Anda di halaman 1dari 5

STANDAR PELAYANAN MEDIS

NYERI PUNGGUNG BAWAH


(Kode ICD X : M.54.5)

RS.Bhakti Husada NOMOR


NOMOR REVISI HALAMAN
Purwakarta DOKUMEN
00/00 1/1
SPO/RO/002
SPO Ditetapkan Oleh
Jangmed Direktur
TANGGAL
X-Ray TERBIT:

dr. Maretha Dyah Kusumaningtyas


Nyeri yang dirasakan diantara sudut iga terbawah dan lipat bokong
PENGERTIAN bawayaitu didaerah lumbal atau lumbosakral.

Sebagai pedoman bagi tenaga medis dalam memberikan pelayanan/


pengobatan terhadap penderita Nyeri Punggung Bagian Bawah di RS.
TUJUAN Bhakti Husada II Purwakarta.

KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Anamnesis
 Keluhan Utama: nyeri diantara sudut iga terbawah dan lipat
bokong bawah.
 Onset: akut, kronik, insidious, kronis-progresif.
 Kualitas: sifat nyeri (tumpul, seperti tertusuk, terbakar).
 Kuantitas: pengaruh nyeri terhadap ADL, frekuensi, durasi,
intensitas/derajat nyeri.
 Kronologis: riwayat penyakit sekarang.
 Faktor Memperberat: saat batuk, mengejan, membungkuk,
aktivitas.
 Faktor Memperingan: istirahat.
 Gejala penyerta: kesemutan, rasa baal, gangguan berkemih,
gangguan BAB,disfungsi seksual.
 Riwayat penyakit dahulu: keluhan serupa sebelumnya, riwayat
trauma, riwayat
 Riwayat penyakit keluarga: riwayat keganasan dalam keluarga.
 Riwayat sosial ekonomi: pekerjaan yang berhubungan dengan
keluhanutama.

2. Pemeriksaan Fisik
Pengukuran tanda vital
Pemeriksaan fisik neurologis:
 Pengukuran skala nyeri: VAS/NPRS/Faces Scale/CPOT
 Gerak daerah pinggang (range of motion)
 Pemeriksaan columna vertebralis: alignment (adakah lordosis,
kifosis,skoliosis)
 Pemeriksaan nyeri ketok columna vertebrae
 Pemeriksaan nyeri tekan lamina
 Palpasi otot paravertebrae lumbalis
 Tes Provokasi: Valsava, Naffziger, Laseque, kontra Laseque,
Braggard/Sicard, Patrick, Kontra Patrick, nyeri ketok
costovertebrae
 Pemeriksaan motorik tungkai bawah
 Pemeriksaan sensibilitas tungkai bawah
 Pemeriksaan otonom

3. Kriteria Diagnosis
Nyeri punggung bawah (NPB) adalah nyeri yang dirasakan daerah
punggung bawah, dapat merupakan nyeri lokal, nyeri radikuler atau
campuran keduanya. Nyeri ini terasa diantara sudut iga terbawah dan
lipat bokong bawah yaitu didaerah lumbal atau lumbosakral dan
dapat disertai dengan penjalaran nyeri kearah tungkai dan kaki.

4. Diagnosis Banding
Pembagian Nyeri Punggung bawah menurut Alberta Canada :
 Spondylogenik
 Nyeri neurogenik
 Nyeri punggung bawah vaskulogenik
 Nyeri punggung bawah viscerogenik
 Nyeri punggung bawah psikogenik

Menurut American College of Physicians snd the American Pain


Society :
 NPB non spesifik.
 NPB karena gangguan neurologis ( stenosis kanal dan
radikulopati)
 NPB yang disebabkan oleh penyakit spinal yang serius (red
flags).

Nyeri punggung bawah dengan kategori red flag :


 Neoplasma/ karsinoma
 Infeksi
 Fraktur vertebra
 Sindrom kauda equina
 NPB dengan kelainan neurologik berat
 NPB dengan sindroma radikuler
 Umur >50 tahun atau <20 tahun

5. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium (atas indikasi) :
 Laju endap darah
 Darah perifer lengkap
 Ureum, creatinin
 elektrolit
 C – reaktif protein (CRP)
 Faktor rematoid
 Urinalisa
 LCS
 Tumor marker (PSA, AFP, CEA, ALP, β-hCG, thyroglobulin,
calcitonin)

Pemeriksaan Radiologis (atas indikasi):


 Foto polos
 Mielografi
 CT-mielografi
 BMD
 MRI
 Pemeriksaan neurofisiologi (atas indikasi): ENMG

6. Tatalaksana
Kausatif
Terutama kasus NPB dengan tanda bahaya (red flags).

Simptomatik:
Tergantung jenis dan intensitas:

Nyeri inflamasi:
 Anti inflamasi (steroid, NSAID sesuai fornas)
 Relaksan otot (Esperison Hcl, Diazepam, Tizanidin)
 Analgetik opioid lemah (Codein)
 Analgetik opioid kuat (Morphine sulfate)

Nyeri neuropatik:
 Analgetik adjuvant seperti antikonvulsan (Carbamazepine,
Gabapentin,
 Okscarbazepine, Fenitoin, Asam Valproat, Pregabalin)
 Anti depresant (amitryptiline)
 Relaksan otot (Esperison Hcl, Diazepam, Tizanidin)
 Analgetik opioid lemah (Codein)
 Analgetik opioid kuat (Morphine sulfate)

Nyeri campuran: kombinasi nyeri inflamasi dan neuropatik.


 Injeksi epidural (steroid, lidokain,opioid) pada sindroma radikuler
(atas indikasi).
Komplikasi injeksi epidural dengan steroid dapat terjadi mulai saat
penempatan jarum, dan pemberian obat yang dapat terjadi dalam 30
menit hingga 3 hari pasca tindakan antara lain inflamasi local,
kesemutan pada anggota gerak, pruritus, hampir selalu terjadi sakit
kepala, insomnia, cekukan, flushing, peningkatan skala nyeri, dan
risiko potensial seperti infeksi, hematom, injeksi obat ke intra
vascular, emboli udara, retensi urin, dan iskemia pada medulla
spinalis. Untuk mencegah komplikasi dan tindak cepat penanganan
komplikasi tersebut pasien dirawat inapkan minimal 1 x 24 jam.
Terapi invasif minimal (atas indikasi):
o Lumbar facet joint pain: Radiofrekuensi ablasi pada
cabang medial rami dorsales (1B+),injeksi kortikosteroid
intra-articular
o Sacroiliac jointpain: radiofrekuensi ablasi.
o Coccygodynia: ganglion impar block, terapi
elektrothermal intra-discal (IDET)
 Injeksi proloterapi

Rehabilitatif (sesuai diagnosis etiologi):


Fisioterapi, terapi okupasi, social worker, orthose/prothesa
CBT (Cognitive Behavioural Therapy)
Operatif (atas indikasi)

7. Edukasi
Edukasi penyebab, pengobatan, penatalaksanaan, dan prognosis
Kembali ke aktifitas normal dini dan bertahap.
Mengenal dan mengelola faktor biopsikososial

8. Prognosis
Ad vitam= Tergantung etiologi dan beratnya defisit neurologis
Ad sanationam = Tergantung etiologi dan beratnya deficit neurologis
Ad Fungsionam = Tergantung etiologi dan beratnya defisit neurologis.

9. Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan


Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
 Diagnostik awal
 Tatalaksana nyeri sederhana dan bila tidak membaik (4 minggu)
merujuk ke dokter spesialis saraf.

PPK 2 (RS tipe B dan C) :


 Talaksana medis sesuai dengan ketersediaan fasilitas
 Tatalaksana intervensi invasif minimal

PPK 3 (RS tipe A) :


 Tatalaksana medis komprehensif
 Tatalaksana intervensi invasif minimal (tanpa alat bantu
pemandu, USG guided dan C-arm guided)
 Tatalaksana bedah/operatif.

10. Kepustakaan
1. William W. Campbell. DeJong's The Neurologic Examination.
Lippincott Williams & Wilkins. 2012.
2. Martin SA, Allan RH. Samuel’s manual of neurologic
therapeutic. Lippincott williams & wilkins. 2012.
3. Alberta Canada Institute of Health Economics. Guideline for the
Evidence-Informed Primary Care Management of Low Back
Pain. 2011.
4. Penatalaksanaan Nyeri Neuropatik. Pokdi Nyeri PERDOSSI.
2012
5. Jan Van Zunadert, et.al. Evidence-based Interventional Pain
Medicine According to Clinical Diagnosis. Willey-Blackwell.
2012.
6. Ming Zhang, Wenjuan Han, Sanjue Hu, Hui Xu.
Methylcobalamin: A Potential Vitamin of Pain Killer.Neural
Plasticity. 2013.
7. Chou R, Qaseem A, Snow V, Casey D, Cross TJ, Shekelle P, dkk.
Diagnosis and treatment of low back pain: a joint clinical practice
guideline from the American College of Physicians And the
American Pain Society. Ann Intern Med. 2007;47:478-91
8. Chou R, Huffman LH. Medications for acute and chronic low
back pain: a review of the evidence for an American Pain
Society/American College of Physicians clinical practice
guideline. Ann Intern Med. 2007;47:505-14.
9. Chou R, Huffman LH. Nonpharmacologic therapies for acute and
chronic low back pain: a review of the evidence for an American
PainSociety/American College of Physicians clinical practice
guideline. Ann Intern Med. 2007;47:492-504.
10. He Z, Cui L, Ferguson S.A. Epidural Steroid Injection Therapy,
Complications, and Experimental Approaches Simulating
Accidental Intra-Arterial Injection. J Neurol Disord Stroke 4 (2) :
1113.
11. Goodman B.S, Mallempati S, Bayazitoglu M. Complications and
pitfalls of Lumbar Interlaminar and Transforaminal Epidural
Injection.Curr Rev Musculoskelet Med (2008) 1: 212-222.
12. Abdul O, Amadera J, Pimentel D. Immediate and Acute Adverse
Effect Following Transforaminal Epidural Steroid Injection with
Dexamethasone. Pain Physician 2015; 18:277-286.

UNIT TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai