Anda di halaman 1dari 18

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN

MAKALAH PENGUMPULAN DATA


DAN ANALISIS DATA

DOSEN PENGAMPU:
Ns. FITRIANOLA RIZKIKI, S.Kep, M.Kep

Oleh Kelompok IV
LINCE ALDILA
NELI APRIENTI
FITRI RUZANI
RINA ANGGELINA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS FORT DE KOCK
TAHUN 2019 / 2020

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Kami juga bersyukur
atas berkat rezeki dan kesehatan yang diberikan kepada kami sehingga kami dapat
mengumpulkan bahan-bahan materi makalah ini dari buku yang kami pelajari. Kami telah
berusaha semampu kami untuk mengumpulkan berbagai macam bahan tentang  mata kuliah
METODOLOGI PENELITIAN KESEHATAN yang berjudul ”PENGUMPULAN
DATA DAN ANALISIS DATA.

            Kami mengucapakan terimakasih kepada ibu Ns. Fitrianola Rizki, S.Kep, M.Kep dan
teman-teman yang sudah memberikan masukan sampai makalah ini dibuat dan kami sadar
bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini
menjadi lebih baik lagi. Oleh karena itu kami mohon bantuan dari para pembaca.

            Demikianlah makalah ini kami buat, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
seluruh pembaca. Apabila ada kesalahan dalam penulisan, kami mohon maaf yang
sebesarnya dan sebelumnya kami mengucapkan terima kasih.

Bukittinggi, Maret 2020

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakan
B. Tujuan
C. Manfaat Penulisan

BAB II KONSEP
A. Pengumpulan Data
1. Pengertian Data
2. Jenis Data
3. Metode Observasi
4. Metode Wawancara
5. Metode Quisioner dan Pengukuran

B. Analisis Data
1. Mengolah dan Menganalisis Data
2. Tujuan Analisis dan Tahapannya
3. Tahapan Analisis Data
4. Uji Hipotesis
5. Menetukan Uji Hipotesis

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan
dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Data yang dikumpulkan dari setiap
variabelditentukan oleh efinisi operasional variabel yang bersangkutan. Metode
pengumpulan data yang umum digunakan dalam suatu penelitian adalah : kuesioner,
observasi, wawancara. Membuat suatu karya tulis ilmiah tidaklah mudah. Hal ini
disebabkan oleh beberapa factor diantaranya adalah kurangnya pengetahuan tentang
metodologi penelitian terutaama tentang teknik pengumpulan data dan analisis data.

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam proses
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik
pengumpulan data yang diperlukan disini adalah teknik pengumpulan data mana yang
paling tepat, sehingga benar-benar didapat data yang valid dan reliable. Dalam suatu
penelitian, langkah pengumpulan data adalah satu tahap yang sangat menentukan
terhadap proses dan hasil penelitian yang akan dilaksanakan tersebut. Kesalahan dalam
melaksanakan pengumpulan data dalam satu penelitian, akan berakibat langsung
terhadap proses dan hasil suatu penelitian.

B. Tujuan
Adapun tujuan yang hendak dicapai adalah:
1. Untuk memenuhi tugas kelompok Metodologi Penelitian
2. Untuk mengetahui pengertian tentang metode pengumpulan data.
3. Untuk mengetahui gambaran mengenai langkah-langkah penelitian ilmiah
menggunakan teknik pengumpulan data.
4. Untuk mengetahui analisis dari data penelitian

C. Manfaat Penulisan
1. Secara khusus, penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar untuk
penulisan karya ilmiah dengan teknik pengumpualan data.
2. Secara umum, diharapkan dapat menambah referensi pengetahuan dan informasi
untuk memperluas wawasan pembaca pada umumny
BAB II
KONSEP

A. PENGUMPULAN DATA
1. Pengertian Data
Data Penelitian adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan
bahan untuk menyusun suatu informasi (Suharsimi Arikunto, 2002 : 96). Metode
pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data merupakan salah satu
tahapan sangat penting dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang benar
akan menghasilkan data yang memiliki kredibilitas tinggi, dan sebaliknya. Oleh
karena itu, tahap ini tidak boleh salah dan harus dilakukan dengan cermat sesuai
prosedur dan ciri-ciri penelitian kualitatif (sebagaimana telah dibahas pada materi
sebelumnya). Sebab, kesalahan atau ketidak sempurnaan dalam metode
pengumpulan data akan berakibat fatal, yakni berupa data yang tidak credible,
sehingga hasil penelitiannya tidak bisa dipertanggungjawabkan. Hasil penelitian
demikian sangat berbahaya, lebih-lebih jika dipakai sebagai dasar pertimbangan
untuk mengambil kebijakan publik.

Pada umumnya, data dapat diartikan sebagai suatu fakta yang bisa
digambarkan dengan kode, simbol, angka dan lain-lain (Umar,2001:6). Suharsimi
menyatakan (2006:118) data diartikan sebagai hasil pencatatan peneliti, baik itu
berupa fakta maupun angka. Menurut Soeratno dan Arsyad (2003:72-73), data
adalah semua hasil pengukuran atau observasi yang sudah dicatat guna suatu
keperluan tertentu.

Data merupakan suatu bahan yang masih mentah yang membutuhkan


pengolahan lebih lanjut sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik
kuantitatif maupun kualitatif yang menunjukkan suatu fakta (Riduwan.2009:5).
Pada konteks penelitian data bisa diartikan sebagai keterangan tentang variabel
pada beberapa objek. Data memberikan keterangan tentang objek-objek dalam
variabel tertentu.

Data mempunyai peran yang amat penting di dalam penelitian karena


data mempunyai fungsi sebgai alat uji pertanyaan atau hipotesis penelitian dan
kualitas data sangan menentukan kualitas dari hasil penelitian. Artinya hasil
penelitian sangat bergantung pada kualitas data yang sukses dikumpulkan.
Namun begitu, kualitas data yang abik belum tentu hasil penelitiannya baik pula.
Hasil penelitian selain dipengaruhi oelh kualitas data yang berhasil dikumpulkan
juga dipengaruhi oleh ketepatan dan keakuratan analisis data yang dilakukan.
Kualitas data bergantung pada kualitas dati instrumen yang digunakan guna
pengumpulan data. Kualitas instrumen pengumpulan data berhubungan dengan
validitas dan reliabelitas.

2. Jenis Data
Berdasarkan jenisnya data dikelompokkan menjadi dua macam yaitu, data
kualitatif dan data kuantitatif.
a. Data Kualitatif
Merupakan data yang menunjukkan mutu atau kualitas sesuatu
yangada, baik proses, keadaan, peristiwa, kejadian dan lainnya yang
dinyatakan ke dalam bentuk pertanyaan atau berupa kata-kata. Penentuan
kualitas data tersebut menurut kemampuan memberikan nilai tentang
bagaimana mutu dari sesuatu itu. Misalnya : wanita itu cantik, pria itu keren,
baik, ganteng, senang, harga minyak naik, rumah itu kecil dan lain sebagainya.
Data ini umunya diperoleh dari hasil wawancara dan bersifat subejktif, karena
data tersebut bisa ditafsirkan beda oleh yang berbeda. Data kualitatif bisa
diubah atau diangkakan (kuantifikasi) dalam bentuk ordinal ataupun rangking.

Hadari Nawawi dan Martini Hadari (2006:49-51) mengelompokkan


data kualitatif dilihat dari jenisnya menjadi sebagai berikut ini:
 Data kategori
Data yang dinyatakan guna menunjukkan bahwa suatu keadaan, proses,
atau kejadian termasuk dalam salah satu golongan atau suatu pihak
tertentu.

 Data yang menunjukkan porsi


Data yang dari setiap keadaan yang dinyatkan dengan perkataan yang
merupakan perbandingan dengan yang ideal atau keseluruhan. Misalnya
penelitian tentang tingkat penghasilan masyarakat yang menghasilkan:
sebagian besar berpenghasilan sedang yang berarti juga sebagian kecil
yang berpenghasilan rendah dan tinggi.

 Data berjenjang atau meningkat


Data yang dinyatakan dengan kata-kata untuk menunjukkan bahwa suatu
keadaan atau peristiwa termasuk pada suatu tingkatan kualitas/mutu
tertentu di atas atau dibawah mutu rata-rata.

 Data yang bersifat relatif


Data yang dinyatakan dengan kata-kata guna menunjukkan bahwa suatu
keadaan atau kejadian merupakan sesuatu yang keberadaannya dapat
berubah-ubah. Data tersebut dinyatakan dalam perkataan, selalu, sering,
kadang-kadang, jarang, tidak pernah, dan lain sebagainya.

 Data yang bertentangan


Data yang menyatakan bila yang satu ada, maka yang lainnya tidak ada
mengenai suatu keadaan, peristiwa atau proses yang akan diungkapkan ke
dalam suatu penelitian. Data ini menggambarkan kondisi ekstrem pada
dua sisi yang bertolak belakang, yang dinyatkan dengan kata-kata: setuju
– tidak setuju, benar – salah, positif – negatif, cukup – tidak cukup, dan
sebagainya. Tidak jarang peneliti mencoba untuk memasukkan keadaan
moderat atau rata-rata di antara kedua ekstrems tersebut, namun untuk
suatu penelitian tidak berarti, karena hasilnya menghendaki suatu
ketegasan. Kondisi yang netral dalam masyarakat terhadap suatu
pembaharuan, berarti lebih mengarah pada negatif. kondisi ragu-ragu akan
lebih mengarah kepada tidak setuju daripada setuju. Kondisi hampir
boleh, sesungguhnya berarti tidak boleh, sama halnya denga hampir cukup
yang berarti tidak cukup. Keadaan bertentangan ini berlaku bagi keadaan,
kejadian dan proses yang menuntut kondisi ekstrem sebagai ukurannya.

Data kualitatif mengandalkan proses berfikir dalam menjalankan


interpretasi dan mengambil kesimpulan, oleh sebab itu interpretasi data
kualitatif dipengaruhi oleh kemampuan berfikir dan sudut pandang, sehingga
jangkauan hasil penelitian akan sangat bervariasi keluasan dan
kedalamannya. Data yang sama kemungkinan saja dapat ditafsirkan berbeda
karena sudut pandang yang dipakai dalam proses berpikir berbeda. Sehingga
dapat dikatakan hasil penelitian menjadi bersifat subjektif.

b. Data Kuantitatif
Merupakan data yang berbentuk angka-angka sebagi hasil
pengukuran ataupun hasil observasi. Data kuantitatif didapatkan dari
pengukuran langsung dan dari angka-angka yang diperoleh dengan
mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif. Data kuantitatif
mempunyai sifat objektif dan dapat ditafsirkan sama oleh semua orang.

3. Teknik Pengumpulan Data


a. Metode Observasi
Pengertian observasi adalah suatu metode pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengamati objek penelitian secara langsung. Hal itu
bertujuan untuk memperoleh hasil yang akurat karena peneliti dapat
menyaksikan, memahami, serta memperhatikan objek dari dekat.
Observasi ialah kegiatan mengamati sekaligus mencatat unsur-unsur
yang muncul dalam objek penelitian. Pencatatan dilakukan secara urut dan
disusun secara sistematis berdasarkan kaidah yang berlaku (Nawawi dan
Martini).
Observasi merupakan salah satu metode penelitian yang digunakan
untuk mengukur segala tindakan objek yang sedang diamati. (Sudjana).

Definisi observasi merupakan serangkaian proses pengamatan yang


dilakukan dengan cara mencatat, memilih, serta menyusun hal-hal yang
berkaitan dengan objek penelitian (Karl Welk).

Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak


hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga
dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi,
kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari
perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada
responden yang tidak terlalu besar. Pengumpulan data dengan observasi
langsung atau dengan pengamatan langsung adalah cara pengambilan data
dengan cara terjun langsung pada bagian kegiatan yang dihadapi melalui
pengamatan dan pencatatan sehingga diperoleh data. Pengamatan baru
tergolong sebagai teknik mengumpulkan data, jika
 Pengamatan tersebut mempunyai kriteria pengamatan digunakan
untuk penelitian dan telah direncanakan secara sistematik
 Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah
direncanakan, pengamatan tersebut dicatat secara sistematis dan
dihubungkan dengan proposisi umum dan bukan dipaparkan sebagai
suatu set yang menarik perhatian saja
 Pengamatan dapat dicek dan dikontrol atas validitas dan
reliabilitasnya.

Penggunaan pengamatan langsung sebagai cara mengumpulkan data


mempunyai beberapa keuntungan antara lain :
 Dengan cara pengamatan langsung, terdapat kemungkinan untuk
mencatat hal-hal, perilaku, pertumbuhan, dan sebagainya, sewaktu
kejadian tersebut berlaku, atau sewaktu perilaku tersebut terjadi. Dengan
cara pengamatan, data yang langsung mengenai perilaku yang tipikal
dari objek dapat dicatat segera, dantidak menggantungkan data dari
ingatan seseorang.

 Pengamatan langsung dapat memperoleh data dari subjek baik tidak


dapat berkomunikasi secara verbal atau yang tak mau berkomunikasi
secara verbal. Adakalanya subjek tidak mau berkomunikasi, secara
verbal dengan enumerator atau peneliti, baik karena takut, karena tidak
ada waktu atau karena enggan. Dengan pengamatan langsung, hal di atas
dapat ditanggulangi.

Selain dari keuntungan yang telah diberikan di atas, pengamatan secara


langsung sebagai salah satu metode dalam mengumpulkan data, mempunyai
kelemahan-kelemahan
 Membutuhkan kurun waktu yang lama untuk mendapatkan hasil
pengamatan dari suatu kejadian.
 Pengamatan berlangsung lama, karena tidak dapat dilakukan secara
langsung dalam satu hari.
 Kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pribadi individu tidak
dapat diamati oleh pengamat karena hal itu menjadi privasi.

Macam- macam metode Observasi


1. Observasi Partisipatif
Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam
sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.
Misalnya seorang guru dapat melakukan observasi mengenai bagaimana
perilaku Perawat dalam melakukan asuhan keperawatan, kemampuan
manajerial Kepala Ruangan ICU dan sabagainya.

2. Observasi tak berstruktur


Berlawanan dengan participant Observation, Non Participant merupakan
observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan
atau proses yang sedang diamati. Misalnya penelitian tentang teknik
Cuci Tangan oleh Perawat, seorang peneliti yang menempatkan dirinya
sebagai pengamat dan mencatat berbagai peristiwa yang dianggap perlu
sebagai data penelitian. Alat yang digunakan dalam teknik observasi ini
antara lain : lembar cek list, buku catatan, kamera photo, dll.

3. Observasi kelompok
Adalah pengamatan yang dilakukan oleh sekelompok tim peneliti terhadap
sebuah isu yang diangkat menjadi objek penelitian.

Objek Observasi
1. Space : Ruang dalam aspek fisiknya
2. Actor : Orang yang terlibat dalam situasi sosial
3. Activity : Seperangkat kegiatan yang dilakukan orang
4. Object : Benda-benda yang terdapat di tempat itu
5. Act : Perbuatan / Tindakan tertentu
6. Event : Rangkaian aktivitas yang dikerjakan orang-orang
7. Time : Urutan Kegiatan
8. Goal : Tujuan yang ingin dicapai
9. Feeling : Emosi yang dirasakan dan diekspresikan orang-orang

Tahapan Observasi
Spradley dalam Sugiyono (2012 : 230) juga menjelaskan tentang tahapan
observasi yang terdapat tiga, yaitu 1) observasi deskriptif, 2) observasi
terfokus, 3) observasi terseleksi.

Tabel 2.2 Tahap Observasi


(Sumber: Sugiyono, 2012:230)
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3
Tahap Deskripsi Tahap Terfokus Tahap Seleksi
Memasuki situasi sosial: Menentukan fokus: Mengurai fokus: menjadi
ada tempat, pelaku, aktivitas memilih diantara yang komponen yang lebih rinci
telah dideskripsikan

b. Metode Wawancara
Blaxter L, Hughes C, & Tight M (2001 : 259) berpendapat bahwa
metode wawancara yang melibatkan pengajuan pertanyaan atau pembahasan
hal-hal dengan orang-orang. Metode ini dpat menjadi teknik yang bermanfaat
dalam mengumpulkan data yang tidak dapat diakses dengan menggunakan
teknik-teknik observasi atau kuesioner. Hal senada juga diungkapkan oleh
Sugiyono (2013 : 194) wawancara digunakan sebagai tehnik pengumpulan
data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui
hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya
sedikit/kecil.

Sutrisno H (1986) dalam Sugiyono (2013 : 194) mengemukakan


bahwa anggapan yang perlu dipegang oleh peneliti dalam menggunakan
metode wawancara dan juga kuesioner adalah bahwa subjek (responden)
adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri. Bahwa apa yang
dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya.
Bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti.

Metode wawancara adalah metode yang melibatkan interaksi langsung


antara peneliti dan subyek penelitian dengan mengajukan pertanyaan seputar
masalah penelitian serta metode ini dapat dilakukan secara terstruktur
maupun non-struktur yakni bisa secara tatap muka dan bisa juga melalui
telepon.

c. Metode Kuisioner dan Pengukuran


Angket atau kuesioner menurut Sugiyono (2010 : 199) merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Pada umumnya sebagian besar penelitian banyak yang menggunakan angket
atau keusioner sebagai instrumen mengumpulkan data. Banyak peneliti yang
menggunakan angket sebagai salah satu metode pengumpulan data
dikarenakan angket mempunyai banyak kebaikan sebagai metode
pengumpulan data. Sebuah penelitian akan memiliki angket atau kuesioner
yang baik, apabila cara dan pengadaan angket atau kuesioner mengikuti
persyaratan yang telah digariskan dalam penelitian.

Menurut Sekaran dalam Sugiyono (2010 : 200) mengemukakan


beberapa prinsip dalam penulisan angket sebagai teknik pengumpulan data
yaitu:
1. Prinsip penulisan angket, meliputi: isi dan tujuan pertanyaan, bahasa
yang digunakan, tipe dan bentuk pertanyaan, pertanyaan tidak mendua,
tidak menanyakan yang sudah lupa, pertanyaan tidak menggiring,
panjang pertanyaan, dan urutan pertanyaan.
2. Prinsip pengukuran.
3. Penampilan fisik. Selanjutnya Arikunto (2010 : 268) menjelaskan
prosedur penyusunan angket, meliputi:
 Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner
 Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sebagai kuesioner
 Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variabel yang lebih spesifik
dan tunggal
4. Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk
menentukan teknik analisisnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perlu tidaknya angket diberi nama


menurut Arikunto (2010 : 269) adalah:
a. Tingkat kematangan responden
b. Tingkat subjektivitas item yang menyebabkan responden enggan
memberikan jawaban
c. Kemungkinan tentang banyaknya angket
d. Prosedur (teknik) yang akan diambil pada waktu menganalisa data.

Untuk memperoleh angket dengan hasil yang baik adalah dengan


proses uji coba. Dalam uji coba, responden diberi kesempatan untuk
memberikan saran-saran perbaikan bagi kuesioner yang diujicobakan
(Winarno, 2013 : 107). Selanjutnya Kerlinger (2003 : 772) menyebutkan
angket atau kuesioner mempunyai bentuk pertanyaan bermacam-macam
yang pada prinsipnya hampir sama dengan pedoman wawancara, yaitu
pertanyaan terbuka, pertanyaan berstruktur, dan pertanyaan tertutup. Dengan
kata lain, angket atau kuesioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan
kepada orang lain untuk memberikan respon atau jawaban sesuai dengan
permintaan pengguna. Menurut Sudaryono dkk (2013 : 31)

B. ANALISIS DATA
1. Mengolah dan Menganalisis Data
Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka
memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan
menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang
tepat. Data yang belum dianalisis masih merupakan data mentah. Dalam kegiatan
penelitian, data mentah akan memberi arti, bila dianalisis dan ditafsirkan. Metode
analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah hasil
penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Dengan melihat kerangka
pemikiran teoritis.
Menurut Ardhana12 (dalam Lexy J. Moleong 2002: 103) menjelaskan bahwa
analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam
suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.

Menurut Taylor, (1975: 79) mendefinisikan analisis data sebagai proses yang
merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis
(ide) seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan
tema pada hipotesis. Jika dikaji, pada dasarnya definisi pertama lebih
menitikberatkan pengorganisasian data sedangkan yang ke dua lebih menekankan
maksud dan tujuan analisis data. Dengan demikian definisi tersebut dapat
disintesiskan bahwa analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan
mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat
ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan
oleh data.

2. Tahapan Analisis Data


a. Pengumpulan data yaitu mengumpulkan data yang akan dianalsis.
b. Editing yaitu memeriksa kejelasan maupun kelengkapan mengenai pengisian
instrumen pengumpulan data.
c. Koding yaitu melakukan proses identifikasi dan proses klasifikasi dari tiap-
tiap pernyataan yang terdapat pada instrumen pengumpulan data berdasarkan
variabel yang sedang diteliti.
d. Tabulasi yaitu mencatat ataupun entri data kedalam tebel-tabel induk
penelitian.
e. Pengujian. Pada tahap ini data akan diuji kualitasnya yaitu menguji validitas
maupun realiabilitas instrumen dari pengumpulan data.
f. Mendeskripsikan data yaitu Menyajikan dalam bentuk tabel frekuensi
ataupundiagram dalam berbagai macam ukuran tendensi sentral maupun
ukuran dispersi. Bertujuan memahami karakteristik data sampel dari
penelitian.
g. Pengujian hipotesis. Adalah tahapan pengujian terhadap proposisi apakah
ditolak atau bisa diterima dan memiliki makna atau tidak. Atas dasar
hipotesis inilah nantinya keputusan akan dibuat.
3. Uji Hipotesis
Salah satu tujuan dari penelitian adalah menguji hipotesis. Hipotesis yang
dinyatakan dalam sebuah penelitian tenetunya berbeda-beda sehungga hasil yang
diperoleh juga akan berbeda. Tujuan dilakukannya pengujian hipotesis adalah
untuk menentukan akurasi dari masing-masing hipotesis penelitian terhadap
kenyataan dari data yang dikumpulkan para peneliti.

4. Menetukan Uji Hipotesis


 Menentukan Uji Hipotesis ada 2 pendekatan pengujian
a. Pendekatan Uji Classic
Pendekatan uji classic banyak ditemukan dalam literature-literatur
statistik dan digunakan secara luas dalam aplikasi penelitian.
Pendekatam ini menghasilkan suatu tujuan pandangan terhadap
probabilitas dalam pengambilan keputusan secara keseluruhan
berdasarkan analisa dari data sampel yang tesedia.

b. Pendekatan Bias Statistik


Pendekatan bias statistik merupakan perluasan dari pendekatan asumsi
classic. Dalam hal ini penelitian menggunakan sampling data untuk
pengambilan keputusan, tetapi harus dikumpulkan seluruh informasi
lainnyayang tersedia.

