Review
Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus
ABSTRAK
Perawatan paliatif sebagai pendekatan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga yang
memiliki banyak masalah di dalam hidupnya serta memiliki penyakit yang mengancam jiwa. Salah
satu penyakit yang memerlukan perawatan paliatif yakni penyakit kanker. Penyakit kanker merupakan
salah satu penyebab kematian utama diseluruh dunia. Dalam menghadapi penyakit kritis, seperti
kanker, pasien memunculkan kebutuhan yang khusus, yang paling penting adalah kebutuhan spiritual.
Pasien-pasien ini bergantung pada aspek spiritual, dan penyesuaian spiritual adalah metode terkuat
yang mereka gunakan untuk menghadapi penyakitnya. Perawat diharapkan memberikan perawatan
berdasarkan kebutuhan fisik, psikologis, sosial spiritual dan status pasien, dan berperan aktif dalam
memenuhi kebutuhan spiritual mereka. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
menggunakan literature review atau study literasi dimana pengumpulan data ini bersumber dari
Google Scholar dan lainnya. Literature review ini mengidentifikasi beberapa artikel yang memenuhi
kriteria inklusi. Sebagian besar makalah membahas tentang kebutuhan spiritual pada pasien kanker.
Berdasarkan hasil review dari beberapa jurnal didapatkan pembahasan sebagai berikut, yaitu :
kekuatan dalam keyakinan, kedamaian dan harapan, makna hidup dan tujuan, koneksi dengan kategori
dukungan sosial. Selain itu hasil dari penelitian menunjukan bahwa dengan pemenuhan spiritual dapat
memberikan kedamaian, dan kenyamanan pada pasien kanker. Sehingga pentingnya kebutuhan
spiritual dalam perawatan kesehatan. Pendekatan spiritual dalam perawatan paliatif pada pasien
kanker yang sering digunakan ada 3 yaitu meditasi, mendengarkan, dan apresiasi.
ABSTRACT
Palliative care as an approach to improve the quality of life of patients and their families who have
many problems in their lives and have life-threatening diseases. One of the diseases that require
palliative care is cancer. Cancer is one of the leading causes of death worldwide. In dealing with
critical illnesses, such as cancer, patients have special needs, the most important of which are
spiritual needs. These patients depend on the spiritual aspect, and spiritual adjustment is the
strongest method they use to deal with their illness. Nurses are expected to provide care based on the
physical, psychological, socio-spiritual needs and status of the patient, and play an active role in
meeting their spiritual needs. The type of research used in this study is to use a literature review or
literacy study where the data collection is sourced from Google Scholar and others. This literature
review identified several articles that met the inclusion criteria. Most of the papers discuss the
spiritual needs of cancer patients. Based on the results of a review of several journals, the following
discussion was obtained, namely: strength in belief, peace and hope, meaning in life and purpose,
connection with the category of social support. In addition, the results of the study show that spiritual
fulfillment can provide peace, and comfort to cancer patients. So the importance of spiritual needs in
health care. There are 3 spiritual approaches in palliative care for cancer patients, namely
meditation, listening, and appreciation.
Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama diseluruh dunia.
Data terbaru yang dikeluarkan oleh The International Agency for Research on Cancer (IARC)
dan World Health Organization (WHO) pada tahun 2018 menunjukkan pertumbuhan jumlah
penderita kanker di dunia semakin meningkat sekitar 18,1 juta kasus baru, dan berdasarkan
jumlah kasus tersebut 9,6 juta pasien kanker meninggal dunia (Ardiyanti, 2020). Perkiraan
angka kejadian kanker baru sebanyak 4.750 kasus dalam setiap harinya dan angka kematian
dalam perharinya bisa mencapai 1.670, yang mana angka tersebut dalam setiap tahunnya
mengalami peningkatan (Herniyanti, et al, 2019). Berdasarkan data Riskesdas, prevalensi
kanker/tumor di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan dari 1,4 per 1000 penduduk di
tahun 2013 menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018. Hal tersebut menandakan jika
sejak tahun 2013 hingga tahun 2018 prevalensi penderita kanker mengalami peningkatan
(Kemenkes RI, 2019).
Pengobatan kanker kanker tidak bisa hanya berfokus terhadap kuantitas atau fisik
pasien, akan tetapi juga memperhatikan faktor kualitas hidup, nyeri, stres, kecemasan, fatigue
(kelelahan), rasa takut kematian, dan depresi pada pasien yang sering terlewatkan dalam
penanganan pasien kanker (Martin & Iman, 2021). Masalah kesehatan yang sering muncul
pada pasien kanker meliputi masalah fisik dan masalah non fisik (Ardiyanti, 2020). Pasien
dengan diagnosis kanker dapat menyebabkan munculnya perasaan takut, cemas, depresi, dan
putus asa, hal tersebut dapat menyebabkan keraguan dalam melakukan rencana-rencana
untuk kedepannya (Herniyanti, et al, 2019).
Dalam menghadapi penyakit kritis, seperti kanker, pasien memunculkan kebutuhan
yang khusus, yang paling penting adalah kebutuhan spiritual. Pasien-pasien ini bergantung
pada aspek spiritual, dan penyesuaian spiritual adalah metode terkuat yang mereka gunakan
untuk menghadapi penyakitnya. Spiritual care merupakan kegiatan perawat dalam
pemenuhan kebutuhan spiritual pasien. Berpedoman pada nilai-nilai perawatan spiritual yang
dapat dilakukan perawat diantaranya memberikan peluang pada pasien agar terbuka dalam
mengekspresikan perasaannya, menguatkan pasien terkait penyakitnya, namun tidak
menjadikan agama sebagai alat promosi dalam meyakinkan pasien terkait agamanya
(Minnatun & Iman, 2021).
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan literature
review atau study literasi. Sumber dari pengumpulan data yang digunakan yaitu data
sekunder dari artikel Nasional non-cetak yang berkaitan dengan pemenuhan spiritual life
dalam perawatan pasien pada kanker. Untuk penelusuran artikel yang dipublikasi dilakukan
pada google scholar, dan yang lainnya. Kriteria inklusi untuk artikel yang direview yaitu:
Hasil dari pencarian Literatur Review terkait pendekatan spiritual dalam pemenuhan spiritual
life pada pasien kanker dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1
Besar
No Penulis Tujuan Desain Penelitian
Sampel
6 (Yurinka, et al, Untuk mengetahui pengaruh Quasi experiment one (n= 12)
2016) dukungan spiritual terhadap
kualitas hidup penderita kanker group pre dan post
payudara pasca kemoterapi di test
Kabupaten Rejang Lebong
PEMBAHASAN
Pendekatan spiritual dalam perawatan paliativ pada pasien kanker yang sering
digunakan dijelaskan sebgai berikut:
1. Meditasi
Meditasi secara umum dapat diartikan sebagai pemikiran atau perenungan
(contemplation) dan refleksi (reflection). Kemungkinan seseorang melakukan
meditasi adalah ketika batin melakukan sesuatu yang dapat merefleksikan diri dan
belajar menentukan untuk apa tujuan dan misi hidup sebenarnya. Terapi meditasi
merupakan salah satu teknik terapi yang dapat mempengaruhi tubuh agar dapat
berespon positif dan membuat tubuh menjadi lebih tenang dan rileks. Serta
bermanfaat untuk perbaikan kesehatan, baik mental maupun fisik. Ketika relaksasi
pikiran akan terpusat sehingga pembuluh darah menjadi lebih elastis dari sebelumnya.
Pada kondisi tersebut sirkulasi darah lebih lancar sehingga dapat merilekskan dan
menghangatkan tubuh, maka kerja jantung akan semakin ringan dan sangat
berpengaruh terhadap sistem kerja organ tubuh yang lain. (Ardiyanti, 2020).
2. Mendengarkan
Selain dukungan dari orang lain dalam bentuk komunikasi, mendengarkan
music ternyata dapat membuat kenyamanan bagi pasien. Terapi musik sangat mudah
diterima organ pendengaran penderita gangguan mental dan kemudian melalui syaraf
pendengaran disalurkan ke bagian otak yang memproses emosi (sistem limbik).
Rangsangan suara yang terdiri dari ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya yang
diorganisir sedemikian rupa hingga tercipta terapi musik yang bermanfaat untuk
kesehatan tubuh dan mental. Ketika pasien mendengarkan musik alam (Nature
Instrumental Music), seperti desau angin, air mengalir, cuitan (asli) burung, gemerisik
daun, atau suara alam lain, maka tubuh akan merespon dengan melepaskan hormone
dopamine dan hormone endorphine (Ardiyanti, 2020).
3. Apresiasi
Bentuk dari apresiasi yang dapat dilakukan pasien diantaranya motivasi baik
dari diri sendiri maupun orang lain, mendapatkan dan memberikan kasih sayang,
peduli dengan sesama, dan masih banyak hal lain positif dalam bentuk dukungan
untuk pasien. Pasien diharapkan mengeluarkan kalimat positif, dan menghimbau
kepada pasien untuk menyebutkan kalimat positif setiap harinya. Kalimat positif yang
dilakukan oleh pasien disebut sebagai Positive Self talk. Ketika seseorang
menerapkan positive self talk, maka rantai saraf akan mengeluarkan energy untuk
memunculkan suatu energy motivasi pada dirinya (Ardiyanti, 2020).
Terapi perawatan spiritual yang paling sering digunakan salah satunya yaitu
menawarkan untuk membacakan kitab suci pasien, mengatur kunjungan pendeta,
mendokumentasikan perawatan spiritual yang disediakan, menawarkan untuk berdoa dan
mendorong pasien untuk bercerita tentang spiritual hidup dan penyakitnya (Minnatun Khasha
dan Iman Permana, 2021)
Sebagian besar pasien dengan diagnose kanker pre intervensi memiliki kualitas hidup
pada kesehatan fisik dan mental yang kurang baik, selain itu juga sebagian memiliki kualitas
hidup pada dukungan social dan lingkungan yang tidak baik. Namun hal tersebut berbanding
balik ketika sebagian post intervensi pada pasien kanker payudara pasca kemoterapi memiliki
kualitas hidup pada kesehatan fisik, mental, dukungan social, dan lingkungan yang baik. Hal
tersebut membuktikan jika setelah pasien diberikan dukungan spiritual sesuai dengan
kebutuhan pasien akan berdampak positif pada kesehatan dan kualitas hidup pasien
(Yusniarita, et al, 2016)
Saran
1. Bagi penulis
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti terhadap
pendekatan spiritual dalam perawatan paliatif pada pasien kanker.
2. Bagi institusi
Bagi rumah sakit atau sarana kesehatan hendaknya dapat menyediakan sarana dan
prasarana yang mendukung pendekatan dan perawatan spiritualitas dalam perawatan
paliatif pada pasien kanker.
3. Bagi responden
Hendaknya supaya pasien kanker yang menjalani perawatan paliatif dapat memahami
dan melaksanakan pendekatan spiritual dan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian lebih lanjut tentang pendekatan
spiritual dalam perawatn paliatif pada pasien kanker, khususnya intervensi secara
langsung pada pasien kanker yang saat ini masih belum banyak dilakukan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Pasien paliatif khususnya pada penderita kanker membutuhkan rasa damai dan aman di akhir
hidupnya, hal ini dikarenakan pasien dnegan penyakit kronis sangat mudah mengalami
tekanan yang mengakibatkan stress dan depresi. Rasa aman dan damai yang diciptakan dari
lingkungan sekitar pasien dapat membantu untuk meminimalisir terjadinya stress pada
pasien. Aktifitas spiritual yang digunakan seperti berdoa merupakan salah satu kemampuan
untuk beradaptasi ketika mereka dalam keadaan sakit ataupun dalam keadaan berbahaya
(Milatul Afifah dan Arianti, 2018)
Menurut Andiyanti dan Edy Suprayitno (2021) pendekatan Spiritual life dalam perawatan
paliatif pada pasien kanker yang sering digunakan ada 3 yaitu:
1) Meditasi
Terapi meditasi biasanya berhubungan dengan kegiatan keagamaan atau spiritual
namun banyak juga meditasi yang digunakan dalam dunia medias tanpa adanya unsur
keagamaan. Dalam pendidikan agama Islam meditasi dapat dilakukan dengan cara
berdzikir.
Dalam lingkup kesehatan meditasi merupakan salah satu teknik terapi yang dapat
mempengaruhi tubuh agar dapat memberikan respon positif dan membuat tubuh
menjadi tenang dan rileks, salah satu manfaatnya bagi kesehatan yaitu memperbaiki
kesehatan secara mental maupun fisik. Ketika relaksasi pikiran akan berpusat
sehingga pembuluh darah menjadi lebih elastis dari sebelumnya. Pada saat kondisi
tersebut siklus darah akan lebih lancer dari biasanya sehingga pasien dapat lebih
rileks, dan kinerja jantung akan semakin ringan, selain itu juga dapat menghangatkan
tubuh dan membantu kinerja organ tubuh yang lainnya.
2) Mendengarkan
Harapan yang paling besar yang diinginkan pada penderita kanker adalah
mendapatkan dukungan dari lingkungan sekitar dan pusat pelayanan kesehatan, selain
itu pasien dengan diagnose kanker sellau berkeinginan untuk diajak berbicara dengan
orang lain untuk meminimalisir penyakit dan kerasanya efek dari pengobatan. Selain
dukungan dari orang lain dalam bentuk komunikasi, mendengarkan musik juga dapat
memberikan kenyamanan bagi pasien. Terapi musik sangat mudah diterima oleh
organ pendengaran penderita gangguan mental dan kemudian melalui syaraf
pendengaran disalurkan ke bagian otak untuk di proses emosi (system limbic)
3) Apresiasi
Bentuk apresiasi yang dapat dilakukan oleh pasien diantaranya memotivasi baik dari
diri sendiri maupun dari orang lain, mendapatkan dan memberikan kasih sayang,
peduli dengan sesame, dan masih banyak lagi gal-hal positif lainnya dalam bentuk
dukungan untuk perawatan paliatif pada pasien kanker.
Terapi perawatan spiritual yang paling sering digunakan salah satunya yaitu menawarkan
untuk membacakan kitab suci pasien, mengatur kunjungan pendeta, mendokumentasikan
perawatan spiritual yang disediakan, menawarkan untuk berdoa dan mendorong pasien untuk
bercerita tentang spiritual hidup dan penyakitnya (Minnatun Khasha dan Iman Permana,
2021)
Perawat sebagai tenaga kesehatan yang selama 24 jam mendampingi pasien perlu membantu
pasien dalam memenuhi kebutuhan dan keagamaannya, hal tersebut dipenuhi dnegan
kegiatan sederhana seperti berdoa bersama pasien, menyediakan buku-buku keagamaan, dan
memfasilitasi ibadah pasien guna memenuhi spiritual pasien (Aan Nuraeni, et al, 2015)
Menurut penelitian Martin Husen & Iman Permana (2021) mengatakan secara garis besar
pemenuhan spiritual dengan kualitas hidup pasien kanker mencakup 4 tema, yaitu: 1)
kekuatan dalam keyakinan; 2) kedamaian dan harapan; 3) makna hidup dan tujuan; koneksi
(dukungan social)
Sebagian besar pasien dengan diagnose kanker pre intervensi memiliki kualitas hidup pada
kesehatan fisik dan mental yang kurang baik, selain itu juga sebagian memiliki kualitas hidup
pada dukungan social dan lingkungan yang tidak baik. Namun hal tersebut berbanding balik
ketika sebagian post intervensi pada pasien kanker payudara pasca kemoterapi memiliki
kualitas hidup pada kesehatan fisik, mental, dukungan social, dan lingkungan yang baik. Hal
tersebut membuktikan jika setelah pasien diberikan dukungan spiritual sesuai dengan
kebutuhan pasien akan berdampak positif pada kesehatan dan kualitas hidup pasien
(Yusniarita, et al, 2016)