KOMUNIKASI TERAUPETIK
DI SUSUN OLEH :
SYAFRINA YOLANDA
1710105072
KEPERAWATAN 3 A
DOSEN PEMBIMBING
NS. DIANA ARIANTI M.KEP
Pengertian Komunikasi Teraupetik
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dirancang dan direncanakan untuk tujuan
terapi, dalam rangka membina hubungan antara perawat dengan pasien agar dapat beradaptasi
dengan stress, mengatasi gangguan psikologis, sehingga dapat melegakan serta membuat
pasien merasa nyaman, yang pada akhirnya mempercepat proses kesembuhan pasien
Pengertian Komunikasi Teraupetik menurut para ahli
Menurut Yubiliana (2017), komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang terjalin dengan
baik, komunikatif dan bertujuan untuk menyembuhkan atau setidaknya dapat melegakan
serta dapat membuat pasien merasa nyaman dan akhirnya mendapatkan kepuasan.
Menurut Priyanto (2009), komunikasi terapeutik adalah kemampuan atau keterampilan
perawat untuk membantu klien beradaptasi terhadap stres, mengatasi gangguan psikologis
dan belajar bagaimana berhubungan dengan orang lain.
Menurut Purwanto (1994), komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan
secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien.
Fungsi Komunikasi Teraupetik
Menurut Stuart dan Sundeen fungsi komunikasi terapeutik adalah sebagai berikut:
Meningkatkan tingkat kemandirian klien melalui proses realisasi diri, penerimaan diri dan
rasa hormat terhadap diri sendiri.
Identitas diri yang jelas dan rasa integritas yang tinggi.
Kemampuan untuk membina hubungan interpersonal yang intim dan saling tergantung
dan mencintai.
Meningkatkan kesejahteraan klien dengan peningkatan fungsi dan kemampuan
memuaskan kebutuhan serta mencapai tujuan personal yang realistik.
Komponen Komunikasi Teraupetik
Komunikator
Komunikator atau pembicara.Perawat sbg pengirim pesan kepada pasien. Tujuannya untuk membantu
kesembuhan pasien, bersifat interpersonal. Contoh :Perawat lebih aktif pendekatan diri pada
pasien,Mendengarkan secara saksama,Memberikan respon pada pasien,Menawarkan
informasi,Memberikan pencerahan pada pasien
Pesan
Berisi motivasi, pesan-pesan yg diberikan pada pasien guna menumbuhkan rasa optimis serta kemajuan
pasien.
Komunikan
Pasien terapeutik mempunyai masalah dg kehidupan maupun kesehatannya. Pasien ini ingin lebih
diperhatikan guna memperoleh informasi utk memenuhi kebutuhannya.
Komponen Komunikasi Teraupetik
Respon
Respon yg diberikan pasien setelah berkomunikasi dengan perawat. Contoh: pasien minum
obat secara teratur 3x sehari, bersikap lebih optimis untuk sembuh.
Media
Wadah dimana komunikator menyampaikan pesan pada pasien. Dibagi 2 yaitu :
Verbal
Non verbal
4 Prinsip Dasar Komunikasi Teraupetik menurut suryani
Menghargai pasien
Dalam prinsip ini, seorang perawat alias terapis adalah seseorang yang dapat memahami apa
yang dimiliki oleh seorang pasiennya. Entah itu dari kelebihannya, maupun kekurangannya.
Karena setiap manusia diciptakan selalu memiliki keunikan masing-masing yang mana harus
dihargai.
4 Prinsip Dasar Komunikasi Teraupetik menurut suryani
Saling Percaya
Dengan saling menjaga dan menghargai apa yang dimiliki setiap individu, maka akan timbul
rasa saling percaya antara perawat dengan pasien. Namun sebenarnya, rasa saling percaya ini
harus dilakukan sejak awal alias untuk mengawali proses komunikasi. Dengan begitu, kita
dapat berkomunikasi terapeutik dengan baik dan benar tanpa adanya saling menyinggung satu
sama lain. Kita dapat saling percaya dengan memulai cerita dan masalah yang dimiliki oleh
pasien. Kemudian mencari solusi terbaik bersama-sama. Hal ini adalah kunci dalam
komunikasi terapeutik agar dapat berjalan dengan baik dan lancar.
3 prinsip komunikasi teraupetik
Keramahan
Pentingnya seorang terapis untuk menunjukkan sikap ramah sangat berhubungan dengan kelancaran terapi. Keramahan
seorang terapis yang tulus akan membuat pasiennya merasa nyaman untuk menumpahkan segala hal yang perlu diketahui
untuk menyelesaikan masalah kejiwaannya. Selalu bersikap tenang, tersenyum dan berkata sopan merupakan salah satu hal
yang perlu dilakukan oleh terapis.
Kekeluargaan
Sikap terapis yang kaku tidak akan membantu untuk memupuk rasa percaya pasien kepadanya. Tentunya tidak ada pasien yang
ingin berkonsultasi dengan dokter yang bersikap dingin. Bersikap kekeluargaan sangat penting bagi seorang terapis dalam
menghadapi pasiennya agar para pasien dapat merasa nyaman dengan terapisnya sendiri. Pasien yang tidak nyaman terhadap
terapisnya akan sulit mencapai kemajuan dan solusi bagi masalahnya.
Cinta
Cinta yang dimaksud disini adalah adanya welas asih yang dimiliki terapis terhadap pasiennya sehingga ia mampu memberi
penghargaan yang sepatutnya terhadap pasien sebagai seorang manusia, sehingga pasien juga menjadi nyaman untuk menaruh
kepercayaan pada terapis untuk membantu menyelesaikan masalah kejiwaannya.
TERIMA KASIH