Anda di halaman 1dari 3

MILIARIA

No. : SOP/UKP/RJ/ /2018


Dokumen
No. Revisi : 00
SOP
TanggalTerbit : 5 Januari 2018

Halaman : 1/3

UPTD PUSKESMAS Heri Suherman SKM.M.Si


PALABUHANRATU NIP.196602271988031001
1. Pengertian Miliaria adalah kelainan kulit akibat retensi keringat yang ditandai oleh adanya
vesikel milier. Sinonim untuk penyakit ini adalah biang keringat, keringat
buntet, liken tropikus, prickle heat.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mendiagnosa dan
melakukan terapi pada kasus miliaria.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Palabuhanratu Nomor 103 Tahun 2017 tentang
Layanan Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur 1. Keluhan: gatal yang disertai timbulnya bintik-bintik kemerahan berupa
papul atau vesikel, terutama muncul saat berkeringat, pada lokasi
predileksi, kecuali pada miliaria profunda.
2. Faktor risiko:
a. Tinggal di lingkungan tropis, panas, kelembaban yang tinggi.
b. Pemakaian baju terlalu ketat.
3. Pemeriksaan Fisik: tampilan klinis tergantung dari jenis miliaria.
Klasifikasi miliaria :
a. Miliaria kristalina: terdiri atas vesikel miliar (1-2 mm), sub korneal
tanpa tanda inflamasi, mudah pecah dengan garukan, dan
deskuamasi dalam beberapa hari. Predileksi pada badan yang tertutup
pakaian. Gejala subjektif ringan dan tidak memerlukan pengobatan.
b. Milaria rubra: Jenis tersering, terdiri atas vesikel miliar atau papulo
vesikel di atas dasar eritematosa sekitar lubang keringat, tersebar
diskret. Gejala subjektif gatal dan pedih pada di daerah predileksi.
c. Miliaria profunda: Merupakan kelanjutan miliaria rubra, berbentuk
papul putih keras berukuran 1-3 mm, mirip folikulitis, dapat disertai
pustul. Predileksi pada badan dan ekstremitas.
d. Miliaria pustulosa: berasal dari miliaria rubra, dimana vesikelnya
berubah menjadi pustul.
4. Pemeriksaan Penunjang: tidak diperlukan
5. Diagnosis
a. Diagnosis Klinis: ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaaan fisik.
b. Diagnosis Banding: campak / morbili, Folikulitis, Varisela, Kandidiasis
kutis, Erupsi obat morbiliformis
c. Komplikasi: infeksi sekunder
6. Penatalaksanaan:
Prinsipnya adalah mengurangi pruritus, menekan inflamasi, dan membuka retensi keringat.
Penatalaksanaan yang dapat dilakukan adalah:
a. Melakukan modifikasi gaya hidup, yaitu:
 Memakai pakaian yang tipis dan dapat menyerap keringat.
 Menghindari panas dan kelembaban yang berlebihan
 Menjaga kebersihan kulit
 Mengusahakan ventilasi yang baik
b. Memberikan farmakoterapi, seperti:
 Topikal
o Bedak kocok: likuor faberi atau bedak kocok yang mengandung
kalamin dan antipruritus lain (mentol dan kamfora) diberikan 2 kali
sehari selama 1 minggu.
o Lanolin topikal atau bedak salisil 2% dibubuhi mentol ¼-2%
sekaligus diberikan 2 kali sehari selama 1 minggu. Terapi berfungsi
sebagai antipruritus untuk menghilangkan dan mencegah timbulnya
miliaria profunda.
 Sistemik (bila gatal dan bila diperlukan)
o Antihistamin sedatif: klorfeniramin maleat 3 x 4 mg per hari selama
7 hari atau setirizin 1 x 10 mg per hari selama 7 hari
o Antihistamin non sedatif: loratadin 1 x 10 mg per hari selama 7 hari.
7. Konseling dan Edukasi
Edukasi dilakukan dengan memberitahu keluarga agar dapat membantu
pasien untuk:
a. Menghindari kondisi hidrasi berlebihan atau membantu pasien untuk
memakai pakaian yang sesuai dengan kondisinya.
b. Menjaga ventilasi udara di dalam rumah.
c. Menghindari banyak berkeringat.
d. Memilih lingkungan yang lebih sejuk dan sirkulasi udara (ventilasi)
cukup.
e. Mandi air dingin dan memakai sabun.
8. Kriteria Rujukan: tidak ada indikasi rujukan
8. Diagram Alir

Keluhan + Faktor Resiko


(contoh: bintik-bintik di daerah
predileksi keringat)

Pemeriksaan Fisik

Jenis miliaria kristalina, rubra,


profunda, atau pustulosa

Pemeriksaan Fisik

Jenis miliaria kristalina, rubra,


profunda, atau pustulosa

Tatalaksana

 Topikal (bedak kocok, lanolin


topikal, atau bedak salicyl 2%)
 Sistemik (bila lesi luas atau
sangat gatal): antihistamin
sedatif (chlorpheniramine
maleat cetirizine) atau non-
sedatif (loratadin)

Konseling dan edukasi

7.Hal-hal yang -
harus
diperhatikan
8. Unit Terkait Pendaftaran
Rawat Jalan ( poli umum, apotik)

9. Dokumen Rekam Medis


Terkait
10. Rekaman NO Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai Diberlakukan
Historis
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai