Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program
Studi S1 Ilmu Keperawatan Pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Insan Cendekia Medika Jombang
ii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
NIM : 143210141
Jenjang : Sarjana
iii
iv
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
NIM : 143210141
Mengetahui
v
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
NIM : 143210141
Telah berhasil dipertahankan dan diuji di hadapan Dewan Penguji dan diterima
Ditetapkan di : JOMBANG
vi
RIWAYAT HIDUP
Penulis
vii
MOTTO
viii
PERSEMBAHAN
Seiring doa dan puji syukur aku persembahkan skripsi ini untuk :
1. Allah SWT, karena atas ijin dan karunia-Nya maka skripsi ini dapat dibuat dan
2. Bapak dan ibuku tersayang, yang telah memberikan dukungan moril maupun
3. Bapak dan Ibu Dosen pembimbing, penguji dan pengajar, yang selama ini
harganya.
bantuan kalian semua tak akan mungkin sampai disini, terimakasih untuk
canda, tawa, tangis dan perjuangan yang kita lewati bersama dan terimakasih
untuk kenangan manis yang telah mengukir perjuangan selama kurang lebih
3,5 tahun ini. Sukses buat kita semua dan semoga apa yang kita inginkan
5. Buat semua pihak yang telah membantu sehingga skripsi ini dapat
tidak bisa saya sebutkan semua. Betapapun pahitnya sebuah proses, tapi
dengannya saya belajar dan memahami banyak hal. Dengan segala syukur
yang tak terhingga serta bahagia yang memecah, saya hanya bisa
mengucapkan hamdalah.
ix
ABSTRAK
ANALISA FAKTOR-FAKTOR TERHADAP KEJADIAN PLEBITIS
PADA PASIEN YANG MENDAPATKAN TERAPI CAIRAN
INTRAVENA
(Di Ruang Melati Rumah Sakit Umum Daerah Bangil)
Oleh
Terapi infus merupakan salah satu tindakan yang paling sering diberikan
pada pasien yang menjalani rawat inap, prosedur pemasangan yang kurang
tepat, posisi yang salah, serta kegagalan dalam menembus vena, dapat
menimbulkan ketidaknyamanan pada pasien. Tujuan penelitian ini adalah
menganalisa faktor- faktor terhadap kejadian plebitis pada pasien yang
mendapatkan terapi cairan intravena di Ruang Melati Rumah Sakit Umum Daerah
Bangil Pasuruan.
Desain penelitian ini deskriptif-analitik dengan metode penelitian Cross
sectional. Sampel penelitian ini adalah pasien yang diberikan terapi intravena
yang dirawat di Ruang Melati RSUD Bangil. Teknik sampling secara purposive
sampling dengan responden sebanyak 43 responden yang memenuhi kriteria
insklusi.Variabel jenis cairan, lokasi pemasangan infuse, lama pemasangan infus
dan variabel dependen phlebitis. Data dikumpulkan dengan menggunakan Check
List. Cara menganalisanya dengan menggunakan “Chi-Square Test” dan “ T-
test” dengan tingkat signifikan ρ < 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan perhitungan data jenis cairan dengan
kejadian plebitis dengan menggunakan uji statistik uji statistik T-test didapatkan
nilai p=0,003, pada data tempat pemasangan infus dengan kejadian plebitis
menggunakan uji Chi-Square Test didapatkan nilai p=0,00, pada data lama
pemasangan infus dengan kejadian plebitis menggunakan Chi-Square Test
didapatkan nilai p=0,002, dimana semua hasil nilai p <0,05. Hasil penelitian dapat
disimpukan bahwa terdapat hubungan antara jenis cairan, tempat pemasangan
infus dan lama pemasangan infus dengan kejadian plebitis di ruang Melati Rumah
Sakit Umum Daerah Bangil
Oleh karena itu disarankan kepada perawat yang melakukan prawatan
untuk memperhatikan dengan cermat tentang pemasangan infus pada pasien agar
terjadinya plebitis bisa dihindari, sehingga kenyamanan pasien bisa terjaga.
x
ABSTRACT
ANALYSIS OF FACTORS ON PLEBITIC EVENTS IN PATIENTS WHO
GET INTRAVENOUS FLUID THERAPY
(In the Melati Room of the Bangil Regional General Hospital)
By
xi
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
faktor- faktor terhadap kejadian plebitis pada pasien yang mendapatkan terapi
cairan intravena di Rumah Sakit Umum Daerah Bangil- Pasuruan” ini dengan
sebaik-baiknya.
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih
kepada yang terhormat H. Imam Fatoni, S.KM.,MM selaku ketua STIKes ICME
selaku pembimbing II yang telah rela meluangkan waktu, tenaga serta pikirannya
demi terselesaikannya skripsi ini. Kepala Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Bangil- Pasuruan yang telah memberikan ijin penelitian. Kedua orang tua yang
semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu per satu, yang telah
memberikan dorongan dan bantuannya dalam penyusunan skripsi ini, dan teman-
teman yang ikut serta memberikan kritik, saran dan semangat sehingga penelitian
ini terselesaikan tepat waktu. Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala
amal yang telah diberikan dan semoga laporan peneliti ini dapat bermanfaat.
xii
Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi
Penulis
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN JUDUL DALAM ...................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................................... iii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI .......................................................... iv
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... v
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... vi
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ vii
MOTTO ......................................................................................................... viii
LEMBAR PERSEMBAHAN ....................................................................... ix
ABSTRAK ...................................................................................................... x
ABSTRACK .................................................................................................. xi
KATA PENGANTAR ................................................................................... xii
DAFTAR ISI .................................................................................................. xiv
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii
DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN ............................................... xix
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 4
1.3 Tujuan ..................................................................................................... 4
1.4 Manfaat ..................................................................................................... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Plebitis................................................................................... 7
2.2 Terapi Intravena ..................................................................................... 17
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Konseptual............................................................................. 31
3.2 Hipotesis Penelitiann ............................................................................. 32
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian ...................................................................................... 33
4.2 Rancangan Penelitian ............................................................................ 34
xiv
4.3 Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................... 34
4.4 Populasi, Sampel dan Sampling ............................................................ 37
4.5 Jalannya Penelitian (Kerangka Kerja) ................................................... 38
4.6 Identifikasi Variabel ............................................................................. 38
4.7 Definisi Operasional ............................................................................. 39
4.8 Etika penelitian ..................................................................................... 40
4.9 Pengumpulan Data dan Analisa Data................................................... 42
4.10 Instrumen Penelitian ...................................................................... 42
4.11 Prosedur Penelitian ........................................................................ 43
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian .................................................................................... 45
5.2 Pembahasan ......................................................................................... 51
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan .......................................................................................... 58
6.2 Saran .................................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 60
LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
RSUD Bangil………………………………............................... 46
Tabel 5.9 Tabulasi Silang Hubungan Jarak Antara Jenis Cairan Dengan
Kejadian Plebitis………………………………………………… 49
xvi
Tabel 5.11 Tabulasi Silang Hubungan Antara Lama Pemasangan Infus
xvii
DAFTAR GAMBAR
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
3. Kuisoner
8. Lembar Konsultasi
2. % : prosentase
xix
5. < : lebih kecil
6. ∑ : jumlah
7. F : Frekuensi
8. IV : Intravena
DAFTAR SINGKATAN
xx
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
diberikan pada pasien yang menjalani rawat inap sebagai jalur terapi
intravena (IV), pemberian obat, cairan, dan pemberian produk darah, atau
Oleh karena itu, terapi ini umumnya diberikan pada pasien yang dirawat
College of Nursing (RCN), 2015). Saat ini, infus tidak hanya untuk pasien
rawat inap, namun sudah dapat diberikan pada setting perawatan dirumah.
menjadi terapi yang digunakan pada hampir 90% pasien yang menjalani
rawat inap.
Gabriel et al., 2015 dalam RCN 2015). Dengan munculnya berbagai alat
1
2
klinis yang tinggi sehingga pemberian terapi infus akan lebih terjamin
juta pasien per tahun di Inggris, dan mereka telah dipasang berbagai bentuk
jumlah kejadian plebitis dengan jumlah pasien yang mendapat terapi infus
Infusion Nurses Society (INS) adalah 5% atau kurang. Dan jika ditemukan
angka kejadian plebitis lebih dari 5%, maka data harus dianalisis kembali
2016 & Campbell, et al., 2015 dalam Zarate, 2018). Sedangkan studi
plebitis berkisar antara 20 sampai 80%. Dari data di Rumah Sakit Umum
daerah tahun 2017 terdapat 524 kasus plebitis. Berdasarkan data studi
Namun akibat prosedur pemasangan yang kurang tepat, posisi yang salah,
satunya yaitu pemberian terapi infus. Kenyamanan fisik menjadi salah satu
emboli udara, kelebihan cairan, reaksi alergi dan sepsis (Gabriel, 2017;
RSUD Bangil.
1.4.1. Teoritis
1.4.2. Praktis
2. Bagi penulis
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Phlebitis
7
8
1. Usia
tangan.
3. Stres
adaptasi imun. Rasa takut akan cedera tubuh dan nyeri sering terjadi
takut dan nyeri karena pengobatan akan merasa lebih takut terhadap
4. Keadaan vena
Kondisi vena yang kecil dan vena yang sering terpasang infus
2015).
1.Jenis cairan
pada pasien cuci darah, juga pada pasien hiperglikemia (kadar gula
otak) pada beberapa orang.( NaCl/ salin 0,45% , salin 0,33 % dan
Dekstrosa 2,5%).
serum, sehingga “menarik” cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel
setingkatnya(Adrenalin,dexamethasone,dypenhydramin). Karena
(Hankins,2000).
akibat faktor bacterial antara lain: teknik aseptik yang kurang pada
Sumber:Dougherty,dkk (2010)
IV, dan pengambilan sampel darah) merupakan jalan masuk kuman yang
dalam uji kontrol acak kateter bisa dibiarkan aman di tempatnya lebih
dari 72 jam jika tidak ada kontra indikasi. The Center for Disease
durasi hanya beberapa jam. Durasi sebaiknya kurang dari tiga jam
mL/jam).Vena perifer yang paling besar dan kateter yang sekecil dan
diinginkan, dengan filter 0,45 mm. Kanula harus diangkat bila terlihat
tanda dini nyeri atau kemerahan. Infus relative cepat ini lebih relevan
16
larutan infus. Potensi Phlebitis dari larutan infus tidak bisa ditaksir
pada vena yang diinfus lidokain, kalium klorida atau anti mikrobial.
Pada dua uji acak lain, heparin sendiri atau dikombinasi dengan
2.2.1. Pengertian
a. Keuntungan
cepat,, absorbsi total memungkinkan dosis obat lebih tepat dan terapi
rasa sakit dan iritasi obat-obat tertentu jika diberikan intra muskular
atau sub kutan dapat dihindari, sesuai untuk obat yang tidak dapat
diabsorbsi dengan rute lain karena molekul yang besar, iritasi atau
b. Kerugian
super visial atau perifer kutan terletak di dalam fasia sub cutan dan
baik, rotasi sisi dengan hati-hati, rotasi sisi fungsi dari distal ke
sklerosis).
21
(NaCl0,9%).
intravena yaitu:
hari
23
infus, catat jumlah cairan masuk dan keluar, catat balance cairan
dihentikan.
setiap hari, tapi saat ini telah dikurangi menjadi setiap 48 sampai
rambut klien atau lepaskan plester dan kasa balutan yang lama
tetap ditempat.
tangan
sisa plester.
emboliudara (Hinlay,2006).
26
a. Phlebitis
b. Infiltrasi
c. Iritasi vena
eritromycin,dan nafcillin).
d. Hematoma
penusukan.
e. Trombo Phlebitis.
tersendat,demam,malaise,dan leukositosis
f. Trombosis
g. Occlusion
h. Spasme vena
atau cairan yang dingin, iritasi vena oleh obat Atau cairan yang
i. Reaksi vasovagal
a. Ganti lokasi tusukan setiap 48-72 jam dan gunakan infuset baru.
b. Ganti kasa steril penutup luka setiap 24- 48 jam dan evaluasi
tanda infeksi.
lain.
penusukan.
embolus.
(jikaperlu).
yang telah rusak, vena pada daerah fleksi dan vena yang tidak
stabil.
tepat.
30
3. Faktor Bakterial:
a. Lama pemasangan
infus
Keterangan : Diteliti
Tidak Diteliti
31
32
Bangil
Bangil
BAB IV
METODE PENELITIAN
tujuan dan kegunaan tertentu. Pada penelitian dengan judul analisa faktor-
faktor terhadap kejadian plebitis pada pasien yang mendaptkan terapi cairan
intravena di ruang melati Rumah Sakit Umum Daerah Bangil, Pasuruan. Dan
pada bab ini akan di uraikan tentang rancangan penelitian, waktu dan tempat
baik.(Notoadmodjo, 2012).
33
34
terpasang infus.
1. Waktu Penelitian
2. Tempat Penelitian
4.3.1. Populasi
penelitan ini adalah semua pasien remaja dan dewasa yang dilakukan
RSUD Bangil .Rata-rata per bulan pasien remaja dan dewasa yang
4.3.2. Sampel
dari Slovin .Dalam penelitian ini sampel yang diambil dengan error
Keterangan
n= banyak sampel
N= banyak populasi
n= 76
1+(76x(0,1)²)
= 76
1+(76x0,01)
= 76
1,76
= 43
4.3.3. Sampling
diatas, maka jumlah sampel adalah 43 orang yang tersebar di ruang rawat
(Notoatmodjo,2012).
adalah:
penelitian adalah :
alasan tertentu
Pengajuan proposal
Populasi
Seluruh Pasien diberikan terapi intravena yang dirawat di RSUD Bangil Bangil
adalah 76 orang
Sampel
Pasien yang diberikan terapi intravena yang dirawat di RSUD Bangil adalah
43 orang
Teknik sempling
purposive sampling
Pengumpulan data
Pengelolaan data
Analisa data
Penyajian data
Kesimpulan
Pembuatan Laporan
Gambar 4.4 kerangka kerja analisa faktor-faktor terhadap kejadian phlebitis pada
pasien yang mendapatkan terapi cairan intravena di ruang melati RSUD Bangil
38
1. Variabel Independen
2. Variabel dependen
(Sugiyono,2016).
Tabel 4.6 Definisi operasional penelitian hubungan analisa faktor- faktor terhadap kejadian
plebitis pada pasien yang mendaptkan terapi cairan intravena di ruang melati
Rumah Sakit Umum Daerah Bangil Pasuruan
Variabel Definisi Parameter alat ukur skala Skor
opersional
adalah inti sari etika dalam ilmu pengetahuan. Tujuan penerapan etik
adalah:
Grove,2001).
Melati RSUD Bangil Setelah itu peneliti mengajukan surat izin ke Ruang
penelitian (Nursalam,2013).
sebagai berikut :
4.8.1.1. Peneliti mengurus surat ijin pengambilan data dan penelitian dari
Jombang,
4.8.1.2. Peneliti mengurus surat ijin pengambilan data dan penelitian RSUD
Bangil.
perawat.
Bangil ,
4.8.1.6. Calon responden diambil dari pasien yang masuk ke IGD sampai
data meliputi :
∑f
P= x 100%
Keterangan:
P = Persentase
F = Frekuensi Variabel
Dalam penelitian ini untuk melihat hubungan antara jenis cairan dengan
44
sebagai berikut :
variabel terikat.
BAB V
faktor- faktor terhadap kejadian plebitis pada pasien yang mendaptkan terapi
Pasuruan
umum dan data khusus. Dalam data umum memuat karakteristik responden
ruangan. Dibagi menjadi ruang penyakit dalam, ruang bedah dan ruang
paru. Setiap ruangan berisi 12 tempat tidur dan 1 tempat tidur ekstra.
cleaning service 6 orang, dokter jaga sebanyak 1 orang dan dokter spesialis
45
46
a. Usia responden
Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan usia di Ruang Melati RSUD Bangil
tahun 2018.
No Umur F Presntase
1 >20 tahun 2 5%
2 21 -40 tahun 11 26%
3 >41 tahun 30 70%
Total 43 100%
Sumber : Data Primer 2018
b. Jenis kelamin
Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan jenis kelamindi Ruang Melati RSUD
Bangil tahun 2018.
No Jenis Kelamin F Presntase
1 Laki-laki 14 33%
2 Perempuan 29 67%
Total 43 100%
Sumber : Data Primer 2018
(67%).
c. Penyaki penyerta
25 responden (58%).
d. Pendidikan
(60%).
1. Jenis cairan
(63%).
48
(51%).
(63%).
4. Kejadian Plebitis
1 Terjadi 22 51%
2 Tidak Terjadi 21 49%
Total 43 100%
Sumber : Data Primer 2018
Tabel 5.9 Tabulasi Silang hubungan antara jenis cairan dengan kejadian plebitis di
ruang Melati RSUD Bangil 2018
Kejadian Plebitis
Tidak terjadi Total
Jenis cairan IV Terjadi plebitis
Plebitis
f % f % f %
Isotonik 19 44% 8 19% 27 63%
Hipotonik 2 5% 9 21% 11 26%
Hipertonik 0 0% 5 12% 5 12%
Total 21 49% 22 51% 43 100%
T-test p = 0,003
Sumber : Data Primer 2018
Tabel 5.10 Tabulasi Silang hubungan antara tempat pemasangan infus dengan kejadian
plebitis di ruang Melati RSUD Bangil 2018
Kejadian Plebitis
Tempat Tidak terjadi Total
Terjadi plebitis
pemasangan infus Plebitis
f % f % f %
V Metacarpal 5 12% 16 37% 21 49%
V Sefalika 16 37% 6 14% 22 51%
Total 21 49% 22 51% 43 100%
Chi-Square Test p = 0,001
Sumber : Data Primer 2018
dan 5 responden (12%) tidak terjadi plebitis, sedang pada responden yang
terpasang pada Vena sefika 16 responden (37%) tidak terjadi plebitis dan 6
Bangil.
51
Tabel 5.11 Tabulasi Silang hubungan antara lama terpasang infus dengan kejadian
plebitis di ruang Melati RSUD Bangil 2018
Kejadian Plebitis
Lama Pemasangan Tidak terjadi Total
Terjadi plebitis
infus Plebitis
f % F % f %
≤3 hari 18 42% 9 21% 27 63%
>3 hari 3 7% 13 30% 16 37%
Total 21 26% 22 51% 43 100%
Chi-Square Test p = 0,002
Sumber : Data Primer 2018
infus >3 hari 3 responden (7%) tidak terjadi plebitis dan 13 responden
Bangil
5.2 Pembahasan
(63%).
52
mengalami hipovolemi.
(51%).
tangan lebih baik daripada vena lengan karena bila terjadisesuatu dapat
reaksi alergi ataupun reaksi plebitis. Hal ini bisa terjadi karena terpapar
penggantian infus tidak boleh lebih dari 72 jam, kecuali untuk penanganan
darah dan lipid emulsi diganti tiap 24 jam (Perry & Potter, 2005).
Hal ini sesuai dengan penelitian Ari, et al (2010) bahwa jenis cairan
dan 5 responden (12%) tidak terjadi plebitis, sedang pada responden yang
terpasang pada Vena sefika 16 responden (37%) tidak terjadi plebitis dan 6
Bangil.
Ukuran vena sefalika yang besar dan lurus lebih dominan dipilih
berukuran kecil dan tidak lurus. Selain itu pada orang dewasa bagian
kejadian plebitis.
infus >3 hari 3 responden (7%) tidak terjadi plebitis dan 13 responden
Bangil
banyak dalam waktu pemasangan infus 4-5 hari sebesar 60%. Begitu juga
dalam Darmawan (2008) bahwa the Centers for Disease Control and
kejadian phlebitis
BAB VI
5.3 Kesimpulan
disimpulkan :
selama ≤3 hari.
5.4 Saran
58
59
2. Bagi Penulis
Agustini, C., Utomo, W., Agrina. (2014). Analisis faktor yang berhubungan
dengan kejadian plebitis pada pasien yang terpasang infus di ruang
medical chrysant rumah sakit Awal Bross Pekan Baru. Program Studi
Ilmu Keperawatan Univrsitas Riau.
Alexander, M., Corrigan, A., Gorski, L., Hanskin, J., & Perruca, R. (2010).
Infusion nursing society, Infusion nursing: An evidence-based
approach. Third Edition. St. Louis: Dauders Elsevier.
Asrin, T,E., & Upoyo, A.S., (2016). Analisis faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap kejadian plebitis di RSUD Purbalingga. Jurnal Keperawatan
Soedirman, Volume 1.
Barker, P., Anderson, A.D., & MacFie, J., (2008). Randomised clinical of
elective re-siting of intravenous canule. Annals of the Royal College of
Surgeon of England, 86(4), 281-283.
Barker, P., Anderson, A.D., & MacFie, J., (2008). Randomised clinical of
elective re-siting of intravenous canule. Annals of the Royal College of
Surgeon of England, 86(4), 281-283.
60
61
Gabriel, J., Bravery, K., Daugherty, L., Kayley, J., Malster, M. (2005).
Vascular access: Indication and implication for patient care. Nursing
Standard, 19(26), 45-52.
Haji Medan [Internet]. 2008 [cited 2017 Juli 30]. Available from:
http://repository.usu. sc.id/handle/123456789/6809
Hanskin, J., Lonway, R.A.W., Hedrick, J., & Perdue, M.B. (2001). The
infusion nurses society: infusion therapy, in clinical practice. Second
Edition. Philadelphia: W.B. Saunders Co.
Patterson, S.J., & Bredow, T.S. (2008). Middle range theories, Aplication to
nursing research. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2009). Buku Ajar Keperawatan Medikal edah
Brunner & Suddarth (Edisi 8 Volume 1). Jakarta: EGC.
