang mungkin ditegakkan pada anak!
c. Tentukan intervensi yang perlu diberikan pada anak!
d. Tentukan data yang perlu dikaji lebih lanjut, data yang perlu dievaluasi setiap
shift dan yang perlu dievaluasi saat anak akan dipulangkan!
5. Kasus Hiperbilirubinemia
Bayi baru lahir An A dengan jenis kelamin perempuan, lahir spontan di rumah
sakit dengan keluhan bayi tidak langsung menangis. Apgar Score menit I 8/9,
menit V tetap. Saat dilakukan pengkajian bayi tampak lemah, kesadaran CM, daya
hisap lemah,. Bayi tampak kuning, membran mukosa kuning, sklera kuning. Bayi
terkadang menolak untuk di susui. S 37,3 C, N 139 x/menit, R 42 x/menit,
a. Tentukan pengkajian lanjut yang perlu dilakukan untuk memastikan diagnosis
anak!
b. Tentukan masalah keperawatan yang mungkin ditegakkan pada anak!
c. Tentukan intervensi yang perlu diberikan pada anak!
d. Tentukan data yang perlu dikaji lebih lanjut, data yang perlu dievaluasi setiap
shift dan yang perlu dievaluasi saat anak akan dipulangkan!
E. Kriteria Penilaian
1. Kemampuan mencari dan mengumpulkan informasi dan pengetahuan
2. Kemampuan mengembangkan dan menganalisa data pada kasus
3. Ketepatan penjelasan, dan komunikasi pada saat presentasi, sistematika dan
kerapian paper/makalah
UNIT 5
PERKULIAHAN
ANAK I
MINGGU VI
B. Uraian Tugas :
Asuhan keperawatan secara komprehensif meliputi bio-psiko-sosio-spiritual)
1. Pengkajian keperawatan dan pengkajian pada neonatal : pada anak dengan Kelainan
Kongenital pada sistem respirasi : bronkhomalasia, dan dampaknya terhadap
pemenuhan kebutuhan dasar manusia (dalam konteks keluarga)
2. analisa data pada neonatal : pada anak dengan Kelainan Kongenital pada sistem
respirasi : bronkhomalasia, dan dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar
manusia (dalam konteks keluarga)
3. Diagnosis keperawatan pada neonatal : pada anak dengan Kelainan Kongenital pada
sistem respirasi : bronkhomalasia, dan dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan
dasar manusia (dalam konteks keluarga)
4. Intervensi pada neonatal : pada anak dengan Kelainan Kongenital pada sistem
respirasi : bronkhomalasia, dan dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar
manusia (dalam konteks keluarga)
5. Implementasi s pada neonatal pada anak dengan Kelainan Kongenital pada sistem
respirasi : bronkhomalasia, dan dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar
manusia (dalam konteks keluarga)
6. Evaluasi sistem pada neonatal pada anak dengan Kelainan Kongenital pada sistem
respirasi : bronkhomalasia, dan dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar
manusia (dalam konteks keluarga)
D. METODE PENUGASAN
1. Membagi mahasiswa dalam kelompok yang terdiri dari 3-5 orang
2. Mahasiswa/kelompok diberi kasus pemicu setiap kelompok 1 kasus
3. Kasus pemicu tersebut dikembangkan oleh mahasiswa/kelompok mulai dari
pengkajian yang lengkap, memprioritaskan masalah keperawatan, merumuskan
tujuan dan intervensi, membuat implementasi dan membuat evaluasi sesuaikan
dengan teoritis
4. Mahasiswa/kelompok diminta memecahkan masalah kasus pemicu tersebut dan
dibuatkan asuhan keperawatan
5. Asuhan keperawatan yang ditugaskan, Buat dalam bentuk makalah dengan rapih
6. Diskusikan penugasan tersebut dengan teman sekelompok dengan cara transfer
knowledge ke teman lainnya dengan cara berkolaborasi dan saling melengkapi
7. Mahasiswa belajar dengan teman sesama kelompok yang sudah ditentukan
8. Setelah dengan kelompok sudah rampung maka dijadwalkan untuk presentasi
9. Dua hari sebelum perkuliahan dimulai, mahasiswa konsultasi dengan dosen
pengampu
10. Mahasiswa mengumpulkan makalah melalui edmodo
E. Kasus
1. Kasus Bronkhomalasia
An C umur 1 bulan dirawat di rumah sakit dengan keluhan mengalami demam sejak
satu minggu , bayi tampak lemah, bayi tampak sesak, batuk tidak efektif, batuk
dengan suara brazy, ditemukan suara wheezing terdapat mucus, terdapat infeksi pada
saluran nafas bawah. Berat lahir An C 2600 gram, berat badan saat ini 3100 gram,
tinggi badan 68 cm. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan: suhu 36,4ºC; frekuensi nadi
140 x/mnt; frekuensi nafas 62 x/mnt
F. Kriteria Penilaian
1. Kemampuan mencari dan mengumpulkan informasi dan pengetahuan
2. Kemampuan mengembangkan dan menganalisa data pada kasus
3. Ketepatan penjelasan, dan komunikasi pada saat presentasi, sistematika dan
kerapian paper/makalah
UNIT 6
PERKULIAHAN
ANAK I
MINGGU VII
B. Uraian Tugas :
Asuhan keperawatan secara komprehensif meliputi bio-psiko-sosio-spiritual)
1. Pengkajian keperawatan dan pengkajian pada asuhan keperawatan anak:ISPA,
Pneumoni, asthma, TBC
2. analisa data pada neonatal : ISPA, Pneumoni, asthma, TBC
D. METODE PENUGASAN
1. Membagi mahasiswa dalam kelompok yang terdiri dari 3-5 orang
2. Mahasiswa/kelompok diberi kasus pemicu setiap kelompok 1 kasus
3. Kasus pemicu tersebut dikembangkan oleh mahasiswa/kelompok mulai dari
pengkajian yang lengkap, memprioritaskan masalah keperawatan, merumuskan tujuan
dan intervensi, membuat implementasi dan membuat evaluasi sesuaikan dengan
teoritis
4. Mahasiswa/kelompok diminta memecahkan masalah kasus pemicu tersebut dan
dibuatkan asuhan keperawatan
5. Asuhan keperawatan yang ditugaskan, Buat dalam bentuk makalah dengan rapih
6. Diskusikan penugasan tersebut dengan teman sekelompok dengan cara transfer
knowledge ke teman lainnya dengan cara berkolaborasi dan saling melengkapi
7. Mahasiswa belajar dengan teman sesama kelompok yang sudah ditentukan
8. Setelah dengan kelompok sudah rampung maka dijadwalkan untuk presentasi
9. Dua hari sebelum perkuliahan dimulai, mahasiswa konsultasi dengan dosen
pengampu
10. Mahasiswa mengumpulkan makalah melalui edmodo
E. Kasus
1. Kasus ISPA,
An S usia 1 tahun, ibu membawa anak S ke IGD dengan keluhan demam disertai
batuk, pilek dan sesak nafas dengan bunyi nafas wheezing. Anak S tampak rewel dan
selalu menangis saat tenaga kesehatan menghampirinya. An S belum mampu berjalan
dan tampak hanya di gendong oleh ibu nya. An S tidak mau makan sama sekali dan
hanya asi dari ibu nya. frekuensi napas 60 x/menit s= 38,5 derajat Celsius. Bayi
tampak gelisah
a. Tentukan pengkajian lanjut yang perlu dilakukan untuk memastikan diagnosis
anak!
b. Tentukan masalah keperawatan yang mungkin ditegakkan pada anak!
c. Tentukan intervensi yang perlu diberikan pada anak!
d. Tentukan data yang perlu dikaji lebih lanjut, data yang perlu dievaluasi setiap
shift dan yang perlu dievaluasi saat anak akan dipulangkan!
2. Kasus Pneumoni
An T umur 12 bulan, pasien rujukan masuk IGD dengan keluhan demam, menggigil,
sesak napas dan batuk-batuk secara terus menerus dan mengeluarkan dahak.
Diagnosa : Pneumonia dan Down sindroma. Penngkajian didapatkan data napas sesak,
frekuensi napas 50 x/menit. Lendir banyak sekali, ronkhi (+). Suhu 38⁰ C, BB 5575
gram. Klien tampak kurus sekali, klien tidak minum peroral, klien dan tidak mau
makan klien terpasang NGT untuk minum dan pemberian minum diberikan melalui
NGT dengan feeding drip.
a. Tentukan pengkajian lanjut yang perlu dilakukan untuk memastikan diagnosis
anak!
b. Tentukan masalah keperawatan yang mungkin ditegakkan pada anak!
c. Tentukan intervensi yang perlu diberikan pada anak!
d. Tentukan data yang perlu dikaji lebih lanjut, data yang perlu dievaluasi setiap
shift dan yang perlu dievaluasi saat anak akan dipulangkan!
3. Kasus asthma
An D usia 3 tahun, pasien di rawat di rumah sakit dengan keluhan sesak. . Ibu klien
mengatakan klien sesak jika terkena udara dingin. Sesak semakin meningkat jika
kedinginan, beraktifitas, saat pengkajian anak tampak batuk dan susah dalam
mengeluarkan secret. Dalam seminggu ini anak sesak setiap hari nya. Sesak ada
kalanya timbul pada malam hari. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan: suhu 37,4ºC;
frekuensi nadi 140 x/mnt; frekuensi nafas 62 x/mnt; mukosa bibir kering, tampak
pucat, pengisian kapiler <3 detik.
4. Kasus TBC
An K, usia 10 bulan, dirawat di rumah sakit dengan keluhan demam disertai batuk
sudah 3 minggu demam sudah 2 minggu disertai pilek. An K mengalami demam
sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan:
suhu 36,4ºC; frekuensi nadi 140 x/mnt; frekuensi nafas 62 x/mnt; ibu klien
mengatakan Berat badan anak selalu menurun sejak 2 bulan ini. Anak tidak mau
makan sama sekali. mukosa bibir lembab, tampak pucat, pengisian kapiler <3 detik,
dan menurut ibu: anak sudah mendapat semua imunisasi kecuali campak.
a. Tentukan pengkajian lanjut yang perlu dilakukan untuk memastikan diagnosis
anak!
b. Tentukan masalah keperawatan yang mungkin ditegakkan pada anak!
c. Tentukan intervensi yang perlu diberikan pada anak!
d. Tentukan data yang perlu dikaji lebih lanjut, data yang perlu dievaluasi setiap
shift dan yang perlu dievaluasi saat anak akan dipulangkan!
G. Kriteria Penilaian
1. Kemampuan mencari dan mengumpulkan informasi dan pengetahuan
2. Kemampuan mengembangkan dan menganalisa data pada kasus
3. Ketepatan penjelasan, dan komunikasi pada saat presentasi, sistematika dan kerapian
paper/makalah
UNIT 7
PERKULIAHAN
ANAK I
MINGGU VIII
B. Uraian Tugas :
Asuhan keperawatan secara komprehensif meliputi bio-psiko-sosio-spiritual)
Pengkajian keperawatan dan pengkajian pada asuhan keperawatan anak: Diare, Typhoid
Fever dan dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia (dalam konteks keluarga)
1. analisa data pada neonatal : Diare, Typhoid Fever
2. Diagnosis keperawatan pada neonatal : Diare, Typhoid Fever
3. Intervensi pada neonatal : Diare, Typhoid Fever
4. Implementasi pada neonatal pada anak Diare, Typhoid Fever
5. Evaluasi sistem pada neonatal pada anak dengan Kelainan Kongenital pada sistem
respirasi : Diare, Typhoid Fever
D. METODE PENUGASAN
1. Membagi mahasiswa dalam kelompok yang terdiri dari 3-5 orang
2. Mahasiswa/kelompok diberi kasus pemicu setiap kelompok 1 kasus
3. Kasus pemicu tersebut dikembangkan oleh mahasiswa/kelompok mulai dari
pengkajian yang lengkap, memprioritaskan masalah keperawatan, merumuskan tujuan
dan intervensi, membuat implementasi dan membuat evaluasi sesuaikan dengan
teoritis
4. Mahasiswa/kelompok diminta memecahkan masalah kasus pemicu tersebut dan
dibuatkan asuhan keperawatan
5. Asuhan keperawatan yang ditugaskan, Buat dalam bentuk makalah dengan rapih
6. Diskusikan penugasan tersebut dengan teman sekelompok dengan cara transfer
knowledge ke teman lainnya dengan cara berkolaborasi dan saling melengkapi
7. Mahasiswa belajar dengan teman sesama kelompok yang sudah ditentukan
8. Setelah dengan kelompok sudah rampung maka dijadwalkan untuk presentasi
9. Dua hari sebelum perkuliahan dimulai, mahasiswa konsultasi dengan dosen
pengampu
10. Mahasiswa mengumpulkan makalah melalui edmodo
Kasus
1. Diare
An. A (Usia 2 tahun) dibawa ke RS Pusat karena keluhan diare. tidak ada kejang dan
saat ini diare dan tidak ada muntah An A juga tampak haus dan sering meminta
minum, Diare sudah hari ke 8. Keadaan umum klien saat ini sakit sedang, kesadaran
komposmentis. BB : 7,6 kg, TB : 74 cm, turgor kulitjelek, mata cekung, ubun ubun
cekung. kulit putih pucat, terpasang NGT untuk minum, Imunisasi lengkap. Tanda-
tanda vital ; suhu 38.5⁰ C, Nadi 132 x/mt dan pernapasan 36 x/mt. Terapi yang
diberikan Zinc 1 x 20 mg oral dan Ceftazidim 3 x 250 mg/iv
a. Tentukan pengkajian lanjut yang perlu dilakukan untuk memastikan diagnosis
anak!
b. Tentukan masalah keperawatan yang mungkin ditegakkan pada anak!
c. Tentukan intervensi yang perlu diberikan pada anak!
d. Tentukan data yang perlu dikaji lebih lanjut, data yang perlu dievaluasi setiap shift
dan yang perlu dievaluasi saat anak akan dipulangkan!
2. Typhoid
Klien Adl, laki-laki, umur 10 tahun, dirawat dengan diagnosa Typhoid,
ensefalopati sepsis dan Gizi kurang , klien post rawat ICU. BB : 25,9 kg dan TB :
153 cm. Keadaan umum tampak sakit sedang-berat, kesadaran apatis, tidak ada
sesak, tidak batuk, ada sakit kepala, muntah (-), demam (+) suhu 38,7 ⁰ C. Hasil
pemeriksaan laboratorium 12 Oktober 2017, hasil Anti Salmonella 6 mg/dl dan
pada urin ditemukan Klebsiella pneumonia 14.000 kuman/ml. Terapi yang
diberikan Ceftazidim 3 x 500 mg i.v melalui stopper.
a. Tentukan pengkajian lanjut yang perlu dilakukan untuk memastikan diagnosis
anak!
b. Tentukan masalah keperawatan yang mungkin ditegakkan pada anak!
c. Tentukan intervensi yang perlu diberikan pada anak!
d. Tentukan data yang perlu dikaji lebih lanjut, data yang perlu dievaluasi setiap
shift dan yang perlu dievaluasi saat anak akan dipulangkan!
3. Fever
Anak 12 bulan, datang UGD dengan keluhan : demam mendadak dengan suhu 38,5
derajat celcius tanpa sebab yang jelas, badan lemah, nafsu makan berkurang,
muntah, sakit pada perut, hepatomegali (+). Pada hari ke- 2 muncul petegie dan
epistaksis.
H. Kriteria Penilaian
1. Kemampuan mencari dan mengumpulkan informasi dan pengetahuan
2. Kemampuan mengembangkan dan menganalisa data pada kasus
3. Ketepatan penjelasan, dan komunikasi pada saat presentasi, sistematika dan kerapian
paper/makalah
UNIT 8
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Fort De Kock Bukittinggi 54
Modul ANAK I TA 2017/2018
PERKULIAHAN
ANAK I
MINGGU IX
B. Uraian Tugas :
1. Asuhan keperawatan secara komprehensif meliputi bio-psiko-sosio-spiritual)
Pengkajian keperawatan dan pengkajian pada asuhan keperawatan anak: obesitas
KKP, Juvenile
2. analisa data pada neonatal : obesitas KKP, Juvenile
3. Diagnosis keperawatan pada neonatal : obesitas KKP, Juvenile
4. Intervensi pada neonatal : obesitas KKP, Juvenile
5. Implementasi pada neonatal pada anak obesitas KKP, Juvenile
6. Evaluasi sistem pada neonatal pada anak dengan Kelainan Kongenital pada sistem
respirasi : obesitas KKP, Juvenile
D. METODE PENUGASAN
1. Membagi mahasiswa dalam kelompok yang terdiri dari 3-5 orang
2. Mahasiswa/kelompok diberi kasus pemicu setiap kelompok 1 kasus
3. Kasus pemicu tersebut dikembangkan oleh mahasiswa/kelompok mulai dari
pengkajian yang lengkap, memprioritaskan masalah keperawatan, merumuskan tujuan
dan intervensi, membuat implementasi dan membuat evaluasi sesuaikan dengan
teoritis
4. Mahasiswa/kelompok diminta memecahkan masalah kasus pemicu tersebut dan
dibuatkan asuhan keperawatan
5. Asuhan keperawatan yang ditugaskan, Buat dalam bentuk makalah dengan rapih
6. Diskusikan penugasan tersebut dengan teman sekelompok dengan cara transfer
knowledge ke teman lainnya dengan cara berkolaborasi dan saling melengkapi
7. Mahasiswa belajar dengan teman sesama kelompok yang sudah ditentukan
8. Setelah dengan kelompok sudah rampung maka dijadwalkan untuk presentasi
9. Dua hari sebelum perkuliahan dimulai, mahasiswa konsultasi dengan dosen
pengampu
10. Mahasiswa mengumpulkan makalah melalui edmodo
Kasus
1. Obesitas
An T usia 10 tahun dengan berat badan 29 kg, An T mengatakan susah saat
beraktifitas karena kelebihan berat badan, ibu mengatakan anak hanya bermain
degged saja di rumah tanpa ada aktivitas lain yang bisa dilakukan. anak Z mengatakan
sulit berjalan naik turun tangga dan sering sesak nafas jika aktivitas berlebih.
Tentukan pengkajian lanjut yang perlu dilakukan untuk memastikan diagnosis anak!
a. Tentukan masalah keperawatan yang mungkin ditegakkan pada anak!
b. Tentukan intervensi yang perlu diberikan pada anak!
c. Tentukan data yang perlu dikaji lebih lanjut, data yang perlu dievaluasi setiap
shift dan yang perlu dievaluasi saat anak akan dipulangkan!
2. KKP
Klien B, laki-laki, umur 12 bulan, di rawat dengan diagnosa Gizi buruk, marasmus
dan diare persisten. BB : 5.250 gram, PB : 76 cm. Keadaan umum sakit berat,
kesadaran komposmentis. terpasang NGT untuk minum, abdomen kembung,
turgor kulit kurang elastis, urin (+), BAB cair ada ampas. Riwayat perkembangan :
klien hanya bisa tengkurap umur 3 bulan. Klien dapat duduk, klien belum dapat
berdiri dan berjalan. Tanda-tanda vital : suhu 38,7⁰ C, Nadi 128 x/menit dan
pernapasan 32 x/menit.
a. Tentukan pengkajian lanjut yang perlu dilakukan untuk memastikan diagnosis
anak!
b. Tentukan masalah keperawatan yang mungkin ditegakkan pada anak!
c. Tentukan intervensi yang perlu diberikan pada anak!
d. Tentukan data yang perlu dikaji lebih lanjut, data yang perlu dievaluasi setiap
shift dan yang perlu dievaluasi saat anak akan dipulangkan!
3. Juvenile
Klien c, perempuan, umur 2 tahun 7 bulan, anak pertama, di rawat dengan
diagnosa juvenile. BB : 13 kilogram, PB : 95 cm. Keadaan umum nyeri pada sendi,
nyeri di rasakan berkepanjangan, dan semakin nyeri jika beraktivitas, bengkak
pada bagian lutut, anak tampak berjalan pincang dan lamban jika beraktivitas.
Klien tidak ada sesak, muntah (-), abdomen tidak kembung, turgor kulit kurang
elastis, urin (+), BAB cair ada ampas. Tanda-tanda vital : suhu 38,7⁰ C, Nadi 110
x/menit dan pernapasan 25 x/menit.
a. Tentukan pengkajian lanjut yang perlu dilakukan untuk memastikan diagnosis
anak!
b. Tentukan masalah keperawatan yang mungkin ditegakkan pada anak!
c. Tentukan intervensi yang perlu diberikan pada anak!
d. Tentukan data yang perlu dikaji lebih lanjut, data yang perlu dievaluasi setiap
shift dan yang perlu dievaluasi saat anak akan dipulangkan!
I. Kriteria Penilaian
4.Kemampuan mencari dan mengumpulkan informasi dan pengetahuan
5.Kemampuan mengembangkan dan menganalisa data pada kasus
6.Ketepatan penjelasan, dan komunikasi pada saat presentasi, sistematika dan kerapian
paper/makalah
UNIT 9
PERKULIAHAN
ANAK I
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Fort De Kock Bukittinggi 58
Modul ANAK I TA 2017/2018
MINGGU X
B. Uraian Tugas :
1. Asuhan keperawatan secara komprehensif meliputi bio-psiko-sosio-spiritual)
2. Pengkajian keperawatan dan pengkajian pada asuhan keperawatan anak:
hydrocephalus, meningitis, kejang
3. analisa data pada neonatal : hydrocephalus, meningitis, kejang
4. Diagnosis keperawatan pada neonatal : hydrocephalus, meningitis, kejang
5. Intervensi pada neonatal : hydrocephalus, meningitis, kejang
6. Implementasi pada neonatal pada anak hydrocephalus, meningitis, kejang
7. Evaluasi sistem pada neonatal pada anak dengan Kelainan Kongenital pada sistem
respirasi : hydrocephalus, meningitis, kejang
D. METODE PENUGASAN
1. Membagi mahasiswa dalam kelompok yang terdiri dari 3-5 orang
2. Mahasiswa/kelompok diberi kasus pemicu setiap kelompok 1 kasus
3. Kasus pemicu tersebut dikembangkan oleh mahasiswa/kelompok mulai dari
pengkajian yang lengkap, memprioritaskan masalah keperawatan, merumuskan tujuan
dan intervensi, membuat implementasi dan membuat evaluasi sesuaikan dengan
teoritis
4. Mahasiswa/kelompok diminta memecahkan masalah kasus pemicu tersebut dan
dibuatkan asuhan keperawatan
5. Asuhan keperawatan yang ditugaskan, Buat dalam bentuk makalah dengan rapih
6. Diskusikan penugasan tersebut dengan teman sekelompok dengan cara transfer
knowledge ke teman lainnya dengan cara berkolaborasi dan saling melengkapi
7. Mahasiswa belajar dengan teman sesama kelompok yang sudah ditentukan
8. Setelah dengan kelompok sudah rampung maka dijadwalkan untuk presentasi
9. Dua hari sebelum perkuliahan dimulai, mahasiswa konsultasi dengan dosen
pengampu
10. Mahasiswa mengumpulkan makalah melalui edmodo
Kasus
1. Hydrocephalus
An B, 3 bulan, laki-laki lahir normal dengan berat 4,7 kg. Saat proses persalinan ibu
dengan SC. bayi lahir dengan kondisi lemah, apgar score 8/8 tangisan tidak keluar
sampai lebih dari satu jam. Saat pengkajian didapatkan data pertumbuhan An B yang
tidak normal (1 bulan =6,2 kg, 2 bulan =8,6 kg dan 3 bulan = 12 kg). An B tampak
lemah dan hanya berbaring di tempat tidur, An B tampak rewel dan menangis dengan
merintih, ekspesi wajah tampak meringis, ubun-ubun besar dan menonjol, pembuluh
darah di kulit semakin jelas, gerakan pergerakan mata terganggu, aktivitas menurun, ,
muntah, S= 38,9 derjat Celsius, Nadi=80 x/menit, Pernapasan 20 x/menit.
a. Tentukan pengkajian lanjut yang perlu dilakukan untuk memastikan diagnosis
anak!
b. Tentukan masalah keperawatan yang mungkin ditegakkan pada anak!
c. Tentukan intervensi yang perlu diberikan pada anak!
d. Tentukan data yang perlu dikaji lebih lanjut, data yang perlu dievaluasi setiap
shift dan yang perlu dievaluasi saat anak akan dipulangkan!
2. meningitis
An. S (11 bulan) mengalami penurunan kesadaran sejak 2 minggu sebelum masuk RS.
Tiga minggu sebelumnya klien mengalami mual, demam dan diare, kemudian
mengalami demam tinggi , perut kembung, penurunan kesadaran dan kejang,
kemudian dibawa ke RS Hasil pemeriksaan:demam, terdapat benjolan di kepala, kaku
pada leher, muncul bintik di kulit dan klien tampak kejang. Frekuensi nadi 144x/mnt;
frekuensi nafas 39 x/mnt, TD 80/50 mmHg, BB 7,8 Kg, TB 70 cm, lingkar kepala 46
cm. Klien diduga menderita meningitis tuberkulosa.
a. Tentukan pengkajian lanjut yang perlu dilakukan untuk memastikan diagnosis
anak!
b. Tentukan masalah keperawatan yang mungkin ditegakkan pada anak!
c. Tentukan intervensi yang perlu diberikan pada anak!
d. Tentukan data yang perlu dikaji lebih lanjut, data yang perlu dievaluasi setiap
shift dan yang perlu dievaluasi saat anak akan dipulangkan!
3. kejang
An H, 3 bulan , perempuan datang ke IGD dengan keluhan kejang sejak tadi malam
sebanyak 3 kali. Ibu An K mengatakan anak kejang dengan durasi 5 menit setiap 3
jam sekali. Anak tidak menaglami peningkatan suhu tubuh. ada kejang beberapa kali
selama dirawat. Hasil pemeriksaan: Frekuensi nadi 100x/mnt; frekuensi nafas 28
x/mnt, mmHg, BB 5,8 Kg, TB 60 cm.
a. Tentukan pengkajian lanjut yang perlu dilakukan untuk memastikan diagnosis
anak!
b. Tentukan masalah keperawatan yang mungkin ditegakkan pada anak!
c. Tentukan intervensi yang perlu diberikan pada anak!
d. Tentukan data yang perlu dikaji lebih lanjut, data yang perlu dievaluasi setiap
shift dan yang perlu dievaluasi saat anak akan dipulangkan!
E. Kriteria Penilaian
1. Kemampuan mencari dan mengumpulkan informasi dan pengetahuan
2. Kemampuan mengembangkan dan menganalisa data pada kasus
3. Ketepatan penjelasan, dan komunikasi pada saat presentasi, sistematika dan kerapian
paper/makalah
UNIT X
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Fort De Kock Bukittinggi 62
Modul ANAK I TA 2017/2018
PERKULIAHAN
ANAK I
MINGGU XI
Pendidikan kesehatan
Anticipatory guidance
Konsep family center care
Health promotion pada infant -remaja
B. Uraian Tugas :
Pendidikan kesehatan masalah gangguan :anticipatory guidance, konsep family center
care, dan healt promotion pada infant sampai remaja
D. METODE PENUGASAN
1. Membagi mahasiswa dalam kelompok yang terdiri dari 3-5 orang
2. Mahasiswa/kelompok diberi satu topik
3. Topik pendiidikan kesehatan dibuatkan Satuan Acara Pembelajaran lengkap beserta
materi dan leaflet
4. Konsultasi dengan dosen pengampu dalam penyusunan SAP
5. Mahasiswa mengaplikasikan pendidikan kesehatan secara berkelompok
6. Mahasiswa mengumpulkan makalah melalui edmodo
E. Komponen SAP
1. Judul
2. Satuan Acara Penyuluhan
Pokok pembahasan :
Sasaran :
Tempat :
Waktu :
Hari/tgl :
Latar Belakang :
Tujuan : (tujuan umum dan khusus)
Materi penyuluhan
a) Pengertian
b) Penyebab
c) Tanda gejala
d) Akibat lanjut
Kriteria Evaluasi
Evaluasi Struktur.
Evaluasi Proses.
Evaluasi Hasil.
F. Kriteria Penilaian
1. Kemampuan mencari dan mengumpulkan informasi dan pengetahuan tentang
pendidikan kesehatan
2. Kemampuan mendemonstrasikan pendidikan kesehatan
3. Ketepatan penjelasan, dan komunikasi pada saat presentasi, sistematika dan
kerapian SAP
UNIT XIV
PERKULIAHAN
ANAK I
MINGGU XIII
B. Uraian Tugas :
1. Persiapan, pelaksanaan dan paska pemeriksaan diagnostik dan laboratorium pada
masalah gangguan
2. Trend dan issue terkait gangguan sistem sistem endokrin, imun, pencernaan, dan
perkemihan
D. METODE PENUGASAN
1. Membagi mahasiswa dalam kelompok yang terdiri dari 3-5 orang
2. Mahasiswa/kelompok diminta mengklasifikasikan pemeriksaan diagnostik
3. Mahasiswa/kelompok menjelaskan dan menjabarkan kegunaan dan proses dari
pemeriksaan penunjang
4. Mahasiswa mempresentasikan Persiapan, pelaksanaan dan paska pemeriksaan
diagnostik dan laboratorium
5. Mahasiswa diberikan mencari topik trend dan isue
6. Trend dan isue terkait gangguan
7. Buat kelompok penyangga dan penyaji bentuk dinamika yang harmonis antar
kelompok
8. Konsultasi dengan dosen pengampu tentang materi yang akan dipresentasikan
9. Mahasiswa mengumpulkan makalah melalui edmodo
E. Kriteria Penilaian
1. Kemampuan mencari dan mengumpulkan informasi dan pengetahuan tentang
a) Persiapan, pelaksanaan dan paska pemeriksaan diagnostik dan laboratorium
UNIT XIII
PERKULIAHAN
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Fort De Kock Bukittinggi 69
Modul ANAK I TA 2017/2018
ANAK I
MINGGU XIV
Pengkajian anak dengan kekerasan (fisik,
mental dan seksual)
Prinsip atraumatic care
B. Uraian Tugas :
Hasil-hasil penelitian dan evidence based practice tentang pengkajian pada anak dengan
kekerasan (fisik, mental dan seksual)
Prinsip atraumatic care
D. METODE PENUGASAN
1. Membagi mahasiswa dalam kelompok yang terdiri dari 3-5 orang
2. Mahasiswa/kelompok mencari jurnal internasional minimal 2 buah dan jurnal
nasional minimal 1 buah. Hasil penelitian dan evidence based practice tentang
pengkajian pada anak dengan kekerasan (fisik, mental dan seksual)
3. Mahasiswa/kelompok diminta untuk menganalisa jurnal menggunakan format PICO
(Population, Intervention, Comparative, Output) secara narasi
4. Jurnal dikonsulkan terlebih dahulu kepada dosen pengampu 3 hari sebelum presentasi
5. Mahasiswa/kelompok mempresentasikan jurnal hasil-hasil penelitian dan evidence
based practice
6. Mahasiswa mengumpulkan makalah melalui edmodo
E. Kriteria Penilaian
Kemampuan mencari dan mengumpulkan informasi dan pengetahuan tentang hasil-hasil
penelitian dan evidence based practice tentang penatalaksnaan pengkajian pada anak
dengan kekerasan (fisik, mental dan seksual) dan Prinsip atraumatic care
Kemampuan menganalisa hasil-hasil penelitian dan evidence based practice tentang
pengkajian pada anak dengan kekerasan (fisik, mental dan seksual)
Prinsip atraumatic care
UNIT XV
PERKULIAHAN
ANAK I
MINGGU XVI
MTBS
B. Uraian Tugas :
Menjelaskan peran dan fungsi perawat : fungsi sebagai advokasi pada MTBS
D. METODE PENUGASAN
1. Membagi mahasiswa dalam kelompok yang terdiri dari 3-5 orang
2. Mahasiswa/kelompok menjelaskan peran dan fungsi perawat
3. Mahasiswa/kelompok mampu mencari contoh Mahasiswa mampu memahami peran
dan fungsi MTBS
4. Makalah dikonsulkan terlebih dahulu kepada dosen pengampu 3 hari sebelum
presentasi
5. Mahasiswa/kelompok mempresentasikan makalah
6. Mahasiswa mengumpulkan makalah melalui edmodo
E. Kriteria Penilaian
Kemampuan mencari dan mengumpulkan informasi dan pengetahuan tentang peran dan
fungsi MTBS
DASAR TEORI
Terapi oksigen adalah memasukkan oksigentambahan dari luar ke paru melalui
saluran pernafasan dengan menggunakan alat sesuai dengan kebutuhan (Depkes. RI,
2005). Terapi oksigen adalah pemberian oksigenn lebih dari udara atmosfer atau fio2>
21 %. Pemberian oksigen merupakan terapi yang sering diberikan kepada neonates hal
ini bertujuan untuk mencegah atau mengatasi hipoksia jaringan.
PETUNJUK
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Baca dan pelajari lembar kerja/job sheet/daftar tilik.
3. Ikutilah petunjuk instruktur.
4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal – hal yang kurang dimengerti dan
dipahami.
KEAMANAN
1. Pastikan privasi klien benar-benar terjaga.
2. Lakukan pemeriksaan secara sistematis.
1. Panthom
2. Multi Media
PROSEDUR PELAKSANAAN
4 ( empat ) langkah demonstrasi :
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Aplikasi
4. Evaluasi
Persiapan
1. Persiapan bahan dan alat.
2. Informed Consent
a. Menyapa Pasien
b. Menjelaskan Tujuan
c. Menjelaskan Keuntungan dan Kerugian Tindakan
d. Menjelaskan keuntungan yang mungkin tejadi selama tindakan
e. Menjelaskan resiko yang mungkin tejadi selama tindakan
f. Pastikan keluaraga atau Klien mengerti dengan penjelasan yang telah
diberikan
g. Persetujuan Tindakan.
3. Persiapan pasien.
a. Atur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan
4. Persiapan lingkungan
a. Pasang Sampiran bila perlu
b. Atur Pencahayaan
c. Ciptakan lingkungan yang nyaman
5. Persiapan Perawat
a. Menguasai teknik pemeriksaan
b. Cuci tangan
PEDOMAN PRAKTIKUM
PEMASANGAN OKSIGEN
NAMA : .............................
TINGKAT : .............................
PERSIAPAN ALAT
II
1. Sental oksigen/tabung oksigen yang berisi oksigen
2. Regulator oksign yang terdiri
3. Slang oksigen
4. Nasal kanul ganda,masker oksigen (face mask),sungkup
sederhana
5. Plester 15 cm
6. Kain kasa basah 3 lembar
PERSIAPAN LINGKUNGAN
1. Pasang sampiran
2. Atur pencahayaan
3. Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
PERSIAPAN PASIEN
1. Atur posisi semi fowler
PERSIAPAN PENOLONG
1. Penolong cuci tangan 7 langkah
2. Siapkan obat-obat yang akan digunakan
PROSEDUR TINDAKAN
1. Gunakan sarung tangan
4. Isap lendir jika ada gunakan alat pengisap lendir atau bola karet.
5. Keringkan dan rangsang bayi
6. Tabung oksigen dibuka dan diperiksa isinya
7. Hubungkan nasal prong atau masker dengan slang oksigen ke
botol pelembab
8. Pasang ke penderita
EVALUASI
1. Observasi
2. Mencatat prosedur yang telah dilakukan dalam dokumentasi
keperawatan
DOKUMENTASI
1. Catat kelainan yang ditemukan
2. Tindakan dicatat dalam form tindakan keperawatan
3. Hasil observasi dicatat dalam form observasi
Bukittinggi,
………………….
Mahasiswa Praktikan Penguji
(…………………..) (…………………….)
Nim………………. Nip…………………..
APLIKASI
Mahasiswa dibagi menjadi 8 (delapan ) kelompok kecil yang terdiri dari 5 (lima)
mahasiswa pada setiap kelompok
Mahasiswa harus mendemonstrasikan secara kelompok dan diperhatikan dengan
menggunakan daftar perasat oleh dosen pembimbing atau instruktur sampai
memenuhi / sesuai dengan daftar perasat
EVALUASI
DASAR TEORI
Pemeriksaan fisik merupakan salah satu cara mengetahui gejala atau masalah
kesehatan yang dialami oleh anak dengan mengumpulkan data objektif dilakukan
pemeriksaan terhadap pasien. Nebulisasi ini bertujuan untuk mengumpulkan data,
mengidentifikasi masalah pada klien dengan masalah pernapasan menilai perubahan
pada klien dengan masalah pernapasan dan mengevaluasi pelaksanaan tindakan yang
telah di berikan
.
PETUNJUK
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Baca dan pelajari lembar kerja/job sheet/daftar tilik.
3. Ikutilah petunjuk instruktur.
4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal – hal yang kurang dimengerti dan
dipahami.
KEAMANAN
1. Pastikan privasi klien benar-benar terjaga.
2. Lakukan pemeriksaan secara sistematis.
5. Meja/troli
6. Stetoskop
7. Sampiran
8. Obat-obatan yang akan digunakan contohnya pentolin : NaCl (1:3)
PROSEDUR PELAKSANAAN
4 ( empat ) langkah demonstrasi :
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Aplikasi
4. Evaluasi
Persiapan
1. Persiapan bahan dan alat.
2. Informed Consent
a. Menyapa Pasien
b. Menjelaskan Tujuan
c. Menjelaskan Keuntungan dan Kerugian Tindakan
d. Menjelaskan keuntungan yang mungkin tejadi selama tindakan
e. Menjelaskan resiko yang mungkin tejadi selama tindakan
f. Pastikan keluaraga atau Klien mengerti dengan penjelasan yang telah
diberikan
g. Persetujuan Tindakan.
3. Persiapan pasien.
a. Atur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan
4. Persiapan lingkungan
a. Pasang Sampiran bila perlu
b. Atur Pencahayaan
c. Ciptakan lingkungan yang nyaman
5. Persiapan Perawat
a. Menguasai teknik pemeriksaan
b. Cuci tangan
PEDOMAN PRAKTIKUM
NEBULISASI
NAMA : .............................
TINGKAT : .............................
NO KEGIATAN NILAI KET
0 1 2
I INFORMED CONCENT
1. Menyapa pasien/ keluarga pasien
2. Menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan
3. Menjelaskan keuntungan dan kerugian yang mungkin terjadi
selama tindakan
4. Pastikan pasien/keluarga mengerti dengan penjelasan yang
diberikan
5. Persetujuan tindakan baik secara lisan atau tulisan
II
PERSIAPAN ALAT
1. Satu set alat nebulizer yang sudah berisi aqua dan obat
2. Bak instrumen berisi:
- Sarung tangan
- Kassa/tissue
- Masker
3. 2 buah bengkok besar, (1 berisi desinfektan) untuk batuk efektif
4. Perlak dan pengalas
5. Meja/troli
6. Stetoskop
7. Sampiran
8. Obat-obatan yang akan digunakan contohnya pentolin : NaCl
(1:3)
PERSIAPAN LINGKUNGAN
1. Pasang sampiran
2. Atur pencahayaan
3. Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
PERSIAPAN PASIEN
Atur posisi semi fowler
PERSIAPAN PENOLONG
1. Penolong cuci tangan 7 langkah
2. Siapkan obat-obat yang akan digunakan
PROSEDUR TINDAKAN
1. Periksa keadaan umum pasien
2. Pasang perlak dan pengalas untuk batuk efektif bila akan
dilakukan setelah tindakan nebulizer
3. Sambungkan alat nebulizer dengan kontak listrik
4. Pasang sungkup kepada klien dan anjurkan untuk nafas dalam
untuk menghirup uap yang dikeluarkan sampai batas waktu yang
ditentukan
5. Atur power dan timer selama pemberian nebulizer
6. Selama prosedur tindakan observasi keadaan umum pasien :
pernapasan dan nadi
7. Ajarkan dan anjurkan klien untuk batuk efektif
8. Bila selesai atur kembali posisi pasien pada posisi yang nyaman
9. Membersihkan alat-alat
EVALUASI
1. Observasi : cairan yang keluar meliputi jenis dan jumlah
cairan
2. Mencatat prosedur yang telah dilakukan dalam dokumentasi
keperawatan
DOKUMENTASI
1. Catat kelainan yang ditemukan
2. Tindakan dicatat dalam form tindakan keperawatan
3. Hasil observasi dicatat dalam form observasi
4. Cara penulisan sesuai kaidah tata bahasa dan prinsip dokumentasi
5. Memberi paraf atau nama jelas pada catatan tindakan
Ket:
0 : Tidak Dilakukan
1 : Dilakukan Tidak Sempurna
2 : Dilakukan sempurna
Jumlah Nilai : ……………….
(…………………..) (…………………….)
Nim………………. Nip…………………..
APLIKASI
Mahasiswa dibagi menjadi 8 (delapan ) kelompok kecil yang terdiri dari 5 (lima)
mahasiswa pada setiap kelompok
Mahasiswa harus mendemonstrasikan secara kelompok dan diperhatikan dengan
menggunakan daftar perasat oleh dosen pembimbing atau instruktur sampai
memenuhi / sesuai dengan daftar perasat
EVALUASI
1. Setiap mahasiswa harus mendemonstrasikan secara individu dengan diperhatikan
oleh teman dalam kelompoknya dengan menggunakan daftar perasat sampai
sesuai kriteria daftar perasat
2. Setiap langkah dilakukan secara sistematis dan memperhatikan keamanan serta
kenyamanan klien setiap prosedur tindakan.
3. Memperhatikan privasi klien setiap tindakan.
4. Penempatan alat-alat yang di gunakan mudah terjangkau dan telah diketahui
fungsinya.
5. Dosen atau instruktur menilai langkah-langkah nebulisasi dengan menggunakan
daftar perasat.
DASAR TEORI
Suction /penghisapan lender merupakan tindakan penghisapan yang bertujuan untuk
mempertahankan jalan nafas. Sehingga memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas
yang adekuat dengan cara mengeluarkan secret dari jalan nafas pada klien yang tidak
mampu mengeluarkan lender sendiri , suction merupakan suatu metoda untuk
mengeluarkan secret pada jalan nafas dengan menggunakan alat via mulut, nasofaring
atau trakeal. Tujuan suction untuk kepatenan jalan nafas, mengeluarkan lender yang
tertumpuk dan mendapatkan sampel secret unttuk diperiksa di labor.
PETUNJUK
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk pemeriksaan fisik kardiovaskuler
2. Baca dan pelajari lembar kerja/job sheet/daftar tilik.
3. Ikutilah petunjuk instruktur.
4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal – hal yang kurang dimengerti dan
dipahami.
KEAMANAN
1. Pastikan privasi klien benar-benar terjaga.
2. Lakukan pemeriksaan secara sistematis.
6. Tissue
PROSEDUR PELAKSANAAN
4 ( empat ) langkah demonstrasi :
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Aplikasi
4. Evaluasi
Persiapan
1. Persiapan bahan dan alat.
2. Informed Consent
a. Menyapa Pasien
b. Menjelaskan Tujuan
c. Menjelaskan Keuntungan dan Kerugian Tindakan
d. Menjelaskan keuntungan yang mungkin tejadi selama tindakan
e. Menjelaskan resiko yang mungkin tejadi selama tindakan
f. Pastikan keluaraga atau Klien mengerti dengan penjelasan yang telah
diberikan
g. Persetujuan Tindakan.
3. Persiapan pasien.
a. Atur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan
4. Persiapan lingkungan
a. Pasang Sampiran bila perlu
b. Atur Pencahayaan
c. Ciptakan lingkungan yang nyaman
5. Persiapan Perawat
a. Menguasai teknik pemeriksaan
b. Cuci tangan
PEDOMAN PRAKTIKUM
NAMA : .............................
TINGKAT : .............................
PERSIAPAN LINGKUNGAN
1. Pasang sampiran
2. Atur pencahayaan
3. Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
PERSIAPAN PASIEN
PERSIAPAN PENOLONG
1. Penolong cuci tangan 7 langkah
2. Siapkan obat-obat yang akan digunakan
Sipakan tekanan mesin suction
Dewasa: 10-15mmHg (portable)
100-120mmHg (dinding)
Anak : 5-10 mmHg (portable)
95-100 mmHg (dinding)
Bayi : 2-5 mmHg (portable)
50-95 mmHg (dinding)
PROSEDUR TINDAKAN
1. Periksa keadaan umum pasien
2. Pasang perlak dan pengalas di dada klien
3. Buka set steril dan buat area steril
4. Siapkan atau tuangkan cairan ke dalam kom
5. Nyalakan mesin suction, Hubungkan kateter penghisap
apakah berfungsi atau tidak, dengan cara mencelupkan
kedalam air ujung kateter penghisap
6. Pasang sarung tangan steril
7. Sambungkan kateter suction dengan mesin penghisap
menggunakan tangan dominan memegang selang kateter yang
steril dan tangan yang tidak dominan memegang ujung selang
dari mesin
8. Hisap lendir hingga 2-3 detik, tarik secara perlahan dengan
memutar dan bilas selang suction, ulangi sampai secret bersih.
EVALUASI
1. Observasi : cairan yang keluar meliputi jenis dan jumlah
cairan
2. Mencatat prosedur yang telah dilakukan dalam dokumentasi
keperawatan
DOKUMENTASI
1. Catat kelainan yang ditemukan
2. Tindakan dicatat dalam form tindakan keperawatan
3. Hasil observasi dicatat dalam form observasi
4. Cara penulisan sesuai kaidah tata bahasa dan prinsip dokumentasi
5. Memberi paraf atau nama jelas pada catatan tindakan
Ket:
0 : Tidak Dilakukan
1 : Dilakukan Tidak Sempurna
2 : Dilakukan sempurna
Bukittinggi,………………….
Mahasiswa Praktikan Penguji
(…………………..) (…………………….)
Nim………………. Nip…………………..
APLIKASI
Mahasiswa dibagi menjadi 8 (delapan ) kelompok kecil yang terdiri dari 5 (lima)
mahasiswa pada setiap kelompok
Mahasiswa harus mendemonstrasikan secara kelompok dan diperhatikan dengan
menggunakan daftar perasat oleh dosen pembimbing atau instruktur sampai
memenuhi / sesuai dengan daftar perasat
EVALUASI
DASAR TEORI
Pemberian cairan intravena (infus) yaitu memasukan cairan atau obat langsung kedalam
pembuluh darah vena dalam jumlah dan waktu tertentu dengan menggunakan nfus
set (Potter,2005). Salah satu cara pemberian theraphy cairan dengan menggunakan
prosedur infasif yang dilaksanakan dengan menggunakan tehnik aseptic. Tujuan
pemasangan infuse: Memenuhi kebutuhan cairan elektrolit dan Untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi dan pengobatan
PETUNJUK
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk pemeriksaan fisik kardiovaskuler
2. Baca dan pelajari lembar kerja/job sheet/daftar tilik.
3. Ikutilah petunjuk instruktur.
4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal – hal yang kurang dimengerti dan
dipahami.
KEAMANAN
1. Pastikan privasi klien benar-benar terjaga.
2. Lakukan pemeriksaan secara sistematis.
12. sarung tangan
13. Nierbeken
14. Standar infus
15. Baki dan alasnya,
Ukuran penggunaan jarum kateter:
1. Ukuran 16, Guna: – Dewasa: Bedah Mayor, Trauma, Apabila sejumlah besar
cairan perlu diinfuskan
2. Ukuran 18, Guna: - Anak dan dewasa, Untuk darah, komponen darah, dan infus
kental lainnya
3. Ukuran 20, Guna: – Anak dan dewasa, Sesuai untuk kebanyakan cairan infus,
darah, komponen darah, dan infus kental lainnya
4. Ukuran 22, Guna: – Bayi, anak, dan dewasa (terutama usia lanjut),Cocok untuk
sebagian besar cairan infus Pertimbangan Perawat:
- Lebih mudah untuk insersi ke vena yang kecil, tipis dan rapuh
- Kecepatan tetesan harus dipertahankan lambat
- Sulit insersi melalui kulit yang keras
5. Ukuran 24, 26, Guna: – Nenonatus, bayi, anak, dewasa (terutama usia lanjut)
- Sesuai untuk sebagian besar cairan infus, tetapi kecepatan tetesan lebih lambat
Pertimbangan Perawat: Untuk vena yang sangat kecil
ALAT BANTU AJAR
5. Panthom
6. Multi Media
PROSEDUR PELAKSANAAN
4 ( empat ) langkah demonstrasi :
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Aplikasi
4. Evaluasi
Persiapan
1. Persiapan bahan dan alat.
2. Informed Consent
a. Menyapa Pasien
b. Menjelaskan Tujuan
c. Menjelaskan Keuntungan dan Kerugian Tindakan
d. Menjelaskan keuntungan yang mungkin tejadi selama tindakan
e. Menjelaskan resiko yang mungkin tejadi selama tindakan
f. Pastikan keluaraga atau Klien mengerti dengan penjelasan yang telah
diberikan
g. Persetujuan Tindakan.
3. Persiapan pasien.
a. Atur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan
4. Persiapan lingkungan
a. Pasang Sampiran bila perlu
b. Atur Pencahayaan
c. Ciptakan lingkungan yang nyaman
5. Persiapan Perawat
a. Menguasai teknik pemeriksaan
b. Cuci tangan
PEDOMAN PRAKTIKUM
PEMASANGAN INFUS PADA ANAK DAN BAYI
NAMA : .............................
TINGKAT : .............................
PERSIAPAN LINGKUNGAN
1. Pasang sampiran
2. Atur pencahayaan
3. Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
PERSIAPAN PASIEN
Atur posisi sesuai kebutuhan
PERSIAPAN PENOLONG
1. Penolong cuci tangan 7 langkah
2. Siapkan obat-obat yang akan digunakan
PROSEDUR TINDAKAN
a. Atur posisi pasien.
b. Siapkan standar infuse
EVALUASI
1. Observasi :
2. Mencatat prosedur yang telah dilakukan dalam dokumentasi
keperawatan
DOKUMENTASI
1. Catat kelainan yang ditemukan
2. Tindakan dicatat dalam form tindakan keperawatan
3. Hasil observasi dicatat dalam form observasi
4. Cara penulisan sesuai kaidah tata bahasa dan prinsip dokumentasi
5. Memberi paraf atau nama jelas pada catatan tindakan
Ket:
0 : Tidak Dilakukan
1 : Dilakukan Tidak Sempurna
2 : Dilakukan sempurna
(…………………..) (…………………….)
Nim………………. Nip…………………..
APLIKASI
Mahasiswa dibagi menjadi 8 (delapan ) kelompok kecil yang terdiri dari 5 (lima)
mahasiswa pada setiap kelompok
Mahasiswa harus mendemonstrasikan secara kelompok dan diperhatikan dengan
menggunakan daftar perasat oleh dosen pembimbing atau instruktur sampai
memenuhi / sesuai dengan daftar perasat
EVALUASI
1. Setiap mahasiswa harus mendemonstrasikan secara individu dengan diperhatikan
oleh teman dalam kelompoknya dengan menggunakan daftar perasat sampai
sesuai kriteria daftar perasat
2. Setiap langkah dilakukan secara sistematis dan memperhatikan keamanan serta
kenyamanan klien setiap prosedur tindakan.
3. Memperhatikan privasi klien setiap tindakan.
4. Penempatan alat-alat yang di gunakan mudah terjangkau dan telah diketahui
fungsinya.
5. Dosen atau instruktur menilai langkah-langkah suction dengan menggunakan
daftar perasat.
DASAR TEORI
Transfusi darah adalah rangkaian proses memindahkan darah atau komponen darah dari
donor kepada resipien. Pada kasus-kasus tertentu, transfusi darah dapat sangat
bermanfaat atau bahkan menyelamatkan nyawa pasien. Transfusi darah pada praktik
klinik dapat menggunakan berbagai jenis komponen, baik darah lengkap (whole blood),
sel darah merah pekat (packed red cells/PRC), sel darah merah yang dicuci (washed
erythrocytes/WE), trombosit, plasma segar beku (fresh frozen plasma/FFP),
kriopresipitat, dan sebagainya sesuai indikasi. Untuk memastikan bahwa transfusi darah
dapat memberikan manfaat yang optimal bagi resipien, penyimpanan, penanganan, dan
uji kompatibilitas untuk produk darah harus dilaksanakan dengan baik sesuai pedoman.
Tujuan transfusi darah secara umum untuk mengembalikan serta mempertahankan
volume normal peredaran darah, mengganti kekurangan komponen selular darah,
meningkatkan oksigenasi jaringan, serta memperbaiki fungsi homeostasis pada tubuh.
PETUNJUK
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk pemeriksaan fisik kardiovaskuler
2. Baca dan pelajari lembar kerja/job sheet/daftar tilik.
3. Ikutilah petunjuk instruktur.
4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal – hal yang kurang dimengerti dan
dipahami.
KEAMANAN
1. Pastikan privasi klien benar-benar terjaga.
2. Lakukan pemeriksaan secara sistematis.
- Aboket/IV kateter/set punksi vena jarum ukuran 18 atau 19 (jika belum terpasang)
- Larutan povidon iodine
- Swab alcohol
- Plester
- Sarung tangan bersih
- Pengalas/perlak
- Alat tulus (pen dan catatan)
- Label pemasangan infus (jam, tanggal, terapi, tetesan)
ALAT BANTU AJAR
1. Panthom
2. Multi Media
PROSEDUR PELAKSANAAN
4 ( empat ) langkah demonstrasi :
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Aplikasi
4. Evaluasi
Persiapan
1. Persiapan bahan dan alat.
2. Informed Consent
a. Menyapa Pasien
b. Menjelaskan Tujuan
c. Menjelaskan Keuntungan dan Kerugian Tindakan
d. Menjelaskan keuntungan yang mungkin tejadi selama tindakan
e. Menjelaskan resiko yang mungkin tejadi selama tindakan
f. Pastikan keluaraga atau Klien mengerti dengan penjelasan yang telah
diberikan
g. Persetujuan Tindakan.
3. Persiapan pasien.
a. Atur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan
4. Persiapan lingkungan
a. Pasang Sampiran bila perlu
b. Atur Pencahayaan
c. Ciptakan lingkungan yang nyaman
5. Persiapan Perawat
a. Menguasai teknik pemeriksaan
b. Cuci tangan
Hal yang harus di perhatikan:
1. Periksa program dokter sesuai instruksi
2. Periksa format permintaan dan label kantong darah dengan seorang
teknisi laboratorium atau sesuai kebijakan lembaga. Khususnya
periksa nama klien, nomor identitas, golongan darah (A, B, AB atau
O) dan kelompok Rh klien, nomor donor darah, dan tanggal
kadaluarsa darah. Periksa adanya ketidaknormalan warna, gumpalan
SDM, gelembung udara dan bahan asing lainnya. Kembalikan darah
yang sudah kadaluarsa atau yang tidak normal ke bank darah
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Fort De Kock Bukittinggi 102
Modul ANAK I TA 2017/2018
PEDOMAN PRAKTIKUM
TRANSFUSI DARAH
NAMA : .............................
TINGKAT : .............................
PERSIAPAN LINGKUNGAN
1. Pasang sampiran
2. Atur pencahayaan
3. Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
PERSIAPAN PASIEN
Atur posisi sesuai kebutuhan
PERSIAPAN PENOLONG
1. Penolong cuci tangan 7 langkah
2. Siapkan obat-obat yang akan digunakan
PROSEDUR TINDAKAN
1. Pertahankan teknik aseptik saat menyiapkan cairan infus :
2. Gantungkan cairan infus (NaCl 0,9%) pada tiang infus dan
lakukan desinfeksi tutup botol cairan infus dengan kapas
alkohol/swab antiseptic
3. Lepaskan selang transfusi set dari wadah dan tarik keluar
4. Geser klem selang disepanjang selang sampai berada tepat
dibawah bilik tetes untuk memfasilitasi aksesnya
5. Tutup klem selang transfusi set
6. Biarkan ujung selang transfusi set tetap tertutup plastik sampai
transfusi set dipasang (untuk mempertahankan kesterilan ujung
selang)
7. Lepaskan tutup botol/kantong cairan infus dan tusukan selang
transfusi set ke botol/kantong cairan infuse
8. Isi “Chamber” dengan cairan infus 1/3-1/2 bagian dan alirkan
cairan sampai keujung selang. Jika didalam selang masih ada
udara, maka buka tutup jarum dan keluarkan udaranya hingga
tidak ada, selanjutnya klem selang infus dan tutup jarum
kembali.
9. Memberikan label pada botol cairan infus NaCl 0,9% 250 ml
(tanggal dan jam pemasangan, tanggal dan jam dilepaskan,
terapi, tetesan).
kebelakang.
- Tusukan transfusi set kedalam kantong darah
- Gantung kantong darah
- Buka klem transfusi set secara perlahan
5. Tetapkan transfusi darah :
- Darah akan mengalir kedalam bilik tetes yang sebelumnya telah
berisi cairan NaCl 0,9%
- Ketuk-ketuk filter untuk mengeluarkan setiap residu udara
didalam filter
- Atur kembali kecepatan aliran darah dengan klem transfusi set
6. Pantau klien secara ketat selama 5 sampai 10 menit pertama :
- Alirkan darah secara perlahan selama 15 menit pertama dengan
tetesan 20 tetes per menit
- Perhatikan adanya reaksi transfusi yang merugikan, seperti
mengigil, mual, muntah, takikardi. Mengidentifikasi reaksi
tersebut dengan cepat guna meminimalisir akibat dari reaksi
transfusi.
- Ingatkan klien atau keluarga untuk memanggil perawat jika gejala
yang tidak lazim dirasakan saat transfusi.
- Jika reaksi ini terjadi maka laporkan pada perawat yang
bertanggung jawab dan lakukan tindakan keperawatan yang tepat.
5. Dokumentasikan data yang terkait :
- Catat waktu mulai pemberian darah, termasuk tanda-tanda vital,
jenis darah, nomor unit darah, nomor urut (mis, nomor 1 dan 3
unit darah yang diprogramkan), tempat punksi vena, ukuran
jarum, dan kecepatan aliran darah.
6. Pantau klien :
- Lima belas menit setelah memulai transfusi, periksa TTV klien. Jika
tidak ada tanda-tanda reaksi tetapkan kecepatan aliran yang
dibutuhkan
Ket:
0 : Tidak Dilakukan
1 : Dilakukan Tidak Sempurna
2 : Dilakukan sempurna
Jumlah Nilai : ……………….
Komentar Penguji : ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Bukittinggi,
………………….
Mahasiswa Praktikan Penguji
(…………………..) (…………………….)
Nim………………. Nip…………………..
APLIKASI
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Fort De Kock Bukittinggi 106
Modul ANAK I TA 2017/2018
Mahasiswa dibagi menjadi 8 (delapan ) kelompok kecil yang terdiri dari 5 (lima)
mahasiswa pada setiap kelompok
Mahasiswa harus mendemonstrasikan secara kelompok dan diperhatikan dengan
menggunakan daftar perasat oleh dosen pembimbing atau instruktur sampai
memenuhi / sesuai dengan daftar perasat
EVALUASI
DASAR TEORI
PETUNJUK
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk pemeriksaan fisik kardiovaskuler
2. Baca dan pelajari lembar kerja/job sheet/daftar tilik.
3. Ikutilah petunjuk instruktur.
4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal – hal yang kurang dimengerti dan
dipahami.
KEAMANAN
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Fort De Kock Bukittinggi 108
Modul ANAK I TA 2017/2018
PROSEDUR PELAKSANAAN
4 ( empat ) langkah demonstrasi :
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Aplikasi
4. Evaluasi
Persiapan
1. Persiapan bahan dan alat.
2. Informed Consent
a. Menyapa Pasien
b. Menjelaskan Tujuan
c. Menjelaskan Keuntungan dan Kerugian Tindakan
d. Menjelaskan keuntungan yang mungkin tejadi selama tindakan
e. Menjelaskan resiko yang mungkin tejadi selama tindakan
f. Pastikan keluaraga atau Klien mengerti dengan penjelasan yang telah
diberikan
g. Persetujuan Tindakan.
3. Persiapan pasien.
a. Atur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan
4. Persiapan lingkungan
a. Pasang Sampiran bila perlu
b. Atur Pencahayaan
c. Ciptakan lingkungan yang nyaman
5. Persiapan Perawat
a. Menguasai teknik pemeriksaan
b. Cuci tangan
PEDOMAN PRAKTIKUM
PENCEGAHAN INFEKSI LINGKUNGAN PADA BAYI BARU LAHIR
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Fort De Kock Bukittinggi 109
Modul ANAK I TA 2017/2018
NAMA : .............................
TINGKAT : .............................
PERSIAPAN PASIEN
Atur posisi sesuai kebutuhan
PERSIAPAN PENOLONG
1. Penolong cuci tangan 7 langkah
2. Siapkan obat-obat yang akan digunakan
PROSEDUR TINDAKAN
1) Mencuci tangan secara seksama sebelum dan setelah melakukan
kontak dengan bayi.
6) Menganjurkan ibu menjaga kebersihan diri, terutama payudaranya
dengan mandi setiap hari (putting susu tidak boleh disabun).
7) Membersihkan muka, pantat dan tali pusat bayi baru lahir dengan
air bersih, hangat dan sabun setiap hari.
membahayakan.
EVALUASI
1. Observasi : mencegah infeksi tali pusat, mencegah infeksi
mata, mencegah infeksi kulit, imunisasi
2. Mencatat prosedur yang telah dilakukan dalam dokumentasi
keperawatan
DOKUMENTASI
1. Catat kelainan yang ditemukan
2. Tindakan dicatat dalam form tindakan keperawatan
3. Hasil observasi dicatat dalam form observasi
4. Cara penulisan sesuai kaidah tata bahasa dan prinsip dokumentasi
5. Memberi paraf atau nama jelas pada catatan tindakan
Ket:
0 : Tidak Dilakukan
1 : Dilakukan Tidak Sempurna
2 : Dilakukan sempurna
Bukittinggi,………………….
Mahasiswa Praktikan Penguji
(…………………..) (…………………….)
Nim………………. Nip…………………..
APLIKASI
Mahasiswa dibagi menjadi 8 (delapan ) kelompok kecil yang terdiri dari 5 (lima)
mahasiswa pada setiap kelompok
Mahasiswa harus mendemonstrasikan secara kelompok dan diperhatikan dengan
menggunakan daftar perasat oleh dosen pembimbing atau instruktur sampai
memenuhi / sesuai dengan daftar perasat
EVALUASI
DASAR TEORI
PETUNJUK
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk pemeriksaan fisik kardiovaskuler
2. Baca dan pelajari lembar kerja/job sheet/daftar tilik.
3. Ikutilah petunjuk instruktur.
4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal – hal yang kurang dimengerti dan
dipahami.
KEAMANAN
1. Pastikan privasi klien benar-benar terjaga.
2. Lakukan pemeriksaan secara sistematis.
b. Penutup plastik
c. Lampu fluorense
d. Box bayi
e. Alas box bayi
Persiapan perawat
a. Lakukan pengkajian: umur, prematuritas, baca catatan keperawatan dan medis
b. Rumuskan diagnosa terkait
c. Buat perencanaan tindakan (intervensi)
d. Kaji kebutuhan tenaga perawat, minta perawat lain membantu jika perlu
e. Cuci tangan dan siapkan alat
ALAT BANTU AJAR
1. Panthom
2. Multi Media
PROSEDUR PELAKSANAAN
4 ( empat ) langkah demonstrasi :
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Aplikasi
4. Evaluasi
Persiapan
1. Persiapan bahan dan alat.
2. Informed Consent
a. Menyapa Pasien
b. Menjelaskan Tujuan
c. Menjelaskan Keuntungan dan Kerugian Tindakan
d. Menjelaskan keuntungan yang mungkin tejadi selama tindakan
e. Menjelaskan resiko yang mungkin tejadi selama tindakan
f. Pastikan keluaraga atau Klien mengerti dengan penjelasan yang telah
diberikan
g. Persetujuan Tindakan.
3. Persiapan pasien.
a. Atur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan
4. Persiapan lingkungan
a. Pasang Sampiran bila perlu
b. Atur Pencahayaan
c. Ciptakan lingkungan yang nyaman
5. Persiapan Perawat
a. Menguasai teknik pemeriksaan
b. Cuci tangan
PEDOMAN PRAKTIKUM
FOTOTHERAPY
NAMA : .............................
TINGKAT : .............................
PERSIAPAN LINGKUNGAN
1. Pasang sampiran
2. Atur pencahayaan
3. Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
PERSIAPAN PASIEN
Atur posisi sesuai kebutuhan
PERSIAPAN PENOLONG
1. Penolong cuci tangan 7 langkah
2. Siapkan obat-obat yang akan digunakan
PROSEDUR TINDAKAN
1. Berikan petunjuk alternatif komunikasi jika keluarga
merasa tidak nyaman dengan prosedur yang dilakukan
2. Jaga privasi pasien
3. Cuci tangan dengan air mengalir dan keringkan tangan
dengan handuk
4. Siapkan box dengan penutup plastik dibawahnya untuk
menghindari cedera apabila lampu pecah
5. Hangatkan ruangan box dengan menyalakan lampu
sehingga suhu dibawah sinar lampu hingga suhu 28-30C̊
EVALUASI
1. Observasi :
2. Mencatat prosedur yang telah dilakukan dalam dokumentasi
keperawatan
DOKUMENTASI
1. Catat kelainan yang ditemukan
2. Tindakan dicatat dalam form tindakan keperawatan
3. Hasil observasi dicatat dalam form observasi
4. Cara penulisan sesuai kaidah tata bahasa dan prinsip dokumentasi
5. Memberi paraf atau nama jelas pada catatan tindakan
Ket:
0 : Tidak Dilakukan
1 : Dilakukan Tidak Sempurna
2 : Dilakukan sempurna
Bukittinggi,
………………….
Mahasiswa Praktikan Penguji
(…………………..) (…………………….)
Nim………………. Nip…………………..
APLIKASI
Mahasiswa dibagi menjadi 8 (delapan ) kelompok kecil yang terdiri dari 5 (lima)
mahasiswa pada setiap kelompok
Mahasiswa harus mendemonstrasikan secara kelompok dan diperhatikan dengan
menggunakan daftar perasat oleh dosen pembimbing atau instruktur sampai
memenuhi / sesuai dengan daftar perasat
EVALUASI
DASAR TEORI
Transfusi tukar adalah suatu rangkaian tindakan mengeluarkan darah pasien dan
memasukkan darah donor untuk mengurangi kadar serum bilirubin atau kadar
hematokrit yang tinggi atau mengurangi konsentrasi toksin-toksin dalam aliran darah
pasien. Pada hiperbilirubinemia, transfusi tukar dilakukan untuk menghindari terjadinya
kern icterus.
Terapi sinar adalah terapi untuk mengatasi keadaan hiperbilirubunemia dengan
enggunakan sinar berenergi tinggi yang mendekati kemampuan maksimal untuk
menyerap bilirubin. Yang biasanya sering digunakan dan paling efisien adalah sinar
biru dengan panjang gelombang 425-475 nm.
PETUNJUK
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk pemeriksaan fisik kardiovaskuler
2. Baca dan pelajari lembar kerja/job sheet/daftar tilik.
3. Ikutilah petunjuk instruktur.
4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal – hal yang kurang dimengerti dan
dipahami.
KEAMANAN
1. Pastikan privasi klien benar-benar terjaga.
2. Lakukan pemeriksaan secara sistematis.
ALAT BANTU AJAR
1. Panthom
2. Multi Media
PROSEDUR PELAKSANAAN
4 ( empat ) langkah demonstrasi :
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Aplikasi
4. Evaluasi
Persiapan
1. Persiapan bahan dan alat.
2. Informed Consent
a. Menyapa Pasien
b. Menjelaskan Tujuan
c. Menjelaskan Keuntungan dan Kerugian Tindakan
d. Menjelaskan keuntungan yang mungkin tejadi selama tindakan
e. Menjelaskan resiko yang mungkin tejadi selama tindakan
f. Pastikan keluaraga atau Klien mengerti dengan penjelasan yang telah
diberikan
g. Persetujuan Tindakan.
3. Persiapan pasien.
a. Atur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan
4. Persiapan lingkungan
a. Pasang Sampiran bila perlu
b. Atur Pencahayaan
c. Ciptakan lingkungan yang nyaman
5. Persiapan Perawat
a. Menguasai teknik pemeriksaan
b. Cuci tangan
PEDOMAN PRAKTIKUM
TRANSFUSI TUKAR
NAMA : .............................
TINGKAT : .............................
I INFORMED CONCENT
1. Menyapa pasien/ keluarga pasien
2. Menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan
3. Menjelaskan keuntungan dan kerugian yang mungkin terjadi
selama tindakan
4. Pastikan pasien/keluarga mengerti dengan penjelasan yang
diberikan
5. Persetujuan tindakan baik secara lisan atau tulisan
II
PERSIAPAN LINGKUNGAN
1. Pasang sampiran
2. Atur pencahayaan
3. Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
PERSIAPAN PASIEN
Atur posisi sesuai kebutuhan
PERSIAPAN PENOLONG
1. Penolong cuci tangan 7 langkah
2. Siapkan obat-obat yang akan digunakan
PROSEDUR TINDAKAN
1. Jelaskan tentang prosedur dan minta informed consent kepada
orang tua.
2. Bayi dipuasakan 3-4 jam sebelumnya dan selang lambung
diaspirasi sebelum TT
3. Bila mungkin 4 jam sebelum TT bayi diberi infus albumin 1
g/kg BB
4. Awasi tanda vital, jika perlu berikan oksigen
5. Tubuh anak jangan sampai kedinginan
6. Bila tali pusat masih segar, potong dan sisakan 3-5 cm di atas
dinding perut. Bila telah kering, potong rata setinggi dinding
perut
7. Salah satu ujung kateter polietilen dihubungkan dengan
semprit 3 cabang dan ujung yang satu lagi dimasukkan ke
vena umbilikalis dengan hati-hati sampai terasa tahanan lalu
tarik lagi sepanjang 1 cm. Dengan cara tersebut biasanya
EVALUASI
1. Observasi :
2. Mencatat prosedur yang telah dilakukan dalam dokumentasi
keperawatan
DOKUMENTASI
1. Catat kelainan yang ditemukan
2. Tindakan dicatat dalam form tindakan keperawatan
(…………………..) (…………………….)
Nim………………. Nip…………………..
APLIKASI
Mahasiswa dibagi menjadi 8 (delapan ) kelompok kecil yang terdiri dari 5 (lima)
mahasiswa pada setiap kelompok
Mahasiswa harus mendemonstrasikan secara kelompok dan diperhatikan dengan
menggunakan daftar perasat oleh dosen pembimbing atau instruktur sampai
memenuhi / sesuai dengan daftar perasat
EVALUASI
DASAR TEORI
PETUNJUK
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk pemeriksaan fisik kardiovaskuler
2. Baca dan pelajari lembar kerja/job sheet/daftar tilik.
3. Ikutilah petunjuk instruktur.
4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal – hal yang kurang dimengerti dan
dipahami.
KEAMANAN
1. Pastikan privasi klien benar-benar terjaga.
2. Lakukan pemeriksaan secara sistematis.
ALAT BANTU AJAR
1. Panthom
2. Multi Media
PROSEDUR PELAKSANAAN
4 ( empat ) langkah demonstrasi :
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Aplikasi
4. Evaluasi
Persiapan
1. Persiapan bahan dan alat.
2. Informed Consent
a. Menyapa Pasien
b. Menjelaskan Tujuan
c. Menjelaskan Keuntungan dan Kerugian Tindakan
d. Menjelaskan keuntungan yang mungkin tejadi selama tindakan
e. Menjelaskan resiko yang mungkin tejadi selama tindakan
f. Pastikan keluaraga atau Klien mengerti dengan penjelasan yang telah
diberikan
g. Persetujuan Tindakan.
3. Persiapan pasien.
a. Atur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan
4. Persiapan lingkungan
a. Pasang Sampiran bila perlu
b. Atur Pencahayaan
c. Ciptakan lingkungan yang nyaman
5. Persiapan Perawat
a. Menguasai teknik pemeriksaan
b. Cuci tangan
PEDOMAN PRAKTIKUM
NAMA : .............................
TINGKAT : .............................
Melalui oral
NO KEGIATAN NILAI KET
0 1 2
I INFORMED CONCENT
1. Menyapa pasien/ keluarga pasien
2. Menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan
3. Menjelaskan keuntungan dan kerugian yang mungkin terjadi
selama tindakan
4. Pastikan pasien/keluarga mengerti dengan penjelasan yang
diberikan
5. Persetujuan tindakan baik secara lisan atau tulisan
II
PERSIAPAN ALAT
1. Baki berisi obat
2. Kartu atau buku berisi rencana pengobatan
3. Pemotong obat (bila diperlukan
4. Martil dan lumpang penggerus (bila diperlukan)
5. Gelas pengukur (bila diperlukan)
6. Gelas dan air minum
7. Sedotan
8. Sendok
9. Pipet
10. Spuit sesuai ukuran untuk mulut anak-anak
PERSIAPAN LINGKUNGAN
1. Pasang sampiran
2. Atur pencahayaan
3. Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
PERSIAPAN PASIEN
Atur posisi sesuai kebutuhan
PERSIAPAN PENOLONG
1. Penolong cuci tangan 7 langkah
2. Siapkan obat-obat yang akan digunakan
PROSEDUR TINDAKAN
1. Siapkan peralatan dan cuci tangan
2. Kaji kemampuan klien untuk dapat minum obat per oral
(menelan, mual, muntah, adanya program tahan makan atau
minum, akan dilakukan pengisapan lambung dll)
3. Periksa kembali perintah pengobatan (nama klien, nama dan
dosis obat, waktu dan cara pemberian) periksa tanggal
EVALUASI
1. Observasi :
2. Mencatat prosedur yang telah dilakukan dalam dokumentasi
keperawatan
DOKUMENTASI
1. Catat kelainan yang ditemukan
2. Tindakan dicatat dalam form tindakan keperawatan
3. Hasil observasi dicatat dalam form observasi
4. Cara penulisan sesuai kaidah tata bahasa dan prinsip dokumentasi
5. Memberi paraf atau nama jelas pada catatan tindakan
Melalui intravena
NO KEGIATAN NILAI KET
0 1 2
I INFORMED CONCENT
1. Menyapa pasien/ keluarga pasien
2. Menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan
3. Menjelaskan keuntungan dan kerugian yang mungkin terjadi
selama tindakan
4. Pastikan pasien/keluarga mengerti dengan penjelasan yang
diberikan
5. Persetujuan tindakan baik secara lisan atau tulisan
II
PERSIAPAN ALAT
1. Buku catatan pemberian obat atau kartu obat
2. Kapas alkohol
3. Sarung tangan
4. Obat yang sesuai
5. Spuit 2 ml – 5 ml
6. Bak spuit
7. Baki obat
8. Plester
9. Perlak pengalas
10. Pembendung vena (torniquet)
11. Kassa steril (bila perlu)
12. Bengkok
PERSIAPAN LINGKUNGAN
1. Pasang sampiran
2. Atur pencahayaan
3. Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
PERSIAPAN PASIEN
Atur posisi sesuai kebutuhan
PERSIAPAN PENOLONG
1. Penolong cuci tangan 7 langkah
2. Siapkan obat-obat yang akan digunakan
PROSEDUR TINDAKAN
Siapkan obat dengan prinsip 6 benar
1. Atur klien pada posisi yang nyaman
2. Pasang perlak pengalas
3. Bebaskan lengan klien dari baju atau kemeja
4. Letakkan pembendung
5. Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan,
peradangan, atau rasa gatal. Menghindari gangguan absorbsi
obat atau cidera dan nyeri yang berlebihan.
6. Pakai sarung tangan
7. Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas
alkohol, dengan gerakan sirkuler dari arah dalam keluar
dengan diameter sekitar 5 cm. Tunggu sampai kering. Metode
ini dilakukan untuk membuang sekresi dari kulit yang
mengandung mikroorganisme.
8. Pegang kapas alkohol, dengan jari-jari tengah pada tangan
non dominan.
9. Buka tutup jarum. Tarik kulit kebawah kurang lebih 2,5 cm
dibawah area penusukan dengan tangan non dominan.
Membuat kulit menjadi lebih kencang dan vena tidak
bergeser, memudahkan penusukan. Sejajar vena yang akan
ditusuk perlahan dan pasti. Pegang jarum pada posisi 30.
10. Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan teruskan jarum ke
dalam vena
11. Lakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan barel
dari spuit dan tangan dominan menarik plunger.
12. Observasi adanya darah pada spuit
13. Jika ada darah, lepaskan terniquet dan masukkan obat
perlahan-lahan.
14. Keluarkan jarum dengan sudut yang sama seperti saat
15.
16. Tutup area penusukan dengan menggunakan kassa steril yang
diberi betadin
17. Kembalikan posisi klien
18. Buang peralatan yang sudah tidak diperlukan ke dalam
bengkok
19. Buka sarung tangan
Cuci tangan
EVALUASI
1. Observasi :
2. Mencatat prosedur yang telah dilakukan dalam dokumentasi
keperawatan
DOKUMENTASI
1. Catat kelainan yang ditemukan
2. Tindakan dicatat dalam form tindakan keperawatan
3. Hasil observasi dicatat dalam form observasi
4. Cara penulisan sesuai kaidah tata bahasa dan prinsip dokumentasi
5. Memberi paraf atau nama jelas pada catatan tindakan
Ket:
0 : Tidak Dilakukan
1 : Dilakukan Tidak Sempurna
2 : Dilakukan sempurna
(…………………..) (…………………….)
Nim………………. Nip…………………..
APLIKASI
Mahasiswa dibagi menjadi 8 (delapan ) kelompok kecil yang terdiri dari 5 (lima)
mahasiswa pada setiap kelompok
Mahasiswa harus mendemonstrasikan secara kelompok dan diperhatikan dengan
menggunakan daftar perasat oleh dosen pembimbing atau instruktur sampai
memenuhi / sesuai dengan daftar perasat
EVALUASI
DASAR TEORI
Bermain adalah suatu terapi yang dapat digunakan pada saat anak dirawat di rumah
sakit. Anak akan mengalami berbagai perasaan yang sangat tidak menyenangkan
seperti: marah, takut, cemas, sedih dan nyeri. Perasaan tersebut merupakan dampak dari
hospitalisasi yang dialami anak karena menghadapi beberapa stresor yang ada di
lingkungan rumah sakit. Untuk itu, dengan melakukan permainan anak akan terlepas
dari ketegangan dan stres yang dialaminya karena dengan melakukan permainan, anak
akan dapat mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya (distraksi). Terapi bermain
adalah suatu bentuk permainan yang direncanakan untuk membantu anak
mengungkapkan perasaannya dalam menghadapi kecemasan dan ketakutan terhadap
sesuatu yang tidak menyenangkan baginya. Bermain pada masa pra sekolah adalah
kegiatan serius, yang merupakan bagian penting dalam perkembangan tahun-tahun
pertama masa kanak-kanak. Hampir sebagian besar dari waktu mereka dihabiskan untuk
bermain (Elizabeth B Hurlock, 1999: 121). Dalam bermain di rumah sakit mempunyai
fungsi penting yaitu menghilangkan kecemasan, dimana lingkungan rumah sakit
membangkitkan ketakutan yang tidak dapat dihindarkan (Sacharin, 1993: 78).
PETUNJUK
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk pemeriksaan fisik kardiovaskuler
2. Baca dan pelajari lembar kerja/job sheet/daftar tilik.
3. Ikutilah petunjuk instruktur.
4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal – hal yang kurang dimengerti dan
dipahami.
KEAMANAN
1. Pastikan privasi klien benar-benar terjaga.
2. Lakukan pemeriksaan secara sistematis.
ALAT BANTU AJAR
1. Panthom
2. Multi Media
PROSEDUR PELAKSANAAN
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Fort De Kock Bukittinggi 135
Modul ANAK I TA 2017/2018
TERAPI BERMAIN
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
PENGERTIAN 1. Cara alamiah bagi anak untuk mengungkapkan konflik dirinya yang
tidak disadari (Wong: 1991)
2. Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang
ditimbulkannya tanpa mempertimbangkan hasil akhirnya (Hurlock: 1978)
3. Kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keinginan dalam mengatasi
konflik dari dalam dirinya yang tidak disadari serta dengan keinginan
sendiri ubtuk memperoleh kesenangan (Roster: 1987)
TUJUAN 1. Meminimalisir tindakan perawatan yang traumatis
2. Mengurangi kecemasan
3. Membantu mempercepat penyembuhan
4. Sebagai fasilitas komunikasi
5. Persiapan untuk hospitalisasi atau surgery
6. Sarana untuk mengekspresikan perasaan
KEBIJAKAN Dilakukan di Ruang rawat inap, Poli tumbuh kembang, Poli rawat jalan dan
Tempat penitipan anak
PETUGAS Perawat
PERSIAPAN 1. Pasien dan keluarga diberitahu tujuan bermain
PASIEN 2. Melakukan kontrak waktu
3. Tidak ngantuk
4. Tidak rewel
5. Keadaan umum mulai membaik
6. Pasien bias dengan tiduran atau duduk, sesuai kondisi klien
PERALATAN 1. Rancangan program bermain yang lengkap dan sistematis
2. Alat bermain sesuai dengan umur/jenis kelamin dan tujuan
Contoh
Topik: Terapi bermain
Sub Topik: Mewarnai gambar
Sasaran: Anak Pra Sekolah
Tempat: Ruang perawatan anak
Waktu : 35 menit
A. TUJUAN
1. TIU (Tujuan Instruksional Umum)
Setelah diajak bermain, diharapkan anak dapat melanjutkan tumbuh
kembangnya, mengembangkan aktifitas dan kreatifitas melalui pengalaman
bermain dan beradaptasi efektif terhadap stress karena penyakit dan dirawat
2. TIK (Tujuan Instruksional Khusus)
Setelah diajak bermain selama 35 menit, anak diharapkan:
B. PERENCANAAN
1. Jenis Program Bermain
Mewarnai gambar dengan pensil warna/spidol/pantel pada kertas gambar yang
telah tersedia
2. Karakteristik bermain
a. Melatih motorik halus
b. Melatik kesabaran dan ketelitian
3. Karakteristik peserta
a. Usia 3 – 6 tahun
b. Jumalah peserta: 2 – 4 anak dan didampingi orang tua
c. Keadaan umum mulai membaik
d. Klien dapat duduk
e. Peserta kooperatif
2. Metode: Demontrasi
3. Alat-alat yang digunakan (Media)
a. Kertas gambar yang siap diwarnai
b. Alat untuk menggambar (Pensil warna/spidol/pantel)
c. Benang
d. Penggaris
e. Alat untuk melubangi kertas (Perforator)
C. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Persiapan: 5 Menit
a. Menyiapkan ruangan
b. Menyiapkan alat
c. Menyiapkan peserta
2. Pembukaan: 5 Menit
a. Perkenalan dengan anak dan keluarga
b. Anak yang akan bermain saling berkenalan
c. Menjelaskan maksud dan tujuan
2. Kegiatan: 20 Menit
a. Anak diminta untuk memilih gambar yang ingin diwarnai yang
sudah tersedia
b. Kemudian anak dianjurkan untuk mewarnai gambar dengan
warna yang disukai
APLIKASI
Mahasiswa dibagi menjadi 8 (delapan ) kelompok kecil yang terdiri dari 5 (lima)
mahasiswa pada setiap kelompok
Mahasiswa harus mendemonstrasikan secara kelompok dan diperhatikan dengan
menggunakan daftar perasat oleh dosen pembimbing atau instruktur sampai
memenuhi / sesuai dengan daftar perasat
EVALUASI
DASAR TEORI
kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu
dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian
tubuh yang memerlukan
PETUNJUK
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk pemeriksaan fisik kardiovaskuler
2. Baca dan pelajari lembar kerja/job sheet/daftar tilik.
3. Ikutilah petunjuk instruktur.
4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal – hal yang kurang dimengerti dan
dipahami.
KEAMANAN
1. Pastikan privasi klien benar-benar terjaga.
2. Lakukan pemeriksaan secara sistematis.
PROSEDUR PELAKSANAAN
4 ( empat ) langkah demonstrasi :
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Aplikasi
4. Evaluasi
Persiapan
6. Persiapan bahan dan alat.
7. Informed Consent
h. Menyapa Pasien
i. Menjelaskan Tujuan
j. Menjelaskan Keuntungan dan Kerugian Tindakan
k. Menjelaskan keuntungan yang mungkin tejadi selama tindakan
l. Menjelaskan resiko yang mungkin tejadi selama tindakan
m. Pastikan keluaraga atau Klien mengerti dengan penjelasan yang telah
diberikan
n. Persetujuan Tindakan.
8. Persiapan pasien.
a. Atur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan
9. Persiapan lingkungan
a. Pasang Sampiran bila perlu
b. Atur Pencahayaan
c. Ciptakan lingkungan yang nyaman
10. Persiapan Perawat
a. Menguasai teknik pemeriksaan
b. Cuci tangan
PEDOMAN PRAKTIKUM
TEPID SPONGE
NAMA : .............................
TINGKAT : .............................
PERSIAPAN LINGKUNGAN
1. Pasang sampiran
2. Atur pencahayaan
3. Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
PERSIAPAN PASIEN
Atur posisi sesuai kebutuhan
PERSIAPAN PENOLONG
1. Penolong cuci tangan 7 langkah
2. Siapkan obat-obat yang akan digunakan
PROSEDUR TINDAKAN
1. Beri tahu pasien bahwa tindakan akan segera dimulai
2. Tinggikan tempat tidur sampai ketinggian kerja yang nyaman
3. Cek alat-alat yang akan digunakan
4. Dekatkan alat-alat ke sisi tempat tidur
5. Posisikan pasien senyaman mungin
6. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
EVALUASI
1. Observasi :
2. Mencatat prosedur yang telah dilakukan dalam dokumentasi
keperawatan
DOKUMENTASI
1. Catat kelainan yang ditemukan
2. Tindakan dicatat dalam form tindakan keperawatan
3. Hasil observasi dicatat dalam form observasi
4. Cara penulisan sesuai kaidah tata bahasa dan prinsip dokumentasi
5. Memberi paraf atau nama jelas pada catatan tindakan
Ket:
0 : Tidak Dilakukan
1 : Dilakukan Tidak Sempurna
2 : Dilakukan sempurna
Jumlah Nilai : ……………….
Komentar Penguji : ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Bukittinggi,
………………….
Mahasiswa Praktikan Penguji
(…………………..) (…………………….)
Nim………………. Nip…………………..
APLIKASI
Mahasiswa dibagi menjadi 8 (delapan ) kelompok kecil yang terdiri dari 5 (lima)
mahasiswa pada setiap kelompok
Mahasiswa harus mendemonstrasikan secara kelompok dan diperhatikan dengan
menggunakan daftar perasat oleh dosen pembimbing atau instruktur sampai
memenuhi / sesuai dengan daftar perasat
EVALUASI
Pelaksanaan
A. SOFT SKILL
SKOR
NO BUTIR YANG DINILAI
2 1 0
1 Menyambut klien dengan ramah dan sopan
0. Tidak dikerjakan
1. Memberikan salam saja tanpa
mempersilahkan duduk
2. Memberikan salam dan mempersilahkan
duduk
2 Memperkenalkan diri pada pasien
0. Tidak memperkenalkan diri pada klien
1. Memperkenalkan diri sebagai Bidan tanpa
menyebutkan nama
2. Memperkenalkan diri sebagai Bidan dan
menyebutkan nama sambil berjabat tangan
3 Merespon terhadap reaksi klien
0. Tidak merespon
1. Perespon terhadap reaksi klien tetapi
kurang/tidak tepat
2. Memberikan respon dengan tepat kepada
klien
4 Percaya diri
0. Terlihat gugup, tidak melakukan kontak
mata dan suara kurang jelas
1. Tergesa-gesa dan terlihat ragu-ragu
2. Terlihat tenang dan melakukan dengan
percaya diri
5 Menjaga privasi klien
0. Tidak dilakukan
1. Menjaga privasi dengan ucapan atau
memperagakan menutup pintu/sampiran
saja
2. Menjaga privasi dengan ucapan dan
memperagakan menutup pintu/sampiran
6 Menanyakan keluhan pasien
0. Tidak dilakukan
1. Sekedar menanyakan keluhan yang
dirasakan pasien
B. HARD SKILL
SKOR
NO BUTIR YANG DINILAI
2 1 0
1 Persiapan alat dan bahan
- Kelengkapan alat
- Kerapian
- Ergonomis
2 Persiapan ruangan
- Kebersihan
- Kerapian
- Kenyamanan
EVALUASI PEMBELAJARAN
RUBRIK DESKRIPTIF
A. MAKALAH
NO Materi Penilaian
1 2 3 4 5
1 Halaman sampul
Berisi judul makalah, nama dan NIM penulis makalah, logo
institusi, nama institusi, dan tahun penulisan makalah
2 Kata Pengantar
Berisi gambaran isi makalah dan ucapan terimakasih mahasiswa
sebagai penulis yang ditujukan kepada dosen pengampu dan
lembaga terkait serta pihak yang telah membantu dalam
penulisan makalah
Tulisan KATA PENGANTAR ditulis dengan huruf kapital simetris
diatas bidang pengetikan, tanpa tanda titik, dan berada ditengah
atas.
Teks dalam kata pengantar diketik dengan spasi 1,5
Panjang teks tidak lebih dari 2 halaman kertas A4
Pada bagian akhir dicantumkan Penulis (dipojok kanan bawah)
tanpa menyebut nama terang
3 Daftar Isi
Memuat Judul BAB, Judul Sub BAB, dan judul anak sub BAB yang
disertai dengan nomor halaman pemuatannya
Semua judul BAB diketik dengan huruf kapital, sedangkan sub
bab dan judul anak sub bab hanya huruf awal pada setiap kata
saja yang diketik kapital . teks dalam daftar isi diketik dengan
spasi tunggal
4 Daftar Lampiran
Memuat nomor Lampiran, judul lampiran. Antara judul lampiran
yang satu dengan lainnya diberi jarak spasi 1,5
5 ISI
Pendahuluan
latar belakang, tujuan dan manfaat penulisan makalah
ISI
konsep yang diharapkan sesuai dengan rancangan
penugasan
Penutup
Kesimpulan dan saran
6 Daftar Pustaka
Mencakup buku dan jurnal terkait berdasarkan evidance based
7 Lampiran
Keterangan 1 = kurang sekali ,2= kurang ,3= sedang ,4= baik,5= baik sekali
B. PRESENTASI KELOMPOK
1. Cheklist pembelajaran diskusi kelompok, presentasi oleh Dosen
2. Dosen yang menilai :
3. Kelompok Tampil :
4. Mata Kuliah :
5. Tgl :
6. Proses Kelompok :
7. Berikan pengisian : Berikan pendapat anda terhadap diskusi kelompok yang sedang
berjalan
NO Materi Penilaian
1 2 3 4 5
1 Anggota kelompok menyiapkan materi dengan baik
2 LO sudah tercapai
3 Membuat kesimpulan kelompok
4 Diskusi kelompok merangsang anggota untuk
berpartisipasi
5 Semua anggota memberikan kontribusi pemikiran dalam
diskusi
6 Suasana kerjasama tampak didalam kelompok
7 Mahasiswa mampu bertanggung jawab pada ketepatan
informasi yang diberikan
8 Mahasiswa menggunakan sumber – sumber yang sesuai
Keterangan 1 = kurang sekali ,2= kurang ,3= sedang ,4= baik,5= baik sekali
C. SIMULASI
Cheklist Ranah Keterampilan ( demonstrasi, role play ) oleh Dosen
Dosen yang menilai :
Nama Mahasiswa :
Tgl/ Hari :
Proses pembelajaran
Ket : Merujuk kedaftar tilik untuk demostrasi dan Role play
Keterangan 1 = kurang sekali ,2= kurang ,3= sedang ,4= baik,5= baik sekali
RUBRIK HOLISTIK
A. SIKAP
Dosen yang menilai :
Nama Mahasiswa :
Tgl/ Hari :
Proses pembelajaran
Berikan pengisian : Berikan pendapat anda terhadap diskusi kelompok yang sedang
berjalan