 Uji Hipotesis berdasarkan Tingkat Signifikansi Statistik


Setelah melakukan analisa dan pengujian data, peneliti selanjutnya dapat
menyimpulkan apakah hipotesis diterima atau ditolak. Menerima atau
menolak hipotesis tergantung pada temuan statistik yaitu tingkat
signifikansinya. Tingkat signifikansi (the level of significance) adalah tingkat
probabilitas (dilambangkan dengan a) yang ditentukan oleh peneliti untuk
membuat keputusan menolak atau mendukung hipotesis. Terdapat dua jenis
hipotesis yang digunakan dalam penelitian. Hipotesis pertama adalah
hipotesis nol (Ho) dan yang kedua adalah hipotesis alternatif (Ha).
a. Hipotesis nol (H0)
Hipotesis nol digunakan untuk diuji. selalu menyatakan tidak ada
hubungan di antara parameter (alat ukur yang diambil denagn sensus
populasi atau alat ukur sebelumnya dari sampel populasi) dan statistik
yang sedang diperbandingkan terhadap (suatu ukuran yang ditarik dari
contoh yangi diambil dari populasi). Umumnya hupotesis ini
diformulasikan untuk di tolak. Uji analisis biasanya untuk menentukan
apakah tidak terdapat perubahan dalam kepentingan populasi atau
apakah benar-benar terjadi perubahan.Ada dua tipe kesalahan yang
mungkin diperbuat dalam mengambil kesimpulan tentang Ho. Pertama,
kesalahan tipe I, adalah kesalahan menolak Ho sedangkan pada
kenyataannya Ho benar. Kedua, kesalahan tipe II adalah kesalahan
menerima Ho, sedang pada kenyataannya adalah Ho salah.

b. Hipotesis Alternative
Hipotesis ini merupakan hipotesis tandingan dari hipotesis nol. Hipotesis
alternatif selalu menyatakan terdapat hubungan diantara parameter.
Hipotesis ini merupakan hipotesis penelitian dari sipeneliti, yang
dinyatakan secara operasional.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Pengumpulan data pada prinsipnya merupakan kegiatan penggunaan metode dan
instrumen yang telah ditentukan dan diuji validitas dan reliabilitasnya. Secara
sederhana, pengumpulan data diartikan sebagai proses atau kegiatan yang
dilakukan peneliti untuk mengungkap atau menjaring berbagai fenomena,
informasi atau kondisi lokasi penelitian sesuai dengan lingkup penelitian.
2. Pengumpulan data penelitian sebagai salah satu bentuk kegiatan ilmiah tentunya
tidak dapat dilakukan tanpa dasar, akan tetapi perlu didasarkan pada sejumlah
kaidah atau prinsip yang mendasarinya.
3. Macam-macam teknik pengumpulan data
a. Wawancara
b. Observasi
c. Kuisioner atau angket
4. Uji Hipotesis Salah satu tujuan dari penelitian. Hipotesis yang dinyatakan dalam
sebuah penelitian tenetunya berbeda-beda sehungga hasil yang diperoleh juga
akan berbeda. Tujuan dilakukannya pengujian hipotesis adalah untuk menentukan
akurasi dari masing-masing hipotesis penelitian terhadap kenyataan dari data
yang dikumpulkan para peneliti.

B. SARAN
Penulis sepenuhnya menyadari akan kekurangan makalah kami, dengan penuh
kerendahan hati, penulis menanti kritik/saran yang bersifat membangun guna
memperbaiki dan menyempurnakan makalah kami.

DAFTAR PUSTAKA

Dr.Ir. Masyuri, Mp dan Drs.M.Zainuddin,Ma,(2008).Metodologi Penelitian


Pendekatan Praktis dan Aplikasi.Malang:RefikaAditama
Prof. Mudrajad Kuncoro, Ph.D.; Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi Bagaimana
Meneliti dan Menulis Tesis?; Edisi 4.

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/127093-6665-Pengaruh%20persepsi-Metodologi.pdf

https://dinulislamjamilah.wordpress.com/2010/04/05/desain-penelitian/

http://pou-pout.blogspot.co.id/2013/01/makalah-desain-dan-metode-penelitian.html

Anda mungkin juga menyukai