Anda di halaman 1dari 2

KEKERASAN TAJAM

No. Dokumen : 070


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 31 Mei 2019
Halaman : 1-1
PUSKESMAS dr. Hj. Sugiarti Buhani,
DPDK
PATTINGALLOANG Nip. 19611230 199503 2
001
1. Pengertian
Kekerasan tajam adalah suatu trauma yang mengenai tubuh yang bisa
disebabkan oleh trauma mekanis dari benda tajam.

Trauma tajam yang menimbulkan luka terbuka, misalnya :

1. Vulnus Punctum (Luka Tusuk)

Penyebab adalah benda runcing tajam atau sesuatu yang masuk ke


dalam kulit, merupakan luka terbuka dari luar tampak kecil tapi didalam
mungkin rusak berat, jika yang mengenai abdomen/thorax disebut
vulnus penetrosum(luka tembus).

2. Vulnus Scissum/Insivum (Luka Sayat)

Penyebab dari luka jenis ini adalah sayatan benda tajam atau jarum
merupakan luka terbuka akibat dari terapi untuk dilakukan
tindakan invasif, tepi luka tajam dan licin.

3. Vulnus Schlopetorum (Luka Tembak)

Penyebabnya adalah tembakan, granat. Pada pinggiran luka tampak


kehitam-hitaman, bisa tidak teratur kadang ditemukan corpus alienum.

4. Vulnus Morsum (Luka Gigitan)

Penyebab adalah gigitan binatang atau manusia, kemungkinan infeksi


besar bentuk luka tergantung dari bentuk gigi

5. Vulnus Perforatum (Luka Tembus)

Luka jenis ini merupakan luka tembus atau luka jebol. Penyebab oleh
karena panah, tombak atau proses infeksi yang meluas hingga
melewati selaput serosa/epithel organ jaringan.

6. Vulnus Amputatum (Luka Terpotong)


Luka potong, pancung dengan penyebab benda tajam ukuran
besar/berat, gergaji. Luka membentuk lingkaran sesuai dengan organ yang
dipotong. Perdarahan hebat, resiko infeksi tinggi, terdapat gejala pathom
limb.
2. Tujuan Sebagai pedoman dalam menangani kejadian kekerasan tajam yang
datang ke PKM Pattingalloang.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Pattingalloang Nomor 062/PKM PATT/SK/A/V/2019
tentang Penetapan Standar Operasional Prosedur Pada UPT Puskesmas
Pattingalloang
4. Referensi Pedoman Pengobatan Dasar Puskesmas, 2007
5. Alat dan Bahan
6.Prosedur / langkah 1. Pertama dilakukan anestesi setempat atau umum, tergantung
- langkah berat dan letak luka, serta keadaan penderita, luka dan sekitar luka
dibersihkan dengan antiseptik. Bahan yang dapat dipakai adalah
larutan yodium povidon 1% atau NaCl digunakan untuk membersih
kulit disekitar luka.
2. Kemudian daerah disekitar lapangan kerja ditutup dengan kain steril
dan secara steril dilakukan kembali pembersihan luka dari kontaminasi
secara mekanis, misalnya pembuangan jaringan mati dengan gunting
atau pisau dan dibersihkan dengan bilasan, atau guyuran NaCl.
3. Akhirnya dilakukan penjahitan bila memungkinkan, dan luka
ditutup dengan bahan yang dapat mencegah lengketnya kasa,
misalnya kasa yang mengandung vaselin ditambah dengan kasa
penyerap dan dibalut dengan pembalut elastis.
7.Bagan alir
8.Hal – hal yang -
perlu diperhatikan
9.Unit Terkait - UGD
- Poli Umum
10.Dokumen Terkait - Rekam medis
11.Rekaman Historis
Perubahan No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diperlukan

Anda mungkin juga menyukai