Anda di halaman 1dari 3

VARISELA TANPA

KOMPLIKASI
:
No. Dokumen SOP/TR/VII/BPU
/102/2016
SOP No. Revisi :0

Tanggal Terbit : 6 Juni 2016


Halaman : 1 dari 3
PUSKESMAS
dr. Prie Aka Mahdayanti
TEGALREJO KOTA
NIP.197306222006042012
YOGYAKARTA

1. Pengertian Infeksi akut primer oleh virus Varicellazoster yang menyerang kulit dan
mukosa, klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorf, terutama
berlokasi di bagian sentral tubuh.Masa inkubasi 14-21 hari.
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas untuk melakukan penatalaksanaan varicella.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor Tahun 2016 tentang Pemberian
layanan Klinis
4. Referensi 1. Djuanda, A. Hamzah, M. Aisah, S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin, 5th Ed. Balai Penerbit FKUI. Jakarta. 2007.
2. James, W.D. Berger, T.G. Elston, D.M. Andrew’s Diseases of the Skin:
Clinical Dermatology. 10th Ed. Saunders Elsevier. Canada. 2000.
3. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin. Pedoman Pelayanan
Medik. 2011.
5. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesis terhadap pasien
Keluhan demam, malaise, dan nyeri kepala. Kemudian disusul timbulnya lesi
kulit berupa papul eritem yang dalam waktu beberapa jam berubah menjadi
vesikel. Biasanya disertai rasa gatal.
Faktor Risiko
 Anak-anak.
 Riwayat kontak dengan penderita varisela.
 Keadaan imunodefisiensi.

2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang


 Erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam waktu beberapa jam
berubah menjadi vesikel. Bentuk vesikel ini khas berupa tetesan embun
(tear drops).
 Pemeriksaan Penunjang, bila diperlukan, pemeriksaan mikroskopis
dengan menemukan sel Tzanckyaitu sel datia berinti banyak.
3. Petugas melakukan penegakkan diagnosis
No ICD X : B01.9Varicella without complication (Varicella NOS) Diagnosis
ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik
Diagnosis Banding
 Variola.
 Herpes simpleks disseminata.
 Coxsackievirus.
 Rickettsialpox.

4. Petugas menentukan ada tidaknya komplikasi


Pneumonia, ensefalitis, hepatitis, terutama terjadi pada pasien dengan
gangguan imun. Varisela pada kehamilan berisiko untuk menyebabkan
infeksi intrauterin pada janin, menyebabkan sindrom varisela kongenital.
5. Petugas menyusun rencana penatalaksanaan
Penatalaksanaan
 Gesekan kulit perlu dihindari agar tidak mengakibatkan pecahnya
vesikel. Selain itu, dilakukan pemberian nutrisi TKTP, istirahat dan
mencegah kontak dengan orang lain.
 Gejala prodromal diatasi sesuai dengan indikasi. Aspirin dihindari
karena dapat menyebabkan Reye’s syndrome.
 Losio kelamin dapat diberikan untuk mengurangi gatal.
 Pengobatan antivirus oral, antara lain:
a. Asiklovir: dewasa 5 x 800 mg/hari, anak-anak 4 x 20 mg/kgBB (dosis
maksimal 800 mg), atau
b. Valasiklovir: dewasa 3 x 1000 mg/hari.
Pemberian obat tersebut selama 7-10 hari dan efektif diberikan pada 24 jam
pertama setelah timbul lesi.
6. Petugas memberikan konseling dan edukasi

2 dari 3
Edukasi bahwa varisella merupakan penyakit yang self-limiting pada anak
yang imunokompeten.
7. Petugas menetapkan kriteria rujukan
 Terdapat gangguan imunitas
 Mengalami komplikasi yang berat seperti pneumonia, ensefalitis, dan
hepatitis
8. Petugas menentukan prognosis
Prognosis pada pasien dengan imunokompeten adalah bonam, sedangkan
pada pasien dengan imunokompromais, prognosis menjadi dubia ad bonam.
6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait Poli Umum
Pustu Bener dan Tompeyan
8. Dokumen -
Terkait
9. Rekaman
historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan

3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai