Anda di halaman 1dari 3

BENDA ASING KONJUNGTIVA

Nomor :
179/SOP/UKP/PKMS_
SOP BRK/II/2020
No.Revisi :-
Tgl.Terbit : 07/02/2020
Halaman :1/3

UPTD Sariati, SKM


Puskesmas NIP. 19830722
201001 2 028
Barangka
1. Pengertian Benda asing di konjungtiva adalah benda yang dalam keadaan
normal tidak dijumpai di konjungtiva dandapat menyebabkan
iritasi jaringan. Pada umumnya kelainan ini bersifat ringan,
namun pada beberapa keadaan dapat berakibat serius
terutama pada benda asing yang bersifat asam atau basa dan
bila timbul infeksi sekunder
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
penatalaksanaan pasien dengan benda asing di konjungtiva
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Barangka Kabupaten Buton,
Nomor: 07/SK/UKP/PKMS_BRK/I/2020. Tentang Kebijakan
layanan klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Alat-Alat Peralatan
1. Lup
2. Lidi kapas
3. Jarum suntik 23G
4. Tetes mata Tetrakain HCl 0,5%
5. Povidon Iodin
6. Prosedur Keluhan
Pasien datang dengan keluhan adanya benda yang masuk ke
dalam konjungtiva atau matanya. Gejala yang ditimbulkan
berupa nyeri, mata merah dan berair, sensasi benda asing, dan
fotofobia.
Faktor Risiko
Pekerja di bidang industri yang tidak memakai kacamata
pelindung, seperti: pekerja gerinda, pekerja las, pemotong
keramik, pekerja yang terkait dengan bahan-bahan kimia
(asam-basa).
Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik
1. Visus biasanya normal.
2. Ditemukan injeksi konjungtiva tarsal dan/atau bulbi.
3. Ditemukan benda asing pada konjungtiva tarsal superior
dan/atau inferiordan/atau konjungtiva bulbi.

Pemeriksaan Penunjang
Tidak diperlukan.

Penegakan Diagnostik (Assessment)


Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Diagnosis banding
Konjungtivitis akut
Komplikasi
1. Ulkus kornea
2. Keratitis
Terjadi bila benda asing pada konjungtiva tarsal menggesek
permukaan kornea dan menimbulkan infeksi sekunder. Reaksi
inflamasi berat dapat terjadi jika benda asing merupakan zat
kimia.
Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
1. Non-medikamentosa: Pengangkatan benda asing
Berikut adalah cara yang dapat dilakukan:
a. Berikan tetes mata Tetrakain 0,5% sebanyak 1-2 tetes pada
mata yang terkena benda asing.
b. Gunakan kaca pembesar (lup) dalam pengangkatan benda
asing.
c. Angkat benda asing dengan menggunakan lidi kapas
ataujarum suntik ukuran 23G.
d. Arah pengambilan benda asing dilakukan dari tengah ke
tepi.
e. Oleskan lidi kapas yang dibubuhkan Povidon Iodin pada
tempat bekas benda asing.
2. Medikamentosa
Antibiotik topikal (salep atau tetes mata), misalnya
Kloramfenikol tetes mata, 1 tetes setiap 2 jam selama 2 hari
Konseling dan Edukasi
1. Memberitahu pasien agar tidak menggosok matanya agar
tidak memperberat lesi.
2. Menggunakan alat/kacamata pelindung pada saat bekerja
atau berkendara.
3. Menganjurkan pasien untuk kontrol bila keluhan bertambah
berat setelah dilakukan tindakan, seperti mata bertambah
merah, bengkak, atau disertai dengan penurunan visus.

Kriteria Rujukan
1. Bila terjadi penurunan visus
2. Bila benda asing tidak dapat dikeluarkan, misal: karena
keterbatasan fasilitas

Prognosis
1. Ad vitam : Bonam
2. Ad functionam : Bonam
3. Ad sanationam : Bonam

7. Diagram
melakukan vital sign menegakan diagnose
Alir Melakukan dan pemeriksaan fisik berdasarkan hasil pemeriksaan
anamnesis pada
pasien

menulis hasil Memberikan tata laksana pada


menulis diagnose anamnesa, pasien sesuai hasil pemeriksaan
pasien ke buku pemeriksaan dan
register. diagnose ke rekam
medic

8. Hal-Hal Keadaan Umum Pasien


Yang Perlu Ketersediaan Alat
Diperhatikan
9. Unit Poli Umum
Terkait Ruang UGD
10. 1. Inform consent
Dokumen 2. Rekam medis
Terkait 3. Catatan tindakan

11. Rekaman Historis:


No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tanggal

Anda mungkin juga menyukai