Lampiran 1
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth:
Bapak/ Ibu sebagai calon Responden
NIM : 143210141
Menyatakan bahwa:
Dengan ini saya memutuskan secara sukarela tanpa paksaan dari pihak
manapun dan dalam keadaan sadar, bahwa saya (bersedia/tidak bersedia *)
berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian ini, dengan catatan apabila
suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun, berhak membatalkan
persetujuan. Saya percaya informasi yang diberikan terjamin kerahasiaannya.
Peneliti Responden
Keterangan :
*) Coret yang tidak perlu
Lampiran 3
LEMBAR CHEK LIST
Judul: Analisa faktor- faktor terhadap kejadian plebitis pada pasien yang
1. DATA UMUM
A. Kode Respondem :
B. Nama Inisial :
C. Umur :
D. Jenis Kelamin :
2. DATA KHUSUS
1. Jenis cairan
Isotonik
Hipertonik
Hipotonik
2. Lokasi pemasangan infus
Vena metacarpal
Vena sefalika
≤ 3 hari
≥ 3 hari
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Data Umum
No
Responden
Umur Jenis Kelamin Penyakit Pendidikan
penyerta
1 3 1 5 1
2 3 2 5 2
3 2 2 5 1
4 3 2 5 2
5 3 2 1 2
6 2 2 5 2
7 3 1 5 1
8 2 2 5 2
9 3 2 5 2
10 3 1 5 1
11 3 2 2 1
12 3 2 1 1
13 3 1 1 2
14 2 2 5 3
15 3 2 2 2
16 1 2 5 2
17 3 2 1 3
18 3 1 2 2
19 3 2 5 2
20 2 1 5 1
21 3 2 1 2
22 3 2 5 2
23 2 1 2 2
24 3 2 1 3
25 2 2 5 2
26 3 2 1 1
27 3 1 5 2
28 1 2 2 2
29 3 1 5 3
30 3 2 2 2
31 2 2 5 1
32 3 2 5 2
33 3 1 2 2
34 3 2 5 2
35 2 2 5 1
36 3 2 2 2
37 3 1 5 3
38 3 2 2 2
39 2 1 5 2
40 3 1 2 3
41 3 2 5 1
42 2 2 5 2
43 3 1 2 2
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Jenis Cairan *
43 100,0% 0 ,0% 43 100,0%
Kejadian plebitis
Count
Kejadian plebitis
Tidak terjadi Terjadi
plebit is plebit is Total
Jenis isotonik 19 8 27
Cairan hipotonik 2 9 11
hipertonik 0 5 5
Total 21 22 43
Crosstabs
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Tempat pemasangan
43 100,0% 0 ,0% 43 100,0%
inf us * Kejadian plebitis
Count
Kejadian plebitis
Tidak terjadi Terjadi
plebit is plebit is Total
Tempat pemasangan V metacarpal 5 16 21
inf us V sef alika 16 6 22
Total 21 22 43
Chi-Square Tests
Crosstabs
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Lama Wakt u
pemasangan * 43 100,0% 0 ,0% 43 100,0%
Kejadian plebitis
Jenis Cairan *
43 100,0% 0 ,0% 43 100,0%
Kejadian plebitis
Tempat Pemasangan
43 100,0% 0 ,0% 43 100,0%
IV * Kejadian plebit is
Count
Kejadian plebitis
Tidak terjadi Terjadi
plebit is plebit is Total
Lama Wakt u =3 hari 18 9 27
pemasangan >3 hari 3 13 16
Total 21 22 43
Jenis Cairan * Kejadian plebitis Crosstabul ation
Count
Kejadian plebitis
Tidak terjadi Terjadi
plebit is plebit is Total
Jenis isotonik 19 8 27
Cairan hipotonik 2 9 11
hipertonik 0 5 5
Total 21 22 43
Count
Kejadian plebitis
Tidak terjadi Terjadi
plebit is plebit is Total
Tempat Pemasangan V metacarpal 5 16 21
IV V sef alika 16 6 22
Total 21 22 43
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kejadian
Jenis Cairan plebit is
N 43 43
Normal Parameters a,b Mean 1,49 ,51
Std. Dev iat ion ,703 ,506
Most Extreme Absolute ,384 ,345
Dif f erences Positiv e ,384 ,332
Negativ e -,244 -,345
Kolmogorov -Smirnov Z 2,520 2,259
Asy mp. Sig. (2-tailed) ,000 ,000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated f rom data.
Lampiran 14
T-Test
[DataSet0]