A. DEFINISI
Cairan adalah larutan yang terdiri dari air dan zat terlarut
Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang
disebut ion
Kekurangan cairan dan elektrolit adalah keadaan dimana seorang individu mengalami
atau beresiko mengalami penurunan cairan intravaskuler, interstitial dan atau intraseluler.
Kelebihan cairan dan elektrolit adalah keadaan dimana seorang individu mengalami atau
beresiko mengalami peningkatan cairan intravaskuler, interstitial dan atau intraseluler.
Ketidakseimbangan volume cairan dan elektrolit adalah keadaan dimana seorang
individu mengalami atau beresiko mengalami peningkatan, penurunan atau cepatnya
pertukaran dari satu ke lainnya dari intravaskuler, interstitial dan atau intraseluler.
1. Usia
Berkaitan dengan permukaan tubuh, metabolisme yang diperlukan, berat badan, dan
perkembangan.
2. Temperatur
Panas yang berlebihan menyebabkan kertingat dimana seseorang dapai kehilangan NaCl
melalui keringat
3. Diit
Pada saat tubuh mengeluarkan nutrisi, tubuh akan memesan cadangan energi. Proses ini
akan menimbulkan pergerakan cairan dari insterstitial ke intraseluler.
4. Stress
Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, konsentrasi darah dan glikolisis otot.
Metabolisme ini dapat menimbulkan retensi sodium dan air. Proses ini meningkatkan
produksi ADH dan menurunkan produksi urine.
5. Olah Raga
Olah raga menyebabkan peningkatan kehilangan air kasat mata melalui keringat.
G. PATOFISIOLOGI/PATHWAY
Kekurangan cairan dan elektrolit dapat mengakibatkan demam, karena cairan dan elektrolit
ini mempengaruhi keseimbangan termoregulasi dihipotalamus anterior. Jika apabila terjadi
dehidrasi atau kekurangan cairan dan elektrolit maka keseimbangan termoregulasi dihipotalamus
anterior akun mengalami gangguan pada pasien.
Dehidrasi
Peningkatan evaporasi
Ditandai dengan :
Turgor kulit menurun
Mukosa bibir kering
Konjungtiva anemis
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan intake dan out put
tidak seimbang.
Ditandai dengan :
- Urine ( 0,5 – 1 cc / kg BB/ jam)
- Urime pekat atau encer
- Ada edema / diare
- Demam
- Nadi lemah
2. Resiko Devisit Volume Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan output berlebihan.
Ditandai dengan :
- Demam
- Berkerinat banyak
- Mual muntah
- Hiperventilasi
3. Peningkatan Suhu Tubuh berhubungan dengan devisit caiaran
Ditandai dengan :
- Mukosa mulut kering
- Turgor kulit menurun
- Mata cowong
- Suhu tubuh meningkat
- Demam tinggi
1. Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan intake dan out put tidak
seimbang.
Tujuan : Keseimbangan cairan elektrolit pasien terpenuhi dalam waktu
1 x 24jam.
Kriteria hasil :
- Berat badan stabil
- Haluran urine stabil
- Turgor kulit baik
- TTV normal
Intervensi dan Rasionalisasi
Observasi TTV
R : Mengetahui perkembangan yang terjadi pada pesien
Anjurkan asupan cairan yang menunjang
R : Untuk menungkatkan keseimbangan cairan elektrolit
Anjurkan pasien minum sedikit tapi sering
R : Mencegah rasa ingin muntah
Anjurkan untuk bedrest dan kurangi aktifitas
R : Mengurangi peningkatan eksresi cairan melalui GI dan kulit
2. Resiko Devisit Volume Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan output berlebihan.
Tujuan : Mual teratasi sehingga tidak terjadi dehidrasi dalam waktu
1 x 24jam.
Kriteria hasil :
- Berat badan stabil
- Nafsu makan kembali normal
- Turgor kulit baik
Intervensi dan Rasionalisasi :
Anjurkan makan sedikit tapi sering
R : Untuk mencegah terjadinya mual dan muntah
Dorong pasien untuk menjaga kebersihan oral
R : Untuk meningkatkan nafsu makan
Kendali makanan yang merangsang peningkatan asam lambung
R : Untuk mencegah terjadinya peningkatan asem lambung
Lakukan advis dokter dengan pemberian anti emetic
R : Menghilangkan rasa mual
REFERENSI